Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Purbianto
1989
S29814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Gandana
"Stafic mixer merupakan salah satu alat proses yang sedikit demi sedikit berkembang menggantikan fungsi pengadukan pada proses pencampuran. Mudahnya perawatan dan minimnya biaya yang dikeluarkan dalam operasinya menyebabkan kegunaan alat ini semakin meningkat
Pada penelitian kali ini, static mixing smx rancangan sulzer dimodifikasi flat penyearah aliran fluida dari 2:1 menjadi 1:1. Penentuan perancangan diameter dan panjang tabung menggunakan persamaan persamaan yang digunakan pada static mixing SMX dan diuji kinerjanya dengan mengamati keseragaman warna pada produk hasil keluaran campuran.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa keseragaman warna tercapai pada semua variasi viskositas pada panjang tabung 1.6 meter sedangkan pada tabung 1.7 meter keseragaman hanya tercapai pada variasi viskositas 14'5 cPj-290 cP, 500 cP, dan 680, dengan tingginya Indeks Pencampuran dari keempat campuran, masing-masing adalah 160, 104, 98. dan 60. Pada viskositas 780 cP terjadi fluktuasi konsentrasi keluaran produk yang ditandai dengan berubahnya nilai adsorbansi produk. Dari perlutungan indeks pencampuran didapatkan bahwa pencampuran selain 780 cP sebenarnya cukup dilakukan dengan pipa 1.07 meter karena indeks pencampuran yang dihasilkan kedua tabung tidak jauh berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Boby
Depok: Universitas Indonesia, 2002
TA330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marvella Arisgraha
"Latar Belakang: Perendaman resin komposit nanohibrid dan mikrohibrid di dalam jus berbagai buah menunjukkan perubahan warna total (ΔE) lebih gelap, namun tidak disertai dengan nilai-nilai komponen warna yang lain, yaitu kecerahan (L*), kroma merah-hijau (a*), dan kroma kuning-biru (b*). G-aenial Anterior merupakan resin komposit mikrohibrid dengan estetika berkualitas tinggi. Tujuan: Menganalisis pengaruh perendaman resin komposit nanohibrid dan mikrohibrid G-aenial Anterior dalam larutan-larutan yang mengandung klorofil, bit, dan kolagen terhadap perubahan warna total (ΔE), kecerahan (ΔL), kroma merah-hijau (Δa), dan kroma kuning-biru (Δb). Metode: Spesimen (21spesimen) dipersiapkan dengan memolimerisasi resin komposit nanohibrid dan mikrohibrid G-aenial Anterior selama 20 detik dengan iradiansi 1000 mW/cm2 untuk masing-masing jenis resin komposit. Spesimen dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok dilakukan perendaman selama 7 hari dengan setiap larutan-larutan klorofil, bit, atau kolagen. Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan kolorimeter CIE untuk menghasilkan L*a*b*. Perubahan warna spesimen yang dilakukan sebelum dan sesudah perendaman menghasilkan ΔL, Δa, Δb dan ΔE dengan perhitungan dari rumus CIE. Signifikasi perbedaan warna spesimen sebelum (L*1; a*1; b*1) dan sesudah (L*2; a*2; b*2) setelah dilakukan perendaman dilakukan dengan uji t-test. Signifikansi perbedaan perubahan warna ΔL, Δa, Δb, dan ΔE setelah perendaman antar larutan atau antar resin komposit dilakukan dengan Uji One-Way ANOVA. Signifikansi perbedaan data yang homogen (ΔL dan Δb) menggunakan post hoc Bonferroni sedangkan data yang heterogen (Δa dan ΔE) menggunakan post hoc Tamhane. Hasil: Resin komposit nanohibrid dan mikrohibrid G-aenial Anterior setelah perendaman di dalam larutan klorofil, bit, dan kolagen memberi perbedaan signifikan (p<0,05) antara L*1-L*2 dan b*1-b*2 yang signifikan (p<0,05). Resin komposit nanohibrid dan mikrohibrid G-aenial Anterior setelah perendaman di dalam larutan klorofil memberi ΔL kurang cerah (p<0,05), Δa semakin kehijauan (p<0,05), Δb semakin kekuningan (p<0,05) dan ΔE> 3,3. Setelah perendaman resin komposit di dalam larutan bit, terlihat ΔL kurang cerah (p<0,05), Δa semakin kemerahan (p<0,05), Δb semakin kekuningan (p<0,05),dan nilai ΔE>3,3. Setelah perendaman resin komposit dalam larutan kolagen, ΔL kurang cerah, Δa semakin kemerahan, dan Δb kekuningan, yang mana perubahan kurang signifikan; dan nilai ΔE<1. Kesimpulan: Perendaman spesimen di dalam larutan klorofil, bit, dan kolagen menurunkan kecerahan dan meningkatkan warna kekuningan. Larutan klorofil menampilkan perubahan warna lebih kehijauan, sedangkan, larutan bit dan kolagen menyebabkan perubahan warna lebih kemerahan. Namun, perubahan warna oleh larutan kolagen kurang signifikan. Perendaman spesimen di dalam larutan klorofil, bit menampilkan ΔE di luar kisaran batas perubahan warna.

