Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vicca Karolinoerita
"ABSTRAK
Tanah gambut merupakan ekosistem yang rapuh fragile , banyak diantaranya ketika akan dimanfaatkan, kemudian berujung pada kegagalan dan akhirnya ditelantarkan, sehingga pemanfaatan dan penggunaannya harus secara bijak dan didasarkan pada karakteristik tanah. Perluasan penggunaan tanah gambut meningkat pesat di beberapa provinsi yang memiliki areal gambut luas seperti di Jambi. Jambi merupakan salah satu provinsi yang memiliki tanah gambut dengan luasan, diurutan ketujuh di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan penggunaan tanah, yang berpotensi terhadap berkurang dan hilangnya fungsi-fungsi tanah gambut yang bernilai tinggi, dengan menggunakan metode Cellular Automata CA . Metode CA ini dijalankan dengan menggunakan aplikasi LCM Land Change Modeler dengan 6 faktor pendorong yang mempengaruhi, dimana perubahan paling dominan terjadi dari hutan menjadi perkebunan. Perubahan Penggunaan tanah dilihat pada rentang tahun 1990, 2000, 2010, dan 2014. Hasil analisis yang diperoleh kemudian dilakukan validasi Kappa. Hasil validasi Kappa tersebut digunakan untuk membuat simulasi model perubahan penggunaan tanah di tahun 2030, dengan tingkat akurasi model mencapai 75.74 .

ABSTRACT
Peatlands is a fragile ecosystem, which is very difficult to be maintained and utilized, and finally will be abandoned. Therefore, peatlands utilization must be careful and refer to the land characteristic. Massive and extensive peatlands utilizations could be found in some provinces, including Jambi. Peatlands area in Jambi is the seven largest in Indonesia. Using Cellular Automata CA method, the aim of this research is to identify land use change that gives impact to the loss and decrease of high value peatlands. CA method runs by LCM Land Change Modeler with 6 influencing supporting factors, where the most dominant change could be found in the forest to plantation area. Land use change is analyzed from following year 1990, 2000, 2010, and 2014. The result analysis is validated using Kappa to create a land use model simulation in 2030. The accuracy of this simulation reaches 75.74 . "
2016
T47245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ufairah Hartanti
"ABSTRAK
Kabupaten Subang merupakan lumbung padi terbesar ketiga di Jawa Barat setelah Karawang dan Indramayu. Pada Tahun 2008 berhasil melakukan swasembada beras, namun saat ini pada tahun 2015 ketahanan pangan Kabupaten Subang terancam karena dialokasikan sebagai target perluasan pembangunan baik industri manufaktur, perumahan, dan lainnya. Kondisi tersebut terjadi karena tata letak kabupaten Subang yang strategis, berbatasan dengan daerah industri, serta dilintasi jalur Pantura dan Tol Cikopo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi perubahan penggunaan tanah sawah dan kaitannya dengan ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan secara temporal yaitu tahun 2008 dan 2015. Variabel yang digunakan adalah kepadatan penduduk, jumlah penduduk, kebutuhan pangan, dan jumlah produksi padi. Analisis yang digunakan adalah analisis overlay antara peta penggunaan tanah tahun 2008 dan 2015 untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah sawah, dan analisis statistik Pearson Product Moment untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan tanah sawah terhadap ketahanan pangan. Hasil penelitiannya adalah Perubahan penggunaan tanah sawah menjadi wilayah terbangun di Kabupaten Subang mayoritas terjadi pada penggunaan tanah sawah irigasi dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. Beberapa Kecamatan dengan perubahan penggunaan tanah sawah yang tinggi memiliki nilai ketahanan pangan yang rendah (kurang pangan). Semakin tinggi perubahan penggunaan tanah sawah menjadi wilayah terbangun, maka nilai ketahanan pangan akan semakin rendah.

