Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Olda Laviana
"ABSTRAK
Pengolahan sampah secara thermal yang terdapat di kawasan Kantor Kementerian PUPR berpotensi mengemisikan partikulat dengan diameter aerodinamik kurang dari 10 mikrometer, untuk itu penelitian ini bertujuan menguji konsentrasi PM10 dengan meggunakan metode gravimetrik dan pengujian komposisinya dengan metode EDX Energi Dispersive X-Ray . Diperoleh rata-rata nilai kosentrasi PM10 yang terdapat di kantor Kementerian PUPR pada saat pengolahan sampah thermal berlangsung pada titik 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 47,369 g/Nm3, 69,766 g/Nm3, dan 47,403 g/Nm3, sedangkan rata-rata konsentrasi PM10 pada saat sampah pengolahan thermal tidak berlangsung pada titik 1,2, dan 3 berturut-turut adalah 70,578 ?g/Nm3,116,132 ?g/Nm3, dan 45,372 ?g/Nm3 dengan komposisi pada saat unit pengolahan sampah berlangsung berupa Karbon 16.44 , Oksigen 48.52 , Natrium 2.99 , Alumunium 2.23 , Silika 14.31 , Kalium 1.02 , Kalsium 11.01 , Zinc 1.42 , dan Barium 2.07 dengan komposisi berupa Karbon 16,44 , Oksigen 48,52 , Natrium 2,99 , Alumunium 2,23 , Silika 14,31 , Karbon 1,02 , Kalsium 11,01 , Zinc 1,42 , dan Barium 2,07 . Dari hasil tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa nilai konsentrasi PM10 tersebut masih memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001.

ABSTRACT
Thermal waste treatment process in the PUPR Ministry office area has the potential to emit particulates with an aerodynamic diameter of less than 10 micrometers. Therefore, this study aims to measure the concentration of PM10 by using gravimetric method and its composition by EDX Energy Dispersive X Ray method. The average value of PM10 concentration in the offices of the PUPR Ministry at the time of thermal waste treatment process occurred at points 1, 2, and 3 were 47,369 g Nm3, 69,766 g Nm3, and 47,403 g Nm3, while the average value of PM10 concentration at the time of thermal waste treatment process did not take place at points 1,2 and 3 respectively were 70,578 g Nm3,116,132 g Nm3, and 45,372 g Nm3. The composition of PM10 at the time of thermal waste treatment process occurred were Carbon 16,44 , Oxygen 48,52 , Sodium 2,99 , Aluminum 2,23 , Silica 14,31 , Potassium 1,02 , Calcium 11,01 , Zinc 1,42 , and Barium 2,07 The conclusion is that the composition of PM10 still meets the environmental quality standards, The Government Regulation Number 41 Year 1999 and The Decision of the Governor of DKI Jakarta Number 551 Year 2001."
2017
S67154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laila
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah salah satu penyebab kematian pada anak di negara berkembang. Anak-anak adalah salah satu dari kelompok yang paling berisiko. Selama dua tahun terakhir, ISPA merupakan sepuluh penyakit terbesar di Kecamatan Jatinegara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan PM10 dalam udara ruang kelas dengan kejadian ISPA pada siswa SD di Jakarta dengan desain studi cross sectional. Jumlah sampel 353 siswa dan 10 SDN di Kecamatan Jatinegara. Variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada siswa SD yaitu konsentrasi PM10 dalam ruang kelas, lubang udara di dapur, perilaku merokok dalam rumah, penggunaan obat anti nyamuk bakar, dan anggota keluarga sakit ISPA. Siswa SD dengan konsentrasi PM10 dalam ruang kelas yang tidak memenuhi syarat (>70 μg/m3) berisiko 1,7 kali mengalami ISPA setelah dikontrol oleh variabel lingkungan fisik kelas lainnya. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya menjaga kebersihan kelas dan perawatan secara rutin, menanam pohon di halaman sekolah sebagai filter udara, berperilaku hidup bersih dan sehat, dan membuat ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara dalam ruang lancar.

Acute Respiratory Infection (ARI) is one of cause of death in children in developing countries. Children have the highest risk in increased dose of PM10 exposure. In last two years, ARI is one of the top ten diseases in Jatinegara. This study aimed to analyze the relationship of PM10 in air in classroom with ARI in the elementary school students in Jakarta. Study design was cross-sectional with 353 students as sample, taken from 10 SDN in Jatinegara area. Variables associated with ARI in elementary school students are PM10 concentrations in classrooms, ventilation in the kitchen, smoking behavior in house, uses of mosquito repellent, and family members with ARI. Students with PM10 concentrations in classrooms which not qualify the standards (> 70 ug/m3) has the risks 1,7 times in causing ARI after the controlled physical environmental class variables. Efforts should be made to prevent ARI include maintaining the class cleanliness and regular maintenance, planting trees in school yard as air filter, clean and healthy life behavior, and make adequate ventilation for air circulation in rooms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T53811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agisna Nur Fidya
"ISPA merupakan penyakit penyebab kematian yang paling umum pada anak-anak di Negara berkembang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan PM10 dalam udara ruang kelas dengan kejadian ISPA pada siswa SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor tahun 2018. Sampel sebanyak 184 siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar yang berada di tiga sekolah terpilih. Selain PM10, variabel lainnya yang diteliti yang diduga berhubungan dengan kejadian ISPA pada siswa sekolah dasar yaitu suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi dan kepadatan hunian ruang kelas, serta status gizi siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada siswa SD/MI yaitu PM10 p=0,0001;OR=3,862, pencahayaan p=0,006;OR=3,111, dan kepadatan hunian kelas p=0,002;OR=2,952. Setelah dikontrol dengan variabel konfonding, didapatkan bahwa siswa yang berada dalam ruang kelas dengan konsentrasi PM10 di atas median dan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat berisiko 4,5 kali untuk mengalami kejadian ISPA dibandingkan dengan siswa yang berada di ruang kelas dengan konsentrasi di bawah median dan kepadatan hunian yang memenuhi syarat. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya menjaga kebersihan ruang kelas; menambahkan ventilasi dan sumber pencahayaan dalam ruang kelas; menambahkan pepohonan di sekitar lingkungan sekolah; serta membatasi jumlah siswa dalam satu kelas.

ARI is the most common cause of death among children in developing countries. This research is using cross sectional design, to find out the association of PM10 in the classroom air with the incidence of ARI in elementary school students under Cilebut Primary Health Care work area, Bogor. The samples are 184 students in 4th and 5th grade in three selected elementary schools. In addition to PM10, other variables thought to be associated with ARI in elementary school students temperature, humidity, lighting, ventilation, density of the classroom, nutritional status of the students.
The results showed that the variables which associated with ARI in elementary school students were PM10 p 0,0001 OR 3,862, lighting p 0.011 OR 3.111, and density of the classroom p 0,004 OR 2,952. Found that students who were in the classroom with an above median PM10 concentration and uneligible class density were at risk 4.5 times for ARI compared with those in the classroom with concentrations below median and eligible class density. Effort that need to be done are maintaining the cleanliness of the classroom adding ventilation and lighting sources planting trees and limiting the number of students in one class.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library