Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadhli Tenrigangka
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dari kima di Taman Nasional Kepulauan Seribu pada zona inti dan zona perlindungan meliputi kelimpahan kima, keanekaragaman kima, keseragaman kima dan dominansi kima, dan menganalisis perilaku sosial masyarakat terhadap kima di zona inti dan perlindungan. Pengambilan data kondisi habitat kima dilakukan pada 5 lokasi, yaitu Pulau Jagung, Belanda, Kayu Angin Bira, Nyamplung dan Penajliran Barat. Pengambilan data menggunakan metode bell transect dengan modifikasi under water visual census (UVC). Penilaian kondisi habitat mengacu pada parameter salinitas, kecerahan, derajat keasaman dan suhu. Hasil Penelitian menunjukan bahwa perairan zona inti dan perlindungan pada 5 lokasi tersebut terdapat 2 jenis kima, yaitu Tridacna squamosa dan Tridacna crocea. Secara keseluruhan pada lokasi pengamatan memiliki nilai keanekaragaman, kelimpahan dan keseragaman yang rendah. Dominasi Tridacna crocea memiliki nilai yang tinggi dan pada Tridacna squamosa memiliki nilai dominansi yang rendah. Pengambilan data sosial perilaku masyarakat di TNKpS dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan Teknik snowball sampling pada masyarakat TNKpS. Hasil dari analisis perilaku sosial masyarakat TNKpS menunjukan bahwa Tridacna squamosa masih diburu untuk diambil dagingnya untuk dikonsumsi terutama pada hari raya lebaran. Rekomendasi yang diberikan bagi Pengelola Kawasan adalah pembentukan daerah konservasi kima yang lebih terfokus pada zona inti dan perlindungan berdasarkan struktur komunitas dari kima.

This research was conducted to determine the community structure of giant clams in the Thousand Islands National Park in the core zone and protection zone including giant clam abundance, giant clam diversity, giant clam uniformity and clam dominance, and analyze the social behavior of the community towards giant clams in the core and protection zones. Data collection on clam habitat conditions was carried out at 5 locations, namely Corn Island, The Netherlands, Kayu Angin Bira, Nyamplung and West Penajliran. Data retrieval using the bell transect method with modified under water visual census (UVC). Assessment of habitat conditions refers to the parameters of salinity, brightness, acidity and temperature. The results showed that the waters of the core and protection zones at the 5 locations contained 2 types of clams, namely Tridacna squamosa and Tridacna crocea. Overall, the observation sites have low diversity, abundance and uniformity values. The dominance of Tridacna crocea has a high value and that of Tridacna squamosa has a low dominance value. Social behavior data collection in TNKpS was carried out by in-depth interview method with snowball sampling technique in TNKpS community. The results of the analysis of the social behavior of the TNKpS community show that Tridacna squamosa is still being hunted for its meat for consumption, especially on Eid holidays. The recommendation given to the Area Manager is the establishment of a clam conservation area that is more focused on the core zone and protection based on the community structure of the clam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldo
"Lebaran adalah hari libur umum yang mempunyai arti khusus dan dirayakan oleh umat yang beragama Islam. Telah menjadi tradisi sebagian masyarakat yang terlibat dalam perayaan tersebut di atas cenderung melakukan perjalanan. Yang lebih dikenal dengan mudik. Hal ini berakibat pada naiknya permintaan jasa angkutan, yang berlangsung secara simultan dan dalam periode pendek, baik untuk angkutan penumpang dalam kota, antar kota maupun angkutan barang. Propinsi DKI Jakarta yang masyarakatnya heterogen dan sebagian besar pendatang, mempunyai potensi untuk terjadinya bangkitan perjalanan dengan tujuan yang tersebar keberbagai daerah.
Untuk mangatasi permasalahan terseut dilakukan kajian tentang sebaran angkutan lebaran yang terjadi.
Tujuan studi ini adalah menganalisa sebaran perjalanan bus angkutan lebaran Januari 2000 dan mencari faktor pertumbuhan untuk memprediksikan sebaran perjalanan bus angkutan lebaran Desember 2000.
