Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grey, Johnny
London : A Cassell Book, 1994
R 729 GRE a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Syahirah
"Skripsi ini membahas mengenai tata cahaya di dapur kopi dengan fokus pada tiga tahapan utama: penggilingan kopi, ekstraksi kopi, dan milk steaming. Tujuan utama penulisan adalah untuk mengetahui peran pencahayaan di dapur kopi dalam memenuhi kenyamanan visual bagi barista sebagai pembuat kopi. Dengan mengkaji pencahayaan di setiap tahapan, terdapat tiga parameter pengamatan meliputi: sumber cahaya, cahaya terhadap permukaan, dan pembuatan kopi. Studi kasus yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur tingkat iluminasi cahaya pada titik-titik tertentu di dapur kopi. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai kualitas tata cahaya yang diperlukan pada setiap tahapan pembuatan kopi.

This thesis discusses lighting in a coffee kitchen with a focus on three main stages: coffee grinding, coffee extraction, and milk steaming. The primary objective of this paper is to determine the role of lighting in a coffee kitchen in fulfilling visual comfort for baristas as coffee makers. By examining the lighting at each stage, three parameters were observed: light source, light on the surface, and coffee making. The case study used a quantitative method by measuring the level of light illumination at certain points in the coffee kitchen. The results of this study are expected to provide insights into the quality of lighting required at each stage of coffee making."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Indriyani
"ABSTRAK
Polusi dapur dalam rumah tangga, terutama akibat penggunaan bahan bakar masak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan penghuni rumah, salah satunya pada balita. Penyebab kematian utama balita di Indonesia berdasarkan data WHO adalah pneumonia.untuk mengetahui hubungan polusi dapur rumah tangga dan kematian balita 0 ndash; 59 bulan di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2012Hubungan antara polusi dapur rumah tangga dengan kematian balita dianalisis dengan menggunakan cox regressionPada kelompok balita anak pertama dengan BBLR risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di dalam rumah adalah 1,4 kali 0,52 ndash; 3,78 dan risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di luar rumah hampir tidak ada PR 1,03, 95 CI 0,25 ndash; 4,21 . Pada kelompok anak kedua dengan BBL normal risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di dalam rumah adalah 1,76 kali 95 CI 0,9 ndash; 3,45 dan risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di luar rumah lebih tinggi yaitu 1,83 kali 95 CI 0,8 ndash; 4,16 . Pada keseluruhan balita, didapatkan risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di dalam rumah adalah 1,11 kali 0,76 ndash; 1,62 dan risiko kematian akibat bahan bakar masak tidak aman dan dapur di luar rumah 0,93 kali 95 CI 0,59 ndash; 1,48 .Risiko kematian balita meningkat pada rumah tangga dengan bahan bakar tidak aman berdasarkan letak dapur. Pada anak pertama dengan BBLR lebih rentan mengalami kematian akibat polusi udara rumah tangga, sementara pada kelompok anak kedua dengan BBL normal, berisiko untuk mengalami kematian akibat polusi udara rumah tangga. Kata kunci: polusi dapur rumah tangga, bahan bakar masak, letak dapur, kematian balita

ABSTRACT
Kitchen pollution, mainly due to the use of cooking fuel is one public health problem that affects the health of residents, particularly in infants. The main cause of mortality under five in Indonesia based on data from WHO was pneumonia.This study aims to determine the association of kitchen pollution and under five mortality in Indonesia based on data from Demographic and Health Survey 2012.The association between kitchen pollution and under five mortality was analysed by cox regression method.Under five mortality for the first born children and low birth weight group, risk of death from polluting cooking fuels and the kitchen in the house was 1.4 times 0.52 to 3.78 and almost no risk of death from polluting cooking fuels and outdoor kitchens PR 1.03 95 CI 0.25 to 4.21 . While, for the second and subsequent born children with normal birth weight group, risk of death from polluting cooking fuels and the kitchen in the house was 1.76 times 95 CI 0.9 to 3.45 and the risk of death from polluting cooking fuels and outdoor kitchens home is 1.83 times higher 95 CI 0.8 to 4.16 . For total group of under five children, risk of death due to polluting cooking fuels and the kitchen in the house was 1.11 times 0.76 to 1.62 and the risk of death from polluting cooking fuels and outdoor kitchens 0.93 times 95 CI 0.59 to 1.48 .Risk to death increased in households with polluting fuel by the kitchen location. For first born child with low birth weight were more susceptible to death from household air pollution, while the second and subsequent born group of children with normal birth weight were at risk of death from household air pollution.Keywords kitchen pollution, cooking fuel, kitchen location, under five mortality"
2017
T47039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hanifati
"Tesis ini berfokus pada representasi rumah kolonial sebagai sarana penciptaan identitas kolonial Belanda di bekas jajahan Belanda di Indonesia (Hindia Belanda) di awal abad ke-20. Tesis ini menganalisis tatanan atau struktur sosial masyarakat kolonial Belanda yang terkait dengan ruang domestik, gambaran ideal rumah, serta domestisitas kolonial dalam rumah tangga untuk menganalisis kinerja Eropa dalam praktik pemmbuatan ruang domestik. Dapur dipilih menjadi fokus utama pembahasan karena ruang ini merupakan titik temu anatara masyarakat kolonial dan pribumi, merepresentasikan pertemuan budaya sekaligus menggambarkan hirarki dalam pola tatanan ruang dalam rumah tangga. Sumber analisis subjek penelitian berasal dari manual rumah tangga, gambar arsitektur, memoir dan foto. Tesis ini berpendapat bahwa penataan spasial pada rumah tangga kolonial berhubungan dengan relasi dinamis praktek budaya antara kolonial dan pribumi. Menariknya pemisahan spasial yang dilakukan dalam ruang domestik, yakni dapur, menciptakan kontradiksi dimana percampuran budaya seperti penggunaan alat-alat dapur tradisional, kebutuhan masyarakat kolonial akan kehadiran pekerja domestik pribumi dan budaya rijstaffel justru hadir di dalamnya.

