Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barak, Aharon
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2012
342 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iyolla
"Penelitian ini mengeksplorasi hukum mengenai pembatasan dan pengesampingan hak cipta terkait soundtrack film yang diumumkan secara digital, dengan perbandingan antara hukum Indonesia dan Amerika Serikat. Setelah implementasi Perjanjian TRIPS yang menetapkan standar minimum untuk perlindungan kekayaan intelektual secara global, masing-masing negara memiliki fleksibilitas sehingga tingkat perlindungannya bervariasi. Di Indonesia, hukum hak cipta utamanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Penelitian ini mendalami hak ekonomi dan hak moral sebagaimana diatur dalam undang-undang Indonesia, dan membandingkannya dengan kerangka hukum Amerika. Studi ini meneliti bagaimana format digital mempengaruhi penegakan dan pembatasan hak-hak tersebut, dengan mempertimbangkan konvensi internasional seperti Konvensi Bern dan TRIPS. Melalui analisis data doktrinal dan non-doktrinal, termasuk ketentuan undang-undang, yurisprudensi, dan wawancara dengan pemangku kepentingan, penelitian ini mengidentifikasi perbedaan kunci dalam batasan perlindungan dan pengesampingan hak cipta terhadap soundtrack film yang diumumkan secara digital. Temuan ini menyoroti tantangan dan potensi reformasi yang diperlukan untuk menyelaraskan undang-undang hak cipta, memastikan perlindungan yang lebih baik dan keseimbangan antara hak pencipta tanpa membatasi akses publik di era digital saat ini. Analisis perbandingan ini bertujuan untuk berkontribusi pada pemahaman teoritis dan penerapan praktis hukum hak cipta dalam sarana digital.

This study explores the legal nuances of copyright limitations and waivers concerning digitally announced film soundtracks, comparing Indonesian and United States laws. Following the implementation of the TRIPS Agreement, which set minimum standards for intellectual property protection globally, individual countries retain flexibility, leading to varying levels of protection. In Indonesia, copyright law is primarily governed by Law No. 28 of 2014 on Copyrights. This research delves into economic and moral rights as outlined in Indonesian legislation, contrasting these with the American framework. It examines how digital formats affect the enforcement and limitation of these rights, considering international conventions like the Berne Convention and TRIPS. By analyzing both doctrinal and empirical data, including statutory provisions, case law, and stakeholder interviews, the study identifies key differences in how copyright protection towards film sountracks that are digitally announced is limited and waived. The findings highlight the challenges and potential reforms needed to harmonize copyright laws, ensuring better protection and balance between creators' rights and public access in the digital era. This comparative analysis aims to contribute to the theoretical understanding and practical application of copyright law in digital media."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Regar
"Ketenagakerjaan hingga saat ini selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif, yaitu masalah pemutusan hubungan kerja, masalah hak pekerja, masalah kepentingan pekerja, dan masalah antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan. Oleh sebab itu terjadilah sengketa hubungan kerja. Dalam setiap proses sengketa hubungan kerja selalu berlarut-larut dan hasilnya selalu merugikan para pekerja. Mengingat kelemahan sistem pengadilan maka lebih baik jika sengketa hubungan kerja diselesaikan dengan alternatif penyelesaian sengketa. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan metode juridis normatif sehingga didapat hasil bahwa alternatif penyelesaian sengketa berupa arbitrase hubungan industrial merupakan salah satu penyelesaian sengketa yang efektif dan efisien serta menguntungkan berbagai pihak di masa yang akan datang. Pelaksanaan arbitrase hubungan industrial nyatanya belum berjalan dengan efektif dalam menangani sengketa kepentingan dan sengketa antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan. Dalam praktiknya, masih banyak pelaku hubungan industrial yang masih belum percaya dengan kehadiran arbitrase hubungan industrial dan belum paham tentang arbitrase hubungan industrial itu sendiri.