ABSTRACT
Subang Regency is the third largest rice producers in West Java after Karawang and Indramayu. In 2008 successfully rice self-sufficiency, but this time in 2015 food security in Subang Regency is threatened because Subang is allocated as a target expansion of manufacturing, housing, and others. The condition occurs because Subang is in a srategic position like a bordering the industrial area, and crossed PANTURA line and CIKOPO Toll. The aims of this research is to find out where the change of agricultural land use occurs and the relation of food security. This research was carried out in temporal terms, namely in 2008 and 2015. The variables are population density, food needs, and rice production, The method of this research is overlay analysis between land use maps in 2008 and 2015 to assess changes in land use fields, and analysis Pearson Product Moment statistic to know the effect of changes of agricultural land use to food security. The result of this research is agricultural land use change into the constructed area in Subang occur in the type of land use irrigated ricefield with a high density population. Some of sub-district that the high level of agricultural land use chnage have the low value of food security (less food). The higher of agriculturalland use change into constructed area, the value of food security would be lower."
2016
S62954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dicky Ramadhan
"Pemerintah Indonesia melalui Proyek Strategis Nasional sedang melakukan perecepatan pembangunan guna menangani kemacetan di Kota Bekasi akibat mobilitas tinggi penduduk yang bekerja di Jakarta. Fokus penelitian pada ruas jalan tol antara Gerbang Tol Marga Jaya dan Jakasampurna, wilayah administrasi Kota Bekasi. Penelitian ini mendesak dengan menyediakan landasan pengetahuan kuat untuk pengembangan kebijakan pembangunan berkelanjutan dan perencanaan wilayah adaptif. Metode analisis spasial-temporal menggunakan data seri waktu citra satelit Worldview 2 (2013) dan Maxar (2023) dengan overlay GIS, serta analisis regresi linier sederhana terkait variabel jarak terhadap ruas jalan tol dan gerbang tol. Hasil menunjukkan perubahan distribusi penggunaan lahan signifikan pada 2013 dan 2023, terutama konversi lahan non terbangun menjadi terbangun di pusat kota, pinggiran kota, dan sekeliling CBD. Pembangunan jalan tol memengaruhi konversi lahan di pinggiran kota dengan variabel jarak terhadap ruas jalan tol dan gerbang tol. Penelitian ini memberikan dasar untuk kebijakan dan perencanaan wilayah berkelanjutan di masa depan, menyoroti dampak signifikan Pembangunan Jalan Tol Becakayu terhadap perubahan penggunaan lahan.

The Indonesian government, through the National Strategic Project, is accelerating development to address congestion in Bekasi City due to the high mobility of residents working in Jakarta. The research focuses on the toll road section between Marga Jaya Toll Gate and Jakasampurna, within the administrative region of Bekasi. This study is urgent in providing a strong knowledge foundation for sustainable development policy and adaptive spatial planning. The spatial-temporal analysis method utilizes time-series data from Worldview 2 (2013) and Maxar (2023) satellite images with GIS overlay, along with simple linear regression analysis related to variables such as distance to the toll road and toll gate. The results indicate significant changes in land use distribution in 2013 and 2023, particularly the conversion of non-built-up areas into developed ones in the city center, suburbs, and around the CBD. The construction of the toll road influences land conversion in the suburbs based on the distance variables to the toll road and toll gate. This research forms the basis for future sustainable development policies and spatial planning, highlighting the significant impact of the Becakayu Toll Road Development on land use changes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhidin Susanto
"Kecamatan Ciampea, kabupaten Bogor telah berkembang pesat menjadi kawasan perkotaan. Tekanan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi menyebabkan peningkatan kawasan permukiman dan perubahan fungsi lahan. Penelitian bertujuan menganalisis perkembangan kawasan permukiman di kecamatan Ciampea yang meliputi analisis pola sebaran, kesesuaian guna lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi lokasi permukiman. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif ditambah dengan penjelasanpenjelasan dengan metode kualitatif.
