Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yuliani
"ABSTRAK
Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatnya risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan post-test only group. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat. Hasil post-test menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p< 0,05). Perencanaan pulang anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya asuhan keperawatan anak yang berpusat pada keluargadi rumah sakit."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yuliani
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan posttest only group design. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat.
Hasil posttest menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Perencanaan pulang perawatan anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit.

Pneumonia is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for pneumonia and increased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The aims of this study was identify the effect of discharge planning for maternal ability in caring the child pneumonia at home. This research was a study of quasi-experiment with group posttest only design. Study sample was 26 respondents in two hospitals in West Sulawesi.
The result were describe the post-test level of knowledge and skills each group different significantly (p < 0,05), and mothers in the intervention group capable of caring for child pneumonia, significantly different to the control group (p < 0,05). Discharge planning about pneumonia in children should be administered structured to support the implementation of family centered care concept in pediatric nursing at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Kompyang Sulisnadewi
"Diare merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya diare dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan ibu merawat anak diare. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only with group control design. Sampel penelitian sebanyak 62 responden di dua rumah sakit di Denpasar. Hasil post-test menggambarkan bahwa skor pengetahuan, sikap, dan keterampilan masingmasing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05) dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak diare, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p= 0,000; α= 0,05). Pendidikan kesehatan perawatan anak diare hendaknya diberikan secara intensif guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chatarina Suryaningsih
"Demonstrasi dan pendampingan menyusui merupakan pendidikan kesehatan, untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh demonstrasi dan pendampingan menyusui terhadap motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre and post test nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yang terdiri dari 38 responden.
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh demonstrasi dan pendampingan menyusui terhadap motivasi dan kemampuan ibu dalam pemberian ASI pada kelompok intervensi (p < 0,05). Disarankan agar metode demonstrasi dan pendampingan menyusui dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan untuk meningkatkan program pemberian ASI pada bayi.

The demonstration and guidance in breast feeding is a health education that aims at increasing the motivation and the ability of nursing mothers to provide milk. The research aims at identifying the effects of the demonstration and the guidance as aforementioned. The design of the research is quasi-experiment which employed the preand post-test nonequivalent control group design. Consecutive sampling was used to gather data from 38 respondents.
The results indicated that there were effects of such demonstration and guidance towards the mothers' motivation and ability to nurse their children in the intervention group (p < 0,05). The study recommended that the same demonstration and guidance method be implemented as a nursing intervention to improve breast feeding programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Kompyang Sulisnadewi
"Diare merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya diare dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemampuan ibu merawat anak diare. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan posttest only group design. Sampel penelitian adalah 62 responden di dua rumah sakit di Denpasar. Hasil post-test menggambarkan skor pengetahuan, sikap dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05) dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak diare, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p=0,000; α=0,05). Pendidikan kesehatan perawatan anak diare hendaknya diberikan secara intensif guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit.

Diarrhea is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for diarrhea and increased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The aims of this study was identify the effect of health education for maternal ability in caring the child diarrhea. This research was a study of quasi-experiment with the design group posttest only design. Study sample was 62 respondents in two hospitals in Denpasar. The results were describe the posttest scores of knowledge, attitudes and skills of each group different significantly (p <0.05). Mothers in the intervention group capable of caring for child diarrhea, significantly different to the control group (p = 0.000; α = 0, 05). Health education about diarrhea in children should be given intensive to support the implementation of family centered care concept in pediatric nursing at hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Mansye Soeli
"Stimulasi bayi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar bayi yang diberikan dari lingkungan luar hidup bayi. Kegiatan stimulasi yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kemampuan bayi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre post test with control group. Responden dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 80 ibu dan bayinya.
Hasil penelitian menunjukkan terapi kelompok terapeutik meningkatkan kemampuan ibu, kemampuan bayi dan rasa percaya bayi secara bermakna (p< 0,05) serta lebih tinggi secara bermakna dibanding ibu yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik.Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai bayi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Restiana
"Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi kelompokterapeutik terhadap kemampuan ibu menstimulasi perkembangan bayi serta perkembangan rasa percaya di kelurahan Mulyasari, Tasikmalayas, Hasil penelitian menujukkan peningkatan kemampuan kognitif, psikomotot dn perkemabangan rasa percaya bayi secara bermakna pada ibu yang mendapat TKT. penngkatan kemampuan kognitif, psikomotor sertaperkembangan rasa percaya bayi lebih tinggi secara bermakna pada ibu yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingka ndengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi ibu yang mempunyai usai bayi.

