Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subekty
"Balanced scorecard pada akhir 1990?an mulai semakin dikenal dunia luas, digunakan tidak hanya sebagai sistem pengukuran kinerja untuk perusahaan, tetapi Balanced Scorecard digunakan sebagai sistem manajemen strategis. Balanced Scorecard menjadi pedoman perusahaan untuk berkegiatan seharihari dalam mencapai Visi, Misi, dan Strategi yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan sistem pengukuran kinerja yang lama tidak relevan dengan lingkungan bisnis saat ini dimana era teknologi informasi berkembang secara pesat. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen perusahaan Induk Koperasi Perikanan Indonesia, yang dimulai dari analisis visi, misi, dan strategi perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perancangan Strategy maps, perancangan Balanced Scorecard. dan tahap terakhir yaitu perancangan Key Performance Indicators Perusahaan.

The Balance Scorecard has started to become more popular since the end of the 1990s, It is used not only as the performance assessment/measurement system in many corporates, but also as the strategic management system. Balance Scorecard already becomes the guideline for corporates in running their daily operation and achieving the established Corporate Vision, Mission, and Strategy. The corporates apply it as the old performance assessment/measurement is no longer relevant toward the recent business environment, in which the information technology era has grown rapidly. This research is aimed to evalute the management system of the Cooperative Parent Fisheries Indonesia, started from the analysis toward the corporate vision, mission, and strategy. The research results indicate that the stages comprise the design of Strategy Maps, the design of Balanced Scorecard, and the last stage is the design of Corporate Key Performance indicators."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29487
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Ayu Widiarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan kinerja karyawan dengan memperbaiki dan mengaplikasikan Key Performance Indicator KPI sebagai suatu sistem penilaian kinerja karyawan pada UKM yang bergerak di bidang jasa perawatan dan perbaikan mobil yakni Bengkel XYZ. Penelitian didahului dengan pemetaan kondisi UKM yang menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal. Salah satu kesenjangan yang terdapat pada Bengkel XYZ adalah belum adanya sistem evaluasi kinerja karyawan sebagai parameter kinerja karyawan bengkel. Oleh karena itu, kegiatan business coaching ini bertujuan untuk melaksanakan implementasi praktis KPI dengan menyesuaikan situasi dan kondisi Bengkel XYZ pada saat penulisan tesis ini sedang berlangsung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Bengkel XYZ yang kemudian diakhiri dengan memberikan usulan perbaikan.Hasil penelitian menjelaskan tentang kinerja pegawai yang meliputi kedisiplinan kerja dan sikap kerja yang telah memenuhi standar minimal pelayanan. Namun, masih terdapat kelemahan pada kualitas kerja pegawai yang tidak memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah instrumen dan petunjuk bagi bengkel untuk dapat melaksanakan penilaian kinerja untuk peningkatan kualitas melalui penggunaan KPI.

This thesis aims to recognize on how to optimize the employee rsquo s performance by improving and applying Key Performance Indicator KPI as an appraisal system of employee on small medium enterprise providing repair and maintenance for cars in XYZ Workshop. This research is preceded by mapping the condition of enterprise which shows that there are several gaps from actual condition to ideal condition. One of the gaps that occurred is XYZ Workshop does not have performance appraisal for employee as a measurement of business performance. Therefore, this business coaching aims to implement the practice of Key Performance Indicator KPI by adjusting the situation and condition of XYZ Workshop in which the research is being conducted.
The method being used is qualitative specified in descriptive qualitative aiming to recognize on the application on appraisal system conducted by XYZ Workshop finished by offering improvements. The result of this research explains the employee rsquo s performance which consists of disciplines and attitudes satisfying the minimum value of required service. However, there are several weaknesses on the quality of employee rsquo s performance which are not delivering satisfaction services to customer. Thus, the result is expected to be an instrument and guidance to apply the appraisal system for a better service through KPI usage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friscilia Nindita Pamela
"Prototype membantu simulasi aspek aplikasi digital yang akan dikembangkan. Pedagang farmasi berkewajiban untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dokumentasi dapat dilakukan secara manual ataupun komputerisasi. Dalam menunjang dokumentasi komputerisasi perlu dirancangnya system aplikasi berbasis online yaitu IntegrApp yang dapat membantu memudahkan proses dokumentasi data, pemantauan suhu, training matrix, produk kembalian, hingga proses maintenance, memberikan notifikasi email pengerjaan Key Performance Indicator melalui aplikasi IntegrApp yang di automatisasi via bot ke Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, memudahkan pelanggan dalam memperoleh informasi data pelanggan seperti surat pemesanan, surat faktur, dan surat jalan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari.

