Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saddam Husin Okviyanto
"Penelitian ini dilatarbelakangi rencana investasi pemerintah-swasta (public private partnership/PPP) senilai Rp770 triliun di sektor konstruksi. Penulis tertarik untuk mengetahui dampak rencana investasi tersebut terhadap perekonomian jangka pendek, lebih spesifiknya terhadap: output, lapangan pekerjaan, dan distribusi pendapatan. Untuk menghitung dampak tersebut penulis menggunakan output multiplier, employment multiplier, structural path analysis (SPA), growth incidence curve (GIC), dan koefisien Gini. Output multiplier didapatkan melalui perhitungan Ma (accounting multiplier) dari SNSE 2008. Kemudian employment multiplier didapat dengan mengalikan tabel I-O 2005, 66 sektor dengan koefisien tenaga kerja tahun 2005. Lalu SPA dilakukan dengan mengolah SNSE 2008. Terakhir, GIC dan koefisien Gini dihitung berdasarkan hasil perhitungan Ma neraca institusi rumah tangga pada SNSE 2008.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwasanya investasi di sektor konstruksi berpengaruh secara signifikan terhadap output dan penciptaan lapangan kerja. Namun di sisi lain investasi di sektor konstruksi juga berdampak pada memburuknya ketimpangan. Dengan kata lain investasi di sektor konstruksi merupakan investasi yang pro-growth dan pro-job tetapi belum pro-poor. Hal ini dikarenakan manfaat terbesar investasi di sektor konstruksi diterima oleh golongan rumah tangga dengan pendapatan tertinggi (Golongan Atas Kota) sedangkan manfaat terkecil diterima oleh golongan rumah tangga dengan pendapatan terendah (Buruh Tani). Untuk menjadikan investasi di sektor konstruksi lebih pro-poor perlu dilakukan redistribusi pendapatan dari pemilik kapital kepada buruh tani.

The background of this research is Rp770 trillion-PPP investment plan in the construction sector. I'm motivated to know the impact of such investment plan to several short-run economic indicators, which are: output, employment, and income distribution. In order to accompplish the objectives of this research, I use five tools i.e.: ouput multiplier, employment multiplier, srtuctural path analysis (SPA), growth incidence curve (GIC), and Gini coefficient. Output multiplier is calculated based on Ma (accounting multiplier) of the SNSE 2008. Further, employement multiplier is computed on the basis of I-O 2005 table and employment coefficient 2005. Moreover, SPA is calculated from SNSE 2008. Last, GIC and gini coefficient are calculated based on Ma of household account in the SNSE 2008.
The calculation shows that investment in construction sector has a significant influence to the output and employment. On the contrary, the calculation indicates such investment worsen the inequality among households. On other words this research tells us that investment in construction sector is already pro-growth and pro-job but not yet pro-poor. This situation perhaps is due to investement in construction sector gives its biggest benefit to the highest income group i.e. "Golongan Atas Kota" (rich household settle in urban area) while at the same time it gives its smallest benefit to lowest income group i.e. "Buruh Tani" (farm worker household). To make this investment pro-poor, income redistribution from capital owners to farm workers should be done.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yusup Satiadiwiria
Bandung: Sumur Bandung, 1982
693.71 YUS p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusuf Hamdan
"Indonesia di era Orde Baru mengalami pengekangan dari pemerintah otoriter. Pers Indonesia yang hidup di dalamnya mengalami pengendalian ketat pada segi politik, dan mendapat perlakuan bail( secara ekonomi. Keadaan itu melahirkan pers yang berdaya secara ekonomi namun menurun secara politik.
Krisis ekonomi dan gerakan perlawanan yang dipelopori mahasiswa meruntuhkan kekuasaan Orde Baru. Seraya Indonesia memasuki masa transisi yang tidak pasti. Nilai-nilai lama telah runtuh dan kehilangan basis moralnya akan tetapi tatanan baru belum terbentuk. Dalam keadaan demikian pers Indonesia beroperasi dan menjalankan praktek jumalismenya. Pemerintah pasca-Orde Baru menghadirkan sistem politik multipartai dan meliberalisasi kehidupan pers dengan melikuidasi Departemen Penerangan, organ pemerintah pengendali pers. Pers kini merasakan iklim yang longgar yang menumbuhkan harapan.
