Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Juniati M. Suriadimaja
"
ABSTRAKRoman Mitteilung an den Adel karya Elisabeth Plessen telah saya pilih sebagai bahan analisa dalam skripsi ini. Yang menjadi topik pembahasan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah kesenjangan generasi yang berdasarkan roman tersebut diatas. Alasan Pemilihan Topik Saya melihat kesenjangan generasi sebagai suatu masalah yang menarik dan aktual, yang akan selalu terjadi didalam suatu masyarakat, baik dalam lingkungan masyarakat luas maupun lingkungan masyarakat kecil, bila tidak terdapat kesesuaian paham antara satu generasi dengan generasi sebelumnya. Mitteilung an den Adel adalah sebuah roman yang membahas masalah tersebut dengan latar belakang keadaan yang terjadi dalam masyarakat Republik Federal Jerman pada tahun 1960-an. Karya ini merupakan karya Elisabeth Plessen yang. pertama yang gemilang yang terbit pada tahun 1976.
"
1984
S14688
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ajeng Rahayu Tjaraka
"Kesenjangan generasi kerap kali memicu konflik akibat adanya perbedaan pandangan dan sikap yang dimiliki oleh setiap generasi. Isu tersebut ditampilkan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap (2022) karya Bene Dion Rajagukguk yang menjadi korpus dalam penelitian ini. Pemaksaan kehendak generasi tua terhadap generasi muda agar menjalankan hidup sesuai dengan aturan budaya Batak menjadi pemicu konflik antargenerasi dalam film. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi untuk menganalisis aspek naratif dan sinematografis film. Teori sinema Petrie dan Boggs, konsep pembingkaian Entman, dan teori kesenjangan generasi Davis dan Falk dan Falk digunakan untuk menganalisis pembingkaian kesenjangan perspektif antargenerasi suku Batak dalam film. Konsep patriarki Walby digunakan untuk menganalisis posisi film di antara kedua kelompok generasi suku Batak. Melalui analisis struktur naratif, penelitian ini menemukan bahwa pembingkaian kesenjangan perspektif antargenerasi dalam film ditampilkan melalui penyebab kesenjangan perspektif antargenerasi suku Batak dan perbedaan perspektif antargenerasi terhadap budaya Batak. Penelitian ini juga menemukan bahwa melalui strategi yang ditampilkan para tokoh, film menunjukkan keberpihakannya kepada generasi muda. Film tersebut berusaha untuk menyampaikan kritik terhadap perspektif patriarki generasi tua yang ditampilkan melalui tokoh Pak Domu dan teman-temannya yang terlalu memegang teguh budaya sukunya dan memaksakan generasi muda untuk melakukan hal serupa.
Generation gap often triggers conflicts due to differing views and attitudes accros generations. This issue is depicted in the film Ngeri-Ngeri Sedap (2022) by Bene Dion Rajagukguk, which is the corpus for this research. The older generation's imposition on the younger generation to live according to Batak cultural rules becomes the source of intergenerational conflict in the film. This research uses content analysis to examine the film's narrative and cinematographic aspects. Petrie and Boggs's cinema theory, Entman's framing concept, and Davis and Falk and Falk’s generation gap theory are used to analyze the framing of intergenerational perspective gap among the Batak people in the film. Walby's patriarchy concept is used to analyze the film's stance between the two Batak generational groups. Through narrative structure analysis, this research finds that the framing of intergenerational perspective gap in the film is presented through the causes of these gaps and the differing perspectives on Batak culture. The study also finds that, through the characters' strategies, the film aligns itself with the younger generation. It attempts to critique the older generation's patriarchal perspective, depicted through Mr. Domu and his friends, who rigidly adhere to cultural traditions and impose them on the younger generation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library