Employment to date in addition to providing a positive impact also had a negative impact, namely the issue of termination of employment, workers' rights issues, issues of workers interests, and problems among trade unions / labor unions in one company. Therefore there was a labor relations dispute. In any process of labor relations disputes always protracted and the outcome is always detrimental to the workers. Given the weakness of the court system better working relationship if the dispute resolved by alternative dispute resolution. Therefore, research with normative juridical methods in order to get results that alternative dispute resolution such as arbitration is one of the industrial relations dispute resolution effectively and efficiently and benefit all parties in the future. Implementation of industrial relations arbitration in fact not operating effectively in handling disputes and conflicts between the interests of trade unions / labor unions in one company. In practice, there are many industrial relations actors who still do not believe the presence of industrial relations arbitration and arbitration do not understand about industrial relations itself."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Irna Pujiati
"Kemunculan komunitas atau individu yang beridentitas LGBT di Indonesia masih diperdebatkan oleh beberapa pihak. LGBT di Indonesia masih menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami eksklusi sosial dan mengalami pengalaman diskriminasi yang berbeda yang semuanya tergantung pada keadaan sosial dan kultur setempat. Riset ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana keadaan gay dan LBT di Jombang yang didaulat sebagai kota santri mengalami proses eksklusi sosial. Jombang dinilai sebagai kota yang toleran, namun bagaimana respons masyarakat dan pihak terkait terhadap munculnya suatu identitas yang dinilai negative oleh sebagian masyarakat. Ketika masyarakat menolak kehadiran mereka karena identitas maka bagaimanakah cara komunitas LGBT menegosiasikan identitasnya?. Pembahasan ini akan dirangkai dengan menggunakan teori eksklusi sosial Haralambos dan Holborn dan teori tindakan komunikatif Habermas. Dengan menggunakan metode kualitatif interpretatif maka hasil yang didapat adalah analisis data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas LGBT mengalami eksklusi sosial karena identitas yang melekat pada diri mereka dan adanya struktur, sehingga hal ini berpengaruh pada usaha negosiasi dalam perebutan ruang publik di Jombang.

The emergence of communities and individuals who carry identity as gay in Indonesia is still be debate. Gay in Indonesia is still be apart of exclude society, that situation is different everywhere and this depends on several things such as social circumstances and local culture. This article will describe about how is the state gay community and exclusion process in a city that has a dominant culture of pesantren, Jombang. Despite getting the image as a ldquo santri rdquo city but there is a gay community exist in it. So, how is the real situation of the gay community in Jombang and hiw they negotiate with their identity as gay in the dominant culture of pesantren. By using the theory of social exclusion Haralambos Holborn, Kiepal, Tukacs,etc and the way negotiations are analyzed with communicative action from Habermas. The results of this research are gay community experiencing a state of social exclusion which relates to their identity. Social exclusion has an impact on the lack of public access.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Parera
"Ketentuan pengecualian dan pembatasan hak cipta dalam TRIPS Agreement membebaskan anggota untuk membuat pengaturannya sendiri, dengan syarat memenuhi tiga syarat dalam Pasal 13 TRIPS Agreement. Hal ini menimbulkan menimbulkan perbedaan pengaturan diantara anggota WTO. Skripsi ini hendak menjawab permasalahan mengenai pengaturan, penerapan dan keselarasan ketentuan pengecualian dan pembatasan hak cipta di Indonesia, anggota WTO lain dan TRIPS Agreement. Metode penelitian yang dilakukan adalah yuridis-normatif dengan menganalisis norma-norma hukum dan penerapannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua ketentuan pengecualian dan pembatasan hak cipta yang berbeda diantara anggota WTO.

Agreement membuat ketentuan three step test yang bersifat terbuka sebagai penengah dari perbedaan tersebut. Ketentuan pengecualian dan pembatasan yang berdasarkan doktrin fair use, maupun fair dealing perlu memenuhi ketentuan three step test. Indonesia sebagai penganut fair dealing memiliki beberapa ketentuan pembatasan hak cipta yang tidak sesuai dengan TRIPS Agreement, yakni ketentuan Pasal 43 huruf C, E dan Pasal 49 ayat (2) UU Hak Cipta.

