Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Purnama
"Emuisi wax semakin dibutuhkan dalam industri seperti industri tekstii,
kertas, kayu dan lain - lain. Produksi slack wax dalam negeri cukup besar,
namun belum dimanfaatkan secara optimal.
Tujuan penelitian ini adalah membuat emuisi wax dari slack wax, uji
kestabilan serta aplikasinya dalam industri tekstii, kertas dan kayu. Emuisi
wax dibuat dengan menggunakan slack wax SPG (Spindle 01') dan LMO
(Light Machine Oil). Emulsifier yang digunakan adalah emulsifier kationik
(Inter 95) dan emulsifier non-ionik (Sinopol T-4). Uji kestabilan dilakukan
secara makroskopik dan mikroskopik dengan memvariasikan kadar emulsifier
5 sampai 25% terhadap wax, pH 4, 7, dan 9, serta perbandingan volume fasa
30% dan 50%. Selanjutnya emuisi yang stabil secara mikroskopik ditentukan viskositas, kadar padatan, ukuran partikel, dan kerapatannya. Data yang
diperoleh dibandingkan terhadap parameter standar emuisi wax yang
dibutuhkan oieh industri. Emuisi wax yang memenuhi parameter dilakukan uji
aplikasi kuat tarik benang untuk industri tekstil, uji kandungan wax dan daya
serap air untuk industri kertas, serta uji daya rekat iem untuk industri kayu.
Dari hasil percobaan diperoleh emuisi wax M/A yang stabil pada pH
<9, emuisi wax kationik lebih stabil dibandingkan emuisi wax non-ionik,
dengan kadar emulsifier di atas 2,727% dan perbandingan fasa 30%. Di
antara emuisi wax yang stabil tersebut, yang memenuhi kriteria industri tekstil
ada 11, industri kertas ada 11 dan industri kayu ada 3. Emuisi wax yang
memenuhi standar kuat tarik benang ada 7, standar daya serap kertas ada
11, dan daya rekat Iem kayu ada 3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rachmad Pandapotan
"Pesawat Udara sebagal suatu alat transportasi harus cepat, aman dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Untuk itu, pesawat udara harus memiliki kestabilan dinamlka sehingga dapat dengan mudah dikendalikan. Kestabilan dinamika yang harus dimiliki pesawat udara, salah satunya adalah terhadap sumbu longitudinal. Penelitian ini untuk menganalisa kestabilan dinamika pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, sehingga akan memberikan gambaran kepada Kita mengenai efek-efek yang terjadi apabila terjadi gangguan pada penerbangannya, serta sifat-sifat kestabilan dinamlka pesawat udara tersebut. Gangguan yang akan diasumsikan adalah pergerakan sistem kemudi elevator. Untuk mengetahui kestabilan dinamik pesawat udara dapat dilakukan melalui perhitungan terhadap permodelan matematis. Permodlan matematis ini dikembangkan dari persamaan gerak pesawat udara, dengan menganalisa gaya-gaya dan momen-momen aerodinamika yang terjadi akibat pergerakan pesawat tersebut di udara. Perhitungan atas permodelan matematis akan dilakukan dengan 2 Cara, yaitu dengan melakukan tranformasi laplace pada persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, dan dengan membentuk format representasi variabel tetap atas persamaan gerak pesawat udara terhadap sumbu longitudinal, kemudian mencari nilai eigennya. Dengan melakukan perhitungan atas permodelan matematis, maka akan didapatkan karakteristik kestabilan pesawat udara tersebut, serta respons dan fungsi transfernya"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Prapti Mahandari
"ABSTRAK
Fenomena flame lift-up adalah peristiwa melompatnya nyala api dari ujung burner ke suatu benda penghalang atau ring pada penelitian ini sehingga pangkal nyala berada pada benda penghalang. Faktor penyebab timbulnya fenomena, kestabilan nyala dan panjang nyala flame lift-up pada pembakaran premixed gas propana telah diteliti secara eksperimental dan teoritis meliputi kajian matematis dan simulasi dengan perangkat lunak CFD dan reaksi kinetik. Fenomena flame lift-up timbul karena meningkatnya laju kehilangan kalor dari nyala pada daerah dekat burner sehingga terjadi local extinction antara ujung burner dan ring. Meningkatnya laju kehilangan kalor akan meningkatkan kecepatan nyala pada batas mampu nyala. Kecepatan nyala pada batas mampu nyala besarnya sama dengan kecepatan nyala laminer pada ring yakni berkisar antara 0,38 - 0,43 m/s sehingga pangkal nyala berpindah ke ring. Melompatnya nyala dari ujung burner terjadi pada Bilangan Karlovitz sekitar 2,5 dan besarnya sudut ujung luminous sekitar 80. Daerah kestabilan nyala setelah lift-up sangat dipengaruhi oleh laju kehilangan kalor. Laju kehilangan kalor dari nyala yang rendah menaikkan daerah kestabilan nyala dan panjang nyala serta temperatur maksimum nyala. Hal ini terbukti pada penggunaan material ring dari keramik. Penggunaan ring keramik terbukti meningkatkan daerah stabilitas nyala sampai 25%. Demikian pula panjang nyala api lift-up dan temperatur maksimum nyala menjadi lebih tinggi pada penggunaan ring keramik jika dibandingkan dengan penggunaan ring stainless steel.