The aim of this research her to get comprehensive picture about the influence therapeutic group therapy to mother's ability stimulating for infant, and infant development trust in district of Mulyasari, Tasikmalaya. Result showed increased cognitive ability, psychomotor, and infant development of trust is significantly. Increaased cognitive skills, psychomotro and growth child trust was significantly higer in mother who receive therapy compared with teament groups that received no therapy group. Therapy group is recommended to be done within the framework of health services in the community as a form of mental health servicesfor mother with infant age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yefta Primasari
"Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadinya gagal tumbuh pada anak kanak-kanak akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting dapat terjadi sejak masih dalam kandungan dan baru dapat teridentifikasi pada usia 2 (dua) tahun. Faktor risiko stunting meliputi faktor biologis, psikologis, dan sosial. Dampak yang dapat tejadi pada kanak-kanak yang mengalami
stunting selain pada pertumbuhan, dapat berdampak pula pada perkembangan kanak-kanak stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT) terhadap peningkatan perkembangan kanak-kanak stunting dan tidak stunting. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental pre post test with control group. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 responden yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok stunting intervensi I, tidak stunting intervensi I, dan tidak stunting intervensi II. Kelompok intervensi I diberikan tindakan pendidikan kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT), sedangkan kelompok intervensi II hanya diberikan tindakan pendidikan kesehatan. Pengambilan data dengan penyebaran kuesioner secara online. Hasil penelitian ini terjadi perubahan pertumbuhan tinggi badan, aspek perkembangan, tugas perkembangan, dan kemampuan ibu pada kanak-kanak tidak stunting secara signifikan setelah diberikan tindakan pendidikan kesehatan (p value <0,005). Terjadi perubahan pertumbuhan tinggi badan, aspek perkembangan, dan tugas perkembangan pada kanak-kanak tidak stunting lebih tinggi dibandingkan dengan kanak-kanak stunting setelah diberikan tindakan pendidikan kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT) kanak-kanak (p value <0,005). Terdapat perbedaan aspek perkembangan, tugas perkembangan, dan kemampuan ibu antara kanak-kanak tidak stunting pada kelompok intervensi I dan kelompok intervensi II (p value < 0,005). Terdapat perbedaan pertumbuhan tinggi badan, aspek perkembangan, dan kemampuan ibu dalam pola asuh nutrisi (perilaku) antara kelompok intervensi I stunting dan kelompok intevensi I tidak stunting (p value < 0,005). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendidikan kesehatan dan terapi kelompok terapeutik (TKT) dapat meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, serta kemampuan ibu pada kanak-kanak stunting dan tidak stunting. Penyediaan perawat generalis yang kompeten dalam memberikan Pendidikan Kesehatan dan tersedianya perawat spesialis jiwa di Puskesmas untuk pelaksanaan terapi kelompok terapeutik (TKT) untuk meningkatkan perkembangan psikososial serta meningkatkan kemampuan ibu pada kanak-kanak stunting maupun tidak stunting

Stunting is a condition where the occurrence of failure to thrive in children as a result of chronic malnutrition so that the child is too short for his age. Stunting can occur since it is still in the womb and can only be identified at the age of 2 (two) years. The risk factors for stunting include biological, psychological, and social factors. The impact that can occur on stunted children in addition to growth, can also have an impact on the development of stunted children. The purpose of this study was to determine the effect of health education and therapeutic group therapy (TKT) on the improvement of stunting and non-stunting childhood development. This research method used a quasi experimental design pre post test with control group. The sample in this study amounted to 102 respondents who were divided into 3 groups, namely the intervention group stunting I, not stunting intervention I, and intervention stunting II. The intervention group I was given health education action and therapeutic group therapy (TKT), while the intervention group II was only given health education action. Collecting data by distributing questionnaires online. The results of this study were significant changes in height growth, developmental aspects, developmental tasks, and the ability of mothers to not stunt children after being given health education measures (p value <0.005). There was a change in height growth, developmental aspects, and developmental tasks in non-stunting children which was higher than in stunted children after being given health education measures and therapeutic group therapy (TKT) for children (p value <0.005). There were differences in aspects of development, developmental tasks, and maternal abilities between non-stunting children in the intervention group I and the intervention group II (p value <0.005). There were differences in height growth, developmental aspects, and the ability of mothers in nutritional care (behavior) between the intervention group I stunting and the intervention group I did not stunting (p value <0.005). The conclusion of this study is that health education and therapeutic group therapy (TKT) can improve growth, development, and the ability of mothers in stunted and non-stunting children. Provision of competent generalist nurses in providing Health Education and the availability of psychiatric nurses at the Puskesmas for the implementation of therapeutic group therapy (TKT) to improve psychosocial development and improve the ability of mothers in stunted and non-stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library