Exception and limitations regulations in TRIPS Agreement give leniency for contracting members, to regulate their own exception and limitations as long as they are in accordance to the three conditions in Article 13 of TRIPS Agreement. This has caused differences in regulations among WTO members. This thesis answers matters regarding regulations, applications and conformity of exception and limitations of copyright in Indonesia, WTO members and TRIPS Agreement. This research is conducted using juridical-normative method by analyzing legal norms and their implementation. The result of this thesis shows that there are two different doctrines used in exception and limitations regulations among the WTO members, fair use and fair dealing. TRIPS Agreement regulates an open-ended wording regulation called the three step test to intermediate the difference. Both exception and limitations regulations based on fair use and fair dealing must fulfill the three step test. Indonesia as a fair dealing adherent has a few copyright limitations that are not in accordance to TRIPS Agreement. They are article 43 C, E and article 49 (2) Indonesia Copyright Act."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafli
"Perkembangan teknologi membawa perubahan terhadap mudahnya masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Akan tetapi, negara melakukan tanggapan dengan adanya upaya pembatasan yakni otoritarianisme digital. Otoritarianisme digital dilakukan melalui berbagai cara seperti pembatasan akses, pembatasan konten, kekerasan digital, dan pembentukan wacana digital. Oleh Althusser, pelaku dari otoritarianisme digital kemudian turut mengikutsertakan aktor non-negara dalam praktiknya. Penulisan ini mencoba untuk menjabarkan bagaimana otoritarianisme digital dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam kurun waktu 2018 sampai 2023. Penulisan ini menggunakan teknik analisis isi kualitatif serta menggunakan teori dari realitas sosial Quinney, serta konsep dari kejahatan negara. Hasil analisis data menunjukkan adanya penggunaan langkah-langkah yang digunakan oleh negara dalam melakukan pembungkaman terhadap masyarakat yang mencoba mengganggu legitimasi pemerintah melalui otoritarianisme digital.

The development of technology has brought about changes in how easily people can express their opinions. However, the state responds to this development by implementing restrictive measures known as digital authoritarianism. Digital authoritarianism is implemented through various means such as access restrictions, content censorship, digital violence, and the shaping of digital discourse. According to Althusser, actors involved in digital authoritarianism also involve non-state actors in their practices. This paper aims to elucidate how the Indonesian government has implemented digital authoritarianism from 2018 to 2023. The study employs qualitative content analysis and draws on Quinney's theory of social reality and the concept of state crime. The findings of the data analysis reveal the adoption of measures by the state to suppress individuals or groups attempting to challenge the government's legitimacy through digital authoritarianism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Martasukma Gita Apsari
"Latar belakang. Overall neuropathy limitation scale (ONLS) merupakan skala untuk menilai disabilitas pasien CIDP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ONLS ke dalam bahasa Indonesia.
Metode. Dilakukan translasi dan adaptasi lintas budaya sesuai kaidah WHO, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas skala ONLS versi bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua subjek dewasa dengan diagnosis CIDP di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil. Tiga puluh subjek memenuhi kriteria inklusi. Mayoritas subjek laki-laki (53,3%) dengan rerata usia 46,97 (SD:14,677) tahun, dan rentang usia 21 tahun sampai 77 tahun. Pada uji validitas ONLS menggunakan corrected item-total correlation pada pemeriksa pertama dan kedua didapatkan nilai 0,982. Hasil uji reliabilitas antar pemeriksa menggunakan intraclass correlation coefficient sebesar 0,98 dan Cronbach’s Alpha sebesar 0,99.
Kesimpulan. Skala ONLS versi bahasa Indonesia valid dan reliabel dalam menilai disabilitas pasien CIDP.

Introduction. The overall neuropathy limitation scale (ONLS) is a scale for assessing disability in CIDP patients. This study aims to test the validity and reliability of ONLS into Indonesian language.
Methods. Cross-cultural translation and adaptation were carried out according to WHO rules, the testes the validity and reliability of the Indonesian version of ONLS. The population of this study were all adult that have diagnosis of CIDP at RSCM who met the inclusion and exclusion criteria.

Results. Thirty subjects met the inclusion criteria. The majority of the subjects were male (53.3%) with a mean age of 46.97 (SD: 14.677) years, and the age range was 21 to 77 years. In the ONLS validity test using the corrected item-total correlation on the first and second examiners, a value of 0.982 was obtained. The results of the inter-examiner reliability test used an intraclass correlation coefficient of 0.982 and Cronbach’s Alpha of 0.99. 

