Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
FX. Albino Prasodjo
"ABSTRAK
Cinta adalah suatu topik dalam hidup yang selalu menarik untuk dibahas. Segala hal yang bertemakan cinta mudah membuat orang terharu karenanya. Cinta kepada pasangan merupakan suatu emosi yang secara alamiah akan tumbuh ketika manusia memasuki suatu tahapan tertentu dalam perkembangannya. Manusia ketika memasuki tahap dewasa muda memiliki berbagai macam tugas perkembangan, salah satunya adalah membangun hubungan intim dengan orang lain (Erikson, dalam PaplĂ­a, Olds, & Feldman, 2001). Dalam membangun hubungan intim ini salah satuna diwujudkan dalam bentuk berpacaran. Dalam berpacaran ini kita selalu membayangkan sebagai situasi yang menggembirakan, penuh dengan belaian dan pujian. Namun pada kenyataannya dalam berpacaran tidak selalu diwarnai dengan hal-hal yang diindah seperti yang dibayangkan dan diharapkan. Seringkali terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, baik secara fisik dan emosional. Dari kedua bentuk kekerasan tersebut, yang paling banyak ditemui adalah kekerasan emosional. Kekerasan ini memang tidak begitu kasat mata seperti kekerasan fisik, namun dampak yang diakibatkan jauh lebih dasyat dari yang diduga.
Banyak orang yang peduli tentang kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga (Domestic Violence), namun masih sedikit yang peduli pada kekerasan yang terjadi pada remaja, terutama kekerasan yang terjadi saat mereka sedang berpacaran (Kekerasan Dalam Pacaran/KDP) atau Dating Violence). Hal tersebut dapat dipahami sebagai salah satu bentuk ketidaktahuan akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korban mengenai kekerasan ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah gambaran cinta pada usia dewasa muda yang mengalami kekerasan emosional dalam berpacaran? Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang cinta romantis pada pasangan tersebut berdasarkan teori segitiga cinta Sternberg. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan wawancara dengan 3 orang perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam berpacaran yang berada pada rentang usia dewasa muda Analisis terhadap hasil penelitian dilakukan dengan cara analisis tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek yang mengalami kekerasan emosional tidak merasakan adanya keintiman (intimacy) dan gairah secara fisik (passion) terhadap pacarnya. Namun, para subjek tetap ingin hubungan mereka berlanjut sampai pernikahan. Dengan kata lain, semua subjek hanya mempunyai komitmen terhadap pacarnya. Menurut Strenberg situasi demikian, sering disebut dengan nama empty love. Di mana sebetulnya hubungan tersebut terlalu dipaksakan untuk dijalani meski sudah berlangsung lama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsi Wedyarto
"Penelitian ini mengenai hubungan antara komponen cinta dari Strenberg yang terdiri dari intimacy, passion dan commitment dengan kepuasan pernikahan pada pernikahan tahap akhir. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang mengatakan bahwa pada pernikahan tahap akhir, kepuasan pernikahan akan meningkat. Namun ternyata ada beberapa pasangan pada pernikahan tahap akhir yang justru bercerai. Faktor cinta dalam hal ini komponen cinta dianggap berpengaruh pada kepuasan pernikahan pada pernikahan tahap akhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 60 orang yang terdiri dari 30 pria dan 30 perempuan. Dalam penelitian ini dipakai 2 jenis kuesioner, yaitu kuesioner komponen cinta dan kusioner kepuasan pernikahan. Semua data yang diperoleh dianalisa menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yang terdapat pada program SPSS. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa komponen cinta yaitu intimacy, passion dan commitment memiliki korelasi yang positif dengan kepuasan pernikahan pada pernikahan tahap akhir. Untuk memperoleh hasil yang lebih pada penelitian selanjutnya, perlu kiranya menambahkan subjek penelitian dari berbagai kelompok usia pernikahan yang berbeda.

