Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arinil Haq
"ABSTRAK
Tuberkulosis adalah penyakit yang menjadi salah satu perhatian global. Berbagai faktor dapat meningkatkan kejadian TB dan mempermudah penularan, salah satunya adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara ketinggian wilayah, kepadatan penduduk, dan rumah sehat dengan proporsi TB paru BTA positif di Kota Pariaman, Bukittinggi, dan Dumai tahun 2010-2016. Penelitian ini merupakan studi ekologi. Data kasus TB Paru BTA positif yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Bukittinggi, dan Dumai diolah secara agregat pada setiap kecamatan di wilayah Kota Pariaman, Bukittinggi, dan Dumai tahun 2010 sampai 2016. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota; Badan Pusat Statistik; serta Badan Informasi Geospasial. Data dianalisis dengan uji statistik dan analisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara ketinggian wilayah dengan proporsi TB paru BTA positif di Kota Bukittinggi dengan kekuatan hubungan yang kuat dan berpola negatif. Terdapat korelasi antara ketinggian wilayah dengan proporsi kasus TB paru BTA positif di Kota Pariaman, Bukittinggi dan Dumai ketika di analisis secara bersamaan. Tidak terdapat korelasi antara kepadatan penduduk dan rumah sehat dengan proporsi TB paru BTA positif di Kota Pariaman, Bukittinggi, dan Dumai tahun 2010-2016. Perlu adanya penyesuaian prioritas program yang ada sesuai dengan kondisi wilayah kota masing-masing berdasarkan ketinggian.

ABSTRACT
Tuberculosis is a disease that has become one of the global concerns. Various factors can increase the incidence of TB and facilitate transmission, one of which is environmental factors. This study aimed to determine the correlation between altitude, population density, and healthy homes with the proportion of smear positive pulmonary TB in Pariaman, Bukittinggi and Dumai in 2010 2016. This study is an ecological study. The data of smear positive pulmonary TB cases recorded in Public Health Office were processed in aggregate at each sub district in Pariaman, Bukittinggi and Dumai areas in 2010 until 2016. Data source in this research is secondary data obtained from Public Health Office Central Bureau of Statistics as well as the Geospatial Information Agency. Data were analyzed by statistical test and spatial analysis. The results of this study indicate that there is a correlation between altitude with the proportion of smear positive pulmonary TB in Bukittinggi with the strength of a strong relationship and a negative pattern. There is a correlation between altitude with the proportion of smear positive pulmonary TB in Pariaman, Bukittinggi and Dumai. There is no correlation between population density and healthy homes with proportion of smear positive pulmonary TB in Pariaman, Bukittinggi and Dumai in 2010 2016. It is necessary to adjust the priority of existing programs in accordance with the conditions of each city areabased on altitude."
Depok: 2018
T50109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnin Widya Rosiyanti
"ABSTRAK
Kabupaten Bogor mendapat peringkat sepuluh tertinggi Indeks Pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Indonesia 2016. Kabupaten Bogor memiliki banyak potensi wisata alam, budaya, dan buatan sehingga jumlah destinasi wisata bertambah.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perkembangan objek wisata dan faktor yang berhubungan signifikan dengan perkembangan objek wisata di Kabupaten Bogor tahun 1990-2016. Variabel yang digunakan yaitu objek wisata, ketinggian wilayah, kemiringan lereng, faktor aksesibilitas jenis moda transportasi, jenis jaringan jalan, dan jarak objek wisata dari pusat kota . Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial, deskriptif, dan statistik Chi-Square . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan objek wisata Kabupaten Bogor setiap periodenya meningkat seiring dengan rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk per-periodenya, serta didominasi jenis objek wisata alam. Perkembangan objek wisata terbanyak terjadi di Zona Bogor Tengah dengan ketinggian 100-500 mdpl, kemiringan lereng 0-8 , berada di jalan lokal, dapat dijangkau kendaraan roda empat, dan berjarak dekat dari pusat Kota Bogor. Berdasarkan hasil uji statistik bahwa ada hubungan signifikan antara perkembangan objek wisata tersebut dengan faktor aksesibilitas berupa jenis jaringan jalan dan jenis moda transportasi.