Background: Immersion of nanohybrid and microhybrid composite resins in various fruit juices showed a darker total color change (ΔE), but was not accompanied by other color component values, namely brightness (L*), red-green chroma (a*), and yellow-blue chroma (b*). G-aenial Anterior is a microhybrid composite resin with high quality aesthetics. Objective: To analyze the effect of immersion of nanohybrid and microhybrid composite resins G-aenial Anterior in solutions containing chlorophyll, beetroot, and collagen on total color changes (ΔE), brightness (ΔL), red-green chroma (Δa), and yellow-blue chroma (Δb). Method: Specimens (21 specimens) were prepared by polymerizing nanohybrid and microhybrid composite resins G-aenial Anterior for 20 seconds with an irradiance of 1000 mW/cm2 for each type of composite resin. The specimens were divided into 3 groups, each group was soaked for 7 days with each chlorophyll, beetroot, or collagen solution. Color measurements were performed using a CIE colorimeter to produce L*a*b*. The color changes of the specimens before and after immersion produced ΔL, Δa, Δb and ΔE with calculations from the CIE formula. The significance of the color differences of the specimens before (L*1; a*1; b*1) and after (L*2; a*2; b*2) after immersion was performed using the t-test. The significance of the differences in color changes ΔL, Δa, Δb, and ΔE after immersion between solutions or between composite resins was performed using the One-Way ANOVA Test. The significance of the differences in homogeneous data (ΔL and Δb) used the Bonferroni post hoc while the heterogeneous data (Δa and ΔE) used the Tamhane post hoc. Results: Nanohybrid and microhybrid composite resin G-aenial Anterior after immersion in chlorophyll, beetroot, and collagen solution gave significant differences (p<0.05) between L*1-L*2 and b*1-b*2 which were significant (p<0.05). Nanohybrid and microhybrid composite resin G-aenial Anterior after immersion in chlorophyll solution gave ΔL less bright (p<0.05), Δa more greenish (p<0.05), Δb more yellowish (p<0.05) and ΔE> 3.3. After immersion of the composite resin in beetroot solution, ΔL was less bright (p<0.05), Δa more reddish (p<0.05), Δb more yellowish (p<0.05), and ΔE>3.3. After immersion of composite resin in collagen solution, ΔL was less bright, Δa was more reddish, and Δb was yellowish, which were less significant changes; and the ΔE value <1. Conclusion: Immersion of specimens in chlorophyll, beetroot, and collagen solutions decreased brightness and increased yellowish color. Chlorophyll solution displayed a more greenish color change, while beetroot and collagen solutions caused a more reddish color change. However, the color change by collagen solution was less significant. Immersion of specimens in chlorophyll, beetroot solutions displayed ΔE outside the range of color change limits."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ramon Faisal
"ABSTRAK
Pencemaran terhadap air sungai dan air tanah pada saat ml semakin meningkat. Detergen merupakan salah satu llmbah
yang cukup banyak kadarnya pada air sungai maupun air tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar larutan
Na lauril suif at dengan menggunakan tensiometer Du Nouy.
