Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Massachussetts: Rockport , 1995
659.113 LOG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tyo Putra Widagdo
"Skripsi ini membahas mengenai penggunaan logo Makara Universitas Indonesia. Logo Makara Universitas Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu ciptaan dan dapat dikatakan juga sebagai sebuah Merek. Hal ini penting untuk dibahas karena untuk mengetahui mengenai satu objek dapat dilindungi oleh dua peraturan atau tidak. Selain itu untuk menentukan penggunaan logo Makara tanpa izin dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta atau merek. Untuk saat ini pengaturan mengenai hal tersebut sudah ada tetapi masih belum jelas. Oleh karena itu penentuan mengenai satu objek yang dilindungi dua peraturan hanya dapat ditentukan atas dasar doktrin dan teori mengenai persinggungan antara hak cipta dan merek. Penelitian ini adalah penelitian preskriptif yang memaparkan penggunaan doktrin dan teori sebagai penunjang dan pelengkap ketentuan Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-undang Merek.

This mini thesis focussed on issue of the use of the logo Makara Universitas Indonesia. Logo Makara University Indonesia can be said as the creation and it can be said also as a trademark. This is important to be discussed due to know about one objects able to be protected by two regulations or not. In addition to determine the use of logo Makara without permission could be said as a breach of copyright or trademark. This arrangement on for the time it has been there but still not clear. Hence the determination of one object that is only two rules can be determined on base by doctrine and theory about crossing between copyright and trademark. This is a prescriptive research that describes the doctrine and use of the theory as supporting the act of copyright and act of trademark.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prilly Puspa Karina
"Saat ini, masyarakat memiliki produktivitas yang kian tinggi, sehingga mereka membutuhkan informasi dan komunikasi yang menuntut kemudahan dan kecepatan akses. Melihat fakta tersebut, perusahaan di bidang teknologi berlomba dalam menarik perhatian konsumen, salah satunya dengan melakukan strategi logo merek. Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari identitas diri logo, manfaat fungsi logo dan estetika logo (logo self identity, logo functional benefit dan logo aesthetic appeal) terhadap pengenalan logo merek dan komitmen konsumen (logo identification dan customer commitment) pada merek Apple dan Samsung. Penelitian ini dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling, dengan unit analisis warga Jabodetabek.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumen lebih mudah mengenali suatu merek apabila logo merek memiliki unsur estetika dan memiliki keterkaitan dengan nilai yang dimiliki oleh diri konsumen. Komitmen konsumen akan meningkat jika logo merek yang didesain oleh suatu perusahaan memiliki unsur estetika dan memiliki keterkaitan dengan nilai yang dimiliki oleh diri konsumen. Pengenalan konsumen terhadap suatu logo merek tidak menyebabkan peningkatan komitmen konsumen/loyalitas akan suatu merek.

Nowadays, people?s productivity is growing high, so they need information and communication that demands the convenience and speed of access. If we look at the facts, technology companies race to attract attention of consumers by doing the strategies of brand logos. The main goal of this thesis is to determine the influence of identity logo, logo function and aesthetic benefits of logos toward logo identification and customer commitment on brand Apple and Samsung. This research was conducted by the method of Structural Equation Modeling, with doing analysis to people in Jabodetabek.
The results of this study concluded that consumers more easily identify a brand when brand logo have elements of aesthetics and coupled with a value that belongs to the consumer. Customer commitment will increase if the brand logo was designed by a company has elements of aesthetics and coupled with a value that belongs to the consumer. The introduction of a consumer brand logo does not lead to increased consumer loyalty/commitment of a brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gwon, Young-Soo
Seoul: Dnbooks publishing company, 2008
741GWOC001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Adiputra
"Penelitian ini berupa business coaching yang dilakukan pada UMKM Big Apparel House, proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara, hasil yang terkumpul akan dilakukan analisa menggunakan metode analisis internal dan eksternal yang bertujuan untuk mendapatkan intisari dari masalah. Dalam prosesnya, terdapat masalah Inkonsistensi pada logo, Big Apparel House menggunakan tiga logo yang berbeda sebagai penanda pada produk, kemasan dan toko online. Selain itu, kegiatan pemasaran dilakukan secara impulsif tanpa perencanaan yang matang. Penelitian ini bertujuan untuk membantu Big Apparel House dalam merencanakan perubahan logo, hal ini dilakukan dengan mendesain ulang logo serta seluruh perangkat pendukung perushaan, setelah mengubah citra yang ada selanjutnya proses transformasi pemasaran digital akan dilakukan, terdapat 4 tahap transformasi yang akan dilakukan yaitu perbaikan foto produk, optimasi tampilan instagram, pembuatan web dan perancangan Instagram serta Facebook Ads. Dengan proses business coaching ini diharapkan dapat membantu Big Apparel House dan UMKM lain untuk dapat meningkatkan produktivitas.