Metode Fratar digunakan untuk menganalisa data angkutan lebaran tanun 2000 dari tiga terminal utama di Jakarta yaitu terminal Pulo Gadung, terminal Kampung Rambutan dan terminal Lebak Bulus. Sementara regresi linier terhadap data sosio ekonomi dan demografi digunakan untuk memprediksi pertumbuhan angkutan lebaran.

Lebaran is a public holiday, which has special meaning and being celebrated by Moslems. It's been a tradition that some people, who celebrate this day, tend to travel or go for a trip. This Caused an increasing demand for public transportation that has been going on simultaneously and in a short period, either for intrazonal transportation, interzonal transportation or good transportation. DKI Jakarta, which has heterogeneous population and mostly came from other towns, is potential in generating trips.
To handle this problem should have study for trip distribution.
The objective of this paper is to analyze Trip distribution of Lebaran's transportation on January 2000 and find the growth factor transportation to predict trip distribution of Lebaran's transportation on December 2000.
Primary data was obtained from three bus terminals in Jakarta, such as Kampung Rambutan terminal, Pulo Gadung terminal and Lebak Bulus terminal. Meanwhile regression regional social, economic, and demography are use to predict the growth factor transportation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Eunike Lydia Aurellia
"Kegiatan mudik merupakan salah satu tradisi pada Indonesia yang dilakukan menjelang libur lebaran untuk bersilahturami dari kota tempat tingal menuju kampung halaman. Perjalanan mudik yang berkonribusi dalam menyumbangkan polusi dan zat-zat berbahaya ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak karbon dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta memberikan rekomendasi, serta solusi untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan oleh aktivitas mudik dari Kota Jakarta Barat dan Jakarta Selatan menuju ke tempat tujuan. Penelitian ini menggunakan perhitungan jejak karbon yang mengacu pada metode distance-based dari World Resources Institute (WRI) Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pemudik responden berdomisili Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik. Berdasarkan perhitungan, didapatkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas keberangkatan mudik oleh pemudik Kota Jakarta Barat sebesar 4560,29 kgCO2 dan 4598,28 kgCO2 untuk rute kepulangan. Sedangkan rata-rata jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas keberangkatan pemudik Kota Jakarta Selatan sebesar 4184,71 kgCO2 dan 4282,213 kgCO2 untuk rute kepulangan. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas mudik dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, serta mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rekomendasi dan solusi yang diusulkan diharapkan dapat menjadi panduan bagi upaya mitigasi untuk mengurangi dampak lingkungan dari tradisi mudik ini.

The tradition of "mudik" is a significant cultural practice in Indonesia, undertaken before Eid holidays for family reunions from urban residences to ancestral villages. This journey contributes to environmental pollution and hazardous substances. This research aims to analyze the carbon footprint and influencing factors, while proposing recommendations and solutions to reduce the carbon footprint generated by mudik activities from West Jakarta and South Jakarta to their destinations. The study utilizes carbon footprint calculations based on the distance-based method from the World Resources Institute (WRI) Indonesia. Data collection involved distributing questionnaires to mudik travelers residing in West Jakarta and South Jakarta. Pearson correlation analysis was employed to identify factors influencing the carbon footprint resulting from mudik activities. Based on calculations, the average carbon footprint from outbound mudik activities for travelers from West Jakarta is 4560.29 kgCO2 and 4598.28 kgCO2 for return trips. Meanwhile, travelers from South Jakarta generated average carbon footprints of 4184.71 kgCO2 for outbound trips and 4282.213 kgCO2 for return trips. Therefore, this research provides insights into the carbon footprint generated by mudik activities from West Jakarta and South Jakarta, identifying influencing factors. The proposed recommendations and solutions are intended as a guide for mitigation efforts to reduce the environmental impact of this mudik tradition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astikaningrum
"ABSTRAK
Kebutuhan akan transportasi darat semakin meningkat pada saat hari raya terutama pada saat hari Idul Fitri, Natal dan tahun baru. Pada saat-saat tersebut banyak penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan kembali ke daerah asal mereka untuk merayakan hari raya bersama sanak saudaranya. Dengan demikian, perjalanan yang dibangkitkan pada saat-saat tersebut meningkat cukup tinggi bila dibandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi untuk dapat mendistribusikan perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu daerah ke daerah tujuannya dengan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menganalisis distribusi perjalanan dengan moda transportasi darat, dalam hal ini adalah bus dari satu kota ke daerah-daerah lain pada saat Hari Idul Fitri dan mencoba memodifikasi gravity model yang ada untuk mendapatkan model perencanaan sarana transportasi yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Setelah pengolahan data, diketahui bahwa distribusi penumpang ke zona-zona tujuan bervariasi pada masing-masing terminal. Pada umumnya zona yang terdapat di Jawa Barat menarik perjaianan paling banyak bila dibandingkan dengan zona lainnya.
