Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldo Zulfahmi Putra
"Urgensi akan permasalahan limbah makin meningkat. Salah satu limbah yang paling sulit di olah adalah limbah plastik, maka kebutuhan akan plastik yang dapat di degradasi secara cepat menjadi salah satu alternatif solusi untuk permasalahan tersebut. Material berbahan dasar organik seperti serat ijuk dan polylactic acid mulai di kembangkan. Akan tetapi perbedaan sifat permukaan kedua bahan tersebut menimbulkan masalah apabila di padukan. Untuk mengatasi masalah kompatibilitas tersebut dibutuhkan perlakuan alkalinisasi pada kedua bahan tersebut.
Alkalinisasi dilakukan dengan larutan NaOH 0,25 M dan 0.5 M selama 6 jam ,8 jam, dan 10 jam di harapkan dapat meingkatkan kompatibilitas antar 2 bahan tersebut. Kompatibiltas dapat di tunjukan melalui sifat mekanis material komposit tersebut. Mencari fraksi volum serat yang optimal menjadi suatu hal yang harus di lakukan karena dapat berpotensi menimbulkan void. Maka fraksi volume 5%, 7,5%, dan 10% menjadi variabel dalam penentuan fraksi volume yang optimal.

Nowadays the urgency of the waste problem is increasing. One of the most difficult waste to be processed is plastic waste, the idea of plastic that can be degraded quickly become one of alternative solutions to these problems. materials such as organic fibers and polylactic acid bio-polymer begin to develop. However, differences in the surface properties of the two materials is become a problem to be solved. To overcome the compatibility issues, Fibers need alkalinization treatment on both of the materials.
Alkalinization performed with NaOH solution 0.25 M and 0.5 M for 6 hours, 8 hours, and 10 hours are expected to boost the compatibility of surface properties between two materials. Good compatibility can be indicated through the mechanical properties of the composite material. Searching for the optimal fiber volume fraction becomes a thing that should be done because it can potentially resulting voids in the microstructure. Then the volume fraction of 5%, 7.5%, and 10% are the variables to determine the optimal volume fraction of the composite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lactic acid fermantation has been studied as an alternative method os chitin recovery from the natural chitin compunds,such as shrimp waste....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Bakteri Asam Laktat (BAL) banyak dipergunakan dalam produksi
makanan terfermentasi. Beberapa BAL menghasilkan eksopolisakarida (EPS).
EPS memiliki berbagai manfaat dalam bidang farmasi dan kesehatan karena
mempunyai aktivitas imunomodulator, antitumor, antitukak, dan penurun
kadar kolesterol. DNA genomik 21 galur BAL penghasil EPS dari penelitian
sebelumnya diekstraksi dengan modifikasi metode Murray dan Thompson
(1980) menggunakan CTAB dan dikuantifikasi untuk mengetahui kualitasnya.
Untuk memperoleh data digesti yang memadai untuk penelitian kloning
selanjutnya, DNA genomik didigesti menggunakan enam macam enzim
restriksi, yaitu BamHI, EcoRI, HindIII, KpnI, NsiI, dan PstI. Ukuran fragmen
pemotongan DNA genomik galur BAL yang baik sebagai hasil dari digesti
menggunakan enzim restriksi endonuklease pada penelitian ini adalah
ukuran pita DNA yang bervariasi dari besar ke kecil yang dapat diamati pada
gel agarosa. Dari 21 DNA genomik galur BAL 15 DNA genomik terpotong
dengan baik oleh enzim restriksi EcoRI, 18 DNA genomik terpotong dengan
baik oleh enzim restriksi HindIII, 13 DNA genomik terpotong dengan baik oleh
enzim restriksi NsiI, lima DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim
restriksi BamHI, tujuh DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim
restriksi KpnI, dan enam DNA genomik terpotong dengan baik oleh enzim restriksi PstI. Satu DNA genomik BAL tidak menunjukkan pemotongan yang
baik menggunakan keenam enzim restriksi."