Prototype helps simulate aspects of digital applications to be developed. Pharmaceutical traders are obligated to procure, store, distribute drugs and/or medicinal substances that meet the stipulated quality requirements and comply with statutory provisions. Documentation is very important to ensure that every officer carries out their duties properly and correctly. Documentation can be done manually or computerized. In supporting computerized documentation, it is necessary to design an online-based application system, namely IntegrApp which can help facilitate the process of data documentation, temperature monitoring, training matrices, product returns, to the maintenance process, providing email notifications for Key Performance Indicator work through the IntegrApp application which is automated via bot to Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, makes it easier for customers to obtain customer data information such as order letters, invoices, and travel documents at PT. Anugerah Pharmindo Lestari."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sutyowati Permatasari
"RSUD Pasar Rebo menyandang status sebagai rumah sakit swadana sejak akhir tahun 1992 dan pada awal tahun 2005 ini akan bergeser menjadi BUMD. Keputusan Presiden No 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan RS BUMD, maka pengelolaan RS akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan keluarnya Kepres tersebut, maka RSUD Pasar Rebo sedang berbenah diri untuk mempersiapkan status BUMD. Bulan Juli 2004 ini RSUD Pasar Rebo juga sedang mempersiapkan diri mendapatkan sertifikasi ISO 9001, 2000. Oleh karena itu RS terus melakukan peningkatan mutu layanan dan kinerja RSnya. Dalam mewujudkan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas diperlukan sistem manajemen yang Iebih baik dan menggunakan indikator kinerja yang jelas. Indikator kinerja keperawatan adalah salah satu indikator yang penting dalam mengukur keberhasilan suatu rumah sakit. Indikator kinerja keperawatan ini diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja. Selama ini RSUD Pasar Rebo belum memiliki penilaian kinerja. IGD adalah pinta gerbang RS dan memerlukan kinerja keperawatan yang baik karena kasus-kasus yang ditangani adalah kasus yang menyangkut kegawatdaruratan yang membutuhkan respon time yang cepat agar kematian dapat dihindari. Instalasi Gawat darurat RSUD Pasar Rebo juga memiliki jumlah kunjungan yang cukup tinggi dibanding Instalasi Gawat Darurat RS sejenis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi bersama-sama staf keperawatan indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana dan Kepala Ruangan. Untuk pengambilan data primer dilakukan FGD dan wawancara dengan perawat pelaksana dan kepala ruangan IGD RSUD Pasar Rebo. Data sekunder diambil dari telaah dokumen. Penelitian ini merupakan studi awal dari pengembangan indikator kunci kerja keperawatan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan.
Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya 14 indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana yang terdiri dari 6 indikator hasil (Lag Indicator) dan 8 indikator proses (Lead Indicator). Sedangkan untuk jabatan Kepala Ruangan IGD RSUD Pasar Rebo teridentifikasi 25 indikator kunci kinerja keperawatan yang terdiri dari 14 indikator hasil (Lag Indicator) dan 11 indikator proses (Lead Indicator).
Indikator kunci kinerja keperawatan diharapkan dapat dikembangkan menjadi Indikator Kunci Rumah Sakit dan juga dikembangkan menjadi satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Tapi perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan.

RSUD Pasar Rebo held status as swadana hospital since the end of year 1992 and at the beginning of year 2005 will be BUMD. KepPres No 40 year 2001 talking about BUMD Hospital, and therefore the management of hospital will direct the operational of hospital into autonom management. This July 2004, RSUD Pasar Rebo is preparing to get ISO 9001, 2000 certificate. Therefore the management keep trying to increase the quality of care and performance_ To have good quality of health care, it's needed a better management system dan have clear performance indicator. Performance indicator of nursing is one of important performance indicator to measure the success of the hospital. This performance indicator of nursing is needed to measure performance, RSUD Pasar Rebo doesn't have performance of nursing measurement. The emergency unit is the front door of a hospital and it needs good performance of nursing because the cases that are handled are emergency cases that need quick response time so that the death can be minimized. The emergency unit of RSUD Pasar Rebo have a higher visit than the emergency unit from another hospital that is similar.