ABSTRACT
Bogor Regency has gained top ten ranked Indonesia Tourism Index by the Ministry of Tourism Indonesia 2016. Bogor Regency has a lot of potential for tourism nature, culture, and man made so that it causing an increase the number of tourist destinations. The purpose of this research is to analyze the development of tourism objects and factors that are significantly related to the development of tourist attraction in Bogor Regency in 1990 2016. Variables that used are tourism object, elevation region, slope, accessibility factors types of modes of transportation, type of road networks and the distance from tourist attraction to the center of city . The analytical method that used are the spatial analysis, descriptive, and statistics Chi Square . The results showed that the development of tourist attraction of Bogor Regency each period increases with the average population growth in every periods, which is dominated by types of natural attraction. The most development of tourist attraction occured in Zona Central Bogor with 100 500 meters above sea level, slope 0 8 , located on the local roads, can be reach by four wheeled vehicles, and close to the center of Bogor. Based on the statistical test, there are significant connection between the development of a tourist attraction with accessibility factors such as the type of road networks and types of transportation modes."
2017
S67373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moudy Ramadhiyanti Putri
"Tanaman padi adalah tanaman pangan bagi kebanyakan orang Indonesia. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018, Kabupaten Bogor adalah salah satu daerah dengan produksi beras yang cukup rendah. Pada 2015 produksi beras turun 26.307 ton dari 2014. Ada kebutuhan untuk upaya meningkatkan ketahanan pangan dengan melihat perkiraan produktivitas beras di Kabupaten Bogor, tepatnya di Kabupaten Cariu dan Tanjungsari sebagai lumbung beras utama. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, metode penginderaan jauh dapat digunakan. Penggunaan citra Sentinel-2A yang memiliki resolusi spasial 10 meter dapat diterapkan untuk melihat fase penanaman padi berdasarkan usia tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis studi spasial produktivitas padi menggunakan citra Sentinel-2A disertai dengan metode NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) untuk menentukan usia beras dari awal tanam hingga akhir panen dan dapat memperkirakan produktivitas padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi produktivitas padi pada ketinggian kurang dari 100 mdpl memiliki nilai 5,52 ton/ha, sedangkan pada ketinggian optimal 100-500 mdpl nilai produktivitas beras meningkat menjadi 6,31 ton/ha, dan kembali menurun pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut yaitu 5,34 ton/ha.

Rice plants are a food crop for most Indonesian people. Based on BPS West Java Province data in 2018, Bogor Regency is one of the regions with quite low rice production. In 2015 rice production decreased by 26,307 tons from 2014. There is a need for efforts to improve food security by looking at estimates of rice productivity in Bogor Regency, precisely in the Districts of Cariu and Tanjungsari as the main rice barns. To get accurate results, remote sensing methods can be used. The use of Sentinel-2A imagery which has a spatial resolution of 10 meters can be applied to see the rice planting phase based on planting age. This study aims to analyze the spatial study of rice productivity using Sentinel-2A imagery accompanied by the NDVI (Normalize Difference Vegetation Index) method to determine the age of rice from the beginning of planting to the end of harvest and can estimate rice productivity. The results showed that the estimated productivity of rice at an altitude of less than 100 masl has a value of 5.52 tons/ha, while at the optimum height of 100-500 masl the value of rice productivity increased to 6.31 tons/ha, and again decreased at an altitude of more of 500 meters above sea level which is 5.34 tons/ha.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Steviana Putri
"Tuberkulosis paru adalah penyakit menular penyebab utama dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat disebarkan dari satu orang ke orang lain terutama melalui transmisi udara. Mycobacterium tuberculosis dapat tetap melayang di udara selama beberapa jam bergantung pada kondisi lingkungan. Berbagai faktor dapat mempengaruhi tingginya kasus tuberkulosis paru salah satunya adalah faktor lingkungan. Penelitian ini menggunakan studi ekologi yang bertujuan untuk mencari korelasi spasial antara ketinggian wilayah, kepadatan penduduk, dan cakupan rumah sehat dengan proporsi TB paru basil tahan asam (BTA) positif di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang 2016-2018. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang dengan menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik dan Badan Informasi Geospasial dari tahun 2016-2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2021. Selanjutnya untuk analsis statistik data dilakukan uji korelasi Spearman untuk uji bivariat dan analisis spasial menggunakan teknik overlay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel ketinggian wilayah dengan proporsi kasus TB paru BTA positif di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang. Semakin rendah ketinggian wilayah semakin tinggi proporsi TB paru BTA positif. Hasil penelitian menunjukan terdapat korelasi kepadatan penduduk dengan proporsi TB paru BTA positif di Kota Semarang. Semakin tinggi kepadatan penduduk maka semakin tinggi proporsi TB paru BTA positif. Disarankan dengan dataran yang lebih rendah dapat lebih fokus dalam melakukan upaya preventif dan promotif TB paru kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan atau media promosi kesehatan lainnya dan bagi pemerintah perlu berkomitmen serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam penanganan masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk dalam rangka penanggulangan TB paru.

