Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Faruk Muhammad
"ABSTRAK
The nature of the relationship between the twin problem of poverty and unemployment has been unclear recently. Although the nature of the relationship has received more extensive scholarly attention worldwide and even in Nigeria, no study raised on the nature of its relationship in the region (state) which might produce an inverse relationship different from the proportionate obtained in previous studies. Hence the study on the relationship between poverty and unemployment in Niger state, Nigeria, using descriptive and a logistics regression model to analyze the 102 cross-sectional data randomly collected from the three geopolitical regions in the state. The result thus shows the existence of a proportionate relationship between poverty and unemployment, following the pattern of previous studies. The study thus recommends the actions of the policymakers in creating vocational skill programs to the aid-curb unemployment problem in the state. Accordingly, the increase in expenditure on education and the minimum wage as well recommended."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2019
330 SFK 8:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iman K. Nawireja
"Adopsi dan difusi inovasi sebagai fenornena komunikasi telah menarik banyak peneliti untuk mendalaminya. Studi-studi adopsi kebanyakan terfokus pada tahapan decision. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan petani dalam tahapan konfirmasi, dimana ia mungkin masuk ke dalam salah satu dari empat kategori berikut (1) continued adoption, (2) later adoption, (3) disadoption, atau (4) continued rejection dengan membangun model multinomial logit, dengan mengambil kasus adopsi kapas Bt di Sulawesi Selatan. Seperti di ketahui penanaman kapas Bt telah berlangsung sekurangnya selama setahun ini di Sulawesi Selatan, yang berarti telah terjadi adopsi terhadapnya, dan bahkan telah sampai pada tahapan konfirmasi dalam sekuen adopsi ala Rogers (1995).
Studi menggunakan metode triangulasi; gabungan antara metode kualitatif, sehingga diharapkan diperoleh gambaran utuh adopsi dan difusi kapas Bt tersebut. Mengingat petani kapas Bt mencapai 6.638 orang, pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Strata dibuat pada level kecamatan dengan membuat tipologi kecamatan berdasarkan luasan lahan garapan dan produktifitas kapas. Berdasarkan tipologi ini dipilih secara purposif lima kecamatan di lima kabupaten (Bantaeng, Bone, Bulukumba, Takalar, dan Wajo). Sementara itu, responden petani dipilih secara acak di tingkat kecamatan sejumlah 298 orang, terdiri dari 263 sampel petani kapas Bollgard dan sebagai kontrol dipilih 35 responden petani kapas non-Bollgard. Sementara untuk studi kualitatif, dilakukan wawancara terhadap 35 responden, 26 informan, dan dilakukan tujuh kali diskusi kelompok fokus (Focus Group Discussion).
Hasil analisis multinomial logit menunjukkan; keterlambatan adopsi kapas Bt dipengaruhi terutama oleh faktor-faktor luasan lahan yang digunakan untuk usahatani kapas Bt, biaya total yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha tani kapas Bt, proporsi biaya tenaga kerja terhadap biaya total, dan kepuasan petani terhadap pelatihan produksi kapas Bt. Dalam kaitannya dengan faktor kelembagaan, ditenggarai bahwa kelompok tani sebagai suatu entitas berperan penting dan efektif sifatnya dalam menyusun perencanaan produksi dan sebagai representasi para petani menghadapi perusahaan. Sementara itu, petani yang terus menolak mengadopsi dipengaruhi oleh proporsi biaya tenaga kerja terhadap biaya total, total pendapatan bersih dari usahatani selain kapas, dan pengalaman petani dalam berusaha tani kapas. Sedangkan keputusan berhenti mengadopsi proporsi biaya tenaga kerja terhadap biaya total, luasan lahan yang digunakan untuk menanam kapas, dan kepuasan petani terhadap pelatihan produksi kapas Bt.
Adopsi kapas Bt berlangsung melalui pengikutsertaan tokoh-tokoh petani agar menjadi pendorong petani-petani yang berada dalam lingkaran pengaruhnya untuk mencoba menanam kapas Bt menimbulkan dinamika komunitas tersendiri. Oleh karena tokoh-tokoh petani tersebut pada gilirannya ada yang bertindak sebagai distributor dan sebagai pengurus inti kelompok-kelompok petani, dimana petani pada dasarnya menyandarkan keputusannya kepada pemuka masyarakatnya.