Dengan analisis tetangga terdekat didapatkan pola sebaran permukiman perkotaan di Ciampea cenderung mengelompok, sementara pola sebaran permukiman pedesaan menunjukkan pola seragam. Hasil evaluasi guna lahan disimpulkan 98,74% permukiman perkotaan sesuai dengan kebijakan tata ruang kabupaten Bogor, sementara kesesuaian permukiman pedesaan 75,56%. Dari kesesuaian kondisi geografis, permukiman perkotaan dan pedesaan sebagian besar berada dikawasan layak bangun (96,82% dan 90,88%).
Hasil analisis komponen utama diketahui bahwa faktor dan variabel yang mempengaruhi sebaran dan perkembangan lokasi permukiman di kecamatan Ciampea adalah: faktor sosial demografi (kepadatan, kondisi pendatang, kesamaan pendidikan & pekerjaan dan kesamaan suku & budaya); faktor infrastruktur (fasilitas, akses jalan, akses pada pekerjaan, kendaraan, dan moda angkutan); faktor Fisik Lingkungan (kualitas hunian, sumber air dan suasana alam); faktor Ekonomi (harga rumah dan biaya transportasi); dan faktor Kebijakan (kredit bank dan pengetahuan kebijakan tata ruang).

Ciampea district, Bogor regency has rapidly developed into urban areas. Pressures of population growth and urbanization led to an increase in settlement areas and land use change. This study aims to analyze the development of residential areas in the Ciampea district that includes distribution pattern analysis, the suitability of land use and the factors that affect settlement location preferences. This study used a descriptive quantitative approach coupled with explanations with qualitative methods.
With nearest neighbor analysis of the distribution pattern obtained urban settlements in Ciampea tend to cluster, while the distribution pattern of rural settlements is dispered. The results of the evaluation of land use 98.74 % of urban settlements concluded in accordance with the Bogor district land policy, while 75.56 % of rural settlements suitability. Suitability of geography, urban and rural settlements mostly decent wake region ( 96.82 % and 90.88 % ).
The results of principal componen analysis shows that the factors and variables that affect the distribution and development of settlements in the district Ciampea are: socio-demographic factors (density ,entrants conditions , the similarity education & employment and culture & ethnicity); infrastructure factors (facilities, access roads, access to jobs, vehicles, and modes of transportation); Environment Physical factors (residential quality, water resources and natural atmosphere); Economic factors (housing prices and transportation costs), and policy factors (bank credit and knowledge of spatial policy).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Febriansyah
"Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku bahan bakar memiliki isu keberlanjutan. Studi keberlanjutan sebelumnya telah membahas isu lingkungan dari bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit, tetapi belum memperhatikan aspek manusia. Secara konseptual, pendekatan keberlanjutan adalah keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator keberlanjutan rantai pasok produksi bahan bakar nabati berbasis kelapa sawit campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), dan Minyak Solar menggunakan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Emisi gas rumah kaca, ekosistem, dan kesehatan manusia diperhitungkan sebagai aspek lingkungan, kemudian biaya produksi, penghematan devisa, dan kerugian pungutan ekspor sebagai aspek ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan sebagai aspek sosial. Pembobotan ketiga aspek keberlanjutan diterapkan secara setara, kemudian dinilai berdasarkan peringkat indikator keberlanjutan. Campuran FAME, HVO, dan minyak solar diskenariokan berdasarkan standar kualitas EURO1, EURO2/3, EURO4, dan EURO5. Hasil LCSA menunjukkan EURO5 memiliki kinerja keberlanjutan tertinggi dengan skor 3,22, sedangkan EURO1 memiliki kinerja keberlanjutan terendah dengan skor 2,00. Penggunaan minyak kelapa sawit (CPO) memberikan kontribusi terhadap kinerja lingkungan dan ekonomi. Land-use change dan harga dari CPO adalah parameter yang paling signifikan mengurangi kinerja lingkungan dan ekonomi, di sisi lain juga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan seiring semakin tingginya campuran bahan bakar nabati. Dari hasil LCSA disarankan untuk memenuhi spesifikasi kualitas bahan bakar serta pemilihan bahan baku yang berkelanjutan.

