Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Tambunan, Yohana
"Pada artikel ini dikonstruksi model interaksi antara perokok potensial, perokok konvensional, perokok elektrik, perokok yang berhenti merokok sementara dan perokok yang berhenti permanen. Model yang dibentuk menggunakan sistem persamaan diferensial biasa orde satu. Analisis yang dilakukan antara lain adalah eksistensi dan kestabilan titik keseimbangan dan basic reproduction number . Kestabilan titik kesetimbangan bebas rokok stabil asimtotik lokal ketika basic reproduction number<1 dan tidak stabil ketika basic reproduction number>1 dan memunculkan titik kesetimbangan endemic rokok. Artinya, kasus kebiasaan merokok dapat dikontrol atau dihilangkan secara efektif jika basic reproduction number<1 . Tetapi jika basic reproduction number>1 , kasus kebiasaan merokok akan selalu ada didalam populasi. Dilakukan analisis sensitivitas dan elastisitas serta simulasi numerik terhadap parameter yang paling berpengaruh. Lebih jauh, laju interaksi perokok potensial ke perokok konvensional maupun perokok elektrik dan laju interaksi perokok konvensional ke perokok elektrik memegang peran penting terhadap peningkatan nilai basic reproduction number. Namun, hal ini dapat diminimalkan dengan laju berhentinya perokok konvensional dan elektrik menjadi berhenti merokok sementara maupun selamanya.
In this article, a mathematical model of interaction between conventional smokers, electronic-cigarette smokers, temporarily smoking quitters and permanently smoking quitters is constructed. The model was formed using a system of first order ordinary differential equations. The analysis carried out includes the existence and stability of the balance point and the basic reproduction number . The stability of Smoking Free Equilibrium (SFE) is locally asymptotically stable when basic reproduction number<1 and unstable when basic reproduction number>1 and show Smoking Endemic Equilibrium (SEE). That is, smoking case can be controlled or eliminated effectively if basic reproduction number<1. But if basic reproduction number>1, smoking case will always be present in the population. The analysis of sensitivity and elasticity as well as numerical simulations is done on the most influential parameters. Furthermore, the interaction rate of potential smokers to conventional smokers and e-cigarette smokers as well as the interaction rate of conventional smokers to e-cigarette smokers play an important role in increasing the value of basic reproduction number. However, this can be minimized by the cessation rate of conventional and e-cigarette smokers to quit smoking temporarily or permanently."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putri Agriani Dumbela
"Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamukbetina Ae. Aegypti. Sampai saat ini, belum ditemukan pengobatan yang spesifikuntuk menyembuhkan penderita DBD, meskipun strategi vaksinasi telah dilakukandi berbagai negara tropis. WHO menyatakan bahwa strategi pencegahan palingefektif untuk mengendalikan demam berdarah yaitu dengan mengendalikan vektornyamuk, seperti melakukan intervensi mechanical control, fumigasi dan larvasida.Sebuah model matematika pencegahan Demam Berdarah Dengue DBD denganpopulasi tidak tertutup akan dibahas dalam artikel ini. Intervensi kontrol mekanik,fumigasi dan larvasida diimplementasikan ke dalam model untuk memahami carapaling efektif untuk mencegah Demam Berdarah Dengue DBD. Analisis titikkeseimbangan dan kestabilan lokal serta Basic Reproduction Number R0 ditampilkan secara analitik. Beberapa hasil numerik untuk beberapa skenarioberbeda dilakukan untuk menunjukkan situasi yang mungkin ditemukan dilapangan.
Dengue is a mosquito borne viral disease which spread by female Ae. Aegyptimosquito. Until today, there are no specific treatment to cure people, althoughvaccination strategy are undergo in many tropical countries. WHO stated that themost efective prevention strategy to control dengue spread is by controllingmosquito strategy, such as with mechanical control, fumigation and larvacideintervention. A mathematical model of dengue spread among not closedpopulation will be discussed in this article. Intervention of mechanical control,fumigation and larvacide implemented into the model to understand the mostefective way to prevent dengue spread. Analysis of equilibrium points about theirexistence and local stability criteria along with basic reproductive ratio R0 willbe shown analytically. Some numerical results for some different scenario will beperformed to show a possible situation in the field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65819
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Azarin Jilan Aqila
"Terdapat cukup banyak penyakit berbahaya yang menular melalui udara, diantaranya adalah Tuberkulosis dan Covid-19. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berbeda dengan TB, Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Tuberkulosis dan Covid-19 merupakan penyakit yang cukup serupa. Selain penularannya yang sama-sama melalui udara, secara umum kedua penyakit ini sama-sama menyerang pernapasan manusia. Koinfeksi dari kedua penyakit ini membuat situasi semakin memburuk. Pada skripsi ini, dikonstruksi model matematika penyebaran koinfeksi penyakit TB dan Covid-19. Dari model tersebut, dilakukan kajian analitik yang meliputi analisis eksistensi dan kestabilan titik keseimbangan penyakit serta analisis dan interpretasi bilangan reproduksi dasar R0. Selain itu, diteliti juga mengenai bilangan reproduksi dasar invasi antar kedua penyakit. Kemudian dilakukan simulasi numerik yang mencakupi analisis elastisitas dan sensitivitas serta simulasi autonomous dari model. Analisis pada submodel single infection, yaitu model TB saja dan Covid-19 saja, juga dilakukan untuk melihat dinamika keberadaan kedua penyakit secara bersamaan. Dari kajian analitik yang dilakukan, diperoleh titik bebas penyakit yang stabil asimtotik lokal saat R0<1. Namun, bifurkasi mundur mungkin terjadi saat R0=1 sehingga titik bebas penyakit tidak stabil secara global. Titik endemik model ada dan stabil asimtotik lokal saat R0>1. Berdasarkan kajian numerik, diperoleh hasil bahwa perubahan laju infeksi TB dan Covid-19 secara bersamaan dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan penyakit TB-Covid-19 di populasi.
