Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Runtukahu, Maradona
"Dalam upaya mencapai perdamaian di Kamboja, maka diperlukan upaya penyelesaian melalui mediasi pihak ketiga. Dalam proses panjang menuju perdamaian tersebut, peranan Indonesia sangat jelas terasa dan terlihat melalui keterlibatan para diplomatnya seperti Menlu Mochtar Kusumaatmadja dan Ali Alatas yang memegang peranan vital dalam setiap langkah mediasi yang ditempuh demi tercapainya perdamaian. Tesis ini mencoba untuk meneliti bagaimanakah peran Indonesia dalam proses penyelesaian konflik Kamboja selama periode tahun 1984 hingga tercapainya Kesepakatan Paris 1991 yang menandai berakhirnya konflik Kamboja. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan akan menggunakan teori mediasi untuk menganalisa peranan Indonesia.
In an attempt to seek peace in Cambodia, it requires the mediation of a third party. Throughout the long process, the role of Indonesia is clearly shown through the involvement of its Diplomats namely Foreign Ministers Mochtar Kusumaatmadja and Ali Alatas who played a crucial part within every step of mediation. This thesis will aim in the research of how Indonesia played its prominent role in the peace settlement of Cambodian conflict during the periods of 1984 until the attainment of the Agreements on a Comprehensive Political Settlement of the Cambodian Conflict in 1991 that marks the end of the conflict in Cambodia. This thesis is a descriptive research and will use the theory of mediation to analyse the Indonesian?s role."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26231
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Afra Khumairra Rahmadhanti
"Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana peran yang dimiliki oleh Ali Alatas dalam membantu upaya penyelesaian konflik Kamboja kurun waktu 1988-1991. Penulis berargumen sikap optimis dan semangat yang dimiliki Ali Alatas dalam mengarahkan pertemuan untuk mendapat hasil yang diinginkan merupakan salah satu kunci sukses penyelesaian konflik Kamboja. Berbeda dengan kajian-kajian sebelumnya yang pada umumnya membahas peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Kamboja secara umum, penelitian ini akan berfokus pada inisiatif dan langkah yang ditempuh oleh Ali Alatas dalam upaya mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi di Kamboja. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Ali Alatas memiliki peran yang penting dalam mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa di Kamboja. Dengan mengangkat tema sejarah diplomasi, data dalam artikel ini diperoleh melalui studi pustaka dan beberapa dokumen sezaman.
This research will explain how the role owned by Ali Alatas in helping efforts to resolve the Cambodian conflict in the period 1988-1991. The author argues that the optimistic attitude and enthusiasm of Ali Alatas in directing the meeting to get the desired results is one of the keys to successful resolution of the Cambodian conflict. Different from previous studies which generally discussed the role of Indonesia in resolving the Cambodian conflict in general, this research will focus on the initiatives and steps taken by Ali Alatas in an effort to find a way out of the problems that occur in Cambodia. The results of this study explain that Ali Alatas has an important role in reconciling the disputing parties in Cambodia. With the theme of historical diplomacy, the data in this article was obtained through literature studies and some contemporary documents."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7998
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prisca Prima Widya
"Penelitian mengenai Proses Rekonsiliasi Kamboja pada tahun 1982?1991 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah Asia Tenggara, khususnya mengenai konflik Kamboja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan sumber-sumber tertulis, karena penggunaan sumber lisan tidak memungkinkan untuk dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengeran Norodom Sihanouk memberikan kontribusi positif dalam penyelesaian politik konflik Kamboja. Peranan Norodom Sihanouk dimulai pada tahun 1981, ketika dia akhirnya memutuskan membentuk CGDK. Berkat pendekatan-pendekatan yang ia lakukan terhadap Son Sann dan Khieu Samphan, akhirnya CGDK dapat terbentuk pada tahun 1982. Tujuan dari pembentukan CGDK adalah untuk memaksa Vietnam keluar dari Kamboja dan mencari penyelesaian politik dalam konflik antarfaksi Kamboja. Dalam proses rekonsiliasi, Sihanouk dalam tubuh CGDK telah banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran untuk penyelesaian politik Kamboja. Di antaranya adalah mengenai pemerintahan koalisi empat faksi dan perlunya peranan PBB dalam proses damai Kamboja. Usul-usul yang dikemukakan Sihanouk kemudian disempurnakan oleh PBB yang akhirnya membuat UNTAC sebagai penjaga perdamaian di Kamboja. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa Sihanouk mempunyai andil besar dalam proses penyelesaian konflik Kamboja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12757
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library