This thesis focuses on the representation of the colonial house as a means of creating a Dutch colonial identity in the former Dutch colony in Indonesia (the Dutch East Indies) in the early 20th century. This thesis analyzes the social order or structure of the Dutch colonial society concerning the domestic space, the ideal picture of the house, and the colonial domesticity in the household to analyze the European performance in the practice of making domestic space. The kitchen was chosen to be the main focus of the discussion because this space was the meeting point between colonial and pribumi societies, representing cultural encounters as well as depicting hierarchy in the spatial arrangement in the household. Sources of analysis for research subjects came from household manuals, architectural drawings, memoirs, and photographs. This thesis argues that the spatial arrangement of colonial households is related to the dynamic relations of cultural practices between colonials and natives. Interestingly, the spatial separation carried out in the domestic space, namely the kitchen, created a contradiction in which a mixture of cultures such as the use of traditional kitchen utensils, the colonial community's need for the presence of native domestic workers, and the rijstaffel culture were present in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Putri Syarifa
"Skripsi ini mencoba melihat proses memasak sebagai social performance, yang memaknai memasak sebagai aktivitas bersama. Memahami proses memasak sebagai social performance membentuk negosiasi skenario ‘Our Kitchen’ dimana ruang memasak dapat tersebar dan terintegrasi pada keseluruhan ruang bertinggal. Perkembangan teknologi telah memberi dampak pada pandangan terkait proses memasak, dan terus menerus meredefinisikan bagaimana proses dan ruang memasak dipahami dalam suatu ruang domestik. Proses memasak di ruang domestik awalnya didefinisikan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang aktor primer, sehingga menciptakan segregasi antara ruang memasak dan ruang bertinggal lainnya. Memahami memasak sebagai social performance mengangkat berbagai jenis peran, ruang dan objek yang kemudian dapat saling beririsan dalam ruang domestik dan akhirnya berpotensi menghapuskan segregasi ruang yang bersifat patriarkis. Hubungan peran, ruang, dan objek pada skripsi ini dipelajari lebih lanjut melalui studi kasus berbagai skenario ‘Our Kitchen’. Skripsi ini memahami bagaimana ruang memasak digunakan bersama oleh hadirnya berbagai peran memasak, serta menyimpulkan keterkaitan antara hubungan peran, objek, dan ruang memasak terhadap organisasi spasial suatu ruang domestik.

This thesis aims to explore the process of cooking as a social performance, defining daily cooking as a shared activity in the domestic space The thesis argues that understanding cooking as a social performance forms the negotiated scenario of 'Our Kitchen' where the cooking space can be distributed beyond the kitchen and integrated with the living space as a whole. Technological development redefines how cooking process and space are perceived in the domestic space. The process of cooking in the domestic space was originally defined as an activity carried out by a primary actor, thus creating segregation between the cooking space and other living spaces. Understanding cooking as a social performance raises various types of roles, spaces and objects which can then intersect in the domestic space and potentially eliminate the patriarchal spatial segregation tendencies. Relations of roles, spaces, and objects are studied further in this thesis through the case studies of various scenarios of 'Our Kitchen'. This thesis understands how the cooking space is used together by multiple roles, concluding on the relationship of roles, objects, and spaces of cooking in accordance with the spatial organization of the domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Nadhira Diandra
"Penulisan skripsi ini berfokus pada bagaimana ragam suara pada area makan di restoran mewah dengan konsep open kitchen dipersepsikan sebagai noise oleh pengunjung. Pembahasan tersebut bermula dari adanya survey yang mengategorikan suara dari dapur sebagai sesuatu yang tidak disukai oleh pengunjung, sementara koneksi antara area makan dan area dapur menjadi karakteristik pada restoran open kitchen. Melalui hal tersebut, strategi elemen interior pada area makan dan area dapur yang diperlukan restoran dengan open kitchen akan berbeda dengan restoran mewah konvensional. Elemen interior pada hal ini antara lain tatanan ruang, barriers, dan material. Melalui hal tersebut, suara dan elemen interior saling terhubung hingga mempengaruhi proses persepsi terhadap noise. Skripsi ini akan mengkaji persepsi noise lebih lanjut dengan melakukan komparasi restoran open kitchen yang menggunakan metode masak, akibat perbedaan jenis kuliner yang disajikan pada kondisi restoran yang memiliki elemen interior berbeda. Melalui hal tersebut, dapat terlihat komparasi karakteristik noise pada restoran open kitchen yang dipersepsikan pada area makan.