This study uses qualitative method to identify key performance indicator of nursing for associate nurse and the head of nurse together with the emergency unit nurses. To get primary information the researcher uses focus group discussion and interview with the nurses in emergency unit. This study is only a preliminary study of developing key performance indicator of nursing. It's needed another study to develop good key performance indicator of nursing.
The result of this study is identification of 14 key performance indicators for associate nurse which consist of 6 lag indicators and 8 lead indicators. And for the head nurse we identify 25 key performance indicators consist of 14 lag indicators and 11 lead indicators.
We hope that this key performance indicator of nursing can be developed into key performance indicator for hospital. These indicators also can be developed to measure performance. But it's needed a further study to develop key performance indicator of nursing.
References : 43 (1976 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Baristand Industri Surabaya dibawah Kementerian Perindustrian bergerak dalam bidang Jasa Pelayanan Teknik (JPT) pengujian bahan dan barang. Salah satu syarat produk memperoleh SPPT SNI adalah lulus proses pengujian SNI pada laboratorium yang ditunjuk pemerintah. Kinerja proses Pengujian Bahan dan Barang saat ini dipantau melalui salah satu key performance indicator yaitu pengujian tepat waktu dengan target sebesar 95%. Pada tahun 2010 capaian inlier (pengujian tepat waktu) sebesar 90,6% dari total sampel uji 2.208 jadi masih kurang 4,4% dari target yang ditetapkan. Oleh karena itu Manajemen membutuhkan suatu alat penyedia ringkasan dari pengukuran kritis yang dibutuhkan untuk mempermudah pemantauan capaian kinerja pengujian. Paper ini mengajukan rancangan performance dashboard yang dapat menampikan key performance indicator untuk Pengujian Bahan dan Barang di Baristand Industri Surabaya. Metodologi yang digunakan terbagi atas fase analisis dan desain. Fase Analisis dimulai dengan studi literatur, analisa proses bisnis dan dokumen, menyusun tujuan, menentukan key performance indicator, dan mengumpulkan data yang dibutuhkan. Fase desain terdiri dari mendefinisikan model penyajian untuk setiap KPI dan mendesain storyboard. Hasil rancangan divalidasi kepada calon pengguna dengan beberapa kriteria desain, tata letak dan navigasi. Jika hasil valid maka dashboard akan dikembangkan sehingga dapat membantu manajemen untuk memantau pencapaian kinerja Pengujian Bahan dan Barang dan dapat membantu membuat keputusan yang lebih cepat dan efektif.
Keywords: dashboard, key performance indicator, pengujian bahan dan barang
"
631 BLI 48:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dino Andrian
"Tesis ini membahas mengenai perumusan key performance indicator (KPI) bagi fungsi pengadaan pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk keperluan pengukuran kinerja oleh BPMIGAS. Perumusan KPI tersebut menggunakan pendekatan balanced scorecard yang meliputi perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur. KPI fungsi pengadaan KKKS diturunkan dari sasaran strategis fungsi pengadaan KKKS yang merupakan terjemahan dari sasaran strategis yang telah ditetapkan BPMIGAS. Disarankan untuk melakukan pengukuran pada tahun pertama guna menentukan target masing-masing KPI pada tahun berikutnya.

This study discusses about the formulation of key performance indicators (KPI) of purchasing function of production sharing contractor for the purposes of perfomance measurement by BPMIGAS. The formulation of the KPIs utilizes balanced scorecard approach which has covered financial, customer, internal business process and growth and learning perspective. KPIs are cascaded from purchasing function's strategic objectives which are translated from BPMIGAS' strategic objectives. It is suggested to measure the achievement of each KPI in the first year implementation in order to set targets for next year's KPI."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Saskia Rachman
"ABSTRAK
Penelitian dalam studi kasus ini bertujuan ingin menguji pengaruh implementasi performance management dengan basis balanced scorecard pada performance appraisal karyawan cabang Bank X. Dalam studi kasus ini ditelaah rancangan desain key performance indicator pada performance appraisal, kinerja key performance indicator pada financial perspective sebelum dan sesudah implementasi, pemahaman karyawan mengenai proses penilaian kinerja dan bagaimana korelasi antara pemahaman karyawan dengan nilai performance appraisal secara keseluruhan. Pengujian pemahaman diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada karyawan cabang Bank X yang bertugas langsung menghadapi nasabah di kantor pelayanan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan performance appraisal Bank X masih perlu perbaikan, kinerja financial perspective yang diukur dalam performance appraisal tidak berdampak kepada pertumbuhan finansial seperti yang diharapkan, pemahaman proses penilaian kinerja pada umumnya baik dan terbukti ada korelasi antara pemahaman karyawan dengan hasil performance appraisal secara keseluruhan.

