Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Suherman
"ABSTRAK
Perancangan proses manufaktur yang baik pada tesis ini didefinisikan sebagai implementasi perancangan proses (pabrikasi), yang dapat menghasilkan produk (sendi lutut buatan) yang sesuai dengan perancangan proses manufaktur, seperti faktor penyusutan, pemilihan proses dan material. Perancangan proses manufaktur juga harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti: sifat mekanik, keakuratan dimensi dan kehalusan permukaan produk yang dihasilkan. Selain kriteria tersebut, faktor fungsi dan persyaratan khusus terhadap material yang digunakan seperti tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan efek alergi terhadap tubuh juga harus dipertimbangkan dalam pemilihan material untuk sendi lutut buatan.
Pada implementasinya proses manufaktur yang digunakan untuk memproduksi komponen sendi lutut buatan adalah pengecoran invesmen (investment casting). Pengecoran invesmen adalah salah satu proses pengecoran presisi yang mampu menghasilkan produk dengan toleransi + 0,002 in setiap 1 in, dan + 0,004 in setiap 6 in, kehalusan permukaan yang bisa dicapai sekitar 63 - 25 mikro in dan kandungan karbon 0,03 %.
Setelah proses pengecoran selesai, spesimen produk diuji dengan beberapa pengujian diantaranya: uji komposisi, uji tarik, uji tekan dan uji kekerasan dengan tujuan untuk memastikan bahwa sifat mekanik dari produk sesuai dengan sifat mekanik dari aspek material standar yang digunakan yaitu stainless steel 316 L.

ABSTRACT
A good manufacturing process design in this thesis defined as an implementation of process design (fabrication), which able to produce knee joint prostheses product that meet previous design of manufacturing process such as shrinkage factor, material and process selection etc. Design of manufacturing process should consider the following factors: mechanical properties, dimensional accuracy, and surface roughness of the product. In addition to the above mentioned criteria's, function factor and special requirements (toxic and allergy) should be also considered in selecting the material for knee joint prostheses.
Manufacturing process applied for the implementation process of knee joint prostheses is investment casting. Investment casting is one of precision casting processes which could produce castings that have tolerance ± 0.002 inch per 1 inch, and ± 0.004 inch per 6 inch, surface roughness about 63 up to 25 pinch and carbon content 0.03 %.
After completion the casting process, the product specimen is subject to several testing procedures as follow: composition test, tensile test, compression test, and hardness test to ensure that the mechanical properties of the product meet all the mechanical properties required for stainless steel 316 L.ties required for stainless steel 316 L.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusy Erawati
"Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang sering dijumpai dan salah satu penyebab disabititas serta nyeri. Osteoartritis banyak menyerang sendi penumpu berat badan seperti lutut, panggul dan tulang belakang. Prevalensi penyakit ini meningkat tajam pada usia lebih dan 55 tahun. Dan beberapa sendi penumpu berat badan, OA lutut paling sering dikeluhkan terutama pada wanita dan penderita obesitas. Pada suatu studi yang dilakukan oleh Mannoni dkk, prevalensi OA lutut di Italia diperkirakan 29,8%.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Cushnaghan dan Dieppe, dan seluruh gejala OA yang sirntomatik, 41,2% melibatkan sendi Iutut. Berdasarkan penelitian di Malang, diperkirakan masalah OA di Indonesia lebih besar jika dibandingkan negara barat. Lebih dari 85% penderita OA di Indonesia terganggu aktivitasnya terutama kesulit-in dalam jongkok, naik turun tangga dan berjalan. Pada suatu studi yang dilakukan oleh Bristol, menyatakan bahwa 15% subyek pada populasi yang berusia diatas 55 tahun terdapat keterbatasan aktivitas karena nyeri lutut yang terjadi hampir setiap hari dalam satu bulan selama satu tahun terakhir.
Konsep inflamasi sebagai salah satu patogenesis OA akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Salah satu bukti yang mendukung konsep tersebut adalah ditemukannya peningkatan protein fase akut seperti C-Reactive Protein (CRP) serum penderita OA pada penelitian Spector dkk. Pada penelitian Kertia dkk ditemukan peningkatan jumiah lekosit, peningkatan ringan kadar protein, viskositas yang turun serta peningkatan berbagai mediator proinflamasi pada penderita OA. Ditemukannya ekspresi sitokin pada membran sinovial pasien OA lutut membuktikan peranan inflamasi pada patogenesis OA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Imelda
"Meningkatnya usia harapan hidup berdampak bertambahnya insideris penyakit muskuloskeletal. Diantara berbagai macam penyakit muskuloskeletal yang paling sering dijumpai yaitu osteoartritis (OA), artritis rematoid (RA), osteoporosis dan low back pani. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan antara degradasi dan sintesis matriks ekstraselular. Kelainan utama pada osteoartritis adalah hilangnya rawan sendi secara progresif yang disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkondral. sendi yang paling banyak terkena OA adalah lutut, panggul, lumbal dan servikal.
