Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djamilah Tohirah
"Salah satu cara untuk mengevaluasi keberhasilan suatu perawatan gigi tiruan cekat adalah kesesuaian preparasi gigi dengan restorasinya. Untuk mendapatkan kesesuaian atau fitness tersebut perlu diperhatikan beberapa faktor, di antaranya prosedur-prosedur klinik dan laboratorium. Prosedur pencetakan di klinik seperti teknik, manipulasi dan jenis bahan cetak perlu diperhatikan. Prosedur laboratorium, seperti penggunaan dan teknik pengecoran bahan, pemasangan die dan model kerja di artikulator, harus teliti. Bila hal-hal tersebut diabaikan, dapat mengakibatkan kegagalan restorasi.
Bahan cetak alginat sering digunakan untuk membuat model pada perawatan prostodontik, model untuk gigi antagonis, model diagnostik dan model pada perawatan ortodonti. Keuntungan dari bahan cetak ini ialah manipulasinya mudah dan harganya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan bahan cetak yang lain. Tetapi bahan cetak tersabut mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat mereproduksi detail secara akurat. Pada beberapa keadaan yang memerlukan ketepatan dan kemampuan untuk mereproduksi semua detail yang kecil-kecil, misalnya pada die untuk pembuatan suatu casting, diperlukan suatu bahan cetak yang baik. Bahan cetak jenis elastomerik seperti silikon merupakan bahan yang mempunyai kestabilan dan keakuratan yang tinggi.
Berhubung harga bahan cetak elastomerik cukup mahal, maka dicari terobosan untuk mendapatkan cara mencetak dengan harga efisien tetapi dapat menghasilkan model kerja dan die yang cukup akurat, yaitu dengan menggunakan kombinasi bahan silikon dan alginat yang dilakukan secara pencetakan ganda.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecermatan hasil cetakan yang diperoleh dari teknik pencetakan ganda dengan silikon dan alginat berdasarkan akurasi model kerja melalui fitness marginal dan titik kontak mahkota tiruan penuh."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filzah Zulkarnaen Abdullah
"Latar Belakang: Saat ini penggantian gigi yang hilang dengan mahkota tiruan penuh dukungan implan merupakan salah satu perawatan dental yang sudah umum dilakukan. Tolak ukur keberhasilan perawatan implan gigi dapat dinilai dengan mengevaluasi performa mastikasi dan kepuasan pasien. Namun, penelitian yang mengevaluasi performa mastikasi dan kepuasan pasien dalam waktu yang singkat pada restorasi implan masih sedikit dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan performa mastikasi dan kepuasan pasien dalam waktu singkat segera setelah dilakukan pemasangan mahkota tiruan penuh posterior dukungan implan. 
Metode: Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 50pasien dengan kehilangan posterior rahang bawah  di RSKGM FKG UI dan beberapa klinik swasta di Jakarta. Sebelum dan dua minggu setelah dilakukan pemasangan mahkota tiruan penuh dukungan implan pada gigi posterior rahang bawah,subjek dievaluasi performa mastikasinya secara objektif menggunakan color-changeable chewing gum. Selanjutnya, kepuasan responden terhadap kemampuan pengunyahan, kenyaman, dan retensi dalam mulut dievaluasi secara subjektif menggunakan VAS. 
Hasil: Diperoleh peningkatan secara signifikan pada performa mastikasi dua minggu setelah dilakukan pemasangan mahkota tiruan penuh posterior dukungan implan dibandingkan sebelumnya (p=0,000; p < 0,005; Wilcoxon test). Demikian pula pada kepuasan pasien ditemukan adanya peningkatan setelah dilakukan pemasangan mahkota tiruan penuh posterior dukungan implan (p=0,000; p < 0,005: Wilcoxon test). Secara statistik tidak ada pengaruh bermakna antara faktor usia dan jenis kelamin dengan  performa mastikasi (p=0,807; p=0,317; p > 0,005; Spearman Correlation test) dan kepuasaan pasien (p=0,690; p=0,317; p > 0,005; Spearman Correlation test). 
Kesimpulan : Terjadipeningkatan performa mastikasi dan kepuasan pasien setelah dilakukan pemasangan mahkota tiruan penuh posterior dukungan implan. Usia dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap performa mastikasi dan kepuasan pasien.

