Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
M. Miriam P. Salim
"
Pada abad ke-17, para ahli teori sastra menegaskan bahwa tokoh utama sebuah lakon, selain harus sudah ditampilkan pada awal lakon bersama dengan tokoh-tokoh lain, ia pun harus mempunyai kwantitas pemunculan yang tinggi. Seandainya ada di antara nama para tokoh itu dijadikan judul lakon tersebut, tokoh itu merupakan tokoh utama lakon. Dalam lakon Le Tartuffe (1664), walaupun nama tokoh Tartuffe yang dijadikan judul lakon membuktikan bahwa tokoh ini adalah tokoh utama lakon, keterlambatan dan kwantitas pemunculannya ...
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library