Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isna Inawati Asih
"ABSTRAK
Gliklazid (GL) merupakan obat hipoglikemia oral golongan sulfonilurea generasi kedua yang digunakan untuk perawatan diabetes mellitus tidak tergantung insulin. Permasalahan utama dalam formulasi gliklazid adalah sifat kelarutannya yang sangat rendah dalam air sehingga membatasi absorpsinya. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan laju disolusi gliklazid dengan membentuk kompleks inklusi dengan beta siklodekstrin. Pembuatan kompleks inklusi dilakukan dengan metode kneading dan spray drying. FTIR, XRD, dan DSC digunakan untuk mengkarakterisasi kompleks inklusi gliklazid-beta siklodekstrin. Laju disolusi gliklazid dan kompleks inklusi diuji dalam medium HCl dan dapar fosfat. Hasil analisis kompleks dengan FTIR, XRD, dan DSC menunjukkan terjadinya penurunan derajat kristalinitas dan terbentuknya kompleks inklusi. Pembentukan kompleks inklusi metode kneading dapat meningkatkan laju disolusi dari serbuk sebesar 7,5 kali dan dari tablet sebesar 4,3 kali.

ABSTRACT
Gliclazide (GL) is a second-generation sulphonylurea of hypoglicemia drug which is used for nor insulin independent diabetes mellitus treatment. Primary problem in gliclazide formulation is its low solubility in water that limits its absorption. This study is intended to enhance the dissolution rate of gliclazide by forming inclusion complexes with beta cyclodextrin. Inclusion complexes were made by kneading and spray drying method. FTIR, XRD, and DSC were used to characterize inclusion complexes of gliclazide-beta cyclodextrin. Dissolution rate of gliclazide and inclusion complexes were examined in HCl and buffer phosphate pH 6,8. Analysis result of complexes with FTIR, XRD, and DSC showed reduction degree of cristallinity and formation of inclusion complexes. Formation of inclusion complexes kneading method could increase dissolution rate from powder's form about 7,5 times and from tablet dosage form about 4,3 times. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yofi Alifa
"

Kurkumin adalah metabolit sekunder hasil isolasi dari tanaman Curcuma longa Linn. Kurkumin memiliki manfaat sebagai antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antiproliferatif, antibakteri, antivirus, pewarna alami, dan bumbu masakan. Namun, manfaat yang dimiliki oleh kurkumin, khususnya dalam bidang medis tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan yang dimilikinya. Kurkumin memiliki sifat fisikokimia yang buruk, yaitu kelarutan yang buruk dalam air, stabilitas yang buruk, dan bioavailabilitas yang rendah. Pembentukan kompleks inklusi suatu senyawa dengan siklodekstrin dan turunannya mampu memperbaiki sifat fisika dan kimia dari senyawa yang akan diinklusi tersebut. Berdasarkan literatur, pembentukan kompleks inklusi kurkumin dengan siklodekstrin dan turunannya mampu meningkatkan kelarutan, stabilitas, dan bioavailabilitas dari kurkumin. Skripsi ini merupakan artikel review berisi tentang kompleks inklusi kurkumin dengan siklodekstrin dan turunannya dalam berbagai metode pembuatan, serta karakterisasi kompleks yang pernah dilakukan oleh para peneliti.

 


Curcumin is a secondary metabolite isolated from the Curcuma longa Linn. Curcumin has properties as an anticancer, anti-inflammatory, antioxidant, antiproliferative, antibacterial, antiviral, natural coloring, and cooking spices. However, the properties possessed by curcumin cannot be utilized optimally because of its limitations. Curcumin has poor physicochemical properties, such as poor solubility in water, poor stability, and low bioavailability. The formation of this inclusion complex of a compound with cyclodextrin and its derivatives can improve the physical and chemical properties of the inclusion compound. Based on the literature, the structure of curcumin inclusion complexes with cyclodextrin and their derivatives can increase solubility, stability, and bioavailability of curcumin. This review article contains the complex of curcumin with cyclodextrins and their derivatives in various manufacturing methods, as well as complex characterizations that researchers have carried out.

 

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Semar Loputra
"Gliklazid (GL) merupakan obat hipoglikemia oral golongan sulfonilurea generasi kedua yang digunakan untuk perawatan diabetes militus tidak bergantung insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Permasalahan utama dalam formulasi gliklazid adalah sifat kelarutannya yang sangat rendah dalam air sehingga membatasi absorpsinya. Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan peningkatan laju disolusi gliklazid dengan membentuk kompleks inklusi dengan betasiklodekstrin dan hidroksipropil betasiklodekstrin. Pembuatan kompleks inklusi dilakukan dengan metode spray drying. FTIR, XRD, dan DSC digunakan untuk mengkarakterisasi kompleks inklusi gliklazid betasiklodekstrin dan kompleks inklusi gliklazid hidroksipropil betasiklodekstrin. Laju disolusi gliklazid dan kompleks inklusi diuji dalam medium HCl dan dapar fosfat pH 6,8. Hasil analisis kompleks inklusi dengan FTIR, XRD, dan DSC menunjukkan terjadinya penurunan derajat kristalinitas dan terbentuknya kompleks inklusi. Pembentukan kompleks inklusi gliklazid betasiklodekstrin dapat meningkatkan laju disolusi dari serbuk sebesar 1,9 kali dan dari tablet sebesar 1,13 kali, sedangkan kompleks inklusi gliklazid hidroksipropil betasiklodekstrin dapat meningkatkan laju disolusi dari serbuk sebesar 2,1 kali dan dari tablet sebesar 1,44 kali.