This study employs a business coaching technique in the Big Apparel House (BAH), an MSME that focuses on large-size men’s clothing. We initially examine the MSME using the business internal and external analysis methods. The data is collected through field observations and interviews. We find two primary problems: inconsistent logo and impulsive unplanned marketing activities. BAH uses three different logos as product markers, packaging, and online stores. This study focuses on assisting BAH in redesigning the logo and aligning all the company’s marketing tools. We follow Meriless’ guidelines to explore and develop the BAH redesign strategy. Digital marketing transformation process is carried out through four stages of transformation. Subsequently, we improve product photos, optimize Instagram display, and web creation, as well as design the Instagram and Facebook Ads. The redesigned logo and its implementation have shown substantial improvement in BAH’s brand and marketing. We expect Big Apparel House will increase its productivity in the future following the business couching process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Dwi Ratna Dewi W.
"ABSTRAK
Dalam berkomunikasi, komunikator selalu berusaha agar tujuan pesan dapat tercapai semaksimal mungkin. Untuk itu komunikator biasanya melakukan komunikasi persuasi yang diciptakan manusia sendiri. ini kemudian berkembang melalui simbol-simbol Komunikasi antar manusia untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah komunikasi dilakukan perusahaan kepada masyarakat melalui meningkatkan citra perusahaan di masyarakat dan masyarakat akan adanya perusahaan yang logo untuk mengingatkan atau produk tertentu. Logo bila digunakan secara konsisten akan memiliki efek berganda (snonbalIing effect). seseorang terhadap logo sebetulnya juga sikap seseorang terhadap sesuatu yang itu sendiri. Sikap seseorang terhadap obyek-obyek yang ada Sikap cerminan diwakili di sekitarnya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi yang dimilikinya. Dalam penelitian yang berjudul Logo Sebagai Lambang Komunikasi Visual dengan studi kasus sikap masyarakat Yogyakarta terhadap logo Pegadaian ini diperoleh beberapa kesimpulan. Dari segi kognitif, masyarakat masih rancu antara logo Pegadaian dan logo Kejaksaan / Pengadilan. Dari segi afektif Pegadaian dapat dikatakan berhasil mengkomunikasikan falsafah yang dianut dalam logo barunya. Dalam segi konatif terbukti bahwa masyarakat tidak memberikan pendapat berdasar pada logo tetapi pada sesuatu yang diwakili logo, dalam hal ini lembaga atau jasa Pegadaian. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa Pegadaian merupakan lembaga yang sangat dikenal masyarakat, namun belum menjadi pilihan masyarakat bila memerlukan uang. Belum dijadikannya Pegadaian sebagai pilihan ini karena citra Pegadaian di masyarakat kurang baik. Pegadaian memiliki citra sebagai tempat orang bawah. Untuk meningkatkan citra dan memperluas pasar Pegadaian pada masyarakat strata menengah harus dilakukan terobosan baru. Salah satunya dengan diversifikasi produk, yang dalam strategi pemasarannya lebih menonjolkan nama produk daripada nama lembaga. Bila produk telah diterima masyarakat kelas menengah, maka citra lembaga dapat juga terangkat."
1993
S 3864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Amalia
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perusahaan yang melakukan perubahan logo (rebranding evolutionary), salah satunya Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai-nilai dalam rebranding terhadap komitmen konsumen untuk tetap menjadi anggota Bumiputera. Metodologi penelitian menggunakan paradigma positivitsm pada pendekatan kuantitatif dengan metode survey menggunakan cluster sample.
Hasil penelitian menemukan bahwa yang paling berpengaruh terhadap komitmen komitmen konsumen untuk tetap menjadi anggota AJB Bumiputera 1912 adalah faktor-faktor dari kesuksesan rebranding itu sendiri. Setelah itu pengaruh kedua datang dari persepsi konsumen terhadap nilai-nilai rebranding.
Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perubahan nilai-nilai rebranding terhadap komitmen konsumen untuk tetap menjadi anggota AJB Bumiputera 1912, namun demikian untuk menghasilkan hasil yang lebih optimal maka faktor-faktor kesuksesan rebranding perlu lebih ditingkatkan.