Pada percobaan dilakukan penetapan kadar Na lauril suif at dalam larutan detergen yang ditambahkan adsorben dengan tensiometer Du Nouy. Penambahan adsorben dilakukan
dengan 2 cara yaitu adsorben dan larutan dengan dikocok, sedangkan perlakuan lain ialah adsorben dimasukkan dalam kolom.
Masing masing adsorben yang digunakan dapat menurunkan kadar Na lauril suif at dalam sampel. Kenaikan bobot adsor- ben menunjukkan penurunan kadar yang lebih besar dari laru- tan tersebut.
Tensiometer Du Nouy dapat digunakan untuk menetapkan kadar Na lauril sulf at dalam larutan detergen. Karbon aktif lebih efektif dibandingkan alumina 90 dalam menurunkan kadar Na lauril sulf at dengan menggunakan kolom maupun pengocokan.

"
1995
S31993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyyah Siti Zainab
"Pengawasan mutu mencakup pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta mencakup organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan (CPOB, 2018). Pengawasan dilakukan sebelum, selama, dan setelah proses produksi dilakukan hingga menjadi produk obat yang siap didistribusikan dan digunakan oleh pasien. Pengujian spesifikasi diantaranya seperti identifikasi bahan, identifikasi ion-ion, identifikasi logam berat, kadar cemaran hingga batas tertentu, penetapan kadar, uji sterilitas, dan lain sebagainya. Pengujian spesifikasi yang dilakukan suatu industri merupakan hal wajib yang perlu dilakukan berdasarkan ketentuan CPOB prosedur pengerjaanya merujuk pada kompendial seperti USP dan Farmakope Indonesia. Pengujian spesifikasi yang banyak dan beragam menggunakan banyak larutan kimia yang perlu direkonstitusi terlebih dahulu dan sering kali pengujian suatu spesifikasi yang berbeda melibatkan beberapa reagen yang sama. Untuk mengefesiensikan waktu pengujian, larutan kimia dibuat dalam jumlah yang banyak (larutan stok) dan disimpan hingga batas waktu tertentu dan dapat digunakan untuk pengujian yang lain. Syarat suatu larutan kimia dapat digunakan kembali ialah larutan harus tetap stabil secara fisik dan kimia seperti pada saat awal direkonstitusi sehingga penyimpanan larutan kimia dilakukan pada suhu dan wadah sesuai. Larutan kimia yang disimpan di kondisi yang sesuai tetap memiliki batas waktu simpan untuk dapat digunakan kembali (MA, 2023). Batas simpan larutan kimia dapat diketahui dengan cara menguji stabilitas larutan selama periode tertentu. Pengujian stabilitas dilakukan dengan mempertimbangkan aspek fisik yang salah satunya dilihat dari aspek warna dan turbiditas pada awal pembuatan dan akhir penyimpanan serta ditinjau dari aspek fungsional larutan pada prosedur pembuatan (MA, 2023).

Stability Testing of Reagent Solutions, Buffers, and Suitability System Standards in the Chemistry Laboratory of PT CKD OTTO” Quality control includes sampling, specification and testing, and includes organization, documentation and graduation procedures that ensure that necessary and relevant tests are performed (CPOB, 2018). Surveillance is carried out before, during, and after the production process is carried out until it becomes a medicinal product that is ready for distribution and use by patients. Specification testing includes material identification, ion identification, heavy metal identification, contaminant levels up to a certain limit, determination of levels, sterility tests, and so on. Specification testing carried out by an industry is a mandatory thing that needs to be done based on the provisions of CPOB, the processing procedure refers to compendials such as USP and Indonesian Pharmacopoeia. Many and varied specification tests use many chemical solutions that need to be reconstituted first and often testing a different specification involves several of the same reagents. To streamline testing time, chemical solutions are made in large quantities (stock solutions) and stored until a certain time limit and can be used for other tests. The requirement for a chemical solution to be reused is that the solution ix Universitas Indonesia must remain physically and chemically stable as when it was originally reconstituted so that the storage of chemical solutions is carried out at the appropriate temperature and container. Chemical solutions stored in appropriate conditions still have a shelf life limit to be reused (MA, 2023). The shelf limit of a chemical solution can be known by testing the stability of the solution over a certain period. Stability testing is carried out by considering physical aspects, one of which is seen from the aspects of color and turbidity at the beginning of manufacture and the end of storage and is reviewed from the functional aspects of the solution in the manufacturing procedure (MA, 2023)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Kurnia Wijayanti