This thesis focuses on how different sounds in dining room of luxurious restaurant with open kitchen concept affected customers’ perception of noise. The foundation of this thesis is based on a survey that states sound from the kitchen gives displeasure from customer’s perception, while the connection between dining area and kitchen area is a characteristic of an open kitchen restaurant. Thus, the strategy of interior elements in dining area and kitchen area will be different than conventional luxurious restaurant. Interior elements in this discussion are layout, barriers, and material. Through that, sounds and interior elements are interconnected and affect the process of noise perception. This thesis will study the perception of noise further by comparing different open kitchen restaurants that use different cooking methods, due to different types of culinary served in restaurants with different interior elements strategy. Through the study, different characteristics of noises in open kitchen restaurant that are percept in dining area will be shown."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Pandu Saginatari
"Skripsi ini membahas mengenai pemisahan dan penggunaan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Pemisahan kedua dapur ini dianalisis dengan teori pemisahan zona depan dan zona belakang. Dalam pemisahan zona depan dan zona belakang terdapat lima aspek yang mempengaruhi, yaitu: peletakan, kegiatan, pelaku kegiatan, publik/privat, dan bersih/kotor.
Dari hasil analisis, beberapa aspek pemisahan zona depan dan zona belakang, seperti: peletakan, publik/privat, dan bersih/kotor, menjadi aspek pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam keseharian. Namun, pemisahan berdasarkan aspek kegiatan dan pelaku kegiatan yang ada pada pemisahan zona depan dan zona belakang tidak sama dengan pemisahan dapur bersih dan dapur kotor dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan ada aspek lain yang terungkap dari pengamatan penggunaan kedua dapur ini dalam keseharian. Temuan skripsi ini menunjukan pentingnya pemahaman terhadap pemisahan ruang domestik dalam keseharian.

This study discusses the separation and the use of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. The separation of both kitchens are analyzed based on the separation of back/front area theory. There are five aspects that influence the separation of back/front area. They are: the location, the activity, the subject, public/private, and clean/dirty.
From the analysis, some aspects, such as: the location, public/private, and clean/dirty, become aspects from the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. However, separation aspects of the activity and the subject in back/front area are different from what happen in the separation of clean kitchen and dirty kitchen in everyday life. There are other aspects revealed in the use of both kitchens in everyday life.This study shows the importance of understanding the separation in domestic space in everyday life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delilah Ivo Swaraswati
"Virtual kitchen merupakan restoran atau bisnis berfokus pada menghasilkan makanan untuk dibawa pulang dan mereka tidak menyediakan fasilitas makan di tempat. Virtual kitchen juga menjadi salah satu bagian dari home-based internet business, yang berarti bisa dijalankan dari rumah dengan bantuan internet. Masa pandemi COVID-19 ini mengakibatkan banyak yang menjalani virtual kitchen dari rumah tinggalnya. Ini menunjukkan bahwa adanya interupsi aktivitas bisnis yang masuk ke dalam domestik mengakibatkan terbentuknya ruang-ruang dan respon dari hubungan antar aktivitas. Dari pemahaman teori vita activa, studi kasus menunjukkan bahwa terdapat tiga aktivitas yang hadir di rumah tinggal, work, labor, dan action. Aktivitas labor dan work dapat dilakukan berdampingan dan dapat menimbulkan konflik. Respon dari konflik yang dihasilkan dipengaruhi seberapa besar aktivitas itu memakan ruang dan menentukan apakah perlu pemisahan secara waktu atau fisik. Aktivitas action hanya muncul di dunia maya dan ketika menggunakan perangkat dan sebagian besar tidak menimbulkan konflik dengan aktivitas lainnya. Dalam melaksanakan aktivitas action, perangkat yang digunakan juga berpengaruh dalam seberapa besar ruang digunakan. Pengaruh dunia maya terhadap ruang juga memunculkan adanya social realmyang muncul di dalam rumah.