Pendekatan komunikasi PT Monagro yang cenderung mengandalkan pemuka masyarakat, perlu ditunjang dengan metode komunikasi yang mampu menjangkau petani (dan dapat diakses petani) dalam waktu cepat guna menangkal informasi yang unfavorable terhadap pengembangan kapas Bt. Sementara itu, untuk meningkatkan adopsi diperlukan penyuluhan dengan materi yang mengkontraskan perbedaan teknis dan biologis antara kapas Bt dengan kapas non-Bt.
Faktor pendukung utama penkembangan budidaya kapas Bt Sulawesi Selatan adalah prosesnya dilakukan dalam kerangka infrastruktur kelembagaan agribisnis kapas dari proses pra-produksi hingga pemasaran yang pernah dikenal sebelumnya-artinya kapas Bt masuk ke Sulawesi dengan kerangka kelembagaan yang telah mapan. Artinya, hasil penelitian ini hanya dapat digeneralisir pada kondisi kelembagaan yang mapan saja, sementara untuk kelembagaan yang lain, diperlukan studi yang lebih mendalam.

Adoption of Bt Cotton: An Application of Multinomial Logit ModelAdoption and diffusion of innovation as communication phenomena has been studied since long time ago. Adoption studies mostly concentrated on decision stage of adoption sequences. As such we are trying to study confirmation stage, by identified factors underlying farmers choice in confirmation stage, in which they may stay in one of four possible categories as follows: (1) continued adoption, (2) later adoption, (3) disadoption, or (4) continued rejection. To identify, we develop multinomial logit model for Bt cotton adoption in South Sulawesi. As been known, Bt cotton cultivation in this area prevail at least since a year ago, so it is can be assumed this recently adoption of Bt cotton already reaching confirmation stage from Rogers (1995) adoption stage.
The study employ triangulation method; a combination of quantitative and qualitative method to capture the complete picture of Bt cotton adoption and diffusion process. Considering huge amount of respondents to interviewed (as much 6,638 farriers), we use slralii ied random sampling. At sub-district level a district typology based on cotton acreage per fanner and cotton productivity. Based on the typology, five subdistticts in five regencies have been set out purposively (Bantaeng, Bone, Bulukumba, Takalar, and Wajo); 298 respondents were interviewed using pre-prepared questionnaire, randomly. As a control we also interview 35 non-Bt cotton farmers. For qualitative method, the study interviewed 35 respondents, 26 informants, and conducting Focus Group Discussion in seven different locations.
Multinomial logit model shows; late adopter was mainly affected bt cotton farm acreage, total cost of Bt cotton farming, and proportion of labour cost to total fanning cost, and revealed satisfaction to Bt cotton production training held by PT Monagro. In relation to institutional factor, farmers group as an entity plays important role and effective in nature to plan farming activity and at the same time as farmer's representation to bargain with PT Monagro. On other hand, continuous rejection mainly due to proportion of labour cost to total farming cost, total net farm income from others commodity, and farmer's experience at cotton farming. Farmer's decision to dis-adopt Bt cotton was influenced by proportion of labour cost to total farming cost, total Bt cotton acreage, and revealed satisfaction to Bt cotton production training.
Bt cotton adoption run smoothly with involvement of farmers' informal leaders to attract farmers finally triggered specifics community dynamic, because the informal leader also playing important role as seed distributor to the farmers and at the same time they tend to chair the farmer group himself, in which basically farmers will follow informal leader decision not or no to adopt Bt cotton.
PT Monagro external communication strategy which mainly bearing important role to informal leaders need to be back up by other communication means that capable to access farmers directly and timely to prevent farmers againts unfavorable information. At the same time, following the multinomial logit analysis result it is recommend that extension program should contrasted technical and biological differences among the competing commodity: Bt cotton and conventional non-Bt cotton.
