Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Puti Puspa Juwita
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh efektivitas dewan komisaris, efektivitas komite audit, dan kinerja modal intelektual terhadap probabilita kelayakan kredit. Penilaian efektivitas dewan komisaris dan komite audit dilakukan menggunakan scoring yang dikembangkan oleh Hermawan (2009) berdasarkan karakteristik- karakteristiknya yaitu independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi untuk dewan komisaris, serta aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi untuk komite audit. Kinerja modal intelektual diukur menggunakan metode VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic (1998) dan probabilita kelayakan kredit, dilihat dari daftar perusahaan yang dinyatakan layak mendapatkan kredit menurut majalah Infobank edisi April 2011. Penelitian ini menggunakan 193 perusahaan nonkeuangan yang tercatat di BEI pada tahun 2010. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan pada efektivitas dewan komisaris dan komite audit terhadap probabilita kelayakan kredit perusahaan. Selain itu, juga tidak terdapat perngaruh yang signifikan dari efektivitas dewan komisaris dan komite audit dengan kinerja modal intelektual. Walaupun demikian, kinerja modal intelektual sendiri memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap probabilita kelayakan kredit. Selain itu, pengaruh kinerja modal intelektual tetap berpengaruh positif dan signifikan terhadap probabilita kelayakan kredit meskipun diuji secara bersama-sama dengan efektivitas dewan komisaris dan komite audit.
The purpose of this research is to examine the effects of board of commissioner effectiveness, audit committee effectiveness, and intellectual capital performance on the probability of creditworthiness. Board of commissioner and audit committee effectiveness are assessed by using scoring method developed by Hermawan (2009). The effectiveness of board of commissioner is assessed based on its independency, activity, size, and competence. