Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tubagus Arya Sencakim author
"Telah dilakukan studi mengenai komunitas Gastropoda di Situ Mahoni Kampus Universitas Indonesia, Depok pada bulan November 2009. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi, keanekaragaman, kepadatan, dan penyebaran spesies Gastropoda di Situ Mahoni. Sampel diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor fisika dan kimia lingkungan. Sampel Gastropoda dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Shanon-Wienner, indeks kemerataan, dan Indeks Dominasi Simpson. Sebanyak sembilan spesies Gastropoda yang ditemukan di Situ Mahoni, yaitu Bellamya javanica, Brotia costula, Brotia testudinaria, Indoplanorbis exustus, Lymnaea rubiginosa, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Thiara scabra, dan Pomacea canaliculata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman Gastropoda di Situ Mahoni termasuk kategori rendah hingga sedang, sementara kemerataan termasuk kategori kurang merata, cukup merata dan hampir merata. Melanoides tuberculata merupakan Gastropoda yang ditemukan dalam kepadatan sangat tinggi di hampir semua stasiun pengambilan sampel di Situ Mahoni."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S31642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Hema Saira
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
"Kebutuhan bahan bakar masyarakat dan industri setiap tahun mengalami peningkatan, sedangkan kondisi bahan bakar berbasis fosil, jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berusaha mengembangkan sumber bahan bakar alternatif yang berasal dari tanaman. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biodiesel dari minyak biji mahoni (Swietenia mahagoni (L). Jacq), dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biji mahoni diperoleh dari hutan jati di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Biji mahoni dikeringkan dengan dioven pada suhu ±700 C selama ± 3 jam untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalamnya. Biji kering tersebut selanjutnya dihaluskan untuk memudahkan proses ekstraksi. Berdasarkan sifat lemak yang non polar, maka dilakukan ekstraksi minyak menggunakan pelarut non polar, yaitu n-heksana dengan alat soxhlet. Kondisi suhu dipilih berdasarkan pertimbangan titik didih pelarut dan kestabilan minyak yaitu sekitar 600C, sedangkan waktu untuk sekali proses soxhletasi sekitar 6-8 jam. Minyak biji mahoni yang diperoleh dari hasil ekstraksi sebesar 55,87% (w/w). Biodiesel yang diperoleh dari reaksi transesterifikasi menggunakan metode batch dengan katalis KOH 1,5% dari bobot minyak, serta pelarut yang digunakan adalah metanol, dengan perbandingan mol antara minyak dan pelarut metanol sebesar 1 : 9, selama ±1 jam, pada suhu 23-270C, menghasilkan biodiesel sebesar ±93,90% dari bobot minyak biji mahoni. Hasil uji karakteristik biodiesel dari minyak biji mahoni antara lain: bilangan asam 0,76 mg KOH/g, bilangan iod 45,47 g/ 100 g, residu karbon 0,025 % wt, viskositas kinematik 4,627 cSt, titik nyala 180 ºC, bobot jenis/density 0,8836 g/mL, titik tuang 11,0 ºC, kandungan belerang 0,0328 %wt, indeks setana 67,059, dan kadar abu 0,03 % wt.

The needs of the fuel for society and industry increase every year, whereas the condition of the fuel based fossil, limited amount and can not renewed. To overcome the problems, government attempt to expand alternative fuel from plants. In this research, was produce the biodiesel from mahagony seeds oil (Swietenia mahagoni (L). Jacq), and it is hoped to able to use as alternative fuel to substitute fossil fuel. Mahagony seeds obtainable from the teak forest in Blora regency, Central Java. Mahagony seeds is dried in the oven at the temperature 70 0C for 3 hours to remove the water . Then the dry seeds are mashed to facilitate the extraction process. Because the oil is non polar, the extraction is carried out using non-polar solvent nhexane with soxhlet device. Temperature conditions are selected based on consideration of boiling point solvent and stability of the oil, it is about 60 0C, and the time required for the extraction about 6-8 hours. Mahagony seeds oil obtained from extraction 55,87% (w/w). Biodiesel derived from transesterification using batch method with KOH catalyst 1.5% of the oil weight, the methanol solvent with the ratio oil as mole is 1 : 9 , for 1 hour, at temperature of 23-27 0C, produced biodiesel is 93,90% of mahagony seed oil weight. The yield of characteristic of biodiesel of mahagony seeds oil are acid number 0,76 mg KOH / g, iodine number 45,47 g/ 100 g, carbon residue 0,025%wt, 4,627 cSt kinematik viscosity, flash point 180 0C, density 0,8836 g/mL, the pour point is 11,00C, 0,0328% wt sulfur content, cetane index is 67,059 and cinder content 0,03% wt."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29045
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Ferdian
"Mikroplastik yang mencemari perairan tawar dapat mengganggu keberlangsungan hidup biota di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, warna, dan kelimpahan mikroplastik yang terkandung pada air, sedimen, insang, dan saluran pencernaan ikan red devil Amphilophus labiatus di Situ Kenanga dan Situ Mahoni, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Sampel air dan sedimen di ambil pada 3 stasiun pengambilan sampel dari kedua situ. Sampel ikan red devil diperoleh 15 ekor pada masing – masing situ. Sampel insang dan saluran pencernaan dihancurkan menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) 65%. Sampel air diambil 20 L dan disaring menggunakan plankton net. Sampel sedimen dikeringkan dalam oven sebanyak 25 gram. Larutan NaCl jenuh digunakan untuk memisahkan mikroplastik dengan pengotor. Sebanyak 1 mL sample diteteskan pada Sedgwick Rafter Chamber kemudian diamati dan dihitung berdasarkan bentuk mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik bentuk fiber, fragmen, film, granula terdapat pada seluruh sampel dengan warna yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan total kelimpahan rata – rata mikroplastik di Situ Kenanga sebanyak 434,33 ± 23,51 partikel L-1 pada air, 45.837,04 ± 36.305,97 partikel kg-1 pada sedimen, 268,33 ± 119,18 partikel gr-1 dan 1266,2 ± 349,72 partikel ind-1 pada insang, 287,79 ± 185,22 partikel gr-1 dan 978,22 ± 336,38 partikel ind-1 pada saluran pencernaan. Pada Situ Mahoni sebesar 437,67 ± 30,21 partikel L-1 pada air, 36.237,04 ± 16.702,59 partikel kg-1 pada sedimen, 429,18 ± 187,50 partikel gr-1 dan 1233,8 ± 253,60 partikel ind-1 pada insang, 318,04 ± 114,94 partikel gr-1 dan 1053,78 ± 328,44 partikel ind-1 pada saluran pencernaan.

Microplastics that contaminate freshwater can disrupt the survival of the biota in it. This study aims to analyze the shape, color, and abundance of microplastics contained in water, sediment, gills, and digestive tract of red devil fish Amphilophus labiatus in Situ Kenanga and Situ Mahoni, University of Indonesia, Depok, West Java. Water and sediment samples were taken at 3 sampling stations from the two Situ. Samples of red devil fish were obtained 15 tails in each Situ. Samples of gills and digestive tract were destroyed using 65% nitric acid (HNO3) solution. Water samples were taken 20 L and filtered using a plankton net. Sediment samples were dried in an oven as much as 25 grams. Saturated NaCl solution was used to separate microplastics with impurities. A total of 1 mL of the sample was dropped into the Sedgwick Rafter Chamber and then observed and calculated based on the shape of the microplastic under a microscope. The results showed an abundance of microplastics in the form of fibers, fragments, films, and granules in all samples with various colors. The results showed the total average abundance of microplastics in Situ Kenanga was 434,33 ± 23,51 L-1 particles in water, 45.837,04 ± 36.305,97 particles kg-1 in sediments, 268.33 ± 119.18 particles gr-1 and 1266.2 ± 349.72 particles ind-1 in the gills, 287.79 ± 185.22 particles gr-1 and 978.22 ± 336.38 particles ind-1 in the digestive tract. At Situ Mahoni there are 437,67 ± 30,21 particles L-1 in water, 36.237,04 ± 16.702,59 particles kg-1 in sediments, 429.18 ± 187.50 particles gr-1 and 1233.8 ± 253.60 particles ind-1 on the gills, 318.04 ± 114.94 particles gr-1 and 1053.78 ± 328.44 particles ind-1 in the digestive tract.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Upiek Ngesti Wibawaning Astuti
"Ruang lingkup dan cara penelitian.
Pemeriksaan larva B. malayi pada nyamuk secara konvensional (mikroskopis) banyak terdapat hambatan, antara lain nyamuk yang ditangkap harus langsung dibedah, memerlukan waktu yang lama, dan tidak spesifik karena larva dalam nyamuk sukar diidentifikasi terutama bila kepadatan larva dalam nyamuk rendah. Mengingat adanya kendala tersebut dikembangkan cara pemeriksaan nyamuk yang lebih cepat dan mudah yaitu melalui pendekatan biologi molekuler dengan Polymerase-chain reaction (PCR). Cara. PCR ini belum digunakan di lapangan sebagaimana cara mikroskopis. Berdasarkan hal diatas timbul pertanyaan apakah cara PCR dapat mendeteksi larva pada nyamuk dari lapangan. Penilaian angka prevalensi dan densitas mikrofilaria pada penduduk dilakukan berdasarkan pemeriksaan darah tebal (20ml). Proporsi infeksi pada nyamuk dihitung berdasarkan pemeriksaan sebagian sampel nyamuk langsung di lapangan dan cara PCR dilakukan di laboratorium terhadap sebagian sampel nyamuk yang disimpan dalam tabung yang mengandung silika.
Hasil dan Kesimpulan
Hasil pemeriksaan mikrofilaria B. malayi darah-malam penduduk menunjukkan prevalensi 18,3% untuk Desa Rogo dan 5,8% untuk Desa Mahoni. Hasil pemeriksaan nyamuk dengan cara mikroskopis di Desa Rogo adalah 2,6% dan Desa Mahoni adalah 1,1%. Pada pemeriksaan nyamuk secara PCR di Desa Rogo adalah 11,2% dan Desa Mahoni 3,2% positif mengandung DNA larva B. malayi. Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan sangat bermakna (X2 = 22,24; P-values=0,001) antara Desa Rogo dan Desa Mahoni untuk pemeriksaan darah-malam penduduk, dengan densitas rata-rata 15,89 untuk Desa Rogo, sedang Desa Mahoni densitas rata-ratanya adalah 6,17. Hasil pemeriksaan nyamuk secara mikroskopis antara kedua Desa tidak menunjukkan perbedaan bermakna, namun pada pemeriksaan nyamuk secara PCR menunjukkan perbedaan bermakna (X2 = 4,74; P-values= 0,029). Perbedaan bermakna ditunjukkan antara cara mikroskopis dan cara PCR (X2 = 6,35; P-values-0,01), dan cara PCR memberikan nilai proporsi positif lebih tinggi yaitu 7,62% sedang cara mikroskopis adalah 1,90%, sehingga cara PCR dapat mendeteksi larva di dalam nyamuk lebih baik dari cara mikroskopis."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maudy Kusumah
"Sistem danau Universitas Indonesia (UI) terdiri dari tujuh danau yaitu: Danau Kenanga, Agathis, Mahoni, Puspa, Ulin, dan Salam. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gilang Panatama Aziz (2015), menunjukkan bahwa konsentrasi fosfor di Danau Mahoni telah mencapai 2,34 mg/L, melebihi standar kualitas air untuk badan air pertama dan kedua kelas, yaitu 0,2 mg/L (Peraturan Pemerintah 82, 2011). Keberadaan kelebihan fosfor merupakan indikasi bahwa Danau Mahoni tidak "sehat", dan akan terus memburuk akibat peningkatan populasi Kota Depok (6,29% per tahun (BAPPEDA Kota Depok, 2013)). Model diperlukan untuk membantu pihak universitas dalam membuat rencana yang diperlukan untuk mengatasi kelebihan fosfor di Danau Mahoni.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai penggunaan RMA model dalam mengembangkan simulator yang dapat memprediksi distribusi 2D fosfor konsentrasi di Danau Mahoni, akibat data terbatas yang tersedia. Karena keterbatasan model, organik fosfor disimulasikan, namun data untuk total fosfor digunakan sebagai parameter. Laju decay dan settling total fosfor di Danau Mahoni adalah 0.28 m/hari dan 0.046 m/hari (Aziz, 2015). Tiga inlet yang diasumsikan mempunyai step loading untuk fosfor dianggap dalam model ini yaitu Agathis, perumahan daerah sekitar UI, dan Kantin Fakultas Teknik.
Proses pembuatan model terdiri dari: pembuatan mesh Danau Mahoni, input data, analisis sensitivitas dan kalibrasi koefisien difusi. Koefisien difusi transversal dan longitudinal yang digunakan adalah 800 m2/s dan 0,1 m2/s, berdasarkan SSE paling kecil, yaitu 0.2557. Berbagai skenario disimulasikan untuk menunjukkan bahwa model dapat dirun dalam berbagai kondisi. Terdapat tiga scenario yang disimulasikan yaitu ketika loading fosfor ditingkatkan, dikurangi, serta ketika jenis loading adalah linear loading. Model dapat menghasilkan penyebaran konsentrasi fosfor organik yang sesuai dengan ekspektasi.

Universitas Indonesia's (UI) lake system consists of seven lakes which are: Lake Kenanga, Agathis, Mahoni, Pupsa, Ulin and Salam. Previous research done by Gilang Panatama Aziz (2015), shows that the concentration of phosphorous in Lake Mahoni has reached 2.34 mg/L, exceeding the water quality standards for first and second class water bodies, i.e. 0.2 mg/L (Peraturan Pemerintah 82, 2011). The existence of excess phosphorous is an indication of Lake Mahoni's unhealthy state, which will continue to deteriorate as a consequence of Depok's increasing population (6,29% per year (BAPPEDA Kota Depok, 2013)). A model is needed to aid the University's board in making a necessary plan to resolve the excess phosphorus in Lake Mahoni.
The objective of this research is to assess the use of RMA model in developing a simulator that can predict the 2D phosphorous concentration distribution in Lake Mahoni, using limited data available. Due to limitations of the model, organic phosphorous is simulated, however total phosphorus data is used as the input data. Decay and settling rates of total phosphorous in Lake Mahoni is 0.28 m/day and 0.046 m/day (Aziz, 2015). Three inlets assumed to have step loading of phosphorous are considered for this model, which are Lake Agathis, residential areas around UI, and the engineering faculty's cafeteria.
The process of creating the model consists of: discretization of Lake Mahoni, input data, sensitivity analysis, and calibration of diffusion coefficients. The transversal and longitudinal diffusion coefficients chosen are 800 m2/s and 0.1 m2/s, based on the least SSE of 0.2557. Various scenarios are simulated to show that the model can be run under different conditions. Three scenarios are simulated with an increase and decrease loading of organic phosphorous. Furthermore, linear loading of organic phosphorus is also simulated. The model is able to give expected responses of phosphorous concentration distribution against time and space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Luthfiyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis dan kelimpahan perifiton pada substrat plastik di Situ Agathis dan Situ Mahoni, menganalisis perbandingan kelimpahan perifiton pada substrat plastik di Situ Agathis dan Mahoni, dan menganalisis kualitas perairan melalui keanekaragaman perifiton pada substrat plastik padat di Situ Agathis dan Situ Mahoni. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter diantaranya pH, suhu, oksigen terlarut (dissolved oxygen), kekeruhan (turbidity), kecerahan, arus, dan nitrat (NO3-). Penelitian dilakukan pada bulan September 2022 – Maret 2023 pada 3 stasiun pengambilan sampel di Situ Agathis dan Situ Mahoni. Sampel yang diperoleh dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks kemerataan, dan indeks Dominansi Simpson. Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika kimia di Situ Agathis dan Situ Mahoni didapatkan kisaran pH, suhu, oksigen terlarut, kekeruhan, kecerahan, arus, nitrat (NO3-) secara berturut-turut yaitu 7,05-7,49; 22,9-30,7 ⁰C; 4,7-10,5 mg/l; 3,06-16,2 NTU; 31,8-44 cm; 0,003-0,015 m/s; 2,3-16,8 mg/l. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan 11 kelas perifiton di Situ Agathis dan Situ Mahoni yaitu Bacillariophyceae (13 genus), Chlorophyceae (11 genus), Conjugatophyceae (4 genus), Cyanophyceae (6 genus), Euglenophyceae (3 genus), Klebsormidiophyceae (1 genus), Monogononta (1 genus), Oligohymenophorea (1 genus), Trebouxiophyceae (1 genus), Tubulinea (1 genus), dan Xanthophyceae (1 genus) dengan total 44 genus. Situ Agathis memiliki total kelimpahan perifiton yang lebih tinggi dibandingkan Situ Mahoni dengan niilai berturut-turut 6.219,8 sel/cm2 dan 2.025 sel/cm2. Kelas Bacillariophyceae menjadi kelas dengan nilai kelimpahan perifiton tertinggi di kedua situ. Nilai keaneragaman perifiton di kedua situ menunjukkan bahwa kualitas air Situ Agathis dan Mahoni termasuk dalam kualitas air tercemar sedang.

This study aims to examine the types and abundance of periphyton on plastic substrates in Situ Agathis and Situ Mahoni, analyze the comparison of periphyton abundance on plastic substrates in Agathis and Mahoni Situ, and analyze water quality through periphyton diversity on solid plastic substrates in Agathis and Mahoni Situ. This study used several parameters including pH, temperature, dissolved oxygen, turbidity, brightness, current flow, and nitrate (NO3-). The research was conducted in September 2022 – March 2023 at 3 sampling stations in Situ Agathis and Situ Mahoni. The samples obtained were analyzed using the Shannon-Wiener diversity index, evenness index, and Simpson dominance index. Based on the results of measurements of physico-chemical parameters in the Agathis and Mahoni Situ, the range of pH, temperature, dissolved oxygen, turbidity, brightness, nitrate (NO3-) was obtained, respectively, namely 7.05-7.49; 22.9-30.7 ⁰C; 4.7-10.5 mg/l; 3.06-16.2 NTUs; 31.8-44cm; 0.003-0.015 m/s; 2.3-16.8 mg/l. Based on the identification results, 11 classes of periphyton were found in Situ Agathis and Situ Mahoni, namely Bacillariophyceae (13 genera), Chlorophyceae (11 genera), Conjugatophyceae (4 genera), Cyanophyceae (6 genera), Euglenophyceae (3 genera), Klebsormidiophyceae (1 genus), Monogononta (1 genus), Oligohymenophorea (1 genus), Trebouxiophyceae (1 genus), Tubulinea (1 genus), and Xanthophyceae (1 genus) with a total of 44 genera. Agathis Lake has a higher total periphyton abundance than Mahoni Lake with values of 6,219.8 cells/cm2 and 2,025 cells/cm2, respectively. The Bacillariophyceae class was the class with the highest periphyton abundance in both sites. The value of periphyton diversity in both lakes shows that the water quality of Agathis and Mahoni Lakes is classified as moderately polluted water quality."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Adeline
"Makroplastik merupakan makromolekul sintetik yang terdiri dari senyawa monomer yang diproduksi secara sintetik atau dengan konversi produk alami. Partikel plastik yang memiliki ukuran panjang > 5 cm ini dapat mengganggu kehidupan organisme perairan tawar. Salah satu spesies yang berhubungan dengan makroplastik adalah ikan red devil (Amphilophus labiatus). Situ Mahoni UI merupakan situ yang memiliki populasi ikan red devil (Amphilophus labiatus) serta dibarengi dengan banyaknya makroplastik yang terdistribusi pada perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan asosiasi dan korelasi antara makroplastik dan ikan red devil (Amphilophus labiatus) di Situ Mahoni UI. Objek yang diteliti dalam penelitian ini antara lain jumlah kehadiran makroplastik, jumlah kehadiran ikan red devil (Amphilophus labiatus), pengukuran parameter lingkungan, dan faktor pendukung lainnya. Hubungan asosiasi diteliti dengan menggunakan uji Chi-Square dan hubungan korelasi diteliti dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan asosiasi dan korelasi yang signifikan antara makroplastik dan ikan red devil (Amphilophus labiatus) di Situ Mahoni, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Macroplastics are synthetic macromolecules consisting of monomer compounds that are produced synthetically or by conversion of natural products. Plastic particles that have a length of > 5 cm can interfere with the life of freshwater organisms. One of the species associated with macroplastics is the red devil fish (Amphilophus labiatus). Situ Mahoni UI is a lake that has a population of red devil fish (Amphilophus labiatus) and is accompanied by a large number of macroplastics distributed in these waters. This study aims to analyze whether or not there is an association and correlation between macroplastics and red devil fish (Amphilophus labiatus) in Situ Mahoni UI. The objects studied in this study include the presence of macroplastics, the presence of red devil fish (Amphilophus labiatus), the measurement of environmental parameters, and other supporting factors. The association relationship was investigated using the Chi-Square test and the correlation relationship was investigated using the Pearson correlation test. The results of this study stated that there was a significant association and correlation between macroplastic and red devil fish (Amphilophus labiatus) in Situ Mahoni, University of Indonesia Campus, Depok, West Java."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Sabrina Agistia
"Mikroplastik diketahui telah tertelan oleh berbagai taksa biota. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelimpahan, bentuk, dan warna mikroplastik yang terdapat pada air, sedimen, dan ikan cere Gambusia affinis di Situ Kenanga dan Situ Mahoni, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Seluruh sampel diambil di 3 stasiun yaitu inlet, midlet, dan outlet. Sampel air 20 L disaring menggunakan plankton net 350 mesh, sampel sedimen diambil 250 mL menggunakan Ekman grab, ikan cere diambil secara acak menggunakan dip net sebanyak 20 individu dari tiap situ. Sampel ikan diawetkan dengan alkohol 70% dan diekstraksi menggunakan 10 mL NaOH 1 M. Sedimen dikeringkan pada oven 65°C dan dihaluskan. Seluruh sampel dilarutkan dengan NaCl jenuh. Larutan dihomogenisasi sebanyak 20 mL dan 1 mL diteteskan Sedgewick Rafter Chamber untuk diamati di bawah mikroskop cahaya. Hasil pengamatan menunjukkan total rata-rata kelimpahan mikroplastik di Situ Kenanga pada air sejumlah 434,33 ± 23,51 partikel L-1, pada sedimen sejumlah 45.837,04 ± 36.305,97 partikel kg-1, pada ikan cere sejumlah 287, 67 ± 95,65 partikel ind-1 atau 212,28 ± 61,88 partikel gram-1. Sementara itu, pada air di Situ Mahoni sejumlah 437,67 ± 30,21 partikel L-1, pada sedimen sejumlah 36.237,04 ± 16.702,59 partikel kg-1, dan pada ikan cere sejumlah 275 ± 95,82 partikel ind-1 atau 654,28 ± 279,71 partikel gram-1. Hasil analisis Uji T Dua Sampel menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada sampel air, sedimen, dan ikan cere (partikel ind-1), tetapi terdapat perbedaan nyata pada ikan cere (partikel g-1) dari kedua situ. Fiber dan warna hitam merupakan bentuk dan warna mikroplastik yang mendominasi keseluruhan sampel.

Microplastics have been ingested by various biota taxa. This study was aimed to analyze the abundance, shape, and color of microplastic found in water, sediment, and mosquitofish Gambusia affinis in Situ Kenanga and Situ Mahoni, University of Indonesia, Depok, West Java. All samples were taken at 3 stations, namely inlet, midlet, and outlet. Water samples (20 L) were filtered using a 350 mesh plankton net, sediment samples (250 mL) were taken using an Ekman grab, mosquitofish were taken randomly using a dip net, and 20 individuals from each situ (total of 40 individuals). Fish samples were preserved in 70% alcohol and extracted using 10 mL of 1 M NaOH. Sediments were dried in an oven at 65°C and pulverized. All samples were dissolved with saturated NaCl. The solution (20 mL) was homogenized, then 1 mL of solution was taken to the Sedgewick Rafter Chamber and then observed under a light microscope. The results showed that the average total of microplastics in Situ Kenanga in water was 434,33 ± 23,51 L-1 particles, in sediments were 45.837,04 ± 36.305,97 kg-1 particles, and in fish were 287, 67 ± 95,65 ind-1 particles or 212,28 ± 61,88 gram-1 particles. Meanwhile, the average total of microplastics in Situ Mahoni in water were 437,67 ± 30,21 L-1 particles, in sediments were 36.237,04 ± 16.702,59 kg-1 particles, and in fish were 275 ± 95,82 ind-1 particles or 654,28 ± 279,71 gram-1 particles. The results of the Two Sample T-Test analysis showed that there was no difference in water, sediment, and mosquitofish (ind-1 particles) between the two situ, but there was a significant difference in mosquitofish (g-1 particles) from the two situ. Fiber and black were respectively the predominant shapes and colors of microplastics in all samples."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsya Thabrani
"Teknologi panel surya terapung yang diterapkan di Danau Mahoni Universitas Indonesia merupakan panel surya bifacial. Namun penutupan badan air oleh solar panel terapung dapat menyebabkan perubahan kualitas air secara temporal. Sejauh ini, belum terdapat penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh solar panel terapung di perairan Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh penutupan permukaan danau terutama pada produktivitas primer, COD, dan BOD serta hubungan produktivitas primer dengan BOD dan COD. Pengambilan sampel air dilakukan pada permukaan air, sedangkan perhitungan produktivitas primer menggunakan metode botol terang-gelap dan dilakukan inkubasi selama 3 jam. Secara temporal, nilai BOD, COD, dan produktivitas primer di bawah solar panel terapung, yang selanjutnya akan disebut titik 1, memiliki nilai kosentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang berada di lokasi yang terbuka, yang selanjutnya akan disebut titik 2. Rata-rata kosentrasi BOD di titik 1 yaitu 4.25 mg/l dan titik 2 yaitu 1.56 mg/l. Adapun rata-rata kosentrasi COD di titik 1 adalah 31.875 mg/l dan titik 2 adalah 33.125 mg/l. Sementara itu, rata-rata produktivitas primer titik 1 yaitu 36.46 mg C/m3/jam dan titik 2 yaitu 114.58 mg C/m3/jam. Hasil analisis uji independen t menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada nilai BOD dan produktivitas primer di area yang tertutup solar panel. Sedangkan, nilai COD tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara kedua titik. Adapun hasil uji korealasi Pearson’s menunjukkan bahwa produktivitas primer tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap parameter BOD dan COD. Maka dari itu penutupan area badan air dengan solar panel terapung menurunkan kualitas air Danau Mahoni terutama pada parameter BOD, COD, dan produktivitas primer.
The technology of floating photovoltaic applied at Lake of Mahoni, University of Indonesia were bifacial photovoltaic. However, its body of water which was covered by the floating photovoltaic could cause temporal changes in water quality. To date, there had been no further research on the effects of floating photovoltaic in the waters of Indonesia. Therefore, this research aimed to explore the effects of the covered lake surface especially on primary productivity, COD and BOD, also examined how primary productivity was related to BOD and COD. Water sampling was carried out on the surface of the water, meanwhile the primary productivity was calculated utilizing the method of light-dark bottle and incubated for 3 hours. Temporarily, the values of BOD, COD, and primary productivity under the floating photovoltaic, hereinafter referred to as station 1, had lower concentration values compared to those in open areas, hereinafter referred to as station 2. The average BOD concentration at station 1 was 4.25 mg/l and at station 2 was 1.56 mg/l. As for the average COD concentration at station 1 was 31.875 mg/l and at station 2 was 33.125 mg/l. Meanwhile, the average primary productivity at station 1 was 36.46 mg C/m3/hour and at station 2 was 114.58 mg C/m3/hour. The results of independent t test showed a significant decrease in the values of BOD and primary productivity in areas covered by floating photovoltaic. Meanwhile, the values of COD did not show a significant difference between the two stations. As for the results of the Pearson's correlation test suggest that primary productivity did not have a significant relationship with the parameters of BOD and COD. Therefore, covered body of water by floating photovoltaic reduced the water quality at Lake of Mahoni, especially in the parameters of BOD, COD, and primary productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>