Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprijanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Kemangi (Ocimum americanum L.) merupakan tanaman aromatik yang mengandung sitral yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari minyak atsiri daun kemangi (Ocimum americanum L.) pada tikus yang diinduksi dengan karagenan. Tikus jantan dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing terdiri dari empat ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol negatif diberi larutan CMC 0,5%, kelompok II sebagai kontrol positif diberi natrium diklofenak, kelompok III diberi sitral, kelompok IV, V dan VI diberi minyak atsiri daun kemangi 40 mg/200 g BB, 80 mg/200 g BB, dan 160 mg/200 g yang diemulsikan dengan larutan CMC 0,5%. Setelah 30 menit pemberian zat uji, telapak kaki tikus diinduksi dengan 0,2 mL karagenan untuk menimbulkan udem. Volume udem diukur dengan menggunakan pletismometer setiap jam selama enam jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya penghambatan inflamasi paling baik sebesar 44,83% pada dosis 160 mg/200 g BB. Dosis 160 mg/200 g BB menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kontrol negatif. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi.

Kemangi (Ocimum americanum L.) is an aromatic plant that contains citral and known as anti-inflammatory agent. The aim of this study was to determine the anti-inflammatory activity of the essential oil kemangi leaves (Ocimum americanum L.) on carrageenan-induced rat. The male rats were divided into six groups, each consisting of four rats. Group I as negative control was given 0.5% CMC solution, group II as positive control was given diclofenac sodium, group III was given sitral, groups IV, V and VI were given 40 mg/200 g BW, 80 mg/200 g BW, and 160 mg/200 g BW essential oil of Ocimum americanum L., emulsified in 0.5% CMC solution. After 30 minutes of test substance administration, left paw of rats injected by 0.2 mL of carrageenan to induce edema. Edema volume was measured using pletismometer every hour for six hours. The result showed that at dose 160 mg/200 g BW gives the best effect in inhibited the inflamation response 44,83%. There was significant difference (p<0.05) at dose 160 mg/200 g BB to negative control. From this study can be concluded that essential oil kemangi leaves has anti-inflammatory activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: sekolah Tinggi Farmasi Indonesia,
615 JSTFI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
"[ABSTRAK
Konsumsi sayuran di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, sayuran menganding parasit usus yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Penggunaan pupuk dan irigasi berkontribusi dalam pencemaran sayuran ini. Sayuran yang memiliki risiko tinggi mentransmisikan parasit usus ke tubuh manusia adalah sayuran yang tergolong lalapan, contohnya kemangi.Kemangi 100 g dimasukkan dalam gelas. Perendaman dilakukan selama 24 jam menggunakan air atau larutan detergen. Melalui penyaringan, presipitat
diambil dan disentrifuse 2500 rpm selama 5 menit. Endapan diambil dan dikumpulkan dalam 1 tabung dan didiamkan selama beberapa menit. Pengamatan di bawah mikroskop dilakukan pada endapan tabung tersebut. Terdapat kontaminasi parasit usus 100% pada sayuran dengan rincian Ascaris lumbricoides 4,6%, Trichuris trichiura 1,1%, cacing tambang 0%, Giardia lamblia 48,9%, Entamoeba histolytica 17,0%, Entamoeba coli 28,4%. Pasar tradisional mengandung 1.580 (56%) parasit usus dan pasar swalayan mengandung 1.240 (44%) parasit usus. Perendaman pada detergen menghasilkan 2.820 (70,3%) parasit usus dan air menghasilkan 1.190 (29,7%) parasit usus.Tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah parasit usus pada sayuran kemangi yang dijual di pasar tradisional dan swalayan Jakarta. Perbedaan bermakna jumlah parasit usus ditemukan pada penggunaan media perendaman detergen dan air.

ABSTRACT
Vegetable consumption in Indonesia has increased from year to year. However, vegetables menganding intestinal parasites that can cause disease in humans. The use of fertilizers and irrigation contribute to the contamination of vegetables. Vegetables that have a high risk of intestinal parasites transmit to the human body is classified as vegetables fresh vegetables, such as basil. Basil 100 g inserted in the glass. Soaking for 24 hours using water or detergent solution. Through filtering, the precipitate was taken and centrifuged 2,500 rpm for 5 minutes. The precipitate was taken and collected in one tube and allowed to stand for a few minutes. Observation under a microscope performed on the sediment tube.There intestinal parasite contamination of vegetables by 100% on the details of Ascaris lumbricoides 4.6%, Trichuris trichiura 1.1%, 0% of hookworm, Giardia lamblia 48.9%, 17.0% Entamoeba histolytica, Entamoeba coli 28.4%. Traditional markets containing 1,580 (56%) and intestinal parasites containing 1,240 supermarkets (44%) of intestinal parasites. Soaking in detergent resulted in 2,820 (70.3%) of intestinal parasites and water produces 1,190 (29.7%) of intestinal parasites. There was no significant difference in the number of intestinal parasites in vegetables basil sold in traditional markets and supermarkets Jakarta. Significant differences in the number of intestinal parasites found in the use of detergent and water immersion media., Vegetable consumption in Indonesia has increased from year to year.
However, vegetables menganding intestinal parasites that can cause disease in humans. The use of fertilizers and irrigation contribute to the contamination of vegetables. Vegetables that have a high risk of intestinal parasites transmit to the human body is classified as vegetables fresh vegetables, such as basil. Basil 100 g inserted in the glass. Soaking for 24 hours using water or detergent solution.
Through filtering, the precipitate was taken and centrifuged 2,500 rpm for 5 minutes. The precipitate was taken and collected in one tube and allowed to stand for a few minutes. Observation under a microscope performed on the sediment tube.There intestinal parasite contamination of vegetables by 100% on the details of Ascaris lumbricoides 4.6%, Trichuris trichiura 1.1%, 0% of hookworm, Giardia
lamblia 48.9%, 17.0% Entamoeba histolytica, Entamoeba coli 28.4%. Traditional markets containing 1,580 (56%) and intestinal parasites containing 1,240 supermarkets (44%) of intestinal parasites. Soaking in detergent resulted in 2,820 (70.3%) of intestinal parasites and water produces 1,190 (29.7%) of intestinal parasites. There was no significant difference in the number of intestinal parasites in vegetables basil sold in traditional markets and supermarkets Jakarta.
Significant differences in the number of intestinal parasites found in the use of detergent and water immersion media.]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library