ABSTRACT
This study examines the impacts on implementation of performance management based on balanced scorecard for Bank X branch personnel?s performance appraisal. Focus of this study is to examine design of key performance indicators implemented to employee?s performance appraisal, impact of financial perspective implementation on growth of financial position, understandings of performance appraisal process and correlation between understanding of the performance appraisal process and its performance appraisal score as a whole. Testing on the understanding of the performance appraisal process were done through questionnaires sent to Bank X branch personnel who directly serves customer. Finding result of this study shows that design of key performance indicator implemented to Bank X personnel?s performance appraisal need some improvements, personnel understandings of the performance appraisal process are sufficient and it was proven that there are correlations between understandings of the process and performance appraisal?s score."
2010
T27767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Adzroati
"Balanced Scorecard merupakan alat evaluasi kinerja yang juga berfungsi untuk mengkomunikasikan strategi kepada seluruh bagian perusahaan. PT. Bama Bumi Sentosa yang merupakan perusahaan jasa yang sedang tumbuh, telah memperkerjakan jasa konsultan untuk mendampingi dalam proses perbaikan organisasi dan pembuatan Balanced Scorecard. BSC telah selesai dibuat namuan tidak diimplementasikan oleh perusahaan tanpa alasan yang jelas. Penelitian dilakukan melalui wawancara dengan para manajer PT. BBS dan melalui studi pustaka terkait.
Hasil analisis menunjukkan bahwa KPI yang dipilih perusahaan tidak relevan dengan strategi. Selain itu, proses sosialisasi sebagai bagian dari implementasi tidak sesuai dengan kondisi perusahaan dan dianggap memberatkan karyawan. PT. BBS disarankan untuk merubah desain balanced scorecard, menambahkan kamus BSC dan merubah metode sosialisasi untuk semua pihak dal am perusahaan
Balanced Scorecard is a performance evaluation tool that also serves to communicate the strategy to all parts of the company. PT. Bama Bumi Sentosa is a growing service company that has been hiring consultants to assist in the process of organizational improvement and construction of the Balanced Scorecard. BSC has completed but has not been implemented by the company for no apparent reason. The research was conducted through interviews with managers of PT. BBS and through literature review-related.
The results showed that the selected KPIs are not relevant to the strategy of the company. Moreover, the process of socialization as part of the implementation is not in accordance with the conditions of the company and is considered burdensomeby employees. PT. BBS is recommended to change the design of balanced scorecard, add a BSC dictionary and modify the method of socialization for all parties within the company.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marni Astuti
"Perkembangan UKM semakin meningkat dengan adanya persaingan global. Ekologi industri saat ini, menuntut proses evaluasi secara terus menerus untuk dapat bertahan dan berjuang meningkatkan produk berkualitas. Weeka Wedang Uwuh terus menerus memperbaiki sistem usahanya dengan memperhatikan pemasok bahan baku. Evaluasi pemasok dilakukan untuk menjamin kualitas yang berkelanjutan dan kinerjanya. Evaluasi kinerja yang berkelanjutan dapat menghasilkan penilaian yang baik bila didukung dengan suatu instrument penilaian kinerja. Penilaian kinerja pemasok akan berguna untuk membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan antara pengusaha dengan pemasok. Perancangan evaluasi kinerja pemasok dilakukan dengan pendekatan model QCDFR yaitu, Quality, Cost, Delivery, Flexibility dan Responsibility. Kajian sub kriteria yang membentuk model QCDFR dilakukan dengan metode wawancara. QCDFR dan Sub Kriteria selanjutnya disebut sebagai KPI (Key Performance Indicator). KPI menjadi indikator evaluasi berkelanjutan hubungan antara pemasok dengan pengusaha. Penilaian pemasok dari pengusaha dilakukan dengan pendekatan AHP yang mampu menunjukkan bobot penilaian pengusaha terhadap kemampuan pemasok. Hasil perancangan model evaluasi kinerja pemasok Weeka Wedang Uwuh dihasilkan formulasi untuk mengukur KPI dengan kriteria: kualitas bahan baku (ukuran dan kondisi bahan baku), kemudahan pelayanan (toleransi pembayaran dan informasi ketersediaan dan perubahan harga, pengalaman (Rata-rata nilai transaksi dan rata-rata jumlah transaksi), kecepatan respon (perubahan jumlah dan perubahan waktu dan harga bahan baku). Evaluasi penilaian bobot pemasok untuk bahan baku jahe, gula batu dan kayu secang menghasilkan nilai untuk Pak Sarno 0,501, Sugeng 0,709 dan Mbak Wang 0,690. Pengukuran KPI memperkuat hasil evaluasi penilaian bobot menggunakan AHP."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rainy Mutiara Hendra
"Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menetapkan lima prioritas strategis BUMN selama lima tahun, yaitu: peningkatan nilai ekonomi dan dampak sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, serta pengembangan talenta. Pengembangan talenta SDM akan membantu BUMN untuk mencapai empat prioritas strategis lainnya. Dengan demikian, manajemen SDM menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. PT KAI telah melakukan transformasi manajemen SDM yang membawa perusahaan menjadi lebih baik, namun secara sistem masih belum terkelola dengan baik dan masih dalam tahap pengembangan. Untuk mengetahui keberhasilan manajemen SDM, maka diperlukan pengukuran, salah satunya adalah pengukuran kinerja. Dalam proses perancangan indikator kinerja, masing-masing unit menentukan sendiri indikatornya sesuai kesepakatan dengan atasan. Metode Human Resource Scorecard akan menjadi pengembangan pengukuran kinerja yang diperlukan untuk dapat melihat kontribusi bidang SDM bagi pencapaian perusahaan dengan melihat peta strategi yang disusun, sehingga seluruh indikator dapat in-line dengan indikator di atasnya.
Penelitian ini menggunakan teori utama Human Resource Scorecard oleh Becker dkk (2009) yang menjelaskan langkah penyusunan rancangan penilaian kinerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dimana teori digunakan sebagai dasar dan panduan dalam melakukan analisis. Data diperoleh dari wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan dimensi Human Resource Scorecard, PT KAI memenuhi komponen HR Deliverable, High-Performance Work System, dan HR Efficiency, namun dimensi HR System Alignment belum terpenuhi. Oleh karena itu diusulkan rancangan pengembangan Key Performance Indicator Unit Assessment and Human Resource Development PT KAI dengan metode Human Resource Scorecard untuk dapat menyelaraskan peran sumber daya manusia dengan strategi PT KAI. Terdapat 12 sasaran strategis dengan 12 leading indicators dan 10 lagging indicators. Indikator yang disusun sudah sesuai dengan peta strategi berdasarkan visi misi dan strategi perusahaan, namun masih diperlukan evaluasi lanjutan

The Ministry of State-Owned Enterprises has set five strategic priorities for SOEs, namely: increasing economic value and social impact, business model innovation, technology leadership, increasing investment, and talent development. The development of HR talent will help SOEs to achieve four other strategic priorities. Thus, HR management becomes an important thing to consider. PT KAI has transformed HR management that has brought the company to be better, but the system is still not well managed and still in the development stage. To find out the success of HR management, measurement is needed, one of which is performance measurement. In the process of designing performance indicators, each unit determines its own indicators according to agreements with their superiors. The Human Resource Scorecard method needed to be able to see the contribution of the HR to the achievement of the company by designing the strategy map, so that all indicators can be in-line with the corporate indicators. This study uses the theory of the Human Resource Scorecard by Becker et al (2009) which explains the steps in preparing the performance measurement design.
This study uses a post-positivist approach where theory is used as a basis and guide in conducting analysis. Data obtained from interviews and literature studies. The results of the study explain that based on the dimensions of the Human Resource Scorecard, PT KAI fulfills the HR Deliverable, High-Performance Work System, and HR Efficiency components, but the HR System Alignment dimension has not been fulfilled. Therefore, it is proposed to develop a Key Performance Indicators of Unit Assessment and Human Resource Development design for PT KAI using Human Resource Scorecard method to align the role of human resources with PT KAI's strategy. There are 12 strategic objectives with 12 leading indicators and 10 lagging indicators. The indicators compiled are in accordance with the strategy map based on the company's vision and mission and strategy, but further evaluation is still needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>