Insidens dan prevalensi OA bervariasi antar negara dan jumlahnya rneningkat sesuai bertambahnya usia. Menurut data WHO diperkirakan 10% penduduk dunia berusia lebih atau sama 60 tahun menderita OA. Insidens OA pada perempuan lebih tinggi yaitu 2,95 per 1000 populasi dibandingkan laki-laki yaitu 1,71 per 1000 populasi. Faktor gender pada OA diduga berkaitan dengan hormon estrogen.
Patogenesis OA pada awalnya dianggap hanya akibat proses degenerasi, tetapi kelainan yang ditemukan seperti efusi sendi, kekakuan sendi, dan nodes makin menguatkan adanya proses inflamasi. Proses biomekanik pada sendi penumpu berat badan seperti pada OA lutut tidak bisa menjelaskan kejadian OA pada sendi jari tangan yang bukan sendi penumpu barat badan. Berbagai tanda molekular baik serum maupun cairan sendi dapat digunakan untuk mendiagnosis, menilai progresivitas, dan prognosis penyakit OA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Cahyati
"ABSTRAK
Sendi lutut buatan adalah salah satu produk dari rekayasa rancang bangun biomedikal yang merupakan suatu interface ilmu kedokteran terapan dengan ilmu teknik terapan. Sesungguhnya di negara lain teknologi ini sudah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi Indonesia baru mulai mengembangkannya. Teknologi Rapid Prototyping adalah suatu teknologi pilihan yang akan digunakan untuk memacu pertumbuhan ilmu rekayasa biomedikal di negeri ini, Penerapan teknologi Rapid Prototyping dapat menghemat waktu dan biaya produksi. Salah satu metoda Rapid Prototyping adalah metoda pemotongan dan perbedaan / penggabungan, dipilih untuk diterapkan pada pembuatan prototipe sendi lutut buatan.
Tahap pra proses pada metode ini merupakan tahapan penting karena data masukan untuk mesin Rapid Prototyping dibuat pada tahap ini. Kitalitas prototipe yang dihasilkan tergantung pada kualitas data keluaran dari tahap ini. Tahap ini dimulai dengan memproses data geometri prototipe menjadi model 3 D Solid dalam Pro Engineering. Arsip PRT yang merupakan suatu arsip keluaran dal Pro Engineering kemudian dikonversikan kedalam arsip STS Bentuk arsip STL merupakan pendekatan permukaan dari model oleh segitiga - segitiga. STL View 07 menganalisa arsip STL untuk memastikan bahwa model dapat dapat di produksi dan menyimpan irisan-irisan model kedalam arsip Common Layer Interface (CLI).Bentuk arsip Crosshatch dari model akan dibuat dengan menggunakan CLI view dan data masukan untuk mesin siap untuk digunakan.
Analisis volume dilakukan untuk mengetahui kehilangan data pada tahap pra proses yang terjadi akibat perbedaan geometri pada konversi data dari arsip PRT ke arsip STL dan dari arsip STL ke arsip CLI. Prosentase kehilangan data selama tahap pra proses sama dengan perbedaan dari kehilangan volumenya, yang berkisar antara 0,039% sampai dengan 3,16%. Volume prototipe kemudian dibandingkan dengan volume model dalam arsip PRT untuk mengetahui keabsahan dari prototipe. Prosentase kehilangan volume prototipe berkisar antara 0,047% sampai dengan 3,8% dari data pemodelan 3D solid arsip PRT' Prosentage kehilangan data ini masih dibawah batas maksimum toleransi umum yaitu + 10 %.

ABSTRACT
;Knee joint prosthesis is one of biomedical engineering's products which is an interface technology of medical and science technology. Actually, the technology has been developed years ago in the other countries, but Indonesia has just started to develop it. Rapid Prototyping Technology is an alternative technology which is being utilized to speed up biomedical engineering's growth in this country. The implementation of this technology can save in production's time and cost. One of Rapid Prototyping Technology's methods is Cutting and Glueing /Joining method , chosen for implementation is the prototyping knee joint prosthesis .