Virtual kitchen is a restaurant or a business that focus on making take-away food and do not serve dine-in facilities. Virtual kitchen is also a part of the home-based internet business, which means that it can be run from home with the help of internet. COVID-19 pandemic has created people that do virtual kitchen in their residential home. This shows that there is an interruption of business activity that comes into the domestic and create spaces and response from the connection between activities. From the perspective of vita activa, study cases has shown that there is three kinds of activities that appear in residential home that runs virtual kitchen, work, labor, and action. Work and labor activities can be done side by side or creating a conflict. The response from conflict is influenced by how big the activities is taking up space and is deciding whether it should need a physical or a time seperation. Action activities only shows in cyberspace and when they use device and most of them does not bring conflict to other activities. When doing action activities, device that being use give some influences to how much space is taken up. Influence by the cyberspace towards physical space is bringing the social realm into residential home."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salvinna Alithea
"Pandemi COVID-19 mendorong industri food and beverages untuk mengambil langkah strategis dengan menyediakan layanan pemesanan makanan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh online menu dan perception of risk terhadap purchase intention melalui desire for food dan perceived of convenience pada cloud kitchen Hangry. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik non- probability sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 136 responden yang diperoleh melalui kuesioner secara daring. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan software SmartPLS. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh antara online menu terhadap desire for food, perception of risk terhadap desire for food, dan desire for food terhadap purchase intention. Selain itu, ditemukan juga bahwa perception of risk tidak berpengaruh terhadap perceived of convenience dan perceived of convenience tidak berpengaruh terhadap purchase intention. Selanjutnya, ditemukan juga bahwa desire for food mampu memediasi online menu dan perception of risk terhadap purchase intention. Sedangkan perceived of convenience tidak memediasi perception of risk terhadap purchase intention.

The COVID-19 pandemic has forced the food and beverage industry to take strategic steps by providing online food ordering services. This study aims to analyze the effect of online menu and perception of risk on purchase intention through desire for food and perceived of convenience on Hangry cloud kitchen. This study uses a quantitative approach with a non-probability sampling technique. The number of respondents in this study was 136 respondents obtained through an online questionnaire. The data analysis technique used is Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS software. Based on the results of the study, it was found that there was an effect between the online menu on the desire for food, the perception of risk on desire for food, and desire for food on purchase intention. In addition, it was also found that the perception of risk had no effect on the perceived of convenience and the perceived of convenience had no effect on purchase intention. Furthermore, it was also found that desire for food is able to mediate online menu and perception of risk on purchase intention. Meanwhile, perceived of convenience does not mediate the perception of risk on purchase intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Cherishe Tatsono
"Kitchen stove hood adalah alat pemasukan udara di atas kompor yang terhubung ke sistem ventilasi pembuangan mekanis. Alat ini berfungsi untuk mengumpulkan dan membuang efluen yang mengandung minyak, uap air, asap, panas dan bau yang dihasilkan oleh peralatan memasak. Dengan begitu, dapur dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman sehingga membantu proses memasak. Efisiensi kerja hood ini sangat bergantung pada kinerja filternya. Di pasaran, jenis kitchen stove hood mesh filter yang paling umum adalah alumium dan karbon aktif yang dihimpit oleh mesh filter aluminium. Perbandingan kedua jenis filter dengan material dan performa yang berbeda ini menarik untuk dipelajari. Pengambilan data dilakukan dengan bantuan SEM, anemometer, sound meter, dan kaca pembesar untuk pengamatan visual. Data yang telah diambil dari penggunaan kedua jenis filter (masing-masing selama 2 minggu) lalu akan dibandingkan secara kuantitatif dan kualitatif untuk dianalisa. Harapannya, hasil analisa ini dapat membantu masyarakat untuk memilih jenis kitchen stove hood mesh filter apakah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Kitchen stove hood is an air intake device above the stove that is connected to a mechanical exhaust ventilation system. This tool serves to collect and dispose of effluents containing oil, water vapor, smoke, heat, and odours produced by cooking. That way, the kitchen can be a safe and comfortable place, and this helps the cooking process. The working efficiency of this hood is highly dependent on their filter’s performance. In the market, the most common types of kitchen stove hood mesh filters are aluminium and activated carbon sandwiched between aluminium mesh filters. The comparison of these types of filters with different materials and performance is interesting to study. Data collection will be done with the help of SEM, anemometer, sound meter, and a magnifying glass for visual observations. The data that has been taken from the use of both types of filters (2 weeks each) will then be compared quantitatively and qualitatively for analysis. It is hoped that the results of this analysis can help people to choose which type of kitchen stove hood mesh filter best suits their needs and desires."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>