Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gabriel Huda
"Ditemukan fenomena pembengkakan (cost overrun) pada PT. XYZ yang disebabkan oleh pemborosan (Waste). Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi Work breakdown structure (WBS) yang menyebabkan Waste (pemborosan) sehingga menyebabkan pembengkakan biaya proyek, serta mengevaluasi metode yang cocok yang dapat diterapkan serta dampaknya dengan konsep / prinsip Lean Construction. Hasil yang diperoleh menunjukkan penerapan lean construction dapat menurunkan deviasi progress sebesar 4,27%; memperbaiki kinerja biaya sebesar 18,15%; serta memperbaiki durasi selama 134 hari. Dapat disimpulkan bahwa hipotesa awal diterima, yaitu penggunaan kombinasi Lean Construction tools dapat memperbaiki kinerja biaya proyek pada proses berulang pada proyek gedung bertingkat tinggi.

The phenomenon of cost overrun was found at PT. XYZ caused by waste. So the purpose of this research is to evaluate the work breakdown structure (WBS) that causes waste, causing project cost overruns, as well as evaluating suitable methods that can be applied and the impact on the concept/principle of Lean Construction. The results obtained show that the application of lean construction can reduce the deviation of progress by 4.27%;
improve cost performance by 18,15%; and improved duration by 134 days. It can be concluded that the initial hypothesis is accepted, namely the use of a combination of Lean Construction tools can improve project cost performance in iterative processes in high-rise building projects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonna Adriani Achmad
"Keberhasilan suatu proyek tidak hanya diukur dari bagusnya mutu yang dihasilkan, tetapi juga dari ketepatan waktu dan biaya yang dicapai. Kunci sukses dari suatu proyek terletak pada setiap tahapan yang dilalui, terutama tahap perencanaan. Apabila sebuah proyek direncanakan secara matang dan terperinci, maka kesalahan dalam tahap pelaksanaan akan relatif kecil. Perancang memegang peranan penting di tahap perencanaan, untuk merencanakan sesuatu seorang perancang narus mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup. Salah satunya pengetahuan adalah tentang bagaimana merencanakan material.
Material merupakan salah satu sumber daya di dalam proyek yang memegang peranan cukup penting, apabila material yang digunakan tidak tepat maka selain akan menambah waktu yang dapat menyebabkan keteriambatan dari jadwal yang ditentukan, juga dapat membuat biaya proyek semakin besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan dan pemahaman perancang akan material dalam usaha meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi.
Penelitian ini diiakukan pada perusahaan-perusahaan konsultan yang melaksanakan proyek bangunan gedung bertingkat tinggi. Dalam penelitian ini digunakan metode kuesioner ditambah wawancara langsung kepada para perancang yang menangani proyek konstruksi sebagai bahan masukan untuk kuesioner itu sendiri.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagai seorang perancang hams mempertimbangkan beberapa faktor apabila menginginkan kinerja biaya proyek meningkat. Faktor-faktor utama yang mempengamhi kinerja biaya proyek adalah mempertimbangkan ketinggian tiap lantai bangunan dan mengidentifikasi material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dono Indarto
"Perusahaan Kontraktor tidak akan memperoleh hasil maksimal dari penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 jika tidak konsisten didalam pelaksanaannya. Oleh karenanya diperlukan kedisiplinan pegawai yang menjalankannya Adanya hubungan timbal balik antara Perusahaan Kontraktor dan pegawai didalam menciptakan kerjasama yang harmonis akan mewujudkan tujuan bersama dari penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000. Tujuan tesis ini adalah ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara pengaruh kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 terhadap kinerja biaya proyek konstruksi bangunan bertingkat di Indonesia. Dengan melakukan Studi pustaka dan survey melalui kuesioner kepada pemsahaan kontraktor BUMN yang telah bersertifikasi ISO 9000 diperoleh data yang dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara faktor-faktor kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan kinexja biaya daxi Pemsahaan Kontraktor serta menguji hipotesa yang telah dibuat. Dengan pengumpulan data melalui kuesioner, melakukan metode analisis, uji coba model dan hipotesa, maka dari hasil penelitian ini diperoleh temuan-temuan yaitu adanya korelasi antara kedisiplinan pegawai didalam menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9000 dengan kinerja biaya proyek yang bersifal linier. Selain itu juga diketahui bahwa yang mempengamhi kinelja biaya adalah besaran 0.697 untuk konstanta, 0663 untuk koefisien kedisiplinan pegawai didalam mengikuti prosedur pengendalian produk tidak sesuai dan 0.558 untuk koefisien kedisiplinan pegawai didalam mengikuti pelatihan dalam rangka penguasaan teknologi bam di lapangan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nur Yahya
"Dalam proyek pembangunan PLTU 10.000 MW, risiko atau ketidakpastian yangm muncul di dalam proyek tersebut terdapat pada setiap tahapan proses EPC mulai dari tahap engineering, procurement, construction sampai dengan tahapan testing/commissioning yang menimbulkan pengaruh signifikan dalam kinerja biaya. Setelah dilakukan kajian dan risiko didapatkan risiko dominan yaitu sering terjadinya re-design engineering, perubahan kondisi cuaca pada fase construction. Pada proses dummy didapatkan faktor dominan risiko kurang pengalaman Partner dalam menangani proyek sejenis dan kurangnya informasi tentang perusahaan vendor. Pemodelan risiko didapatkan mean pada skala interval -2,5% < sd < 0%, artinya kinerja biaya proyek pada kondisi kecenderungan rendah atau dengan realisasi RAP aktual melebihi RAP rencana.