Penentuan zona mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pengolahan data. Dalam analisis ini, karena penentuan zona yang kurang baik, maka hasil yang diinginkan tidak dapat dicapai. Dan dua jenis metode penyelesaian dan dua rnacam variasi model, masih belum didapatkan suatu model yang memuaskan yang dapat digunakan untuk perencanaan. Jumlah perjaianan yang didapat dengan memasukkan nilai parameter ke dalam model yang digunakan, berbeda cukup jauh dengan jumlah perjaianan yang sebenarnya. Salah satu penyebab selain penentuan zona yang kurang baik, korelasi yang kecil antara variabel bebas dengan variabel tak bebas juga mempengaruhi gagalnya penentuan model untuk analisis distribusi perjaianan angkutan Lebaran ini. Dengan mencoba beberapa variasi model, masih belum didapatkan hasil yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Dengan demikian, model modifikasi ini masih belum dapat digunakan untuk perencanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achsan Daffa Yudhistira
"Tradisi Hari Raya Idul Fitri mudik memiliki berbagai dampak yang berefek pada kesehatan masyarakat serta lingkungan, salah satunya adalah dampak berupa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini ialah menghitung serta menganalisis angka jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik, menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap jejak karbon yang dihasilkan, serta mengajukan rekomendasi untuk menurunkan jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik. Ada pun metode perhitungan jejak karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang didasarkan pada jarak tempuh perjalanan atau distance-based method. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada para pemudik yang bertempat tinggal di Kota Depok dan Kota Jakarta Timur. Perhitungan menunjukkan hasil bahwa rata-rata jejak karbon yang dihasilkan per pemudik Kota Depok adalah 51,696 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 54,475 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan; sedangkan untuk Kota Jakarta Timur didapat sebesar 57,984 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 58,258 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan. Analisis koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa jumlah penumpang pada kendaraan dan jarak tempuh merupakan faktor utama yang menentukan besarnya jejak karbon. Melalui penelitian ini, didapat gambaran mengenai besarnya jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik pada masyarakat Kota Depok dan Jakarta Timur serta beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk menurunkan angka jejak karbon tersebut.

The annual Eid Al-Fitr tradition of ‘mudik’ has its own impacts on human health as well as the environment’s, one of which takes form as the greenhouse gas emissions as the result of private vehicles use. The objectives of this research include analyzing the greenhouse gas emission, analyzing its contributing factors, and providing recommendations to decrease said emission. The method used in this research is the distance-based method. Information utilized was collected through the spreading of an online questionnaire targeted towards the travelers residing in the city of Depok and East Jakarta. Results show that the average individual carbon footprint amounts to 51,696 kgCO2/person from Depok citizens’ departure trip dan 54,475 kgCO2/person from their return; as for the East Jakarta citizens, the carbon footprint weighs at 57,984 kgCO2/person from departure and 58,258 kgCO2/person from return. Pearson correlation coefficient analysis shows that the main contributing factors as to how much greenhouse gas is emitted are the number of passengers occupying the vehicle and the distance through which the vehicles travel. This research paints the image of how much the tradition of mudik done by Depok and East Jakarta citizens produces greenhouse gas and offers considerable suggestions to decrease the numbers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library