ABSTRACT
Flame lift-up phenomenon is the occurrence of flame that jumps from tip burner to a bluff body or a ring in this experiment where the flame attached. The main factor for flame lift-up phenomenon, stability and flame length have been studied experimentally and theoretically incorporating mathematical analysis and CFD and kinetic reaction simulation on propane premixed combustion. Flame lift-up phenomenon was due to flame heat loss near the tip burner that promote local extinction and the equilibrium of laminar burning velocity and flammability limit burning velocity that moved to the ring. Flammability limit burning velocity on the ring was in the range of 0.38 ? 0.43 m/s. Flame would jump to ring on the Karlovitz number of about 2.5 and the cone angle of about 80. Flame lift-up stability area governed by heat loss of the flame cum material ring. Smaller heat loss increased flame lift-up stability area, flame length and maximum flame temperature as on ceramic ring. Ceramic ring increased the flame lift-up stability area almost 25%. Using ceramic ring, flame length and maximum flame temperature were also higher comparing to stainless steel ring."
Depok: 2010
D1164
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rachmawati
"ABSTRAK
Keramik merupakan produk apa saja yang mempunyai bentuk dan terbuat dari bahan-bahan anorganik non logam (mineral dan batuan), yang mengalami proses pembentukan serta melalui berbagai tahapan proses menjadi barang-barang hampir jadi yang melewati proses pembakaran (firing) menghasilkan barang padat yang sebagian berbentuk struktur yang lebih baik (teratur). Tahapan proses produksi keramik meliputi body preparation, glaze preparation, serta firing. Proses glaze preparation terdiri atas pembuatan glasur, engobe, serta pasta. Kestabilan warna di dalam pasta sangat berpengaruh pada saat pasta akan dilapiskan di atas rotocolor. Pasta yang baik adalah yang tidak mengalami sedimentasi. Untuk mencegah sedimentasi pada pasta biasanya ditambahkan aditif ke dalam komposisi pasta. Aditif yang ditambahkan pada percobaan ini ada tiga antara lain: clay kalblend-3, plasificante, dan cab-o-sil. Dari ketiga aditif tersebut yang proses sedimentasinya paling lama dan stabil di dalam suspensi pasta adalah plastificante."
2007
TA1438
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Jodi Rezki
"Stabilitas tegangan telah menjadi salah satu masalah terpenting dalam sistem tenaga listrik. Kemampuan sistem untuk mempertahankan tegangan bus yang dapat diterima sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Oleh karena itu, penelitian yang dapat menentukan batas kapasitas maksimum sebelum tegangan jatuh harus dilakukan sehingga tindakan pencegahan yang diperlukan dapat diambil untuk menghindari kegagalan sistem. Penelitian ini membahas kestabilan tegangan sistem transmisi listrik Jawa Barat pada subsistem Balaraja 3,4 - Lontar - Kembangan 1 150 kV menggunakan Indeks Stabilitas Tegangan Cepat (FVSI) dan Line Stability Factor (LQP). Saluran akan dikatakan rentan terhadap ketidakstabilan tegangan ketika nilai indeks stabilitas tegangan mendekati 1. Subsistem ini dimodelkan dengan perangkat lunak ETAP 12.6.0 untuk simulasi aliran daya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ketika pasokan generator dihilangkan, ada beberapa saluran yang memiliki lebih dari 1 FVSI dan indeks LQP, yaitu saluran dari New Balaraja ke Balaraja dengan nilai masing-masing 1,43201 dan 1,42459.