There are quite a number of dangerous diseases that are transmitted through the air, including Tuberculosis and Covid-19. Tuberculosis (TB) is a disease caused by the Mycobacterium tuberculosis bacteria. Unlike TB, Covid-19 is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Tuberculosis and Covid-19 are quite similar diseases. Apart from being transmitted through the air, these two diseases attack human respiration. The co-infection of these two diseases makes the situation even worse. In this thesis, a mathematical model for the spread of co-infection with TB and Covid-19 is constructed. From this model, an analytical study was carried out which included an analysis of the existence and stability of the disease equilibrium point as well as an analysis and interpretation of the basic reproduction number (R0). In addition, the invasion reproduction number between the two diseases was also investigated. Then a numerical simulation is carried out which includes elasticity and sensitivity analysis as well as autonomous simulation of the model. Analysis of the single infection submodel, namely the TB-only model and Covid-19-only model, was also carried out to see the dynamics of the coexistence of the two diseases. From the analytical study conducted, a local asymptotically stable disease-free equilibrium was obtained when R0<1. However, a backward bifurcation may occur when R0=1 so the disease-free equilibrium is not globally stable. The endemic equilibrium exists and is locally asymptotically stable when R0>1. Based on a numerical study, the results obtained were that changes in the infection rate of TB and Covid-19 simultaneously could have an impact on the presence of TB-Covid-19 disease in the population."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ranandha Prananditya Dhanendra
"HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menginfeksi limfosit CD4+T yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh dalam individu menjadi menurun. Di lain pihak, AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah gejala-gejala yang muncul dikarenakan menurunnya sistem kekebalan tubuh disebabkan oleh infeksi HIV. Penyebab terbesar penyebaran HIV melalui hubungan seksual bebas, artinya hubungan seksual melalui anal maupun vagina dengan individu yang berbeda-beda. Hubungan seksual anal biasanya dilakukan oleh pasangan homoseksual dan hubungan seksual melalui vagina selalu dilakukan oleh pasangan heteroseksual. Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom menjadi faktor besar dalam penyebaran HIV. Penyakit HIV/AIDS dapat terjadi akibat jumlah sel CD4+T pada tubuh yang menurun. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun, atau sampai tidak berfungsi lagi. Sel CD4+T adalah adalah jenis sel darah putih yang biasa disebut limfosit. Tersedia pengobatan terapi antiretroviral yang merupakan pengobatan untuk mengurangi risiko penularan HIV dan menambah jumlah sel CD4+T dalam tubuh. Terapi antiretroviral ini tidak dapat menghancurkan HIV, tetapi obat ini dapat menahan perkembangbiakan HIV dengan menambahkan jumlah sel CD4+T dalam tubuh. Pada proposal ini, akan diusulkan penelitian untuk mengonstruksi model matematika penyebaran penyakit HIV/AIDS melalui hubungan seksual bebas berdasarkan klasifikasi jumlah sel CD4+T dalam tubuh dengan intervensi pengobatan terapi antiretroviral . Berdasarkan model yang dikonstruksi, akan dilakukan kajian analitik berupa analisis eksistensi, analisis kestabilan titik-titik kesembangan, serta analisis nilai basic reproduction number. Selanjutnya, akan dilakukan simulasi numerik berupa analisis elastisitas dan sensitivitas, beserta simulasi autonomous dari model yang dikonstruksi. Berdasarkan interpretasi dari hasil kajian analitik dan simulasi numerik, diharapkan dapat dipahami bagaimana efek dari pengobatan terapi antiretroviral dalam penyebaran penyakit HIV/AIDS melalui hubungan seksual bebas berdasarkan klasifikasi jumlah sel CD4+T dalam tubuh.
HIV, or Human Immunodeficiency Virus is a virus that infects CD4+T lymphocytes which causes the immune system in individuals to decrease. On the other hand, AIDS, or Acquired Immune Deficiency Syndrome is the final stage of HIV infection. The biggest cause of the spread of HIV is through casual sexual intercourse, meaning anal or vaginal intercourse with different individuals. Anal sex is usually performed by homosexual partners and vaginal intercourse is always performed by heterosexual couples. Having sex without using a condom is a big factor in the spread of HIV. HIV/AIDS can occur due to a decrease in the number of CD4+ T cells in the body. This causes the immune system to decrease, or until it no longer functions. CD4+ T cells are a type of white blood cell commonly called lymphocytes. Antiretroviral therapy is available, which is a treatment to reduce the risk of HIV transmission and increase the number of CD4+ T cells in the body. Antiretroviral therapy cannot destroy HIV, but it can stop HIV from multiplying by increasing the number of CD4+ T cells in the body. In this journal, research will be proposed to construct a mathematical distribution model for HIV/AIDS through promiscuous sexual intercourse based on the classification of the number of CD4+T cells in the body with antiretroviral therapy treatment interventions. Based on the constructed model, an analytical study will be carried out in the form of existence analysis, stability analysis of equilibrium points, and analysis of fill in the basic reproduction number. Next, numerical simulations will be carried out in the form of elasticity and sensitivity analysis, along with autonomous simulations of the constructed models. Based on the interpretation of the results of analytical studies and numerical simulations, it is hoped that the effects can be understood of antiretroviral therapy treatment in the spread of HIV/AIDS through free sexual intercourse based on the classification of the number of CD4+ T cells in the body."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library