Pers hidup tidak dalam vacum, perubahan sosial akan akan mempengaruhinya, sebaliknya pens akan mempengaruhi Iingkungan sosialnya. Berdasarkan tat-Ai konstruksi sosial tentang realitas, studi ini melihat gejala itu dengan meneliti berita talon gubernur dalam masa pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2003 pada Pikiran Rakyat, yang pada masa Orde Baru dikenal pro Golkar, dan Metro Bandung, yang baru terbit pascagerakan reformasi yang diperkirakan pro PDI-P karena Grup Kompas sebagai pemilik secara historis terkait dengan PDI-P.
Teori konstruksi sosial tentang realitas dari Berger dan Luckmann, yang telah disesuaikan untuk meneliti isi media sebagai realitas simbolik oleh Adoni dan Manna, dioperasionalkan menggunakan analisis framing untuk melihat proses konstruksi berita sebagai isi media.
Hasi l studi ini memperlihatkan ada perbedaan pembingkaian (framing) pada kedua stoat kabar mengenai realitas politik (talon gubernur). Bagi Pikiran Rakyat talon gubernur dibingkai sebagai masalah kedaerahan. Bingkai ini terlihat dari mengemukanya isu-isu mengenai rekrutmen calon pemimpin hares dan putra daerah (Sunda), serta kriteria pemimpin (calon gubernur) yang mengenal dan dikenal di Jawa Barat.
Sedangkan pads Metro Bandung, realitas politik (calon gubernur) dibingkai sebagai calon pemimpin yang hares memilila etika politik. Bingkai ini terlihat mengedepan pads pemberitaan isu-isu mengenai kasus dana kaveling (dugaan korupsi oleh anggota DPRD dan pejabat Pemda Jawa Barat), penggunaan taktik politik yang tidak etis, serta isu politik uang.
Strategi framing media dalam meliput realitas calon gubernur tersebut terkait dengan aspek internal dan eksternal media. Pada Pikiran rakyat bingkai kedaerahan yang dikembangkan bukan semata ekspresi simbolik dari etnisitas melainkan berjalin dengan kepentingan ekonomi untuk meraih dan mempertahankan posisinya sebagai market leader di Jawa Barat, yang memosisikan dirinya sebagai bacaan utama orang Sunda, penduduk mayoritas di Jawa Barat yang senantiasa mengklaim paling tabu Jawa Barat.
Strategi pembingkaian (framing) Metro Bandung dalam berita ealon gubernur diwarnai oleh keberadaanya sebagai pendatang baru di pasar pers Jawa Barat yang berusaha agar diterima sebagai bahan bacaan lain untuk orang Jawa Barat dengan slogan the Real Local Paper, Metro Bandung tampak lebih tajam dalam mengungkapkan berita-berita mengenai pelangaran etika politik oleh calon gubemur, beda dengan Pikiran Rakyat yang cenderung lebih santun. Posisinya sebagai surat kabar yang ingin senantiasa menyaj ikan informasi yang mikro kepada pembaca menyebabkan Metro Bandung tampak labih tajam atau keras dari Pikiran Rakyat Pikiran Rakyat yang lebih santun.
Metro Bandung tidak mengidentifikasi diri dengan isu kedaerahan untuk diferensi dengan pesaing, karena Maim kedaerahan akan tampak tidak genuine baginya karena Metro Bandung dimiliki oleh bukan orang Jawa Barat. Keadaan demikian disebabkan pula oleh keberadaan "jaringan" berita oleh Persda yang dimiliki induk usaha, sehingga Metro Bandung lebih menasionai. Dugaan kedua surat kabar akan mengabdi kepentingan partai terkait asal talon gubernur tidak terlihat kuat, karena pada kedua surat kabar hadir berita-berita yang dapat menguntungkan atau merugikan kedua kandidat.
