Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Mu`jizah
Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
091 MUJ p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri Wulan R. Mulyadi
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994
R 091.9598 SRI k (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Ahmad Alfan Rizka Al Hamami
"Skriptorium Paheman Radyapustaka memiliki enam naskah beriluminasi yang dibuat pada abad XVIII-XX. Enam naskah beriluminasi ini adalah Serat Babad Prambanan RP 9 (1902), Serat Tuturing Para Raja ing Tanah Jawi RP 10 A (1869), Kekawin Ramayana RP 272 (1783), Serat Yusup RP 349 (1729), Serat Iskandar RP 350 (1729), Serat Rengganis RP 355 (1891). Hiasan pada iluminasi enam naskah abad XVIII-XX koleksi Skriptorium Paheman Radyapustaka terdiri dari iluminasi wadana (bingkai), pepadan (kanto), dan pupuh (pembatas tembang). Penelitian ini membahas nama dan makna motif iluminasi enam naskah abad XVIII-XX tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kodikologi dan semiotika Umberto Eco. Pendekatan kodikologi digunakan untuk mengetahui sejarah koleksi enam naskah beriluminasi abad XVIII-XX dalam Skriptorium Paheman Radyapustaka. Adapun Pendekatan semiotika Umberto Eco digunakan untuk memahami nama dan makna iluminasi naskah melalui unit-unit kultural asal iluminasi itu tercipta. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian ini adalah nama motif yang digunakan dalam enam naskah beriluminasi koleksi Skriptorium Paheman Radyapustaka diambil dari tradisi rupa lain yang berupa seni batik, seni tatah-sungging wayang kulit, dan seni ukir kayu di Keraton Surakarta. Adapun makna motif iluminasi melambangkan pengetahuan lokal yang terdapat dalam dimensi pemikiran masyarakat Jawa, khususnya Keraton Surakarta.
The Paheman Radyapustaka script has six illuminated texts made in the XVIII-XX century. The six illuminated manuscripts are Serat Babad Prambanan RP 9 (1902), Serat Tuturing Raja ing Tanah Jawi RP 10 A (1869), Kekawin Ramayana RP 272 (1783), Serat Yusup RP 349 (1729), Serat Iskandar RP 350 (1729), Serat Rengganis RP 355 (1891). The illumination of six manuscripts in the Paheman Radyapustaka Scripttorium collection consists of wadana illumination (frame), pepadan (kanto), pupuh (tembang‟s barrier). This study discusses the name and meaning of illumination motifs of the six manuscripts of the XVIII-XX century. The approach used in this study is the codikological and semiotic approach of Umberto Eco. A codicological approach is used to determine the history of the collection of six XVIII-XX century illuminated manuscripts in the Paheman Radyapustaka Scriptorium. The semiotic approach of Umberto Eco is used to understand the name and meaning of the illumination of the manuscript through the cultural units from which the illumination was created. The research method used is qualitative-descriptive method. The result of this research is the name of the motif used in six illuminated manuscripts of the collection of Paheman Radyapustaka Scripttorium taken from other fine traditions in the form of batik art, tatah-sungging leather puppet art, and wood carving art in Keraton Surakarta. The meaning of illumination motifs symbolizes has a local knowledge contained in the dimension of Javanese people's thinking, especially Keraton Surakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mu`jizah
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1998
016.915 951 MUJ p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri Wulan R. Mulyadi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
091.959 8 SRI k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Risa Prima Diamara Noviar
"Penelitian ini membahas ilustrasi pada naskah Serat Jaka Semangun (SJS). Naskah ini terdapat di Perpustakaan FIB UI dengan nomor naskah NR 261. Teks SJS bercerita tentang saudagar kafir yang bernama KI Kalid yang sudah lama ingin mempunyai keturunan. Suatu hari ia mendatangi suatu tempat keramat untuk berdoa meminta seorang anak. Pada akhirnya Tuhan Yang Maha Esa mendengar doanya. Ia dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Semangun. Begitu lahir, Semangun langsung dapat berdiri, bersujud dan membaca syahadat. Semangun memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menolong orang. Ada pula dari bangsa Kures yang kaya raya dari kaum kafir bernama Abu Jalal. Ia merasa terusik dengan lahirnya Semangun karena sudah berani melawan kekuasaanya. Abu Jalal beserta pengikutnya menyusun berbagai rencana untuk membunuh Semangun.
