Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinar Prasasti Wiria Atmadja
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Paul
United Kingdom: Wiley-Blackwell, 2010
333.72 ROB e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Piping Setia Priangga
"ABSTRAK
Sebagai pemikiran, perhatian para environmentalis terhadap masalah lingkungan telah sampai kepada akar permasalahaanya, yaitu masalah lingkungan sosial. Lebih Bari ita, telah menunjukkan adanya kecenderungan yang mengarah kepada penggunaan nilai-nilai agama dalam pengelolaan lingkungan. Namun demikian, pelaksanaan pengelolaan lingkungan analisanya belum sebagaimana pemikiran yang harus dijadikan landasannya.
Permasalahannya adalah terletak pada perumusan tentang kualitas lingkungan sosialnya. Hal apanya yang dinilai, mengapa hal itu yang dinilai dan apa-apa raja indikator-indikatornya di dalam mengukur kualitas lingkungan sosial tersebut.
Tesis ini bertujuan untuk nenjawab permasalahan di atas berdasarkan Mushehaf al-Qur?an. Yaitu peranan konsep lingkungan sosial menurut Mushchaf al-Qur?an, menganalisis ke dalan unsur-unsurnya, dan menentukan indikator indikator kualitas untuk masing-masing umurnya dalam garis-garis besar.
Dengan menggunakan metode penelitian yang dalam tradisi Tafsir Mushaf al-Qur?an dikenal sebagai Metode Tafsir Mawdhuw', di dalam penelitian ini adalah menghapalkan dan menafsirkan keseluruhan ayat-ayat Mushaf al-Qur'an yang mengandung konsep ash-Shiraath secara sistematis.
Diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara konseptual, lingkungan sosial berdasarkan Muahchaf a1-Qur'an adalah interaksi refleksi indikator berbagai hubungan antar bermacam-macam setting pola kelakuan spiritual dan berbagai tingkatan kadar spiritual individu atau kelompok individu yang ada di dalam masyarakat dalam hubungannya dengan Surat al Fathihah sebagai deklarasi kosmopalitanisme.
2. Unsur-unsur dari sudut keragaman pola kelakuan spiritualnya terdapat tiga setting pola kelakuan: (1) Setting pola kelakuan Iymaan, (2) Setting pola kelakuan kufawr, dan (3) Setting kelakuan an-Naas.
3. Unsur-unsur dari sudut keragaman kadar spiritualnya terdiri atas: (1) as-Sufahaa'u min an Naas, (2) al-Mu'tashimuwn dan al-kuffaar, (3) al-Mutawakkiluwn dan al-Mukadzdzibuwn, (4) al-Mutara'bbishuwn dan an-Naakibuwn, (5) al-Mu' allas dan al-Jachiym, (6 ) al-Muchay, dan (7) al-Maasyi.
4. Indikator-indikator pola kelakuan spiritual adalah: (1) Iqaamahtan, (2) Infaaqan (3) Mu?manan-, (4) syi'aaran-, dan (5) 'ilman-.
5. Indikator-indikator kadar-kadar spiritual tingkat:
(1) al-Mu'tashimuwn dan al-Kuffaar adalah relasi-relasi sosial al-Muwallaa1-Qaabil, almachkuwmu 1-Mukhtalif, dan al-Murabbabu 1-'Aabid. (2) al-Mutawakkiluwn dan al-Mukadsdsibuwn adalah relasi-relasi sosial al-Nu'takhids dan asy-Syaakir. (3) al-Nutarabbishuwn dan an-Naakibuwn adalah relasi-relasi soaial al-Muttabi'uwn dan al-Mukhbit. (4) al-Mu' allam dan al-Jachiym adalah relasi-relasi social ar-Raa'iyn, al-Mubahiruwn, dan al-Chaakimu 1-Chaqq. (5) al-Muchay adalah relasi-relasi social al-Mustaamsik dan an-Nuwr. (6) al-Maasyi adalah relasi-relasi sosial al-.Mukibb dan as-Sawiyy.
6. Secara operasional, lingkungan sosial berdasarkan Mushchaf al-Qur' an adalah interaksi refleksi indikatif berbagai hubungan antar tingkatan kadar Iman, antar tingkatan kadar Kufuwr, den antar an-naas secara sendiri-sendiri serta antara pola kelakuan Iymaan dengan pola kelakuan kufuwr, antara pola kelakuan Iymaan dengan kelakuan an-Naas dan antara pola kelakuan kufuwr dengan kelakuan an-Nass baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif ketentuannya.