Pulmonary tuberculosis is a major infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis and can be spread from one person to another mainly through air transmission. Mycobacterium tuberculosis can remain floating in the air for several hours depending on environmental conditions. Various factors can affect the high cases of pulmonary tuberculosis, one of which is environmental factors. This study uses an ecological study that aims to find spatial correlation between area height, population density, and healthy home coverage with a positive acid-fast bacillus pulmonary tuberculosis in Semarang, Ungaran and Magelang cities 2016-2018. This study was conducted in Semarang City, Ungaran City and Magelang City using secondary data from the Health Office, Central Statistics Agency and Geospatial Information Agency from 2016-2018. The results of this study showed that there is a correlation between the variable altitude and the positive acid-fast bacillus pulmonary tuberculosis cases in Semarang, Ungaran and Magelang. The lower the altitude the higher the positive acid-fast bacillus pulmonary tuberculosis. The results showed that there is a correlation of population density with the positive acid-fast bacillus pulmonary tuberculosis in Semarang City. The higher the population density, the higher the proportion of sputum smear positive pulmonary tuberculosis. It is recommended that the lower ground can focus more on preventing and promoting pulmonary tuberculosis to the community through counseling activities or other health promotion media and for the government needs to commit and cooperate with relevant parties in handling poverty and population density issues in order to combat pulmonary TB."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Pratita Mardianingsih
"Meningkatnya jumlah penduduk akan mendorong perubahan penggunaan tanah pertanian ke nonpertanian, sementara itu peningkatan produksi padi harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan distribusi penduduk dan aktivitas pertanian padi tahun 1989-2009 menurut wilayah ketinggian di Pulau Jawa, dengan variabel jumlah dan pertumbuhan penduduk, jumlah dan perubahan produksi padi, luas dan perubahan luas panen, perubahan luas sawah, produktivitas dan perubahan produktivitas padi, serta ketinggian wilayah. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa perubahan distribusi penduduk dan aktivitas pertanian padi cenderung terjadi pada wilayah dataran rendah dibandingkan wilayah dataran tinggi dan berada pada Jawa bagian barat khususnya di pantai utara dan pantai selatan.

The increasing population will lead to changes in agricultural land use to non-agriculture , in the meantime the increase in the production of paddy must be increased to satisfy the requirement for food. This research was carried out to know the change in population distribution an paddy agricultural activity in 1989-2009 according to the altitude on the island of Java with a variable number and population growth, the number and rate of rice production, the area and the rate of the harvest of the area, the rate of the change in the paddy-field , productivity and rate of rice productivity and altitude regions. Results of the spatial analysis showed that changes in the distribution of population and paddy agricultural activities tend to occur in the lowlands than the highlands in western Java, especially on the north coast and south coast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S783
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library