In this method the preprocessing phase is important, because data input for the Rapid Prototyping's machine is being prepared here. The quality of the prototype is depending on the quality of the data output from preprocessing phase. The phase starts with geometric data processing 3 D solid modeling of prototype in Pro Engineering . The PRT file which is an output file from Pro Engineering is converted into an STL file. The STL file format approximately the surface of the model by triangulars. The 5TL View 07 analyses an STL file that defines the model to be fabricated and "slices" the model into common layer interface (CLI) file. The crosshatches format file of the model will be made by CLI View and the input data for the machine is ready to be utilized
Volume analyses used to know data losses during the preprocessing phase, because of data conversion effect from the PRT file form to the STL form file and from the STL file form to CLI file form. The percentage of data losses during the preprocessing phase is similar to the difference of those volume looses, which ranges from 0.039% up to 3.16% . The prototype volume is to be compared with the volume of models in file format PRT to know the validity of prototypes . The percentage of volume losses of prototypes compared to the volume models in format PRT ranges from 0.047% up to 3.8 is . Those ranges are still under the maximum limit of general tolerances which is 10.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Natanel Nelwan
"Teknik rekonstruksi double bundle ACL (DBACL) atau single bundle ACL (SBACL) adalah cara operasi untuk memperbaiki putusnya anterior cruciate ligament (ACL), namun teknik rekonstruksi terbaik masih menjadi perdebatan. Tes Lachman, tes Pivot, dan rolimeter memberikan gambaran stabilitas anterior dan rotasi sendi lutut sedangkan biomarker cartilage oligomeric matrix protein cairan sinovium lutut (sfCOMP) dan MRI T2-map dapat menggambarkan integritas kartilago sendi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis stabilitas sendi dan integritas kartilago untuk mengetahui teknik rekonstruksi ACL yang terbaik, DBACL atau SBACL.
Dilakukan uji klinis acak tersamar tunggal pada pasien Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta yang menjalani operasi rekonstruksi ACL pada Januari 2019– Januari 2022. Pada kedua kelompok dilakukan tes Lachman, tes pivot, dan rolimeter, serta penilaian sfCOMP dan p MRI T2-map. Uji statistik beda dua kelompok dilakukan setelah uji normalitas pada karakteristik subjek penelitian, luaran stabilitas dan integritas sendi pada saat sebelum operasi, setelah tiga dan enam bulan operasi. Seluruh data diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk atau Kolmogorov-Smirnov. Analisis bivariat dilakukan dengan uji T tidak berpasangan atau Mann-Whitney, analisis data kategorik menggunakan uji Chi square, analisis berpasangan dengan menggunakan Friedman dan tes Wilcoxon. Uji korelasi menggunakan Spearman. Batas kemaknaan yang dianggap bermakna adalah p < 0,05.
Dari 43 pasien yang dianalisis, sebanyak 22 pasien masuk kelompok SBACL dan 21 pasien kelompok DBACL. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada tes Lachman (p = 0,849, p = 0,126, dan p = 0,466), tes pivot (p = 0,877, p = 0,678, p = 0,904), rolimeter (p = 0,395, p = 0,566, p = 0,455), sfCOMP (p = 0,375, p = 0,990, p = 0,409), MRI T2-map (p = 0,846, p = 0,106, p >0,999), dan MRI T2-map semikuantitatif (p = 0,970, p = 0,643, p = 0,190) pada kedua kelompok sebelum operasi serta setelah tiga bulan dan enam bulan operasi. Rerata pemeriksan stabilitas sendi setiap kelompok mengalami perbaikan dari sebelum operasi, setelah tiga bulan dan enam bulan operasi (p < 0,05). Kelompok SBACL dan DBACL tidak memiliki perbedaan bermakna pada nilai sfCOMP (SBACL, p = 0,58; DBACL, p = 0,084), MRI T2-map (SBACL, p = 0,055; DBACL, p = 0,717) dan MRI T2-map semikuantitatif (SBACL, p = 0,05; DBACL, p = 0,06) saat setelah tiga bulan dan enam bulan operasi. Biomarker sfCOMP menurun setelah tiga bulan dan tidak menunjukkan perbaikan setelah enam bulan pada kedua kelompok. Pemeriksaan rolimeter tidak memiliki perbedaan bermakna dengan penanda integritas kartilago sfCOMP dan MRI T2-map. Disimpulkan rekonstruksi DBACL memberikan luaran klinis, biokimia, dan radiologis setara dengan SBACL ditinjau dari tes Lachman, tes pivot, rolimeter, serta pengukuran sfCOMP dan penilaian MRI T2-map. Tidak ada perbedaan bermakna antara stabilitas sendi dengan kadar sfCOMP dan MRI T2-map, setelah operasi rekonstruksi SBACL dan DBACL.