Gliclazide (GL) is a second-generation sulphonylurea of hypoglycemia drug which is used for nor insulin independent diabetes mellitus treatment (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Primary problem in gliclazide formulation is its low solubility in water that limits its absorption. This study is intended to compare the enhancement of dissolution rate of gliclazide by forming inclusion complexes with betacyclodextrin and hydroxypropyl betacyclodextrin. Inclusion complexes were made by spray drying method. FTIR, XRD, and DSC were used to characterize inclusion complexes of gliclazide-β-cyclodextrin and gliclazidehydroxypropyl- β-cyclodextrin. Dissolution rate of gliclazide and inclusion complexes were examined in HCl and buffer phosphate pH 6,8. Analysis result of complexes with FTIR, XRD, and DSC showed reduction degree of crystalinity and formation of inclusion complexes. Formation of gliclazide-β-cyclodextrin inclusion complexes could increase dissolution rate from powder’s form about 1.9 times and from tablet dosage form about 1.13 times, however formation of gliclazide-hydroxypropyl-β-cyclodextrin inclusion complexes could increase dissolution rate from powder’s form about 2.1 times and from tablet dosage form about 1.44 times."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Tiffany Yuliani
"ABSTRAK
Ketoprofen (KP) merupakan salah satu obat anti-inflamasi non steroid (AINS)
yang banyak digunakan pada gangguan muskuloskleletal dan sendi seperti
ostheoarthritis dan rheumatoid arthritis. Permasalahan utama dalam formulasi
ketoprofen adalah kelarutan ketoprofen yang rendah dalam air sehingga
membatasi absorbsinya. Laju disolusi zat aktif merupakan salah satu faktor
penentu dalam proses absorbsi zat aktif dari sediaan yang diberikan secara oral.
Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan peningkatan laju disolusi
ketoprofen dengan membentuk kompleks inklusi menggunakan betasiklodekstrin
dan hidroksipropil betasiklodekstrin. Pembuatan kompleks inklusi dilakukan
dengan metode spray drying. Laju disolusi ketoprofen dan kompleks inklusi diuji
dengan menggunakan metode dayung pada suhu 37 ± 0,5oC, kecepatan putaran 50
rpm dalam medium disolusi dapar fosfat 0,05 M pH 7,5. Pembentukan kompleks
inklusi ketoprofen betasiklodekstrin dapat meningkatkan laju disolusi dari serbuk
sebesar 1,152 kali dan dari tablet sebesar 1,381 kali, sedangkan kompleks inklusi
ketoprofen hidroksipropil betasiklodekstrin dapat meningkatkan laju disolusi dari
serbuk sebesar 1,155 kali dan dari tablet sebesar 1,415 kali.

ABSTRACT
Ketoprofen (KP) is a drugs non-steroidal anti-inflammatory (NSAID) which is
used for ostheoarthritis and rheumatoid arthritis. Primary problem of ketoprofen
formulation is its low solubility in water that limits its absorption. Dissolution rate
of active ingredient is one of determinant in course of absorption dosage form
which given by oral. This study is intended to compare the enhancement of
dissolution rate of ketoprofen by forming inclusion complexes with
betacyclodextrin and hydroxypropyl betacyclodextrin. Inclusion complexes made
by spray drying method. The dissolution rate of ketoprofen and inclusion
complexes were examined using the paddle method at a temperature of 37 ± 0,5oC
and 50 rotation per minute (rpm) in the medium of 0,05 M phosphate buffer pH
7,5. The formation of ketoprofen-β-cyclodextrin inclusion complexes could
increase dissolution rate from powder?s form about 1,152 times and from tablet
dosage form about 1,381 times, however formation of ketoprofen-hydroxypropyl-
β-cyclodextrin inclusion complexes could increase dissolution rate from powder?s
form about 1,155 times and from tablet dosage form about 1,415 times."
2016
S64355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chrysanti Monita
"Siklodekstrin adalah bahan pengenkapsulasi yang dikenal dengan struktur yang unik dengan rongga internal hidrofobik dan bagian luar bersifat hidrofilik. Siklodekstrin dan turunannya dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas zat aktif, meningkatkan absorpsi oral, dan mengurangi rasa pahit dengan cara membentuk kompleks inklusi dengan senyawa lain. Siklodekstrin dilaporkan telah berhasil memperbaiki sifat fisikokimia beberapa senyawa fitokimia. Andrografolid, metabolit aktif yang diperoleh dari Herba Andrographis paniculata (Burm. f.) Wall. Ex Nees memiliki khasiat antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker. Namun, kelarutan dalam air yang buruk dan rasanya yang sangat pahit membuat penggunaannya sangat terbatas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaporkan, kompleksasi andrografolid dengan siklodekstrin dan turunannya dapat meningkatkan kelarutan dalam air dan laju disolusi, serta mengurangi rasa pahit. Artikel ini memuat penjelasan singkat mengenai kompleksasi andrografolid dengan B-siklodekstrin dan hidroksipropil-B-siklodekstrin, metode pembuatannya, dan karakterisasi kompleks inklusi yang telah dilakukan. Penggunaan hidroksipropil-B-siklodekstrin dengan metode freeze-drying menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan kelarutan dan disolusi andrografolid.