Daftar Kepustakaan: 40(1977-1993)

As reflection , the interest of environmentalists in environmental problems have come to the roots of the issue. More than that there are indications of a trend to use religious values in environmental management. Even so , the application of the social environmental management nott yet in accor dance with reflection which ought to become i ts foundations.
The problems r emain on def ining the social environmental quality. What has to be assessed and why is it that these are particul&rly that need assessment, and what are their indicators in measuring the social environmental quality.
This thesis has objective to answer the above problems based on Mushchaf al-Quraan. These aEe defining social environment concept according to Mushchaf al Quran analising it into its components, and find ing quality indicators for each components globally.
By using research method which in the tradition of Tatsir Mushchaf al-Quraan is called the method of tafsir Mawdhuw', in this research it is to collect all verses .of the Qu.raan in which ayaht-ayaht Mushchaf al-Quraan are found, namely those containing the concept of ashshiraath systematically. The following conclusions were found :
1. Conceptually, Social environment based on Mushchaf is- an interaction of reflection which gives indication of all relationships among spiritual behavioral patterns and various levels of behavior of an individual or group. in a society in relation to Suwraht al-Faatichaht as a cosmopolitan declaration.
2. The components of the apiritual behavioral patterns' variables include three spiritual behavioral patters' sets : (1) Iymaan behavioral patterns' set, (2) Ku. fuwr behavioral patters set, and ( 3) an-Naa.s: behavioral entity.
3. The components of the varied spiritual intensity are : ( 1) as-Su£ahaa'u min an-Naas., (2) al-Mu'tashim and al-Kuffaar, al-Mutawakkil and al-Mukadzdzib, (4) al-Mutarabbish and. an-Naakib, (5) al-Mu'allam and aJ.-Jachiym, (6) al-Muchay, and (7) al-Maasyi.
4. The indicator of the spiritual behavioral patterns are : (1) Iqaamaht, (2) Infaaq, (3) Mu'man, (4) Syi' aar, and (5) 'Ilm.
5. The indicators of the spiritual intensity levels of components at level : (1) al-Mu'tashim and al-Kuffaar are the social relations of al-Muwalla 1-Qaabil, al-Machkumu Al-Mukhtali. t' and al-Murabbabu 1-' Aabid. (2) al-Mutawakkil and al-Mukadzdzib are the social relations of al-Mu'takhidz and aay-Syaakir. (3) al-Mutarabbish and an-Naakib are the social relations of al-Muttabi and al-Mukhbit. ( 4) al-Mu' all am and al-J achiym are the social relations of ar-Raa' , al-Mu bshir, and al-Chaakimu Al-Chaqq (5) al-Muchay are the social relations of al-Mustamsik and an-Nuwr. (6) al-Maasy are the social relations of al-Mukibb and aa-Sawiyy.
6. Operationally, social environment based on Muahchaf al-Qur'aan is the interaction of indicative reflection of various interelationships between Iymaan intensity level, between Kufuwr intensity level, and among an-Naas respectively and between Iymaan behavioral patterns' sets and Kufuwr behavioral patterns' sets, between Iymaan behavioral patterns sets and intensity of an-Naas, and between Kufuwr behavioral patterns sets and intensity of an-Naas both individually as well as collectivly.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Subagyo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998/1999
302.359 WIS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Dewiningsih
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S2074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Abbad
"ABSTRAK
Pendidikan formal pada masyarakat keturunan Arab di
lingkungan Empang pada masa lalu yaitu sekitar tahun 1950
ke bawah kurang mendapat kedudukan penting Hal mi disebabkan
oleh karena pandangan dari masyarakat tersebut yang
beranggapan bahwa pendidikan formal itu merupakan sistem
pendidikan yang datang dari Barat, sehingga pengetahiian dan
pemikiran dari sistem pendidikan itu dianggap akan memperlemah
keyakinan agama anak-anak mereka Di samping itu anakanak
bergaul terlalu bebas dengan orang-orang yang menurut
pandangan orangtuanya pada waktu itu tidak seja,jar atau
dengan kata lain bukan golongannya
Dilain pihak, lapangan pekerjaan yang banyak dilakukan
oleh keturunan Arab adalah berdagang Karena itu tampaknya
sistem pendidikan formal kurang mendapat kedudukan penting
Alasan yang dikemukakan mengapa mereka lebih menyukai
perdagangan antara lain adalah karena pandangan mereka
yang beranggapan bahwa dengan berdagang itu mereka merasa
lebih, (1) bebas tidak terikat oleh, a waktu, b terioat, dan
c tidak merasa diatur oleh orang lain, (2) kadang-kadang
memperoleh uang lebih banyak daripada kalau mereka bekerja
pada pemerintah yang harus melalui pendidikan bertahun-tahun