The double bundle ACL (DBACL) or single bundle ACL (SBACL) reconstruction technique is a surgical technique to repair the ruptured anterior cruciate ligament (ACL). Examination of the Lachman test, Pivot test, and rolimeter represent the anterior and rotational stability of the knee joint. In addition, the biomarker cartilage oligomeric matrix protein in synovial fluid of the knee (sfCOMP) and MRI T2-map can be used to provide an overview of joint cartilage integrity. Therefore, the best ACL reconstruction technique, DBACL or SBACL, can be identified by analyzing changes in joint stability and cartilage integrity.
A single-blind randomized clinical trial was conducted to determine whether DBACL reconstruction surgery is superior to SBACL reconstruction in terms of subclinical measurements of joint stability and cartilage integrity. Lachman test, pivot test, and rolimeter, as well as the sfCOMP measurement and the MRI T2-map assessment, were evaluated on both groups. In addition, normality tests on the characteristics of the study subjects on each outcome of joint stability and joint integrity were conducted, followed by paired and unpaired statistical tests of both groups.
Of the 43 patients analyzed, 22 were allocated to the SBACL group and 21 to the DBACL group. No significant difference was found on the Lachman test (p = 0.849, p = 0.126, and p = 0.466), pivot test (p = 0.877, p = 0.678, p = 0.904), and rolimeter (p = 0.395, p = 0.566, p = 0.455), as well as sfCOMP (p = 0.375, p = 0.990, p = 0.409), MRI T2-map (p = 0.846, p = 0.106, p > 0.999), and MRI T2-map semiquantitative (p = 0.970, p = 0.643, p = 0.190) in both groups before surgery, after three months and after six months postoperative. The mean value of the joint stability examination for each group improved from before surgery, after three months, and after six months postoperative (p < 0.05). The SBACL and DBACL groups had no significant difference in sfCOMP (SBACL, p = 0.58; DBACL, p = 0.084), MRI T2-map (SBACL, p = 0.055; DBACL, p = 0.717) and MRI T2-map semiquantitative (SBACL, p = 0.05; DBACL, p = 0.06) at three months and six months. The sfCOMP biomarker showed a decrease in values after three months and did not show further improvement after six months in both groups. Rolimeter examination did not significantly correlate with the cartilage integrity marker sfCOMP and MRI T2-map. DBACL reconstruction provides results that are equivalent to SBACL in terms of Lachman tests, pivot tests, and rolimeters, as well as sfCOMP measurements and MRI T2-map assessments. No significant relationship between joint stability and sfCOMP levels and MRI T2-map, both after SBACL and DBACL reconstructive surgery.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahrudi
"Osteoarthritis OA lutut dapat menimbulkan penurunan terhadap kemampuan fungsi fisik yang melibatkan pergerakan sendi lutut saat beraktivitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan fungsi fisik pasien yang mengalami OA lutut. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik melalui pendektan cross sectional dengan 96 sampel. Analisis bivariat menunjukan faktor jenis kelamin p=0,029 dan nyeri lutut p=0,011 berhubungan secara bermakna dengan kemampuan fungsi fisik pasien OA lutut, sementara faktor usia p=0,198, dukungan keluarga p=0,648, lama penyakit p=0,616, motivasi p=0,074, indeks masa tubuh p=0,833, pengetahuan p=0,642, dan penyakit komorbiditas p=0,604 tidak berhubungan dengan kemampuan fungsi fisik pasien OA lutut. Analisis multivariat menunjukan bahwa nyeri lutut merupakan faktor yang paling berpengaruh dominan mempengaruhi kemampuan fungsi fisik pasien OA lutut p=0,035; ?=0,217. Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah dengan mengetahui karakteristik responden yang lebih heterogen terhadap kemampuan fungsi fisik.

Osteoarthritis OA of the knee can cause a decrease in the ability of physical function that involves movement of the knee joint during the activity. The purpose of this study was to analyze the factors that affect the physical function ability of patients with knee OA. This is a cross sectional study with 96 samples. Bivariate analysis showed gender factor p 0,029 and knee pain p 0,011 correlated significantly with ability of physical function of knee OA patients, while age factor P 0.616, motivation p 0.074, body mass index p 0.833, knowledge p 0.642, and disease comorbidity p 0.604 was not related to the physical function ability of knee OA patients. Multivariate analysis showed that knee pain was the most influential factor dominant affect the ability of physical function of knee OA patients p 0,035 0,217. The furthher research recommendation is to know the characteristics of respondents who are more heterogeneous to the ability of physical function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library