The research was motivated by the many companies that do change the logo (rebranding evolutionary), one of which Bumiputera 1912 Mutual Life Insurance Company (MLIC). This study aims to determine the effect of changing values in the rebranding of the consumer's commitment to continues to be member of the Bumiputera. The research methodology uses a quantitative approach positivitsm paradigm with the method using a cluster sample survey.
The study found that the most influence on consumer commitment to continues to be member of Bumiputera 1912 MLIC are the factors of success of rebranding itself. After that the second effect comes from the consumer's perception of the values of rebranding.
Concluded that there are effects of changes in the values of the rebranding of the consumer's commitment to continues to be member of Bumiputera 1912 MLIC, however, to produce optimum results over the rebranding success factors need to be further improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30412
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Davin Hadikoesoemo
"[ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
Analisis Situasi
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah melakukan upaya-upaya untuk mempromosikan kepariwisataan Kota Jakarta, salah satunya adalah dengan melakukan branding Enjoy Jakarta.
Akan tetapi, banyak orang belum mengetahui apa yang dapat dinikmati dari Enjoy Jakarta. Jangankan wisatawan mancanegara atau nusantara, kebanyakan masyarakat lokal tidak mengetahui potensi kepariwisataan Kota Jakarta.
Melalui survei yang dilakukan terhadap 144 responden, mayoritas mengeluhkan sulitnya memperoleh informasi mengenai kepariwisataan Kota Jakarta. Berbagai alternatif diusulkan mereka terkait di mana seharusnya terdapat lokasi Tourist Information Center.
Materi komunikasi yang dibuat oleh Disparbud DKI Jakarta sudah baik, namun demikian konten informasi di dalamnya tidak tepat sasaran.
Tujuan
Untuk memperluas dan mempermudah akses informasi terkait kepariwisataan Kota Jakarta, sekaligus sebagai bagian dari partisipasi memeriahkan ulang tahun Kota Jakarta. Tujuan jangka panjang adalah untuk menjadikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan di Asia pada tahun 2020.
Sasaran Program Komunikasi
Mempermudah akses informasi kepariwisataan Kota Jakarta dengan penyediaan dan pemaksimalan sarana-sarana penyampaian informasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Meningkatkan awareness masyarakat, wisatawan mancanegara, dan wisatawan domestik akan tempat-tempat serta aktivitas-aktivitas wisata di Kota Jakarta.
Memperkuat branding Enjoy Jakarta sebagai upaya membangun reputasi Kota Jakarta sebagai kota festival destinasi wisata.
Strategi
Memosisikan Kota Jakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata unggulan yang informasi kepariwisataannya mudah diakses oleh siapa saja.
Khalayak Sasaran
Masyarakat Kota Jakarta
Wisatawan mancanegara
Wisatawan domestik
Media massa
Komunitas
Para pelaku usaha pariwisata
Pesan Kunci
Melalui rangkaian program Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengembangkan sistem informasi kepariwisataan Kota Jakarta yang terintegrasi sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Melalui program Lomba Desain Logo dan Finding Jakarta, Disparbud DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli dan memiliki masyarakat terhadap Kota Jakarta.
Melalui program-program stakeholders gathering, Disparbud DKI Jakarta membangun komunikasi dengan komunitas dan para pelaku usaha pariwisata untuk berpartisipasi memajukan sektor kepariwisataan Kota Jakarta.
Melalui pengembangan sistem informasi kepariwisataan, Disparbud DKI Jakarta memudahkan masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi wisata dan aktivitas yang dapat dilakukan di Kota Jakarta.
Program
Lomba desain logo Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Riset Kepariwisataan
Pembenahan Sistem Informasi Kepariwisataan
Pencarian Sponsor
Media Briefing
Konferensi Pers
Tourism Gathering
Jadwal
Januari 2015 - Juni 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kampanye humas Finding Jakarta adalah Rp828.520.000,00
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.
Input: mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
Output: mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan.
Outcome: melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan.;

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Jakarta Tourism and Cultural Office has done many efforts to promote Jakarta Tourism, one of which is by making Enjoy Jakarta as its brand.
However many people do not know what to enjoy from Enjoy Jakarta. Local, foreigners, and domestic tourists don?t fully recognise the tourism potential of Jakarta.
A survey has been conducted towards 144 respondents. The majority complained on how hard it is to derive information about Jakarta tourism. They suggested alternative locations for building Tourism Information Centre.
Communication materials made by Jakarta Tourism and Cultural Office DKI Jakarta are well made. Nevertheless, their contents aren?t quite targeted yet.
Goal
To extend and simplify information access on Jakarta tourism, as well as a participation in celebrating Jakarta?s birthday. Long term goal is to erect Jakarta as one of the top tourism city destination in Asia in 2020.
Communication Objectives
To simplify information access on Jakarta tourism by providing and maximise information mediums, so that it is accessible by everyone.
To raise locals, foreigners, and domestic tourists? awareness on places and tourism activities in Jakarta.
To strengthen city branding Enjoy Jakarta as an effort to erect Jakarta?s reputation as a festival city destination.
Strategy
To put Jakarta as one of the top tourism city destinations and everyone can easily access its tourism information.
Target Audience
People of Jakarta
Foreigners
Domestic tourists
Mass media
Communities
Tourism stakeholders
Key Messages
Through Finding Jakarta, Jakarta Tourism and Cultural Office is developing an integrated tourism information system which is accessible by everyone.
Through Logo Design Competition and Finding Jakarta Race, Jakarta Tourism and Cultural Office is persuading people to love and care for Jakarta.
Through stakeholders gathering programmes, Jakarta Tourism and Cultural Office is creating relations with communities and tourism stakeholders to participate in advancing Jakarta tourism.
Through the development of tourism information system, Jakarta Tourism and Cultural Office is trying to ease people on finding information, such as tourism location and activities in Jakarta.
Programmes
Logo Design Competition Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Tourism Research
Development of Tourism Information System
Sponsorships
Media Briefing
Press Conference
Tourism Gathering
Schedule
January 2015 - June 2015
Budget
Total budget needed for Finding Jakarta PR campaign is Rp828.520.000,00
Evaluation
Evaluation methods being used are input, output, and outcome method.
Input: evaluating implementation process.
Output: evaluating results of implementation.
Outcome: measuring impact and evaluation of implementation., EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Jakarta Tourism and Cultural Office has done many efforts to promote Jakarta Tourism, one of which is by making Enjoy Jakarta as its brand.
However many people do not know what to enjoy from Enjoy Jakarta. Local, foreigners, and domestic tourists don’t fully recognise the tourism potential of Jakarta.
A survey has been conducted towards 144 respondents. The majority complained on how hard it is to derive information about Jakarta tourism. They suggested alternative locations for building Tourism Information Centre.
Communication materials made by Jakarta Tourism and Cultural Office DKI Jakarta are well made. Nevertheless, their contents aren’t quite targeted yet.
Goal
To extend and simplify information access on Jakarta tourism, as well as a participation in celebrating Jakarta’s birthday. Long term goal is to erect Jakarta as one of the top tourism city destination in Asia in 2020.
Communication Objectives
To simplify information access on Jakarta tourism by providing and maximise information mediums, so that it is accessible by everyone.
To raise locals, foreigners, and domestic tourists’ awareness on places and tourism activities in Jakarta.
To strengthen city branding Enjoy Jakarta as an effort to erect Jakarta’s reputation as a festival city destination.
Strategy
To put Jakarta as one of the top tourism city destinations and everyone can easily access its tourism information.
Target Audience
People of Jakarta
Foreigners
Domestic tourists
Mass media
Communities
Tourism stakeholders
Key Messages
Through Finding Jakarta, Jakarta Tourism and Cultural Office is developing an integrated tourism information system which is accessible by everyone.
Through Logo Design Competition and Finding Jakarta Race, Jakarta Tourism and Cultural Office is persuading people to love and care for Jakarta.
Through stakeholders gathering programmes, Jakarta Tourism and Cultural Office is creating relations with communities and tourism stakeholders to participate in advancing Jakarta tourism.
Through the development of tourism information system, Jakarta Tourism and Cultural Office is trying to ease people on finding information, such as tourism location and activities in Jakarta.
Programmes
Logo Design Competition Finding Jakarta
Finding Jakarta Race
Tourism Research
Development of Tourism Information System
Sponsorships
Media Briefing
Press Conference
Tourism Gathering
Schedule
January 2015 - June 2015
Budget
Total budget needed for Finding Jakarta PR campaign is Rp828.520.000,00
Evaluation
Evaluation methods being used are input, output, and outcome method.
Input: evaluating implementation process.
Output: evaluating results of implementation.
Outcome: measuring impact and evaluation of implementation.]"