Pikiran Rakyat memperlihatkan diri sebagai lembaga yang sedang rnelepaskan diri darikungkungan politik ke wujud lembaga bisnis pers profesional yang nonpartisan. Sedangkan Metro Bandung sejak awal memahami dirinya sebagai lembaga yang berniat menjalankan bisnis pers yang bennotif mencari keuntungan dari pasar pers Jawa Barat.
Kekosongan sementara kekuasaan negara mengendalikan pers terlihat dari kedua surat kabar yang diteliti. Dalam praktek wacana pembuatan berita terlihat peran kapital semakin meningkat dan cukup mewarnai isi pemberitaan dan personalia pengelolanya yang ikut mengontruksi realitas yang dimediakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
D2031
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inton Cokronegoro
"Bangunan gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan milik Negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit, dll. Dalam penyelenggaraan bangunan gedung Negara, pedoman teknis wajib digunakan, yang bertujuan terwujudnnya bangunan gedung Negara sesuai dengan fungsinnya, memenuhi persyaratan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan lingkungannya, dan diselenggarakan secara tertib, efektif dan efisien. Dengan tidak adanya prosedur dalam pengawasan maka dalam penelitian dibuat bertujuan untuk mengetahui beberapa pengaruh pengembangan SOP pengawasan terhadap mutu konstruksi untuk pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Y. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 pegawai Dinas X yang bertugas sebagai pengawas bangunan sekolah. Metode yang digunakan adalah survei. Metoda ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data di dapat dari kuisioner kepada responden yang terkait kegiatan pengawasan di Dinas X yang telah di validasi oleh pakar. Pengelolaan data dilakukan menggunakan SPSS.

State building means a building for office purposes which became / will become state owned property such as office buildings, school buildings, hospital buildings, etc.. In the administration of State building, technical guidelines shall be used, which aims realize State building in accordance with useful, meet the requirements, safety, health, comfort, convenience, efficiency in resource use, compatible and in harmony with the environment, and maintained in an orderly, effective and efficient. With no procedures in the supervision of the research was made aiming to find out some of the influences the development of SOPs for the quality of construction supervision for the construction of school buildings in County Y. The sample in this study were 37 employees of the Office X that served as superintendent of school buildings. The method used was survey. This method is used to answer questions from the research undertaken. Data obtained from questionnaires to the respondents related supervisory activities in the Office X that has been validated by experts. Performed using the SPSS data management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28011
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutami
Jakarta: Badan Pekerjaan Umum, 1971
693.592 SUT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novyaldi
"Sebuah proyek merupakan rangkaian berupa kegiatan yang saling berhubungan dan masing-masing memiliki tingkat kompleksibilitas yang cukup tinggi. Seringkali dalam pelaksanaan proyek tersebut tidak sesuai dengan rencana sehingga timbul penyimpangan. Penyebabnya antara lain karena kurangnya koordinasi dalam tim proyek dan munculnya kendala-kendala teknis di luar dugaan serta kesalahan dalam perencanaan. Biaya peralatan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap total biaya proyek dapat menjadi sumber penyimpangan apabila proses manajemen peralatan tidak diatur dengan baik. Penyipangan yang terjadi harus dikendalikan agar sasaran proyek dapat tercapai. Dalam proses pengendalian, tindakan koresi merupakan tahapan yang cukup penting. Untuk menghasilkan tindakan koreksi diperlukan analisa ribuan informasi dan data yang berkaitan dengan penyimpangan yang terjadi. Masalah selanjutnya adalah lambatnya proses pengambilan keputusan dalam analisa data-data tersebut oleh manusia. Kualitas data yang dihasilkan juga tidak akan akurat akibat adanya kemungkinan kesalahan manusia (human error). Perancangan sistem informasi manajemen dengan dengan bantuan komputer muncul untuk menjawab semua permasalahan tersebut. Penggunaan Microsoft Access 2000 sebagai sofware untuk membuat program penawaran kecepatan dalam proses analisa dan mampu memberikan informasi yang akurat sehingga dapat digunakan dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Dalam proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi di wilayah Jabotabek terdapat 52 jenis dampak penyimpangan yang teridentifikasi dari tahap pengukuran terhadap 5 indikator biaya peralatan, yaitu biaya kepemilikan, biaya operasional, biaya perbaikan, biaya pemeliharaan, dan biaya pengelolaan. Evaluasi dan analisa dilakukan terhadap penyebab dari masing-masing dampak penyimpangan yang jumlah bervariasi antara 3 - 5 faktor penyabab. Untuk mengendalikan penyebab penyimpangan tersebut, 3 - 6 tindakan koreksi direkomendasikan oleh para pakar dengan tujuan untuk mengantisipasi dan memperkecil kemungkinan munculnya penyipangan di masa yang akan datang.