Pendidikan yang terbatas dapat mempengaruhi perkawinan
dalam usia muda, terutama bagi anak-anak perempuan Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada masa lalu faktor ekonomi
tidak menjadi alasan mengapa mereka tidak menyekolahkan
anaknya terutama anak perempuan, akan tetapi karena pandangan
mereka yang masih tertutup terhadap pendidikan formal
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kwalitatif
yang di dukung oleh metode kwantitatif Metode kwalitatif
dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dan
pengamatan terlibat, wawancara mendalain dilakukan ,Juga terhadap
empat orang responden yang dijadikan sasaran studi
kasus Metode kwantitatif dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang disebarkan pada 60 orang responden yang
dijadikan sampel
Hasil penelitian di lapangan memperlihatkan bahwa
pada saat mi telah terjadi perubahan pendidikan pada masyarakat
keturunan Arab di Empang yang berpengaruh pada pilihan
lapangan kerja, perubahan umur kawin dan pemilihan .jodoh
Ada pun hal-hal yang menyebabkan terjadinya Derubahan
dalam bidang pendidikan tersebut adalah adanya Derubahan
pandangan dari para orangtua yang disebabkan oleh karena,
adanya perjuangan perseorangan untuk memperoleh kekuasaan,
perubahan lingkungan sosial dan adanya hubungan dengan kebudayaan
lain yang berbeda

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ghazi Purraharjo
"Penelitian mengenai pengaruh lingkungan sosial terhadap intensi penggunaan ponsel pintar iPhone 4s di Indonesia dengan melihat mediasi dari attitude towards adoption, dan efek moderasi dari consumption characteristic seperti karakteristik konsumsi public dan privat. Dengan menggunakan metode SEM, penelitian ini menemukan bahwa pengaruh lingkungan sosial dapat memiliki pengaruh terhadap intensi adopsi melalui dua cara yaitu dengan dimediasi dengan sikap terhadap adopsi dan dengan memasukkan efek moderasi dari karakteristik konsumsi.

A study about the effect of social influence on Apple iPhone 4s adoption intention in Indonesia which includes the mediating role of attitude towards adoption and the moderating effect of public or private consumption characteristic. Using SEM to process the data, the research found that social influence influences adoption intention through two ways. The first one is by the mediation of attitude towards adoption and the second one is by including the effect of moderating variables of consumption characteristic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carlita Rozetta
"Berdasarkan survei survei awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa sebanyak 56% siswa SMA di salah satu sekolah swasta di Tangerang menggunakan suplemen makanan. Angka ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi penggunaan suplemen makanan di dunia (31%). Dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui proporsi penggunaan suplemen makanan pada siswa SMA serta menilai hubungan antara status kesehatan dan faktor lainnya dengan konsumsi suplemen makanan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan April di SMA Islamic Village Tangerang. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang dipilih secara systematic random sampling. Konsumsi suplemen makanan merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebas terdiri dari status gizi (Indeks Massa Tubuh), riwayat si, riwayat penyakit kronis, jenis kelamin, pengetahuan gizi, asupan karbohidrat, asupan protein, konsumsi sayur, konsumsi buah, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media promosi, dan pengaruh teman sebaya. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, form FFQ-SQ, timbangan seca, microtoise, dan food model. Penelitian ini melibatkan analisis univariat dan analisis bivariat berupa uji chi square.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan proporsi pengguna suplemen makanan pada siswa SMA Islamic Village Tangerang Tahun 2012 sebesar 53,3%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis, praktek konsumsi suplemen orang tua, keterpaparan media massa, dan pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan. Hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit kronis dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,020) sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rock (2007). Hubungan yang bermakna antara praktek konsumsi suplemen orang tua dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga didukung dengan penelitian Ramadani (2005). Adanya hubungan antara keterpaparan media promosi dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) juga sejalan dengan penelitian Putri (2004). Sedangkan hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi suplemen makanan (p value = 0,000) didukung oleh penelitian O’Dea (2003).