Need to mention that adoption and diffusion of Bt cotton run smoothly in South Sulawesi was because this process was prevail in community with mature cotton agribusiness institution-either farmers, local government, and other supporting institution already been build long time ago. It bear such an implication the finding might not be applicable to predict adoption of Bt cotton in another community with unmature cotton agribusiness institution, so it is need another study in diffe'rent community to test against hypotheses tested here.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyadhie
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bun Hold
"Masyarakat perlu mengetahui kondisi kesehatan bank yang akan dipilih menjadi tempat penyimpanan dananya. Rating dapat memberikan gambaran kesehatan suatu bank. Sementara itu, hanya sedikit bank di Indonesia yang telah dilakukan rating. Rating dipengaruhi oleh berbagai variabel keuangan berupa rasio-rasio yang diperoleh dari laporan keuangan bank yang bersangkutan. Variabel-variabel yang mempengaruhi rating ditentukan dengan analisis faktor melalui Measure of Sampling Adequacy (MSA). Rating dalam karya akhir ini dilakukan terhadap bankbank yang telah go public dengan menggunakan metode Ordered Logit Model (OLM). Selain faktor keuangan, rating juga dipengaruhi oleh faktor industri dan faktor manajemen. Hasil penelitian menunjukkan 4 bank mempunyai posisi rating dari AAA sampai dengan BBB dan 27 bank untuk rating dari BB sampai default (D). Terdapat 2 bank yang mendapat rating D.

Society needs to know the health condition of the bank to be selected for placing their funds. Ratings can provide the bank health condition. Meanwhile, only a few banks in Indonesia have done ratings. The rating is influenced by a variety of financial variables in the form of ratios derived from the bank financial statement. Variables that affect the rating is determined by factor analysis through the Measure of Sampling Adequacy (MSA). Rating in the final work is done against the banks that have gone public using methods Ordered Logit Model (OLM). In addition to financial factors, the ratings are also influenced by industry factors and management factors. The results showed four banks have a position with a rating of AAA to BBB and 27 banks for rating of BB to the default (D). There are two banks that got a rating D."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purna Fitria
"ABSTRAK
Membandingkan pengeluaran rumah tangga dan garis kemiskinan nasional, sekitar 24.78 dari rumah tangga di Indonesia berada di bawah garis kemiskinan setidaknya satu kali dalam periode 14 tahun. Menggunakan Model Ordered Logit, studi ini menguji determinan dari status kemiskinan rumah tangga dan menganalisa efek relatif dari aset dan karakteristik rumah tangga yang berbeda-beda dari satu waktu terhadap status kemiskinan mereka di kemudian hari. Memakai tiga gelombang Survey IFLS Indonesian Family Life Survey , yaitu tahun 2000, 2007 dan 2014, serta dengan mengelompokkan rumah tangga menjadi lima regional utama berdasarkan lokasi, studi ini menemukan bahwa aset berupa bangunan, kendaraan, perhiasan dan tabungan berperan penting dalam menentukan status kemiskinan rumah tangga di Indonesia. Selain itu, beberapa variable demografi dan sosial-ekonomi juga secara statistik berpengaruh terhadap status kemiskinan di Indonesia. Namun, determinan dari status kemiskinan bervariasi antar regional. Studi ini menemukan bahwa kemungkinan dari suatu rumah tangga untuk menjadi miskin berkepanjangan maupun sebaliknya tidak pernah miskin sama sekali lebih besar terjadi di regional Jawa dan Bali. Sementara kemungkinan untuk rumah tangga menjadi miskin sementara waktu lebih tinggi di regional luar Jawa dan Bali.