A project represents activity network that have a relation each other and each owning level of high complexibility. Often time in many cases of project implementation inappropriate as planned so that makes deviation. It is cause by bad coordination in project team and many technical problems come out that unpredictable and also mistakes in the planning process. Equipment cost that owning big contribution to the project total cost can become the source deviation if equipment management process not arranging better. Deviation that happened have to be controlled to achieve the project target. In controlling phase, corrective action is most important step. In order to determine an effectively corrective action, the analyst must find all pertinent source of information and extract relevant data. The next problem is the slow action in taking a decision process that is analyzed by human being. Quality of data's output nor will be accurate as the effect of human error. A model of Management Information System (with computer help) came out to overcome all problems. Usage Microsoft Access 2000 as a basic software to make program can give some advantage like fast of data analysis and give information more accurately so that can be use as opinion to make a decision. In project of highrise building construction in JABOTABEK area, there are 52 types affect of deviation that identified from measurement phase to 5 indicator of equipment cost, include ownership cost, operational cost, maintenance cost, reparation cost and overhead cost. Evaluation and analysis is done to the cause from each deviation impact which its between 3-5 causes factor. To control it, 3 - 6 corrective action recommended by expert team to anticipate and reduce possibility of deviation appearance in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clough, Richard Hudson
New York: John Wiley & Sons, Inc, 1994
692.8 CLO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2010
693. 5 ASI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nashrullah Jamil
"[ ABSTRAK
Adanya peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 56 dan 57 tahun 2014 yang bertujuan untuk meminimalisir kegiatan illegal fishing berdampak pada banyaknya kapal perikanan yang berhenti beroperasi. Salah satunya adalah KM. Mitramas 6 yang merupakan jenis kapal angkut ikan. Agar KM. Mitramas 6 dapat dioperasikan kembali, maka perlu adanya suatu terobosan yang dilakukan. Untuk itu pada Tugas Akhir ini, penulis hendak melakukan modifikasi pada KM. Mitramas 6 dengan tujuannya agar kapal dapat dioperasikan kembali sebagai kapal jenis lain.
Modifikasi yang dilakukan adalah dengan melakukan utilisasi fungsi dari kapal angkut ikan menjadi kapal angkut barang dan penumpang. Modifikasi yang dilakukan mecakup modifikasi tata ruang, modifikasi sitem sanitari dan sewage, serta serta analisis konstruksi dari salah satu bagian pada kapal. Dari hasil yang didapat, diketahui bahwa kapal hasil modifikasi layak untuk dioperasikan menjadi jenis kapal angkut barang dan penumpang.

ABSTRACT Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
;Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
;Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
;Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
;Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
, Regulation of the Minister Maritime Affairs and Fisheries number 56 and 57 in 2014 which aims to minimize illegal fishing activities have an impact on the number of fishing vessel that stop operating. One of them is KM. Mitramas 6 which is fish carrier vessel type. So that KM. Mitramas 6 can operated again, there should be an inovation. For this reason, in this final task, the writer want to make modification to the KM. Mitramas 6 in order to operate again as another another type of fishing vessel.
Modifiacation done through utilization function of fish carrier vessel into cargo passenger vessel. Modification made include layout modification, sanitary and sewage piping system, and anlysis strength construction of one part of ship. The result are used to ensure that vessel can be modified into another vessel type as cargo passenger vessel.
]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>