Voltage stability has become one of the most important problems in the electric power system. The ability of the system to maintain an acceptable bus voltage is very important in the electric power system. Therefore, research that can determine the maximum capacity limit before voltage drops must be carried out so that necessary precautions can be taken to avoid system failure. This study discusses the voltage stability of the West Java electricity transmission system in the Balaraja subsystem 3.4 - Lontar - Kembangan 1 150 kV using the Fast Voltage Stability Index (FVSI) and Line Stability Factor (LQP). The channel will be said to be susceptible to voltage instability when the voltage stability index value approaches 1. This subsystem is modeled with ETAP 12.6.0 software for power flow simulations. The calculation results show that when the generator supply is eliminated, there are several channels that have more than 1 FVSI and LQP index, namely channels from New Balaraja to Balaraja with values ​​of 1.43201 and 1.42459, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Raymond
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusfridawati
"Proses daur ulang nutrisi yang dibahas pada tulisan ini adalah suatu proses daur ulang nutrisi dalam skala kecil pada suatu ekosistem sederhana. Dari proses daur ulang nutrisi yang dibahas dalam tulisan ini diperoleh sebuah model matematika sederhana yang melibatkan lima komponen yang berada pada kolam nutrisi. Pada tulisan ini dianalisa dua kasus yang berbeda, yaitu; karnivora ada dan karnivora tidak ada. Dalam menganalisa model tersebut ditentukan titik kritis sistem dan kestabilannya. Masing-masing kasus mempunyai kestabilan yang berbeda dari titik kritisnya. Secara analitik kestabilan dikritiskan dengan menggunakan kriteria kestabilan titik kritis menggunakan metode nilai eigen. Secara analitik diperoleh bahwa keduanya adalah kasus yang stabil dengan dinamika populasi yang berbeda-beda tergantung dengan nilai awalnya.

Nutrient recycling process in this research is a small scale nutrient recycling process in a simple ecosystem. From the nutrient recycling process discussion in this report, a simple mathematic model has been developed which involve five components in the nutrition pond. In this report there are two cases have been analyzed; the system with carnivore and the system without carnivore. The critical points and the stabilities of the system have been determined in analyzing the model. Each cases have different stability from its critical point. Analytically, the stability of the system has been determined by using critical point stability criteria using eigen value method. Analytically, both cases were found to be stable cases with different population dynamic depends on its initial value."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28837
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Budiansyah
"Fotovoltaik dikenal sebagai sumber energi intermiten sehingga dampak Kestabilan Tegangan perlu dihitung dengan baik oleh para pengembang Fotovoltaik (PV). Untuk memastikan pemasangan PV tidak menyebabkan keandalan sistem terganggu, pengembang PV diharuskan untuk melakukan studi stabilitas Kestabilan Tegangan pada jaringan setelah hubungan Integrasi PV. Dalam simulasi ini, studi stabilitas tegangan dilakukan dengan menggunakan berbagai kapasitas PV mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp. Studi dilakukan dalam sistem dengan kapasitas mampu 123 MW dengan pertimbangan bahwa pada manajemen jaringan dmungkinkan hingga 35 dari produksi listrik berupa sumber energi intermiten. Radiasi matahari yang digunakan adalah pada saat kondisi paling maksimum pada kapasitasnya. Analisis menunjukkan sistem stabil dalam waktu rata-rata kurang dari 50 detik di mana gangguan tegangan tidak melebihi 10 untuk PLTS berkapasitas 5 dan 10 MWp yang dihubungkan dengan jaringan distribusi. Sementara itu PLTS berkapasitas 15 MWp memerlukan pelebasan beban agar sistem dapat kembali stabil.

Photovoltaic is known as an intermittent energy source so that Kestabilan Tegangant impact needs to be well calculated by the Photovoltaic (PV) developer. In order to ensure the presence of PV does not cause the reliability of the system interrupted, PV developers are required to perform the Kestabilan Tegangant stability study of the network after the PV generation source linkage. In this simulation, voltage stability studies are carried out using various PV capacities ranging from 5 MWp, 10 MWp, 15 Mwp on a systems with a capable capacity of 168.6 MW given that sufficient grid management would allow up to 35 of the electric production to be intermittent. Solar radiation that used is at the maximum conditions in its capacity. The analysis shows that the system is stable in an average time of less than 50 seconds where the voltage disturbance does not exceed 10 for PLTS with a capacity of 5 and 10 MWp which is connected to a distribution network. Meanwhile PLTS with a capacity of 15 MWp requires load release to stable again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Kuncoro
"ABSTRAK