Cyclodextrin is an encapsulated material known for its unique structure with a hydrophobic internal cavity and a hydrophilic exterior. Cyclodextrin and its derivatives are used to increase the solubility and bioavailability of active substances, facilitate absorption through the mucosa or skin, increase oral absorption, and improve the bitter taste by making inclusion complexes with other compounds. Cyclodextrin has succeeded in improving the physicochemical properties of various phytochemical compounds. Andrographolide, an active metabolite from the Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees herb, has antibacterial, anti-inflammatory, antioxidant, and anticancer properties. However, its use limited due to poor water solubility and very bitter taste. Based on the findings of reported research investigations, andrographolide complexes with cyclodextrins could increase water solubility, dissolution rate, and reduce bitter taste. This article summarized the complexation of andrographolide with B-cyclodextrin and hydroxypropyl-B-cyclodextrin, complexation methods, and characterization of inclusion complexes. The use of hydroxypropyl-B-cyclodextrin by freeze-drying method produces the best results in increasing the solubility and dissolution of andrographolide."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rahma Sari
"ABSTRAK
Ketoprofen merupakan obat kelompok BCS kelas II yang mempunyai kelarutan rendah sehingga disolusi menjadi tahap penentu laju absorbsi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hidroksipropil β-siklodekstrin terhadap laju disolusi ketoprofen pada kompleks inklusi. Kompleks inklusi ketoprofen-hidroksipropil β-siklodekstrin dibuat dengan perbandingan molar 1:1 dan 1:2 menggunakan metode semprot kering. Kompleks inklusi dikarakterisasi dengan uji disolusi, fourier transform infrared (FTIR), differential scanning calorimetry (DSC) dan X-ray powder diffractometry (XRPD). Hasil uji disolusi kompleks inklusi perbandingan molar 1:1 dan 1:2 dapat meningkatkan laju disolusi ketoprofen dalam medium aquadest dan dapar fosfat 0,05 M pH 7,5. Hasil karakterisasi FTIR, DSC, dan XRPD menunjukkan terjadinya pembentukan kompleks inklusi. Hasil uji DSC menunjukkan hilangnya puncak peleburan dan penurunan panas peleburan. Sedangkan hasil uji XRPD menunjukkan adanya penurunan derajat kristalinitas dan ukuran kristalit. Peningkatan laju disolusi dalam medium aquadest mencapai 1,58 kali dan 1,61 kali pada kompleks inklusi perbandingan molar 1:1 dan 1:2. Sedangkan peningkatan laju disolusi dalam medium dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 mencapai 1,16 kali dan 1,21 kali pada kompleks inklusi dengan perbandingan molar 1:1 dan 1:2.

ABSTRACT
Ketoprofen is a BCS class II drug with low solubility with the result that dissolution becomes rate limiting step of drug absorption rate. This study is aimed to determine the effect of hydroxypropyl β-cyclodextrin toward dissolution rate of ketoprofen in inclusion complexes. Ketoprofen-hydroxypropyl β-cyclodextrin inclusion complexes were made with molar ratio of 1:1 and 1:2 using spray drying method. Inclusion complexes were characterized by dissolution test, fourier transform infrared (FTIR), differential scanning calorimetry (DSC), and X-ray powder diffractometry (XRPD). The dissolution test result could enhance dissolution rate of ketoprofen in medium of distilled water and 0,05 M phosphate buffer pH 7,5. The FTIR, DSC, and XRPD characterization result showed formation of inclusion complexes. The DSC test result showed disappearance of melting peak and decrease in heat of fusion. While the XRPD test result showed decrease in degree of crystallinity and crystallite size. The enhancement of dissolution rate in medium of distilled water reached 1,58 times and 1,61 times on the inclusion complexes molar ratio of 1:1 and 1:2. While the enhancement of dissolution rate in medium of 0,05 M phosphate buffer pH 7,5 reached 1.16 times and 1.21 times on the inclusion complex with molar ratio of 1:1 and 1:2.
;
"
2016
S64103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library