2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Junisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai implikasi dari larangan untuk mencatatkan
ciptaan logo yang digunakan sebagai merek atau lambing organisasi sebagai hak
cipta sebagaimana dituangkan dalam Pasal 65 Undang-Undang Hak Cipta No.28
Tahun 2008. Diawali dengan pembahasan mengenai karakteristik, pencatatan, dan
pembatalan Hak Cipta dan juta karakteristik, pendaftaran, penghapusan, dan
pembatalan Merek. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai logo
secara mendalam, seperti mengenai definisi, sejarah, jenis-jenis, serta karakteristik
logo. Logo sendiri dapat dilindungi oleh dua perlindungan, yakni Hak Cipta dan
Merek yang kemudian persilangan tersebut lebih dikenal sebagai titik singgung
perlindungan HKI. Nantinya, akan diberikan contoh kasus untuk memperlihatkan
masalah yang timbul dari titik singgung antara Hak Cipta dan Merek.

ABSTRACT
This thesis discusses the implications of the prohibition to record the type of
creation that is used as trademark logo or emblem of the organization as a
copyright as stated in Article 65 of the Copyright Law of 28 of 2008. Begins with
a discussion of the characteristics, recording, and cancellation of Copyright and
also the characteristics, registration, abolition, and cancellation Brand. Then
proceed with in-depth discussion of the logo, such as the definition, history, types,
and characteristics of the logo. The logo itself can be protected by two protection,
the Copyright and Trademark later this cross is known as cross protection of IPR
protection. Later, it will be given a case to demonstrate the problems that arise
from the cross protection between Copyright and Trademark."
2016
S65382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Halim
" Hak Cipta merupakan bagian dari hak kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup paling luas. Segala hasil karya intelektual manusia dihasilkan dari proses olah pikir dan kreativitas yang kemudian diwujudkan menjadi suatu ciptaan. Oleh karena itu, persinggungan antara hak cipta dengan hak kekayaan intelektual lainnya sering terjadi. Satu jenis ciptaan yang selalu berpotensi menimbulkan sengketa kepemilikan adalah logo. Logo adalah hasil karya seni lukis atau seni desain grafis yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai tanda pembeda bagi badan usaha untuk membedakan produk atau jasa yang dihasilkannya dengan produk atau jasa badan usaha lain, selain itu logo juga sering digunakan sebagai lambang organisasi atau badan hukum untuk menunjukkan identitas mereka. Dilatar belakangi oleh sengketa yang terus menerus mengenai kepemilikan logo yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berbeda yang telah memiliki merek terdaftar dan hak cipta tercatat, maka pencatatan hak cipta seni lukis logo atau tanda pembeda yang telah digunakan sebagai merek dalam perdagangan barang atau jasa serta lambang organisasi, badan usaha atau badan hukum tidak lagi diperbolehkan, sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Kurangnya pemahaman masyarakat akan perlindungan hukum hak cipta pada khususnya menjadikan sulit bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk membuktikan kepemilikan ciptaan. Perlindungan hukum hak cipta bersifat otomatis begitu hasil karya cipta tersebut diwujudkan dalam bentuk yang dapat dinikmati dengan panca indera. Pencatatan hak cipta tidak diperlukan untuk mendapatkan perlindungan hukum, tetapi Surat Pencatatan Ciptaan dapat digunakan sebagai bukti awal kepemilikan hak cipta ketika terjadi sengketa atau ketika hak ekonomi atas ciptaaan tersebut akan dieksploitasi atau dialihkan haknya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, khususnya Pasal 65, diperlukan pemahaman lebih mendalam mengenai perlindungan hukum hak cipta oleh masyarakat.

Copyright is part of intellectual property rights having largest scope. All human intellectual property creations are generated from the process of thinking and creativity which are then embodied into a work. Hence, overlapping between copyright and other intellectual property rights often happen. One type of work which always potentially causes dispute of ownership is logo. Logo is a creation of painting or graphical design art intended to be used as identifier for business to distinguish products or services they are producing from products or services of other businesses, besides, logo is also oftenly used as symbol of an organization, legal body to show their identity. Given perpetually occuring disputes of logo ownership owned by different parties having registered trademark and registered copyright, registration of copyright for logo or distinguishing sign which has been used as a mark in trade of goods or services as well as symbol of organization, business or legal body is no longer acceptable, as regulated in the Article 65 Law Number 28 Year 2014 Concerning Copyright. Lack of understanding in society with respect to legal protection of copyright particularly, making it difficult for the Author or Copyright Owner to prove ownership of their copyrights. Legal protection of copyright is automatic in nature once the work is embodied in a form which can be enjoyed with the senses. Registration of copyright is not required to secure legal protection; however, Copyright Registration Letter can be used as prima facie evidence of copyright ownership when dispute arises or when the economic rights of the copyright will be exploited or assigned. With the enactment of Law Number 28 Year 2014 concerning Copyright, particularly Article 65, it is necessary to have better understanding of copyright protection by the society."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>