Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Rahayu Wahyuningsih
"Yang menjadi permasalahan adalah masih banyak guru yang belum menunjukkan sikap dan prilaku yang kreatif dan produktif sebagai guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah, akibatnya para guru tersebut kurang menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru dan hal ini dipengaruhi pula oleh kepemimpinan kepala sekolah yang belum efektif dalam manajemen organisasi sekolah sehingga berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru.James E.Neal J.R.Junior dalam Wasliman (2008:14) mengemukakan bahwa kinerja mengajar guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah. Populasi yang diambil adalah seluruh guru SD Negeri yang ada di Lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Sukagumiwang yang tersebar di 18 sekolah dengan Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 69 otang guru . Teknik Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing SD Negeri se Kecamatan Sukagumiwang, sedangkan teknik yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah.
Hasil korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0.867. Besar pengaruh atau kontribusi variabel Kepemimpinan kepala sekolah terhadap Kinerja Guru sebesar 75.2 % variasi perubahan Kinerja Guru ditentukan oleh Kepemimpinan Kepala sekolahnya sedang sisanya 24,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Implikasi dari penelitian ini disarankan agar kepala sekolah dapat mengimplementasikan pola kepemimpinan yang mengikuti manajemen berbasis sekolah secara baik. Hal ini dapat dilakukan dengan bersikap secara bijak dalam memberikan tugas atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolahnya dengan mempertimbangkan kondisi psikologi setiap guru/pegawai yang dihadapinya. Dengan kata lain, pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing guru harus dilakukan secara terencana dan terarah serta dilakukan proses supervisi dan evaluasi secara berkala, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru.

The problem is there are still many teachers who have not shown the attitude and behavior of creative and productive as teachers in carrying out the tasks of learning in school, the teachers are consequently less show high performance in carrying out his duties as a teacher and it is influenced also by the leadership of the head schools that have not been effective in the management of school organization and therefore contributes to the performance of teachers to teach. James E. Neal JRJunior in Wasliman (2008:14) argues that teachers' teaching performance is strongly influenced by the leadership of the principal learning. Population is taken throughout the elementary school teachers in the Environmental Affairs UPTD District Sukagumiwang spread over 18 schools with sampling using the formula of Taro Yamane, so defined sample of 69 teachers otang. Proportional technique used to determine the number of samples from each of the Elementary School District Sukagumiwang se, whereas the technique used is to sample random sampling, the samples are taken using the raffle for all populations at a school.
The results of the correlation between school leadership on teachers' performance for 0867. Much influence or contribution towards the principal variables of Leadership Teacher Performance for 75.2% of the variation changes Teacher Performance Leadership is determined by the Head of school while the rest 24.8% influenced by other factors. The implications of this study suggested that the principal can implement the following pattern of leadership in both school-based management. This can be done by acting wisely in giving tasks or solve problems facing their schools taking into account the psychological condition of each teacher / staff faces. In other words, the division of tasks in accordance with the basic tasks and functions of each teacher must be well planned and directed and performed the process of supervision and periodic evaluations, which is expected to be able to improve teacher performance.
"
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28924
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Permatasari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja Rintisan SMA Bertaraf Internasional di Kabupaten Cirebon. Subyek penelitian adalah guru pengajar. Sampel yang diambil sebanyak 68 orang dengan teknik sampel jenuh. Metode analisis yang digunakan kuantitatif dengan tehnik analisis korelasi. Instrumen disusun dalam bentuk angket dengan menggunakan skala Likers.
Penelitian ini membuktikan bahwa: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sebesar 0.731.

The objective of this research were to examine the contribution of the influence leadership and climate school to the performance of Pioneering International Standard Senior High School (RSBI) in Cirebon Distric. The subject consist of class teachers. The total sampel was taken 68 by using saturation sampling technique. Research method which is used is quantitative by using correlation analisys. The instrument was arranged in the form of Likert Scale.