ABSTRACT
Comparing household expenditure and national poverty line, about 24.78 of households in Indonesia experienced poverty expenditure below the poverty line at least once within 14 year period. By utilizing the Ordered Logit Model, this study examines the determinants of household poverty status and analyze the relative effect of different household assets and characteristics on their poverty status. Employing three waves of Indonesia Family Life Survey IFLS consisting of household level data from the year of 2000, 2007 and 2014, and categorized households into five main regions based on their location, this study finds that assets building, vehicle, jewelry and savings play important role in determining poverty status of households in Indonesia. Some demographic and socio economic variables are confirmed to be statistically significant to poverty status in Indonesia. However, the determinants of poverty status vary within regions. This study also finds that the probability of households either to be chronic poor or never poor is higher in Java and Bali, while the probability of transient poverty is found higher outside Java and Bali. "
2016
T47498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kingkin Fitoriani
"Sebagai salah satu kebutuhan dasar, kepemilikan rumah menjadi puncak dalam siklus kehidupan masing-masing individu. Dengan adanya banyak manfaat atas kepemilikan rumah, berbagai Negara telah melaksanakan bermacam kebijakan, khususnya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah, tidak terkecuali Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan fasilitas kredit perumahan yang dikenal sebagai Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan KPR FLPP yang menyediakan suku bunga rendah dan tetap selama masa angsuran. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi karakteristik dominan dalam sebuah rumah tangga yang menentukan kepemilikan rumah khususnya di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini penting untuk dilaksanakan untuk mendukung perumusan kebijakan perumahan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Menggunakan metode random-effect logistic regression dan data dari Indonesia Life Family Survey IFLS periode 2000-2014, hasil estimasi menunjukan bahwa meningkatnya pendapatan, status menikah, dan umur yang lebih tua meningkatkan kemungkinan kepemilikan rumah. Sementara itu, memiliki rumah yang lain, terdapat tambahan anggota keluarga, memiliki pendidikan yang lebih tinggi, dan tinggal di area perkotaan akan menurunkan probabilita untuk memiliki rumah.

As one of basic needs of every individual, housing has a culmination in its life cycle in an ownership. Knowing the many advantages of home ownerships, many countries have established unique policies, in particular assisting low income people to own their home. The Indonesia government is not an exception. It has introduced the implementation of mortgage facility namely Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan KPR FLPP which provides a fixed and low interest rate along its financing period. This study is conducted to identify which household rsquo s characteristics are dominant in determining home ownership, especially for West Java and East Java Provinces. The issue is important as to design a more effective and well targeted housing development policy. Using a random effect logistic regression and Indonesia Life Family Survey IFLS covering 2000 2014, the estimation shows that increasing income, being married, and older cohorts will likely increase the probability to the ownership. On the other hand, having another house, having additional member of household, being more educated, and living in urban area will likely decrease the likelihood to own a house."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso
"The research examines the factors which influence the decisions of migrant workers to seek employment aboard. Three hundred households were chosen as samples for the study in Cirebon District, West Java. This research uses an econometric analysis with a multinomial logit model. The research concluded that: first, economic reasons, namely higher wage expectations, remain the primary reason for migration. Second, endowment, as income and family wealth, acts as an economic safety net which is a supporting factor of migration. Third, well-educated women under the age of 25 have a high probability of seeking employment aboard."
Jakarta: Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Universitas Indonesia (MPKP-FEUI) , 2007
338 UI-JKE 2:3 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zinka Septia Saputri
"Studi ini menganalisis korelasi karakteristik ekonomi dan sosial rumah tangga terhadap perilaku membuang sampah di Indonesia. Analisis yang dilakukan diharapkan dapat memberi gambaran awal tentang perilaku rumah tangga dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Data penelitian yang digunakan berasal dari The Indonesia Family Life Survey (IFLS) seri ke – 5 yang diterbitkan pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan model logit. Studi ini menemukan karakteristik rumah tangga yang meningkatkan peluang rumah tangga untuk membuang sampah pada tempatnya diantaranya adalah: jumlah konsumsi baik pangan dan non-pangan, pendapatan, tingkat pendidikan, serta status lokasi tempat tinggal rumah tangga, yaitu yang tinggal di kota dan Pulau Jawa. Sementara, karakteristik rumah tangga yang mengurangi peluang rumah tangga untuk membuang sampah pada tempatnya antara lain: jumlah anggota rumah tangga, kepala rumah tangga (laki-laki) bekerja, dan kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal yang terdapat tumpukan sampah/kotor. Hasil studi ini, menyimpulkan bahwa edukasi mengenai perilaku membuang sampah pada tempatnya wajib ditanamkan sejak dini dan sebaiknya masuk dalam kurikulum pendidikan formal, sehingga penerapan perilaku menjaga kebersihan dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga.