The use of palm oil as a raw material for fuel has sustainability issues. Previous sustainability studies have addressed the environmental issues of palm oil-based biofuels, but have not considered the human aspect. Conceptually, the sustainability approach is a balance between social, economic, and environmental aspects. This study aims to analyze supply chain sustainability indicators for the production of palm oil-based biofuels with a mixture of Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), and Diesel Oil using the Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA). Greenhouse gas emissions, ecosystems, and human health are taken into account as environmental aspects, then production costs, foreign exchange savings, and export levy losses as economic aspects, and job creation and income as social aspects. The weighting of the three sustainability aspects is applied equally, then assessed based on the ranking of sustainability indicators. The mixture of FAME, HVO, and diesel oil is screened based on the EURO1, EURO2/3, EURO4, and EURO5 quality standards. The LCSA results show that EURO5 has the highest sustainability performance with a score of 3.22, while EURO1 has the lowest sustainability performance with a score of 2.00. The use of palm oil (CPO) contributes to environmental and economic performance. Land-use change and the price of CPO are the parameters that most significantly reduce environmental and economic performance, while also creating jobs and increasing income as the biofuel mix increases. From the results of the LCSA, it is recommended to meet the fuel quality specifications as well as the selection of sustainable raw materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Hawari
"ABSTRACT
Dalam hukum World Trade Organization (WTO), persoalan lingkungan hidup diatur pada Pasal XX (b) dan (g) GATT 1994, beserta dua peraturan khususnya yakni, The Agreement on the Application of Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS Agreement) dan Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT Agreement). Sehubungan dengan ini, pada tahun 2018 Uni Eropa mengeluarkan Renewable Energy Directive (RED) II terkait kebijakan pelarangan penggunaan minyak kelapa sawit untuk kebutuhan biofuels pada 2030, yang dilakukan secara bertahap dari tahun 2021. Dasar pelarangan ini adalah untuk melindungi lahan dengan stok karbon tinggi yang diakibatkan oleh pembukaan lahan untuk perkebunan sawit. Oleh karena itu, skripsi ini melakukan analisis kesesuaian kebijakan larangan impor atas dasar lingkungan hidup ini terhadap pengaturan dalam WTO. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, dengan melakukan studi kepustakaan terhadap teks RED II dengan kebijakan tata kelola sawit Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan Indonesia dan sumber hukum WTO. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pelarangan impor Uni Eropa tidak masuk dalam ruang lingkup ruang lingkup SPS Agreement ataupun TBT Agreement.  Kebijakan ini merupakan bentuk hambatan kuantitatif yang melanggar GATT 1994 karena tidak memenuhi persyaratan Pasal XX (g) GATT 1994. Kebijakan ekstrateritorial Uni Eropa ini juga tidak dapat dibenarkan karena tidak memenuhi ketentuan chapeau.