Universitas Indonesia, 2007
S32627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanji, Fumiya
"The maximal accumulated oxygen deficit (MAOD), which is the gold standard for anaerobic energy metabolism capacity, requires multiple tests for evaluation that impose a heavy load on subjects. The maximal accumulated blood lactate (AbLa) concentration is also a measure of anaerobic energy metabolism capacity, and is related to the accumulated oxygen deficit (AOD). Thus, AOD has been estimated by using AbLa (3.0 mL02 * kg-1 * mM"1), but it is unclear if this coefficient is suitable for measurement of supramaximal running of athletes. The purpose of this study was to clarify the estimated expression of AOD by using AbLa from the relationship between MAOD and AbLa during supramaximal running in middle-distance run¬ners. Eleven male middle-distance runners (800m running velocity: 425.3 ± 7.3 m-min'1) took part in this study. They performed three running tests (maximal, submaximal and supramaximal running test) to evaluate MAOD and AbLa. MAOD and AbLa were 56.6 ± 6.0 mL02 * kg'1 and 9.9 ± 1.1 mmolL'1, respectively. We observed a significant positive relationship between MAOD and AbLa (r = 0.73); the regression line equation was y = 3.58x + 18.6. Results showed that the AOD per mM of the AbLa of athletes was 3.58 mL02*kg 1, which was 19% higher than the conventional coefficient value."
Tokyo: The Japanese Society of Physical Fitness and Sports Medicine, 2017
610 JPFSM 6:5 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Wibowo
"Saat ini penggunaan material berbasis polimer semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia. Kebutuhan akan material berbasis polimer tersebut didasari oleh harga yang relatif murah dan fungsinya serba guna. Polimer berbasis pada minyak bumi merupakan jenis polimer yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dibutuhkan material polimer alternative yang berasal dari alam untuk mengatasi isu lingkungan tersebut. Poly Lactic Acid (PLA) merupakan salah satu polimer alam yang cukup banyak digunakan. Namun PLA memiliki sifat mekanik dan ketahanan termal yang kurang baik, sehingga dibutuhkan pengisi dari bahan alam seperti serat ijuk untuk meningkatkan sifat mekanik.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan serat, waktu optimal pemutihan serat dan komposisi optimal antara pengisi dan matriks. Pengamatan dilakukan terhadap morfologi permukaan serat ijuk dan fraktografi material komposit menggunakan FE-SEM, mengetahui perubahan kristalinitas serat ijuk menggunakan X-RD, mengetahui gugus fungsi dari serat ijuk untuk melihat kandungan lignin dan hemiselulosa menggunakan FTIR serta kekuatan tarik material komposit menggunakan micro-tensile.
Hasil dari penelitian ini yaitu pemutihan dapat meningkatkan kompatibilitas pengisi dan matriks, konsentrasi optimal pemutihan adalah 7,5% NaClO selama 2 jam dan waktu optimal pemutihan adalah 1 jam dengan 10% NaClO. Dengan penambahan komposisi ijuk 10%, 20%, 30% ke dalam matriks PLA maka kekuatan tarik material komposit semakin meningkat.

Nowadays, The necessity of polymer-based material is getting higher because of its versatile utilization and relatively low cost. Petroleum polymer is difficult to be processed by micro-organism so that the alternative natural polymer is required to tackel this issue. Poly Lactic Acid (PLA) is one of the polymer used in many industries but PLA has the poorness on its mechanical properties and thermal resistance. Therefore, the addition of reinforcement such as ijuk fiber can be used to optimize its properties.
In this research, the compability of reinforcement and matrix, the optimum concentration of bleaching, the time of bleaching and the composition of reinforcement and matrix are studied. Visual observation on the morfology and fractography of ijuk fiber surface was performed using FE-SEM, the crystallinity of ijuk fiber was conducted using XRD, the functional group of ijuk fiber was carried out using FTIR to examine lignin and hemi-cellulose content and the tensile test of this composite material was performed using micro-tensile test.