This research is about correlation between love component theory frora Stemberg wich is consist of intimacy, passion and commitment with marital satisfaction in laterlife marriage. This research is based on a theory that emphasize in laterlife marriage, marital satisfaction will increase. But there are some couples in laterlife marrige get divorced. Love in this case, love component come across as being influential in marital satisfaction in laterlife marriage. This research use quantitative approach with research subject counted 60 persons, wich is consist 30 male and 30 female.There is any two type quesioners in this research, one is love component qusioner and second one is marital satisfaction quesioner. All the data are being analysed use correlation technique of Pearson Product Moment with SPSS Software methode. The result of this research, obtained that intimacy, passion and commitment have positive correlation with marital satisfaction in laterlife marriage. To obtain a better result in the next research, it is suggested to enhance research subject from diffrent group of marriage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S3532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Sun Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggali hubungan antara cinta, yang terdiri darikomponen intimacy, passion, dan commitment, dengan orientasi masa depan padahubungan romantis (FTORR), yang terdiri dari pencarian hubungan permanen danfokus masa depan. Partisipan dalam penelitian ini adalah dewasa muda (N=120)yang sedang berpacaran diberikan skala triangular cinta (Stemberg, 1987) danskala FTORR (Oner, 2000b). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara cinta dengan orientasi masa depan pada hubungan romantis. Halini berarti bahwa individu dengan kadar cinta yang tinggi cenderung mencarihubungan yang relatif permanen. Sebagai hasil tambahan dari penelitian, lamaberpacaran juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan orientasi masadepan. Implikasi hasil penelitian adalah dewasa muda dapat mengembangkansetiap komponen cinta sehingga dapat mengarah pada pembentukkan hubunganjangka panjang yang lebih baik.

ABSTRACT
The aim of this study is to examine the correlation between love, consist ofintimacy, passion, and commitment, and future time orientation of romanticrelationship (FTORR), consist of permanent relationship seeking and futurerelationship. The partisipant of this study are young adults (N=120) who are inromantic relationship were given The Stemberg Love Scale (1987) and FTORRScale (Oner, 2000b). Results indicated a significant correlation between love scalewith its component and FTORR scale. It means individuals who have higher lovescores tend to seek more permanent relationship. In addition to the results,duration of the relationship has a significant correlation with FTORR. In order tohave better long-term relationship, individuals should do effort to enrich theircomponent of love."
2010
S3570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naomi Krisanty Ganata
"Kepopuleran film genre komedi romantis di seluruh dunia mendorong kreativitas industri perfilman Korea Selatan untuk menghasilkan film bertemakan cinta yang memiliki kekhasan tersendiri. Penelitian ini bertujuan memaparkan bagaimana komponen cinta yang terkandung di dalam hubungan antara sembilan pasang tokoh utama film Happy New Year mempengaruhi jenis cinta yang terbentuk merepresentasikan tema kecil yang dipayungi tema besar yaitu ragam cinta manusia modern. Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik yaitu tema yang dikaji menggunakan Teori Segitiga Cinta oleh Robert Sternberg. Teori ini memaparkan tiga komponen utama cinta yang terdiri atas keintiman (intimacy), hasrat (passion), dan keputusan atau komitmen (decision/commitment) dalam setiap hubungan yang berperan dalam membentuk delapan jenis cinta. Hasil analisis menunjukkan terbentuknya delapan jenis cinta dari hubungan sembilan pasang tokoh utama yaitu terdiri dari tanpa cinta (nonlove), rasa suka (liking), cinta gila (infatuated love), cinta kosong (empty love), cinta romantis (romantic love), cinta persahabatan (companionate love), cinta bodoh (fatuous love), dan cinta sempurna (consummate love). Hasil penelitian memaparkan kombinasi komponen cinta menghasilkan delapan jenis cinta representasi delapan tema kecil yang dipayungi satu tema besar yaitu ragam cinta manusia modern.
The popularity of romantic comedy genre films throughout the world has encouraged the creativity of the South Korean film industry to produce love-themed films that have their own characteristics. This research aims to explain how the components of love contained in the relationships between the nine pairs of main characters in the film Happy New Year influence the kinds of love that is formed, representing a small theme under the umbrella of the large theme which is the variety of modern human love. Qualitative descriptive research methods were used to analyze intrinsic elements, namely themes studied using the Triangular Theory of Love by Robert Sternberg. This theory explains the three main components of love consisting of intimacy, passion, and decision or commitment in every relationship which play a role in forming eight kinds of love. The results of the analysis show the formation of eight kinds of love from the relationships of nine pairs of main characters, namely nonlove, liking, infatuated love, empty love, romantic love, companionate love, fatuous love, and consummate love. The results of the research explain that the combination of love components produces eight kinds of love, representing eight small themes which are covered by one large theme which is the variety of modern human love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library