Dikisahkan pula bahwa Abu Jahal memiliki seorang anak perempuan bernama Dewi Ngasiyah. Ia mendengar semua cerita tentang keberanian Semangun dari para embannya. Dewi Ngasiyah pun merasa jatuh cinta dan ingin memberi tahu Semangun dengan menulis sebuah surat. Semangun pun menyambut gembira kabar tersebut dan meminta restu kepada kedua orang tuanya. Selanjutnya Dewi Ngasiyah dan Semangun menikah, tak lama kemudian Dewi Ngasiyah memeluk agama Islam mengikuti suaminya.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui keterkaitan teks dan ilustrasi. Adapun langkah kerja filologi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu inventarisasi naskah, mengalihaksarakan ( mentransliterasi) dan guna memahami makna teks menggunakan teori penerjemahan yang dikemukakan oleh Hoed ( 2006 ) dengan pendekatan hermeneutik, selajutnya untuk membicarakan ilustrasi di dasari pada pendekatan kodikologi oleh Mulyadi ( 1994 ) dan ilustrasi dikaji menggunakan teori dari Bland ( 1969 )"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11712
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Kamidjan
"Penentuan usia naskah dalam penelitian filologi sangat penting sebab di dalam naskah tersimpan berbagai nilai yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat. Penentuan usia naskah dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu evidensi internal dan evidensi eksternal. Evidensi internal adalah penentuan usia naskah berdasarkan keterangan yang terdapat di dalam naskah yang diteliti. Keterangan itu terdapat dalam manggala dan kolofon. Cara tersebut digunakan untuk menentukan saat paling awal karya itu ditulis. Evidensi eksternal adalah penentuan usia naskah berdasarkan data yang yang terdapat di luar naskah. Penentuan ini menggunakan 3 cara, yaitu penyebutan nama karya pada karya sastra lain, pemahatan suatu cerita pada relief candi, dan pembandingan penggunaan bahasa pada karya yang diperkirakan sezaman."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2018
090 JMN 9:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Komarudin
"Penelitian ini adalah penelitian tentang ilustrasi yang terdapat pada naskah Bimasuci Met Platen (BSMP). Naskah ini berada di ruang naskah perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dengan nomor koleksi NR 220. Teks Bimasuci Met Platen (NR 220) bercerita tentang perjalanan tokoh wayang yang bernama Bima (Werkudara) dalam mencari air suci atas perintah gurunya, Durna. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah kerja filologi, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data, dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan semua naskah Bimasuci melalui katalog naskah yang di dalamnya terdapat ilustrasi. Sementara itu, pengelompokkan data adalah upaya mengelompokkan naskah tentang Bimasuci yang di dalamnya terdapat ilustrasi. Langkah kerja terakhir yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis data. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan ilustrasi dan kaitan ilustrasi dengan teks pada naskah Bimasuci Met Platen (NR 220). Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan kodikologi yang dikemukakan oleh Dain dalam Mulyadi (1994). Pendekatan kodikologi dilakukan guna melihat wujud fisik naskah. Hasil dari penelitian ini dapat terlihat bahwa antara ilustrasi dan teks yang terdapat pada naskah Bimasuci Met Platen (NR 220) memiliki keterkaitan yang kuat.
This research is about the illustrations contained in the manuscript Bimasuci Met Platen (BSMP). The manuscript is in the manuscript room of library Cultural Sciences Faculty University of Indonesia (FIB UI) with collection number NR 220. Text Bimasuci Met Platen (NR 220) tells of traveling puppet named Bima (Werkudara) in search of holy water on the orders of his teacher, Durna. This research was conducted using measures of philology, namely data collection, data grouping, and data analysis. Data collection was done by collecting all the manuscripts Bimasuci through catalogs manuscripts in which there is an illustration. Meanwhile, the grouping of data is a manuscripts about Bimasuci group effort in which there are illustrations. Step last performed work on this research is data analysis.Data analysis was performed with illustrations and links describing the illustrations with the text on the script of Bimasuci Met Platen (NR 220). In addition, the research uses the approach suggested by Dain codicology in Mulyadi (1994). Approach codicology done to see the physical appearance of the manuscript. Results of this research can be seen that between illustration and text contained in the manuscript Bimasuci Met Platen (NR 220) has a strong link."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11344
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muammar Abdul Basith
"Naskah EAP276 AM Mr SM 010 Ilmu Ruhani IR milik Said Manilet Morella Ambon Naskah ini saya peroleh dari Yanassa dalam bentuk digital IR merupakan salah satu naskah Pegon yang terdapat di Ambon Isi naskah memuat ajaran wirasaning usul suluk Wirasaning usul suluk adalah ajaran tasawuf yang di dalamnya mengandung unsur unsur tauhid ilmu rasa tarekat dan ma rsquo rifat Ajaran wirasaning usul suluk dalam naskah IR menganjurkan pendalaman ilmu tauhid sebagai prinsip dasar tasawuf.
The manuscript EAP276 AM Mr SM 010 of Ilmu Ruhani IR belongs to Said Manilet Morella Ambon The manuscript i acquired from Yanassa in digital form IR is one of manuscripts of Pegon in Ambon The contents of the manuscript contains the knowledge of wirasaning usul suluk It is a form of sufisme teaching in which contains the elements of tauhid ilmu rasa tarekat and ma rsquo rifat The knowledge of wirasaning usul suluk in the manuscript advises the deepening of tauhid as the basic principle of sufisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38931
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library