Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Lusy Esterina
"Pers orde Baru dapat dikatakan sebagai tempat "penitipan" kepentingan tiga komuni tas, yaitu pemerintah, pengusaha media, dan masyarakat. Masyarakat menitipkan kepentingannya memperoleh informasi, menyalurkan aspirasi
politik, dan menjadikan pers sebagai kontrol sosial. Pengusaha berkepentingan agar produk pers laik pasar dan mendukung akumulasi modal. Sementara itu pemerintah berke pentingan agar pers menjadi agen pembangunan dan modernisasi. Dalam kenyataann pers yang ingin bertahan hidup harus mampu menyeimbangkan ketiga hal itu. Kenyataannya,
posisi pers dan kedua institusi lainnya terutama pemerintah-
tidaklah seimbang. Pemerintah yang berada pada posisi
berkuasa dan pers yang berada pada posisi dikuasai seringkali
sama-sama menghadapi kesulitan serius ketika terjadi kasus pemberitaan yang memiliki bobot politik tinggi. Ketika media massa tidak "mampu" memberitakan permasalahan tersebut, kehadiran kartun menjadi lebih bermakna. Dengan menggunakan unsur humor, kartun mampu menggambarkan situasi yang mungkin sukar disampaikan lewat tulisan.
Komik strip Panji Koming adalah salah satu bentuk
kartun: Ia muncul setiap hari Minggu di harian Kompas.
Dengan setting kerajaan Majapahit dan penyajian yang halus,
penuh dengan simbol implisit, komik strip ini mencoba mengungkapkan
segala permasalahan sosial politik yang terjadi di Indonesia.
Skripsi berjudul "Tingkat Pemahamam Mengenai Komik Strip Panji Kerning" ini, hendak melihat sebeDapa jauh mahasiswa memahami , komik srip yang penuh dengan lambang tersirat, ini. Penelitian ini juga melihat apakah perbedaan fakultas, tingkat minat terhadap masalah sosial politik, aktif
tidaknya responden di organisasi, tingkat pengenaan media dan pemanaatannya sebagai arana informasi sosial politik, dan juga kefamiliaran terhadap budaya Jawa, berpengaruh pada pemahaman mereka mengenai komik strip ini. Untuk itu dilakukan penelitian dengan me ode survei dimana informasi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudwi Karyadi
"Yonkoma manga atau komik empat panel merupakan bentuk manga narasinya disajikan dalam bentuk empat bagian. Yonkoma manga merupakan bentuk yang menjadi pijakan bagi manga modern terus berkembang seiring dengan berkembangnya manga secara umum di Jepang. Perkembangan paling mutakhir terjadi pada tahun 2000-an dengan pengadopsian ?elemen moe‟ dalam pembuatan yonkoma manga, sehingga memunculkan istilah moe yonkoma(萌え4コマ). Moe yonkoma merupakan yonkoma manga yang mengadaptasi "elemen moe‟ dalam pembuatan karakter dan jalan ceritanya. Kepopuleran moe yonkoma disebabkan kuatnya tendesi pembaca untuk mengonsumsi database didalamnya (elemen moe) sementara narasi yonkoma manga tersebut tidak penting lagi. Skripsi ini dibuat untuk membuktikan bahwa sebenarnya bahkan dalam moe yonkoma narasi tersebut masih ada.