ABSTRACT
Under World Trade Organization (WTO) law, Article XX (b) and (g) GATT 1994, and its two specialized agreements, The Agreement on the Application of Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS Agreement) dan Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT Agreement) provide environmental-trade measure rulings. In this regard, European Union seek to gradually limit palm oil from 2021 and phase out the use for biofuels by 2030 within Renewable Energy Directive (RED) II that was released in 2018. This measure is set to limit biofuels produced from significant expansion of the production area into land with high carbon stock is observed. This research uses normative juridical approach by literature study of RED II legal text and Indonesian palm oil governance within relevant laws and WTO sources of law. The result indicates that the EU measure is is not fell under scope of SPS Agreement as well as TBT Agreement. This environmental-trade measure is found to be inconsistent to GATT substantive rule of quantitative restriction as it fails to fulfill requirements under Article XX (g) GATT 1994. As it does not satisfy chapeau requirements, the European Union extraterritorial measure can not be justified."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Almira Nur Hidayah Fazly
"Urbanisasi merupakan fenomena perubahan pola pemukiman manusia yang dapat dipercepat dengan adanya aksesibilitas dapat mempermudah terjadinya ekspansi penduduk dari perkotaan ke pinggiran kota serta mempermudah mobilitas penduduk menuju pusat kegiatan. Namun adanya pusat kegiatan dan aksesibilitas yang baik akan mendorong semakin tingginya permintaan terhadap tempat tinggal sehingga mempengaruhi nilai tanah yang berada disekitarnya serta terjadinya perubahan sektor pekerjaan dari pertanian menjadi non pertanian, hal ini dapat memotivasi petani pertanian padi untuk melakukan perubahan penggunan lahan dari pertanian ke pemukiman baik pada wilayah urban maupun rural. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi petani terhadap fenomena perubahan penggunaan lahan yang dilakukan oleh petani pada wilayah rural dan urban serta menganalisis perubahan pendapatan rumah tangga pertanian dari pengaruh perubahan penggunaan lahan. Untuk menganalisis variabel-variabel yang dapat memotivasi petani dalam melakukan perubahan penggunaan lahan di wilayah urban dan rural digunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah petani pada wilayah urban dan rural telah mampu memenuhi kebutuhan dasar sehingga motivasi melakukan perubahan penggunaan lahan adalah karena ajakan petani lain, akan tetapi petani yang mengubah lahan pertaniannya disebabkan oleh motivasi finansial dan petani yang masih berkeinginan untuk bertani menyebabkan pemindahan lokasi sawah. Perubahan penggunaan lahan juga menurunkan pendapatan petani 50% di wilayah urban dan 60% di wilayah rural.

Urbanization is a phenomenon of changes in human settlement patterns that can be accelerated by accessibility, which can facilitate population expansion from urban to suburban areas and facilitate the mobility of residents to the center of activity. However, the existence of an activity center and good accessibility will encourage higher demand for housing so that it affects the value of the surrounding land and changes in the employment sector from agriculture to non-agriculture, this can motivate rice farming farmers to change the land use from agriculture to settlements. both in urban and rural areas. This study aims to analyze the motivation of farmers to the phenomenon of land use changes carried out by farmers in rural and urban areas and to analyze changes in agricultural household income from the effects of land use changes. To analyze the variables that can motivate farmers in making changes to land use in urban and rural areas, descriptive analysis is used. The result of this study is that farmers in urban and rural areas have been able to meet their basic needs so the motivation to change land use is due to the invitation of other farmers, but farmers who change their agricultural land are due to financial motivation and farmers who still want to farm cause relocation of rice fields. Changes in land use also reduce farmers' income by 50% in urban areas and 60% in rural areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Soil loss and its transport processes were coupled with an existing distributed hydrological model
to assess the effects of land use change on stream flow and suspended sediment load in the Chao
Phraya River basin, Thailand. The simulation period spanned from 2001 to 2010. The results
indicate that the Nash-Sutcliffe efficiency of upper sub-basins fluctuated in the range 0.51- 0.72,
indicating the applicability of the model for longterm simulation at the monthly scale. Land use
change during 200l-2010 caused a 1.6% increase in suspended sediment load based on the present
trend. The changes were particularly pronounced in the Wang River basin, where the delivery ratio
was highest. Moreover, the urbanization and conversion of farm land from paddy fields exerted
negative effects on sediment runoff in Chao Phraya River basin. The proposed model has the
ability to quantitatively evaluate the heterogeneity of sediment runoff in the basin, demonstrating
the benefits and trade-offs of each land use change class. The results of this study can support basin
and local land development policy to control sediment losses during development.