The research implied the influence that: first, there was a positive and significant correlation between leadersheep and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.583. Second, there was a positive and significant correlation between school climate and performance Pioneering International Standard Senior High School of 0.534.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sabar budi Raharjo
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyelenggaraan sekolah yang menyenangkan di SMA Negeri I Pakem Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru, dan siswa. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, dan analisis data menggunakan analisis interaktif melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem Sleman merupakan sekolah yang menyenangkan baik dari segi kepemimpinan kepala sekolah, dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, kegiatan pembelajaran, layanan prima, dan iklim kelas. Pengelolaan sekolah terfokus pada hal-hal tersebut yang mengkondisikan Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem menjadi sekolah favorit, unggulan, dan menyenangkan. Kajian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan indikator yang paling utama dalam mewujudkan sekolah unggul yang menyenangkan.
"
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Uttomo
"Penelitian mengenai manajemen mutu terpadu dalam pendidikan dilakukan berangkat dari pentingnya lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu. Usaha ini harus dilaksanakan oleh semua unsur lembaga sejak awal secara terpadu dan berkesinambungan. Penerapan manajemen mutu terpadu pada sekolah bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, menjaga mutu serta meningkatkan mutu secara berkesinambungan.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap capaian manajemen mutu terpadu pada SMP Negeri 2 Sindang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data campuran atau mixed method. Penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu semua guru yang berjumlah 45 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis faktor dan analisis regresi ganda dengan metode stepwise untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap capaian manajemen mutu terpadu.
Berdasarkan analisis faktor terbentuk 1 (satu) variabel terikat yaitu capaian manajemen mutu terpadu dan 6 (enam) variabel bebas yaitu : sarana dan prasarana sekolah, evaluasi berkelanjutan, promosi sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, bahasa pengantar dan penguasaan teknologi, serta layanan bagi pelajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh sangat signifikan terhadap capaian manajemen mutu terpadu pada SMP Negeri 2 Sindang RSBI Kabupaten Indramayu adalah sarana dan prasarana sekolah, serta evaluasi berkelanjutan. Sedangkan faktor-faktor yang kurang signifikan berpengaruh adalah promosi sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, bahasa pengantar dan penguasaan teknologi, serta layanan bagi pelajar.
Pemerintah daerah seharusnya dapat membuat kebijakan pemerataan pendidikan bagi siswa agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam menerima layanan pendidikan. Dinas pendidikan kabupaten Indramayu dapat meningkatkan program evaluasi untuk mencapai mutu proses pembelajaran pada setiap sekolah. Sekolah juga dapat menjalin relasi atau kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan mutu sekolah.

The research about total quality management in education was done as the importance of educational institution to improve the quality. This effort must be done continuously. The implementation of total quality management at school was aimed to produce the qualified outcomes, to maintain and improve the quality continuously.
This study is aimed to know the determinant factors toward the performance of total quality management at SMP Negeri 2 Sindang the pioneering international school (RSBI) in Indramayu regency. This study used quantitative approach with a mixture of data collection techniques or mixed method. In this study used is total sampling of all teachers, 45 teachers. The data analysis technique used was factor analysis and multiple regression analysis with stepwise method to find the variables that determine the performance of total quality management.
Based on the factor analysis there is one dependent variable, and that is the achievement of total quality management and six independent variables, namely: school facilities and infrastructure, on going evaluation, school promotion, school principal leadership, delivery language and technology mastery, also the service for students.
The results of this study show that the determinant factors significantly influence the achievement of total quality management at SMP Negeri 2 Sindang RSBI in Indramayu regency are school facilities and on going evaluation. While the less significantly influence the achievement of total quality management are school promotion, school principal leadership, delivery language and technology mastery, also the service for students.