Yonkoma manga or four panel comic strip is a type of manga which narrative is divided by four panels. Yonkoma manga known as a stepping stone of modern manga and is still developing today with the advance of manga in Japan. by 2000s most recent advancement was happened by applying moe elements to the yonkoma manga. Which given birth to the term moe yonkoma(萌え4コマ). Moe yonkoma is yonkoma manga that apply moe elements in the character and story making. Critics criticize moe yonkoma popularity solely due to readers tendency to consume database (moe elements) that appears in the yonkoma manga while giving no attention to the narrative. This study prove that even in moe yonkoma the narrative is still exist and still getting attention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Welmina Clemensi
"Anak-anak kecil kerap mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada usia empat sampai tujuh tahun. Zusje, seorang tokoh utama komik strip Zusje karya Gerrit de Jager, merupakan anak berusia lima tahun yang suka mengajukan pertanyaan kepada orang terdekatnya. Pelanggaran maksim terjadi saat mitra tutur Zusje menjawab pertanyaannya dengan tidak mematuhi prinsip kerja sama Grice. Penelitian ini membahas tentang pelanggaran maksim yang terdapat pada respons dari mitra tutur Zusje terhadap pertanyaan yang Zusje ajukan. Pelanggaran ini dianalisis dari bentuk kalimat tanya Zusje, serta jawaban yang diberikan mitra tuturnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan paparan mengenai tujuan pelanggaran maksim pada percakapan yang mengandung kalimat tanya Zusje beserta respons yang didapat dari mitra tutur Zusje. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif yang didasari oleh studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Zusje didominasi oleh pertanyaan ya/tidak (ja/nee-vragen). Pelanggaran maksim sering terjadi saat mitra tutur Zusje memberikan respons atas pertanyaan Zusje, yaitu maksim relevansi. Pelanggaran maksim tersebut didominasi oleh tujuan untuk menyampaikan pesan sindiran, yaitu menggambarkan realitas kehidupan masa kini dan menyindirnya.

Children between four and seven years old often ask questions. The main character named Zusje is a five-year-old child from the comic strip Zusje by Gerrit de Jager who likes to ask questions to those who are closest to her. Maxim violation happens when Zusje’s speech partner answering her question without obeying the principles of cooperation by Grice. This research discusses the violation of maxims contained in the response of Zusje’s speech partner to the question Zusje asked. This violation is analyzed from the form of Zusje’s question sentence, as well as the answer given by her speech partner. The purpose of this research is to explain the purpose of maxim violations in conversations containing Zusje’s questions and the responses obtained from her speech partner. This research is a qualitative with descriptive analysis method based on literature review. The results indicate that questions by Zusje were dominated by yes/no questions (ja/nee-vragen). Violations of maxims often occurred when Zusje’s speech partner gave response to her question, namely maxim of relevance. Violation of these maxims has a dominant purpose as conveying a satirical message to describe and satirize the reality of today’s life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Leony
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bentuk perlawanan terhadap budaya dominan masyarakat Jakarta yang ditampilkan dalam teks dan gambar dalam Mice Cartoon, serta habitus yang mempengaruhi proses kreatif pembuatan komik strip ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme kritis. Dengan menggunakan analisis semiotika Barthes, penelitian ini menemukan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam Mice Cartoon terhadap gaya hidup dominan masyarakat Jakarta, yakni sebagai pengamat dan sebagai agen perlawanan. Gaya hidup dominan dalam masyarakat Jakarta merupakan hasil dari kapitalisme sebagai ideologi dominan. Di sisi lain, penelitian ini mengungkap habitus, kapital, dan arena yang mempengaruhi komikus dalam mengerjakan Mice Cartoon, yakni berbagai karya yang mempengaruhi komikus, jaringan sosial komikus, serta posisi komikus sebagai tokoh dalam Mice Cartoon.