"
AEJ 4:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kristina Yeimo
"ABSTRAK
Sungai-sungai di Papua pada umumnya dipengaruhi oleh kondisi
fisik,sehingga sering terlihat keruh secara alami, karena tersuspensi oleh lumpur
tanah dan material lainnya, sehingga kualitas air secara fisik dari warna dan
tingkat kekeruhannya dapat dikatakan berkualitas buruk. Hal ini diperparah lagi
dengan adanya aktivitas manusia yang mengubah penutup tanah di daerah aliran
sungai (DAS). Penelitian ini dilakukan di DAS Sentani Papua, yang fokus
penelitiannya di Sub DAS Jembatan II, Flafouw dan Belo. Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap kualitas air
pada tahun 2005-2013 serta megetahui prakiraan kualitas air pada priode waktu
2025. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan temporal berbasis
sistem informasi geografi (SIG) dengan dasar citra Landsat 7 ETM sebagai basis
perolehan data sekunder tentang penggunaan tanah. Survey untuk mengambil
sampel air pada muara setiap Sub DAS yang dikaji, kemudian sampel air
dianalisis dilaboratorium guna memperoleh informasi tentang kualitas air, yang
baku mutunya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001,
selanjutnya dilakukan penentuan status mutu air dengan metode STORET sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial deskriptif
kuantitatif dan analisis sistem dinamik. Hasil penelitian menunjukan parameter
kualitas air yang melewati baku mutu di ketiga Sub DAS adalah Total Suspended
Soild (TSS) dan Posfat (PO₄), sedangkan Nitrat (NO₃) tidak melewati baku mutu
yang ditetapkan berdasarkan kelas I. Status mutu air menunjukan Sub DAS
Jembatan II, Flafouw, dan Belo telah tercemar dengan kondisi cemar rigan.
Penggunaan tanah yang menyumbang beban pencemaran Total Suspended Soild
(TSS) dan Posfat (PO₄) paling besar adalah permukiman, kebun/ perkebunan,
tanah terbuka, dan semak belukar. Berdasarkan hasil simulasi model kualitas air
menunjukan adanya kecenderugan parameter Total Suspended Soild (TSS), Posfat
(PO₄) di ketiga Sub DAS akan terus meningkat mulai dari awal simulasi sampai
akhir simulasi (2005-2025) yang nilainya melewati baku mutu. Sedangkan Nitrat
(NO₃) akan terus meningkat tetapi tidakmelewati baku mutu.

ABSTRACT
The rivers in Papua in general is influenced by the physical condition, so
often seen naturally turbid because of suspended mud soil and other materials, so
that the physical water quality of the color and turbidity levels can be said to be of
poor quality. This is reinforced by the presence of human activity that alters land
cover in the watershed (DAS). This research was conducted in the watershed
Sentani Papua, the focus of his research in Sub-watershed JembatanII, Flafouw
and Belo. The purpose of the study to determine the effect of land use change on
water quality in the years 2005-2013 and forecasts know water quality in the
period of time in 2025. Methods used are based on the analysis of spatial and
temporal geographic information systems (GIS) on the basis of Landsat 7 ETM
imagery as a base acquisition secondary data on land use. Survey to take water
samples at the mouth of each sub-watershed were assessed, then the water
samples were analyzed at the lab in order to obtain information about water
quality, the quality standard based on Government Regulation No. 82 of 2001,
then performed the determination of water quality status with STORET method in
accordance with the Decree of the Minister state of the Environment No. 115 of
2003. analysis used in this research is descriptive quantitative analysis of spatial
and dynamical systems analysis. The results showed the water quality parameters
that pass the quality standard in three sub-watersheds are TSS and PO ₄, whereas
NO ₃ does not pass quality standards established by class I. Status of water quality
showed sub watershed Bridge II, Flafouw, and Belo have been contaminated with
the condition blackened Rigan . Land use accounts for TSS pollution load and PO
₄ most of it is residential, farm / plantation, open land, and shrubs. Based on the
simulation results showed the presence of the water quality model parameters
kecenderugan TSS, PO ₄ in the third sub-watershed will continue to increase from
the beginning of the simulation until the end of the simulation (2005-2025) whose
value is passed quality standards. While NO ₃ will continue to increase but did not
pass pass qualitystandards."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>