The local government should be able to make the policy of equitable access for student to get the educational service. Educational institution in Indramayu can improve the evaluation program to get the teaching learning quality for every school. The schools can also make the relation or cooperation with the stakeholders to improve the quality of schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Irianti
"Tesis ini membahas tentang pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian assosiatif dengan data kuantitatif. Latar belakang masalah mengindikasikan bahwa kompetensi dan motivasi kerja pengawas sekolah belum cukup optimal baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten Ciamis secara khusus. Untuk itu, tesis ini bertujuan menganalisis serta mengkaji seberapa besar pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas sekolah.
Hasil yang didapat secara statistik menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas secara simultan, dengan nilai r Square sebesar 0,627dan taraf signifikansi 0,000 < α 0,05. Di sisi lain, dinas pendidikan perlu menekankan kembali pentingnya peningkatan profesionalisme untuk menunjang terealisasinya tujuan pendidikan nasional.

This thesis discusses about the influence of competence and performance motivation toward school superintendents? professionalism. This research belongs to associative research with quantitative data. Factual problem indicates that the competence and performance motivation of school superintendents is not good enough at national, provincial and regional level (Ciamis region in particular). Therefore, this thesis is aimed to analyze and discuss how big/ how significant the influence of performance motivation and competence toward school superintendents? professionalism.
The result of the research, statistically, shows that there?s a positive ang significant influence of competence and performance motivation toward school superintendents? professionalism, with r square value (r determinant) 0,627 and significance level 0,000 < α 0,05. In the other side, Education Board has to re-encourage the importance of improving professionalism to gain the National education goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asiroh
"Mutu pendidikan di suatu institusi pendidikan, harus merujuk kedelapan standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Beberapa indikator mutu pendidikan adalah: Kualitas peserta didik baru yang diterima, Kualifikasi dan Kompetensi Guru, Kecukupan Peralatan Praktek, ketersediaan buku pelajaran, ketepatan waktu belajar mengajar, keterlaksanaan pengawasan, kepemimpinan kepala sekolah, dan persentase kelulusan.
Dunia pendidikan SMK belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat, fenomena ini ditandai dengan rendahnya mutu lulusan, Kualitas lulusan pendidikan kurang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan pembangunan, serta keadaan yang kontras antara SMKN 1 Losarang dengan SMK Cendikia Bangodua, terutama sumber daya fisik, Kompetensi dan Kualifikasi guru. Selain hal tersebut juga karena prestasi SMKN 1 Losarang hingga tingkat Nasional, dan 3 kali bertrut-turut meraih nilai UN tertingi se Jawa Barat sedangkan Nilai UN SMK Cendikia tahun 2011 terendah. Dalam tesis ini menganalisis bagaimana Mutu kedua satuan Pendidikan tingkat SMK di Indramayu, yaitu Mutu Pendidikan SMKN 1 Losarang dan SMK Cendikia Bangodua Indramayu. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif atau mix method.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mutu SMKN 1 Losarang sudah cukup baik, terutama ketepatan waktu belajar mengajar guru. Lingkungan dan sumber daya fisik dan kualifikasi dan kompetensi guru antara SMKN 1 Losarang dan SMK Cendikia Bangodua cukup kontras, sumber daya fisik dan kualifikasi dan kompetensi guru pada SMKN 1 Losarang cukup memuaskan, sedangkan sumber daya fisik dan kompetensi dan kualifikasi guru di SMK Cendikia Bangodua Indamayu masih kurang memuaskan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan pada SMK tersebut diharapkan agar kompetensi guru serta sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar dapat dioptimalkan lagi.

The quality of education at an educational institution, should refer to the eight national education standards which include content standards. Namely process, competency, facilities and infrastructure, management, funding, and standards of educational assessment. Some indicators of the quality of education are: The quality of new students accepted, teacher qualifications and competencies, sufficiency practice equipment, textbook availability, teaching and learning timeliness, implementation of supervision, principal leadership, and the percentage of graduation.