Introduction: Nowadays, dental implant can be considered as a common treatment option to do in dentistry. Succesful parameter in implant dentistr can be measured by evaluating masticatory performances and patients satisfaction. However, there has been little research on short term improvement of masticatory performances and patients satisfaction in relation to implant restoration treatment. The aim of the present study was to evaluate the improvement in masticatory performances two weeks after posterior implant restoration. 
Methodology: Fifty patients of the Dental Hospital Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia and several private clinics with missing mandibular posterior tooth were included in the study. Masticatory performances were evaluated and objectively by utilizing color-changeable chewing gum and the satisfaction of the patient were evaluated by visual analog scale (VAS). Patients satisfaction regarding mastication function, comfort and retention intraoral were verified on the VAS before and two weeks after implant restoration placement. 
Result: Significant differences in masticatory performance were noted at baseline (before implant posterior restoration) and to two weeks after implant restoration (p=0,000; p < 0,005; Wilcoxon test). The posttreatment functional of patients satisfactions ratings significantly exceeded the VAS score (p=0,000; p < 0,005; Wilcoxon test). Statistically, theres no significant difference between age and gender correlate to mastication performance (p=0,807; p=0,317; p > 0,005; Spearman Correlation test) and patients satisfaction p=0,690; p=0,317; p > 0,005; Spearman Correlation test).
Conclusion: Masticatory performances and patients satisfactions were improved two weeks after implant restoration. Age and gender did not affect the masticatory performances nor the patients satisfactions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moza Permatasari Mustafa
"Latar Belakang: Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan banyak pilihan material restorasi untuk perawatan gigi tiruan cekat. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan banyak pilihan material restorasi untuk perawatan gigi tiruan cekat, namun di Indonesia material-material kedokteran gigi estetik belum menjadi standar pendidikan kedokteran gigi umum. Hal ini dapat memungkinkan mempengaruhi keputusan dalam memilih material untuk restorasi gigi tiruan cekat, terkecuali mahasiswa yang rutin mengikuti seminar mengenai pengembangan material-material restorasi terbaru. Tujuan: Mengetahui pemilihan material restorasi untuk perawatan gigi tiruan cekat berdasarkan letak gigi yang akan direstorasi dan penempatan margin preparasi servikal oleh mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan alat ukur kuesioner mencangkup pertanyaan demografis dan pemilihan material sesuai skenario yang diberikan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling dan kuesioner dibagikan kepada mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif untuk melihat proporsi pemilihan material restorasi oleh responden. Hasil Penelitian: Material porcelain-fused-to-metal (PFM) menjadi material yang dengan proporsi untuk perawatan pada mahkota tiruan penuh dan gigi tiruan jembatan (33,6 s.d. 77,3%) diikuti dengan material porcelain-fused-to-zirconia (PFZ) (2,7 s.d. 38,2%). Kesimpulan: Sebagian besar responden memilih material porcelain-fused-to-metal (PFM) menjadi pilihan mayoritas responden untuk perawatan mahkota tiruan penuh dan gigi tiruan jembatan diikuti oleh porcelain-fused-to-zirconia (PFZ).

Background: The development of science has resulted in many choices of restorative materials for the treatment of FDP, but in Indonesia, aesthetic dentistry materials have not yet become the standard for general dental education. This can possibly influence decisions in choosing materials for FDP restorations, except maybe for students who regularly attend seminars on the development of new restorative materials. Objective: To determine the selection of restorative materials for FDP treatment based on the location of the teeth to be restored and the placement of cervical preparation margins by students of the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia. Methods: This study is a descriptive cross-sectional study using a questionnaire measuring instrument including demographic questions and material selection according to the given scenario. Data were collected using purposive sampling technique and questionnaires were distributed to students of the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia who met the inclusion criteria. Data processing was carried out descriptively to see the proportion of the respondent's selection of restoration materials. Result: Porcelain-fused-to-metal (PFM) material was the material with highest proportions for treatment of full denture crowns and bridge dentures (33.6 to 77.3%) followed by porcelain-fused-to-zirconia (PFZ) materials (2.7 to 38.2). %). Conclusion: The majority of respondents chose porcelain-fused-to-metal (PFM) as a material of choice for most of respondents for the treatment of crowns and bridges dentures followed by porcelain-fused-to-zirconia (PFZ).
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library