Conclusion. The Indonesian version of the ONLS is valid and reliable in assessing the disability of CIDP patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Bertus
"Komite medik berdasarkan PERMENKES Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 merupakan perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinik (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. RSU Harapan Bersama Singkawang menetapkan kebijakan tentang komite medik berdasarkan SK direktur RSUHB Nomor:440/RSUHB/186/II/2012. Berdasarkan wawancara awal dengan direktur RSU Harapan Bersama, didapatkan bahwa komite medik belum melaksanakan tugas dan fungsinya sejak awal pembentukannya pada tahun 2012. Terdapat beberapa kasus sepanjang tahun 2012-2013 yang menggambarkan adanya masalah dalam penerapan tata kelola klinik terutama menyangkut profesionalisme staf medis di rumah sakit. Dalam rangka mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi komite medik di RSU Harapan Bersama maka dilakukan penelitian selama 4 (empat) minggu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menganalisa komite medik sebagai suatu sistem. Analisa dilakukan terhadap komponen input, proses, dan output. Pengambilan data dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 4 (empat) komponen informan dan penelitian dokumen rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan terdapat permasalahan dalam kewenangan pengambilan keputusan, sosialisasi kebijakan, perbedaan persepsi, budaya organisasi, lemahnya kepemimpinan, dan keterbatasan tenaga medis.

Medical committee based on PERMENKES No. 755/MENKES/PER/IV/2011 was a hospital devices to implement clinical governance to the medical staff at the hospital. Medical staff maintained their professionalism through mechanisms credentials, secure quality medical profession, and the maintenance of discipline and the ethics of the medical profession. Harapan Bersama Hospital Singkawang establish policies about medical committee based on director SK RSUHB No:440/RSUHB/186/II/2012. Based on the initial interview with the director of Harapan Bersama Hospital, it was found that the medical committee is not performing its duties and functions since its inception in 2012. There are several cases during the year 2012-2013 which describes the problem in the application of clinical governance, especially regarding the professionalism of medical staff at the hospital. In order to find out the problems in the implementation of the duties and functions of the medical committee at Harapan Bersama Hospital research was conducted for 4 (four) weeks. This study is a qualitative study and analyzing the medical committee as a system. Analysis performed on the components of input, processes, and outputs. Data collection was conducted extensive interviews with the four (4) components of informants and research hospital documents. The results showed there were problems in the decision-making authority, policy dissemination, differences in perceptions, organizational culture, lack of leadership, and the limitations of medical personnel.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Nokiamy Sesena
"Mei 1968 adalah salah satu peristiwa yang penting di Prancis pada periode setelah Perang Dunia II. Gerakan tersebut dimulai sejak tanggal tiga Mei oleh para mahasiswa dan mampu mengajak masyarakat berbagai golongan hingga bulan Juni 1968. Hal tersebut ditandai dengan aksi 13 Mei 1968 yang melibatkan para buruh untuk ikut berdemonstrasi bersama mahasiswa. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya tract sebagai media komunikasi untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan demonstrasi. Akan tetapi, pembuatan tract harus memerhatikan dengan baik pemilihan kata dan kalimat karena keterbatasan media kertas dalam menyampaikan informasi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan, artikel ini memaparkan struktur kalimat korpus tract seruan aksi berlandaskan teori struktur kalimat Le Querler (1994). Kerterbatasan media kertas dan kebebasan pembuat tract dalam menyajikan kalimat menyebabkan adanya perbedaan struktur pada setiap tract yang menjadi korpus. Akan tetapi, penyusunan kalimat-kalimat tetap memudahkan dua kelompok masyarakat dalam aksi 13 Mei 1968 dalam memahami alasan dan tujuan aksi yang akan dilaksanakan.

May 1968 was one of the important events in French History on the period after World War II. The movement began on May 3 with students and was able to invite various groups of people until June 1968. This was marked by the action on May 13, 1968 involving workers to participate in demonstrations with students. This success cannot be done without a tract as a communication medium to invite and mobilize the community to conduct demonstrations. However, making tracts must pay attention to the selection of words and sentences because of paper limitations in conveying information. Using qualitative methods with library study techniques, this article outlines the sentence structure of the corpus tract call-to-action based the sentence structure theory of Le Querler (1994). The paper limitations of the media and the freedom of tract makers in presenting sentences led to the structural differences in each tract that became the corpus. However, the compilation of fixed sentences made it easier for two groups of people in the action on May 13, 1968 in understanding the reasons and objectives of the action to be implemented.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library