Vocational education can not fully meet the expectations of society, the phenomenon is characterized by low quality of graduates, quality of graduate education less according to labor market needs and development, as well as the contrast condition between state vocational high school 1 Losarang and vocational high school Cendikia Bangodua, especially physical resources, competencies and qualifications of teachers. In addition it is also because the achievement state vocational high school 1 Losarang and vocational high school Cendikia Bangodua gains the National level, and 3 times continuosly gets the highest score among the vocational school in west java while Cendikia Bangodua gets the lowest. This thesis to analyzes how the quality of both of the vocational school using both quantitative and qualitative or mix-method.
The results of the study showes that the Quality of state vocational high school 1 Losarang 1 Losarang already quite good, especially the timeliness of teachers? teaching and learning procces. The environmental and physical resources and the qualifications and competence of teachers between state vocational high school 1 Losarang and vocational high school Cendikia Bangodua, are still quite a contrast, physical resources and the qualifications and competence of the teachers at state vocational high school 1 Losarang quite satisfactory, while Cendikia Bangodua still less satisfactory. To improve the quality of education at the vocational school is recomanded that the competence of teachers and facilities that support teaching and learning process should be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"Ketahanan Sekolah yang baik ditandai adanya kepemimpinan kepala sekolah yang kuat dan etos kerja guru yang tinggi. Sebuah arah pemikiran yang menjadi langkah awal dalam penyusunan tesis ini. Untuk menghasilkan pemahaman yang akurat berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan Etos Kerja Guru dalam upaya meningkatkan ketahanan sekolah di SMA Negeri kota Bekasi, dilaksanakan penelitian dengan metode campuran pada 3 sekolah SMA Negeri di kota Bekasi. Informasi yang diperoleh dengan mengadakan kuesioner tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap guru dan siswa, wawancara mendalam tentang etos kerja guru dan upaya peningkatan etos kerja guru, observasi lapangan, serta dokumentasi. Dalam diri kepala sekolah, kemampuan kependidikan, personal, relasional, intelektual dan keorganisasian menjadi indicator utama kepemimpinan agar sekolah dapat berkembang sesuai dengan visi-misi, tujuan sekolah serta dapat meningkatkan ketahanan sekolah. Etos kerja guru sebagai faktor lainnya ditandai melalui pemaknaan bahwa kerja adalah rahmat, amanah, panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan serta bentuk pelayanan. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri kota Bekasi sudah berupaya untuk menciptakan kondisi untuk menjaga tingkat ketahanan sekolah bahkan upaya untuk meningkatkannya. Adapaun tahapan-tahapan yang sudah dilakukan yaitu peningkatan kualitas manajemen sekolah, kedisiplinan, rasa kebersamaan-kepemilikan atas sekolah, saling menghormati, bekerja sesuai tugasnya dengan sungguh-sungguh dan tanggungjawab, berkomunikasi secara efektif-efisien, serta bertingkah laku sopan dan baik kepada setiap elemen sekolah.

Good schools resilience marked by strong principal?s leadership and high teacher?s work ethic, was the foundation concept for forming this thesis. To produce an accurate understanding related to school leadership and teacher Work Ethics in order to increase the resilience of schools in SMA Bekasi, research conducted by the mix method at 3 state high school in Bekasi city. Information obtained by conducting a questionnaire on school leadership to teachers and students, interview about teachers work ethic and how to increase it, observation, and documentation. Within the principal, the ability of educational, personal, relational, intellectual and organizational be a major indicator of leadership so that schools can develop in accordance with the vision, mission, goals, and can improve the schools resilience. Teacher?s work ethic as other factors characterized by the meaning that work is mercy, trust, calls, actualization, worship, art, honor and form of service. In general, it can be concluded that SMA Bekasi has sought to create the conditions to maintain the degree of schools resilience and even attempt to increase it. The steps that have been done is improving the quality of school management, discipline, a sense of community-ownership of the school, mutual respect, to work in accordance duties earnestly and responsibility, communicate effectively and efficiently, and behave polite and kind to each element of the school."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library