In a 10,000 MW power plant construction projects, risks or uncertainties arise in the project are included on each stage of the EPC process starting from the engineering, procurement and construction up to the stage of testing / commissioning are also factors that influence the risk of project performance. After doing the study and of risk that influence the cost performance of the EPC contractor on the construction, the dominant risk are the frequent occurrence of re-engineering design phase and changes in weather conditions at the construction phase. The dummy process on statistical model also found the dominant risk in the factor of partner inexperience in handling similar projects and the lack of information about the company's vendors. From the obtained mean risk modeling scenarios on a scale interval -2.5% "
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29916
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Andraiko
"Bisnis Konstruksi merupakan kegiatan yang paling dominan dalam perkembangan bisnis di Indonesia saat ini. Banyaknya proyek konstruksi saat ini tentu akan menimbulkan limbah material konstruksi apabila tidak dikelola dengan baik. Beragamnya limbah konstruksi yang ada di proyek mempunyai pengaruh tersendiri terhadap pengendalian biaya di proyek, sehingga diperlukan suatu sistem pengeloaan yang baik dan terencana. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh waste management yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi pada pekerjaan struktur terhadap kinerja biaya akhir proyek bangunan gedung di PT X. Metode yang digunakan adalah metoda survei. Data didapat dari kuisioner kepada responden terkait pada pengembangan waste management proyek bangunan gedung di PT X. Pengolahan data dilakukan menggunakan alat bantu statistik.

Construction Business is the most dominant activity for business development in Indonesia today . The number of the current construction project would generate waste construction material very much , if not managed properly . The diversity of construction waste that is in the project has its own influence on cost control in the project , so we need a good management of the system and planned . This study was conducted to see how much influence the development of waste management systems material generated from construction activities at the job structure) toward the performance of the final cost of building projects at PT X. The method used was a survey method . Data obtained from the questionnaires to the respondents related to the development of the waste management system building construction projects in PT X. Data processing was performed using statistic tools.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Liana Lestari
"Kinerja biaya suatu proyek dapat diukur dengan beberapa metode.Salah satunya, yaitu dengan menghitung varian biaya (cost variance), yaitu selisih antara biaya estimasi dan biaya aktual. Apabila varian biaya = 0, maka kinerja biaya proyek dianggap sesuai budget. Akan tetapi, apabila varian biaya bernilai negatif, maka proyek dianggap mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Cost overrun adalah permasalahan kronik yang hampir terjadi di setiap proyek. Pada proyek di industri otomotif, cost overrun ini sering terjaditerutama ketika perusahaan menangani proyek produk baru (new product project).
Penelitian ini mengambil contoh kasus cost overrun di PT. X pada 2 (dua) proyek perakitan mobil tipe SUV dan sedan, di mana pada kedua proyek tersebut terjadi pembengkakan biaya sebesar 184% (untuk proyek mobil sedan) dan 55.9% (untuk proyek mobil SUV). Pelaksanaan kedua proyek ini dilakukan secara partnering dengan sebuah perusahaan otomotif dari Jerman, yaitu Auto AG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko penyebab cost overrun di PT. X pada saat perusahaan ini menjalankan proyek produk baru-nya secara partnering dengan Auto AG dan melihat bagaimana pengaruhnya terha-dap kinerja biaya proyek secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literatur terlebih dahulu, di mana hasil literatur tersebut laludivalidasi oleh pakar dan beberapa responden melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini, meliputi uji validitas dan reli-abilitas, uji kecukupan data dengan metode KMO, dan analisis risiko.
Hasil akhir-nya adalah faktor adanya perencanaan anggaran yang tidak tepat dan adanya peru-bahan yang terjadi di saat start-up tapi tidak terdokumentasi dengan baik menjadi dua faktor risiko tertinggi yang menyebabkan cost overrun pada new product project di PT. X.