From the data, it was acquired that bleaching enhance the compability between filler and matrix, the optimum concentration of bleaching is 7,5% NaClO for 2 hours and the optimum time of bleaching is 1 hour with 10% NaClO. In the mechanical properties aspect, it is obtained that as the higher ijuk addition, from 10% to 30%, into the PLA matrix, the tensile strength of the composite is improve.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Safiera
"ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis. Jumlah penderita DM di Indonesia meningkat dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013. Jika tidak diobati, diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya retinopati diabetik. Pengobatan retinopati diabetik membutuhkan sistem penghantaran obat ke bagian posterior dari mata. Sistem enkapsulasi obat dengan menggunakan polimer Poly Lactic Acid (PLA) dapat memberikan waktu pelepasan obat di rongga intravitreal yang lebih lama. Pembuatan obat untuk pengobatan retinopati diabetik mengharuskan polimer memiliki ukuran sebesar 200 nm. Ukuran ini bertujuan agar dapat menembus jaringan kapiler terkecil dan tersempit pembuluh darah pada retina yang disebabkan ukurannya yang sangat kecil. Ukuran nanopartikel PLA memiliki beberapa faktor dalam pembuatannya, salah satunya adalah kecepatan high speed homogenizer. Peningkatan kecepatan high speed homogenizer diketahui dapat menurunkan ukuran partikel melalui pengaruh energi dan shear stress yang diberikan kepada emulsi. Untuk mengetahui morfologi dan ukuran yang dihasilkan, digunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Particle Size Analyzer (PSA). Melalui penelitian didapatkan kecepatan high speed homogenizer sebesar 10000 rpm menghasilkan nanopartikel PLA dengan ukuran partikel rata-rata 190,4 nm yang memenuhi target ukuran untuk pelepasan obat terkendali di retina penderita retinopati diabetik.

ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder marked with chronic hyperglycemia. Patients diagnosed with DM in Indonesia increased from 1.1% in 2017 to 2.1% in 2013. If left untreated, diabetes may cause several complications, such as diabetic retinopathy (DR). The treatment needs a drug delivery system to the posterior region of the eye. Drug encapsulation system using Poly Lactic Acid (PLA) is expected to provide longer release period in intravitreal chamber. Making a remedy for DR treatment requires polymer having size 200 nm. This size aims so it can penetrate the smallest and narrowest tissue capillary of blood vessels on retina caused of the size is very small. PLA nanoparticle size has several factors, including the speed of high speed homogenizer (HSH). Increasing speed of HSH is known can reduce particle size through the influence of energy and shear stress given to the emulsion. To observe the morphology and measure the particle size, Scanning Electron Microscope and Particle Size Analyzer is used. It is obtained the speed of the high speed homogenizer at 10000 rpm to produce PLA nanoparticle with a mean particle size 190,4 nm that fulfill target of size for controlled drug release in retina of DR patient"
2016
S63718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Eviriyanti
"Latar Belakang : Perawat yang bekerja di Rumah Sakit memiliki tuntutan pekerjaan tinggi yang berdampak terjadinya kelelahan, sehingga menurunkan produktivitas kerja dan resiko terjadinya accident ditempat kerja. Biomarker untuk mengukur kelelahan yaitu asam laktat, meningkat pada kondisi kelelahan. Oksigen Hiperbarik diharapkan menurunkan kadar asam laktat dalam darah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Oksigen Hiperbarik pada kadar asam laktat dengan tabel klinis tunggal.
Metode : Subjek penelitian ini adalah perawat dengan metode true experimental dan double-blind pada 30 perawat dengan kelelahan yang dibagi menjadi dua kelompok dengan randomisasi blok, kelompok Normobarik Normosik sebagai kontrol dan Hiperbarik Hiperoksik sebagai perlakuan. Kedua kelompok melakukan terapi dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi. Kadar asam laktat diukur menggunakan teknik kolorimetri sebelum dan sesudah perlakuan.
Hasil : Perubahan kadar rerata kadar asam laktat sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan dengan nilai p value untuk kelompok normobarik normosik adalah 0,12 dan nilai p value kelompok hiperbarik hiperoksik adalah 0,51. Demikian dengan rerata delta Asam Laktat pada kelompok kontrol dan perlakuan tidak berbeda signifikan dengan nilai p > 0,15.
Kesimpulan : Tidak terdapat perbeaan bermakna rerata kadar asam laktat pada kedua kelompok sebelum dan sesudah perlakuan

Background : Nurses who work in hospitals have high job demands which can result in fatigue, thereby reducing work productivity and the risk of accidents at work. The biomarker for measuring fatigue is lactate acid, which can increase in conditions of fatigue Hyperbaric Oxygen is expected to be able to reduce lactate levels in the blood. This study aims to determine the effect of Hyperbaric Oxygen (HBO) on lactate levels with a single clinical table.