ABSTRAK
This research discusses about resistance towards dominant culture of the Jakarta society shown in texts and drawings on Mice Cartoon, along with the habitus affecting the creative process behind the making of this comic strip. This research uses qualitative approach with critical constructivism paradigm. By using Barthes’ semiotic analysis, this research uncovers resistances done by main character on Mice Cartoon towards dominant lifestyles of the Jakarta society: as an observer and as an agent of resistance. Dominant lifestyles on Jakarta society is a result of capitalism as the dominant ideology. On the other hand, this research uncovers habitus, capital, and arena affecting the creator in doing Mice Cartoon: works inspiring him, his social networking, as well as his position as the character on Mice Cartoon."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfiana Anasta Putri
"Penelitian ini membahas brand placements dalam komik strip online Instagram dengan merujuk pada akun Instagram @maghfirare dan variabel- variabel pembentuknya yang berupa: perhatian, penerimaan, referensi, dan etika serta regulasi. Berdasarkan kajian teori lebih lanjut, penelitian ini menguji hubungan antara variabel- variabel tersebut dengan sikap terhadap brand dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian membuktikan bahwa sikap terhadap brand placements secara keseluruhan memiliki hubungan positif terhadap sikap pada brand, dengan variabel yang memiliki hubungan dengannya berupa variabel penerimaan. Maka, untuk membuat brand placements dalam akun @maghfirare lebih efektif, diperlukan konten promosi yang sangat terintegrasi dengan jalan cerita agar khalayak tidak terganggu dengan apa yang mereka pahami sebagai usaha promosi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model yang sama untuk melihat brand placements dalam media baru lainnya.

This research's focus is the new form of brand placements in Instagram online comic strip and the variables that shaped it, in regard to maghfirare's Instagram account. These variables are attention, acceptance, reference, ethics and regulation. Based on further study, this research used logistic regression to test on the relationship between said variables toward audiences' brand attitude. The result of this research found that audiences' general attitude toward brand placement could influence attitude towards the placed brands positively. Furthermore, brand attitude could be affected by audiences acceptance towards the brand placements. Thus, to make a brand placement in maghfirare's comic strip more effective, it's important to think about the integration between promotion content so that audiences won't be bothered by what they thought as promotion attempt. Further research could test the model for brand placements in other medium, especially those classified as new media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Gilda
"Sollicitatiegesprek atau wawancara kerja dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan terbaik pelamar kerja. Komik strip humor Van 9 tot 5 salah satunya bertemakan wawancara kerja. Terdapat pelamar kerja yang tidak diterima pada suatu posisi atau pewawancara yang langsung menerima pelamar kerja di saat kandidat tidak pantas untuk bekerja di sana. Kejanggalan tersebut menimbulkan humor dan diketahui melalui pelanggaran maksim percakapan. Penelitian ini membahas pelanggaran maksim percakapan dan implikatur percakapan pada komik strip humor Van 9 tot 5. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan keterkaitan pelanggaran maksim percakapan dengan implikatur konversasional agar tercapai efek humor. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah sembilan komik strip Van 9 tot 5 tahun 2022 dengan tema sollicitatiegesprek atau wawancara kerja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 pelanggaran maksim kuantitas, 2 pelanggaran maksim kualitas, 5 pelanggaran maksim cara, dan 13 pelanggaran maksim relevansi. Maksim relevansi merupakan pelanggaran maksim yang terbanyak. Selain itu, implikatur konversasional pada 9 komik strip sangat terkait dengan konteks masing-masing komik strip tersebut.

Sollicitatiegesprek or job interview is implemented with the aim of knowing the best competencies of job applicants. One of the Van 9 tot 5 humor strip comics has a job interview theme. In the comic strip, there are job applicants who are not accepted or interviewers who immediately accept job applicants when the candidate is not fit to work there. Unusual elements in conversation creates humor and is known through the flouting of conversational maxims.This study discusses the flouting of conversational maxim and implied meanings in the Van 9 tot 5 comic strips. This study aims to elucidate the connection between flouting of conversational maxims and its conversational implicatures to achieve a humorous effect. The data used are 9 Van 9 tot 5 comic strips in 2022 that have themed job interviews. The methodology of this study is a qualitative descriptive method. This study’s results indicate that there are 9 flouting maxims of quantity, 2 flouting maxims of quality, 5 flouting maxims of manners, and 13 flouting maxims of relevance. The most flouting maxims are found in the maxim of relevance. Furthermore, the conversational implicature is closely related to each context of the 9 comic strips."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library