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit kronis dengan faktor lingkungan sosial dengan konsumsi suplemen makanan. Selain itu, diperoleh saran bagi pihak siswa dan orang tua agar lebih selektif dalam memilih produk suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhannya, serta bagi pihak sekolah dan pihak pemerintah (dinas kesehatan dan pendidikan Kabupaten Tangerang) agar lebih mensosialisasikan informasi terkait gizi kepada masyarakat.

There has been 56% of private high school students in Tangerang using food supplement based on the early survey that has been made. It was higher than the number of food supplement users in the world (31%) so that the researcher was interested to find out the proportion of the food supplement users in senior high students and also to evaluate the association between health status and the other factors with food supplement consumption.
This study used a cross sectional design study. It was held in April 2012 at Islamic Village Tangerang Senior High. There were 135 respondents which was selected by systematic random sampling. The food supplement consumption was a dependent variable of this study, meanwhile the body mass index, infectious disease history, chronic disease history, gender, nutrition knowledges, carbohydrate intake, protein intake, vegetable consumption, fruit consumption, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences were independent variable. Questionnaire, FFQ-SQ form, seca scale, microtoise, and food model were used as the instruments of this study. This study used two kind of analysis, there were univariate analysis and bivariate analysis which was chi square test.
The result of this study was showed that there were 53,3% food supplement users among Islamic Village Tangerang students in 2012. Besides, there were a significant assocation between chronic disease history, supplement consumption by parents, media exposure, and also peers influences with food supplement consumption. A significant association between a chronic disease history and food supplements consumption (p value = 0.020) was in line with research by Rock (2007). A significant association between supplement consumption by parents with food supplements consumption (p value = 0.000) are also supported Ramadani's research in 2005. An association between media exposure with the food supplements consumption (p value = 0.000) also in line with research by Putri (2004). While a significant association between peers influences with the food supplements consumption (p value = 0.000) supported by O'Dea’s research in 2003.
In conclusion, this study showed that there are a significant association between chronic disease history and social environment influences with food supplements consumption. Besides, it was obtained the suggestions for the students also the parents to be more selective in choosing food supplements product that suit their needs and for the school and government to socialize nutrition information to society, especially for high school students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raudina Idzni Widyowati
"ABSTRACT
Anggapan negatif kerap dilekatkan pada kehadiran sosok gay melalui beragam wacana yang digunakan untukmenggambarkannya. Langgengnya nilai-nilai heteronormativitas menjadi suatu tantangan bagi kelompok gay dalam menunjukan identitas gender mereka melalui penampilan diri secara performatif. Keinginan untuk mengekspresikan hasrat diri melalui cara berpakaian, gaya berbicara, maupun gestur tubuh secara berulang dalam keseharian dapat digunakan untuk melihat identitas gender seorang gay. Keseluruhan tindakan performatif ini tentu tidak terlepas dari pemahaman diri sebagai seorang gay di tengah lingkungan sosial sehingga subjektivitas turut terlibat dalam penyampaian identitas gender. Cara mereka menampilkan diri mereka dalam aplikasi Gindr sangat berbeda jika dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Berbasis cyberqueer space, Grindr menjadi media pencarian pasangan sehingga presentasi diri dilakukan untuk mempromosikan diri. Pada aplikasi ini, tindakan performatif dapat terlihat melalui aktivitas online saat memilh foto profil, membentuk narasi diri, dan kegiatan chat. Penggunaan teknik wawacara, observasi dalam kehidupan offline dan online pada aplikasi Grindr menunjukan jika penyampaian identitas gender akan selalu melibatkan subjektivitas. Keterkaitan ini akan nampak pada kedua ruang karena pemahaman diri bekerja untuk melihat posisi mereka sebagai gay.

ABSTRACT
Negative judgements are often directed toward gays through various concept to describe themselves. Heteronormativity's perspective become a challenge for gays to show their identities through their appearance performativity. Their desires to show their identity through how they look in appearance, how they talk, and repeated gestures in daily life can be used to see their identity as a gay. This performative actions are inseparable from theirs self understanding as a gay in the social environment, so their subjectivity is involved in the way they convey their identity. The way they present themselves in the Gindr application is very different compared to everyday life in the community. Based on cyberqueer space, Gindrs becomes one of platforms that used as a media to find a date, so how they represent themselves are important to promote themselves. In this aplication, performative actions can been seen through online activities such as how they choose their profile picture, how they describe themselves, and through the chat. The use of interview's techniques and observation in online and offline activities in Gindrs shows that how they represent their identity as gay always involve subjectivity. Subjectivity and gender identity will be seen in two settings (online and offline) because their understanding about themselves has impact in how they see their position as a gay."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>