Method : The subject of the research is a nurse with true experimental and a double-blind design on 30 nurses with fatigue who were divided into two groups with block randomization, where the Normobaric Normoxic (NN) group was used as a control and Hyperbaric Hyperoxic (HH) group was used as treatment. Both groups underwent therapy in Chamber. Lactate levels were measured using colorimetric techniques before and after treatment.
Results : The average change in lactate levels before and after treatment in both groups did not differ significantly with a p-value for the control group: of 0.12 and a p-value for the intervention group of 0.516. Likewise, the average delta Lactate Acid in the control group and treatment did not differ significantly with a p-value = 0.15
Conclusion : There was no significant difference in the average lactate levels in both groups before and after treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanya Mellinda Salsabila
"Fabrikasi prepreg dengan matriks poly-lactic acid (PLA) dan penguat serat rami dilakukan dalam skala lab dengan cara membasahi serat rami dengan matriks PLA dalam cetakan kaca. Prepreg perlu disimpan pada suhu rendah untuk memaksimalkan umur simpan. Uji tarik dan uji biodegradabilitas dilakukan pada spesimen dari laminat komposit Rami/PLA yang dibuat dengan metode tekan panas prepreg. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa spesimen komposit bidireksional 0/90° dari prepreg yang disimpan pada lemari pendingin memiliki rata-rata kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 71, 44 MPa dan memiliki tingkat kekakuan yang tinggi pula, dengan rata-rata modulus Young sebesar 1,79 GPa. Sedangkan spesimen komposit bidireksional ±45° memiliki tingkat elastisitas yang tinggi dengan ratarata modulus Young sebesar 0,68 GPa. Pada uji biodegradabilitas diamati proses penguraian laminat komposit pada kondisi pengomposan nyata. Pengamatan mikroskopik pada patahan hasil uji tarik menunjukkan adhesi yang baik antara matriks PLA dengan serat rami dan pelapukan pada sampel uji biodegradabilitas

The fabrication of a natural prepreg with poly-lactic acid (PLA) matrix and ramie fiber reinforcement was engineered out on a laboratorium-scale by impregnating the unidirectional and bidirectional ramie fiber with PLA matrix solvent on a glass die. The obtained prepreg has been stored at low temperatures to maximize its shelf life. Tensile and biodegradability test of the composite laminates which prepared by hot-pressing method have also been conducted. Tensile test results show that the freezer-stored bidirectional 0/90° prepreg laminate specimen has the highest tensile strength of 71,44 MPa with modulus of 1,79 GPa in average. Meanwhile, the bidirectional ±45° prepreg laminate specimen has the highest level of elasticity, with modulus of 0,68 GPa in average. Biodegradability test shows the decomposition process of the composite laminate under real composting conditions. Microscopic observation of the damaged specimen results shows good adhesion between the PLA matrix and ramie fiber and the decomposition of the biodegradability test samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The porpuse of the experiment were to get dilution level and storage time on probiotic carrot juice drink-type dadih exactly to produce high quality probiotic product and the number of bacterial cell...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ajitya Kurnia Hermawati
"Eksopolisakarida (EPS) yang diproduksi dari mikroorganisme memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam bidang industri pangan, kesehatan, dan farmasi. Beberapa bakteri asam laktat (BAL) memiliki kemampuan untuk menghasilkan EPS dan telah banyak dilaporkan memiliki gen- gen sukrase, glukosiltransferase (gtf) dan fruktosiltransferase (ftf). Dari penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa sumber- sumber yang memilki kandungan gula sukrosa berpeluang besar mengandung gen gtf maupun gen-gen sukrase lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gen gtf yang menyandikan enzim glukansukrase dari DNA genomik beberapa koleksi isolat BAL yang diisolasi dari makanan dan minuman tradisional Indonesia. Isolat BAL penghasil EPS diskrining pada medium modifikasi agar MRSsukrosa 10% untuk mencari koloni yang menghasilkan lendir. Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan primer degenerate dari domain katalitik gen-gen gtf, DegFor dan DegRev, merupakan metode yang efisien untuk menskrining gen tersebut pada BAL. Amplikon dengan ukuran sekitar 660 pb dihasilkan oleh 11 dari 16 DNA genomik yang mewakili seluruh sumber bakteri. Tiga dari 11 yang positif memiliki dua amplikon di sekitar 660 pb."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>