Project cost performance can be measured within several methodes. One of them is by calculating the difference between the estimated cost and the actual cost or known as cost variance. If the cost variance = 0, the project cost performance is perfectly on-budget. But if the cost variance has negative value, the project is indicated of incurring cost overrun. Cost overrun is a chronic problem that happens in almost every project. In automotive industry, cost overrun happens several times when the company is having new product project.
This research takes sample from two cost overrun cases in PT. X when the company started assembling two kinds of new vehicle : SUV and passanger car. During their operation, the company had faced up cost overruns of more than 184% (for passenger car project) dan 55.9% (for SUV project). PT. X is running all of their new product projects in partnering with Auto AG, an automotive company from Germany. In this study, the risk factors causing cost overruns in new product project in PT. X, which was completed in partnering with Auto AG in Germany, will be further analyzed to find outwhichfactors that affect the overall project cost performance. This research uses qualitative method based on literature study.
The result from literature study is validatedby experts and some respondents by using questionnaire. The data collected from questionnaire is analyzed usingvalidity and reliability test, data adequacy testwith KMO method, and risk analysis. As the result, there are twodominant factors causing cost overrun in new product project in PT. X. Those two factors are the inappropriate usage of budget and changes during start up which are not well-documented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almas Kurnia Listiyanto
"Proses pengadaan material pada proyek adalah proses pengadaan material dari luar proyek guna terlaksananya proyek. Risiko-risiko yang tidak dilakukan tindakan selama proses pengadaan dapat menyebabkan penyimpangan biaya proyek sehingga kinerja biaya proyek tidak tercapai. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa risiko pada tahap pengadaan proyek EPC yang berpengaruh pada biaya proyek.
Dalam penelitian ini digunakan data primer hasil dari kuesioner terhadap responden yang kemudian dianalisa dengan menggunakan qualitative risk analysis untuk memperoleh risiko dengan level tertinggi untuk setiap fasenya dari 30 faktor risiko. Dari hasil penelitian ini, diperoleh 6 faktor risiko tertinggi dari 3 fase pada pengadaan proyek EPC.

Material procurement processes is the process of carry resource from outside for success of project. Unmitigated risk on the processes will result the discrepancy of Cost Performance Index. Therefore, this research will analyse all the associated risk on the Procurement Process that take effect to Cost Performance Index.
The study uses primary data from questionnaires ‎and analysed using Qualitative Risk Analysis to generate the highest level of risk for all procurement phases from 30 risk factors. Form the study, 6 highest risk factors coming from 3 phases of Procurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S67939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafinska Giandita
"Memutuskan untuk menggunakan jasa subkontraktor adalah alternatif pilihan bagi kontraktor utama khususnya untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Menggunakan jasa subkontraktor menjadi salah satu cara bagi kontraktor utama untuk dapat memindahkan risiko-risiko yang mungkin terjadi selama masa proyek berlangsung. Namun di sisi lain, risiko-risiko tersebut dapat menjadi risiko bagi kontraktor utama apabila penggunaan jasa subkontraktor tidak dikendalikan dengan baik dalam setiap prosesnya. Tingginya risiko dan ketidakpastian menggunakan jasa subkontraktor pada Proyek EPC dapat menjadi salah satu penyebab penyimpangan biaya proyek. Salah satu strategi pengendalian untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan biaya adalah mendeteksi risiko-risiko yang mungkin terjadi dengan penggunaan subkontraktor, dan menelaah kembali setiap prosedur terkait proses subkontraktor yang dimiliki oleh Perusahaan, untuk kemudian dikembangkan suatu pedoman yang secara ditel menjelaskan langkah kerja yang dapat menjadi acuan setiap pihak dalam mengendalikan subkontraktor di setiap prosesnya.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan suatu prosedur terkait proses pengendalian subkontraktor sehingga dapat diterapkan pada Perusahaan Kontraktor Proyek EPC untuk dapat meminimalisasi terjadinya deviasi biaya pada proyek.

Deciding to use subcontractor is an alternative choice for main contractors in particular to carry out construction work. Using subcontractor is one way for main contractors to shifting the risks that may occur during the project period. On the other hand, those risks can be move back for main contractor if the subcontractor is not well controlled in every process. The high risk and uncertainty of using subcontractor on the EPC Project can be one of the causes of project cost deviations. One of the control strategies to minimize the occurrence of cost aberrations is to detect risks that may occur with using subcontractors, and review each procedure related to the subcontractor process owned by the Company, and then develop a guideline that explicitly describes the work steps that can be a reference each party in controlling subcontractors in each process.This study will be conducted with the aim of developing procedures related to the subcontractor control process so that it can be applied to EPC Project Contractor Company to be able to minimalize cost deviation on the project. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library