Energi matahari memiliki potensi yang besar untuk pembangkitan tenaga listrik. Namun karena faktor cuaca, energi listrik yang dihasilkan tidak stabil dan berfluktuatif. Terdapat beberapa upaya mitigasi fluktuasi daya PV dengan metode Pembatasan Daya, Penyimpanan Energi, Penyebaran PLTS, Pengaturan Beban dan Peredaman Fluktuasi serta Hibrid PLTS dengan Diesel Generator. Namun metode tersebut masih memiliki kekurangan karena belum mampu menghasilkan daya PV yang stabil pada suatu nilai yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka dilakukan rancang bangun modul Dynamic Power Injection (DPI) yang merupakan modul berbasis arduino ATMEGA 2560. Modul DPI merupakan penggabungan metode Power Curtailment dan Energy Storage. Modul DPI bekerja dengan membaca besaran arus, tegangan, daya pada PV, baterai dan beban. Kemudian DPI menstabilkan daya keluaran PV pada nilai seting yang diinginkan dengan aksi serap dan injeksi. Untuk memonitoring hasil keluaran besaran listrik dan  kestabilan daya PV digunakan modul IoT WIFI ESP 8266 v.1. Dengan demikian data dapat diakses online secara real time melalui PC browser dan Ponsel Android. Dari hasil pengujian, modul DPI mampu menstabilkan daya PV dengan tingkat error 10,052 % dan ramping rate yang baik. Waktu pengiriman data dari DPI ke thingspeak webserver memiliki delay waktu 15 detik.


ABSTRACT


Solar energy has great potential for electricity generation. But due to weather factors, the electricity produced is unstable and fluctuating. There are several efforts to mitigate PV power fluctuations with the Power Restriction method, Energy Storage, PLTS Distribution, Load and Damping Fluctuation Arrangement and PLTS Hybrid with Diesel Generator. However, this method still has disadvantages because it has not been able to produce stable PV power at a desired value. To overcome the above problems, the design of the Dynamic Power Injection (DPI) module is an Arduino ATMEGA 2560 based module. The DPI module is a combination of Power Curtailment and Energy Storage methods. The DPI module works by reading the amount of current, voltage, power on PV, battery and load. Then the DPI stabilizes the PV output power at the desired setting value with the absorption and injection action. To monitor the output of electrical quantities and PV power stability, the WIFI IoT module ESP 8266 v.1 is used. Thus data can be accessed online in real time through PC browsers and Android phones. From the test results, the DPI module is able to stabilize PV power with an error rate of 10.052% and a good lean rate. The time for sending data from DPI to thingspeak webserver has a delay of 15 seconds.

"
2019
T53345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Media Putri Yohana
"Pembusaan pada minyak pelumas dasar atau lube base oil (LBO)
merupakan hal yang tidak diinginkan, karena dapat mengurangi kemampuan
pelumasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh wax
yang berada dalam LBO terhadap pembusaan. Slack wax dipisahkan dari
LBO dengan cara filtrasi menggunakan buchner dan pompa vakum.
DIgunakan empat jenis filter cloth yang terbuat dari bahan kain yaitu nordifa,
needle felt EIMCO-024, needle felt medison 024 8100, dan AIMCO 24-SI-AB.
LBO yang diperoleh ada 4 macam, yaitu HVI 60, 95, 160 dan 650. Pengaruh
wax terhadap pembusaan pada LBO diketahui dengan ujl pembusaan
dengan penambahan slack wax dengan konsentrasi 0,01; 0,1; 0,2; 0,5; 1,0
dan 5,0 %. Pengukuran diameter kristal wax dan filter cloth, uji viskositas,
tegangan permukaan, GO Simdist dan uji DSC juga dilakukan untuk
mendukung hasil di atas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
kestabilan busa meningkat dengan penambahan slack wax ke dalam LBO.
Viskositas minyak meningkat dengan penambahan wax sedangkan nilai
tegangan permukaan tidak begitu dipengaruhi adanya wax. GO Simdist
menunjukkan daerah distribusi karbon HVI 650 semakin besar dengan
penambahan wax . Dari uji DSC diketahui sampel dengan pembusaan tinggi
mengandung wax lebih banyak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>