This study aims to analyze the correlation between socio-economic characteristics of households and its related behaviour in disposing waste in Indonesia. The analysis of the research is expected to provide initial understanding on the awareness in maintaning cleanliness and environmental health. The data used comes from The Indonesian Family Life Survey (IFLS) series 5 published in 2014. This research using regresion analysis with Logit model. This study finds that households characteristics that improve the household’s opportunity to dispose waste on its place properly include: household consumptions both food and non-food consumption, households income, education level, and the status of the households location, i.e. households living in cities and Java Island. Meanwhile, households characteristics that reduce the household’s opportunity to dispose waste on its place properly include: household size, employment status of the male household head, and the condition of the cleanliness of the surrounding environment. The results conclude that education regarding the behavior of disposing waste in its place properly must be instilled from an early age and should be included in the formal education curriculum, so that the cleanlines and hygiene behavior can be started from the smallest unit, the household."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srie Nuning Mulatsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaan dinar dirham sebagai mata uang serta berapa besar probabilitas dari faktor-faktor tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif Analisis kualitatif menggunakan analisis deskriptif sedangkan analisis kuantitatif menggunakan metode regresi logistik (logit).
Sedangkan faktor-faktor yang diuji ada 12 faktor antara lain : aspek pelayanan, fasilitas on line, keuangan yang sehat, nilai intrinsik, alat tukar, kemudahan atau praktis, kesenjangan ekonomi, agama, prinsip atau keyakinan, pemahaman mengenai perbankan syariah serta pemahaman mengenai dinar-dirham.
Dari 287 responden yang diteliti ternyata menghasilkan bahwa faktor pelayanan, keuangan yang sehat, alat tukar yang sah, kesenjangan ekonomi, pemahaman mengenai prinsip agama, perbankan syariah dan pemahaman mengenai dinar-dirham mempunyai pengaruh terhadap pemakain dinar-dirham sebagai mata uang yang signifikan pada tingkat keyakinan a = 5 %.

This analysis explains us to know what?s factors that influenced dinar-dirham applying as currency. The research used qualitative analysis by descriptive analysis and the quantities analysis with logistics (Logit model).
The factors that being tested represent twelve aspect of analysis as follows, customers service aspect, finance aspect, intrinsic value aspect, exchange aspect, simplicity aspect, religion aspect, gap of economy, believed aspect, understanding of syariah banking and understanding of dinar-dirham.
Using 287 questionnaries distributed to responden and using Iogit model , this research indicates variables that significantly affect applying as currency are service aspect, the healthly of finances aspect, medium of chane aspect, gap of economy aspect, undersatanding of religion aspect, syariah banking aspect and understanding of dinar¬dirham aspect is significan at statistic a = 5 %.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T18807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Mukhlisina Dian
"Tesis ini membahas pengaruh faktor pemahaman deposan atas sistem syariah dan sistem penjaminan terbatas terhadap keputusan nilai penempatan dana mereka dalam bentuk produk deposito mudharabah di BPRS XYZ. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan tehnik analisa logit dan regresi linier majemuk. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, 67% deposan tetap menyimpan melebihi batasan penjaminan dengan dasar kepercayaan terhadap sistem syariah sebagai alasan dasar pengambilan keputusan, dan 32% deposan tetap menempatkan dananya lebih dari Rp 100juta dengan dasar pemahaman mereka yang sempurna tentang aturan sistem penjaminan terbatas. Kondisi fundamental BPRS XYZ yang diwakili dengan variabel bebas cash ratio, profitability ratio, NPF dan FDR akan mempengaruhi pertumbuhan nilai simpanan deposito tanpa jaminan penuh sebesar 71,3%.

Focus of this research is analyzing the influence Sharia System and Deposit Insurance to depositor?s decision for Mudharaba Deposit?s product (Case BPRS XYZ). The analyses process will be done with logit model and the multilinier regression technique. As the result, 67% depositors keep saving their deposits account for more than 100 million IDR by using their trusts to the sharia system as based reason of the decision process. 32% depositors keep saving their deposits account for more than 100 million IDR by using their knowledge and understanding of insurance deposit system. While fundamental condition of BPRS XYZ which is represented with the independent variable such as cash ratio, profitability ratio, NPF and FDR; will affect the growth of deposits without full insurance in 71,3%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>