"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna dari resin komposit mikrohibrida setelah perendaman dalam minuman cokelat Indonesia. Metode Penelitian: Dalam penelitian ini digunakan resin komposit mikrohibrida G-aenial Anterior™. Spesimen berbentuk silinder dengan ukuran diameter 6 mm dan tebal 2 mm. Selembar mylar strip diletakkan diatas permukaan resin komposit sebelum dilakukan proses curing. Polimerisasi dilakukan menggunakan Light Curing Unit (Ledmax Hilux Model 450) selama 20 detik dengan irradiansi 700 mw/cm2. Setelah polimerisasi, spesimen direndam dalam akuades pada suhu 37oC selama 24 jam. Spesimen dibagi menjadi tujuh kelompok (n = 6) yaitu; perendaman pada larutan kakao asal Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, Kendari dan Akuades. Spesimen direndam dalam larutan cokelat dengan durasi 24 jam selama 7 hari dengan penggantian larutan setiap harinya. Warna spesimen diukur menggunakan Colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) menurut sistem warna CIE L*a*b* setelah perendaman pada akuades selama 24 jam dan setelah direndam dalam larutan cokelat Indonesia selama 7 hari. Indeks perubahan warna (ΔE*) antara setiap kelompok dihitung. Data dianalisis menggunakan uji One-Way Anova untuk menilai perbedaan warna antar kelompok perendaman. pH larutan cokelat diukur menggunakan pH meter (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Hasil: Resin komposit G-aenial Anterior™ yang telah direndam di dalam enam larutan cokelat selama 7 hari menunjukkan perubahan warna yang signifikan antar kelompok (p<0,05). Larutan cokelat menyebabkan perubahan warna yang signifikan hanya pada satu kelompok yaitu kelompok G-aenial Anterior™ yang direndam dalam larutan cokelat Lampung. Perubahan warna yang paling rendah didapatkan pada kelompok resin komposit yang direndam dalam larutan cokelat Bali. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa seluruh larutan cokelat tidak menyebabkan perubahan warna secara signifikan, kecuali pada larutan cokelat asal Lampung.

Objectives: The aim of this study was to analyse the color change of resin composite microhybrid after immersion in Indonesian Chocolate Drink. Material and Methods: G-aenial Anterior™ resin composite was used in this study. All materials were prepared and polymerized into disk-shaped specimens of 6 mm in diameter and 2 mm in thickness. A piece of mylar strip was placed on top of the specimens just before the polymerization. Polymerization was done using Light Curing Unit (Ledmax Hilux Model 450 for 20 seconds with irradiance of 700 mw/cm2. Specimens were immersed in 37oC aquadest solution for 24 hours after polymerization was done. Specimens were divided into seven groups (n=6); immersion in chocolate drink from Aceh, Lampung, Jawa Timur, Bali, Flores, Kendari, and Aquadest. Specimens were immersed in chocolate drink for 7 days (with the duration being 24 hours daily). The chocolate drink solutions were changed daily. Color of the specimens were measured using Colorimeter NH310 (Shenzhen 3NH) according to the CIE L*a*b* color system after immersion in aquadest solution for 24 hours and after immersion in Indonesian chocolate drink for 7 days. Color change (ΔE*) of every groups was calculated. Data were analysed using One-Way Anova to assess the significant differences among immersion groups. pH levels of all chocolate drink was measured using a pH meter. (Thermo Scientific Orion Star A211 Benchtop). Results: G-aenial Anterior™ resin composite showed significant color differences among each groups after immersion in chocolate drink for 7 days (p<0,05). G-aenial Anterior™ resin composite that has been immersed in Lampung chocolate drink was the only group with significant color change. The least amount of color change was found in G-aenial Anterior™ resin composite immersed in Bali chocolate drink. Conclusions: It was concluded that none of the chocolate drink from Indonesia caused significant color change, except for Lampung chocolate drink."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kumala
Jakarta: Gramedia , 2006
808.83 RAT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>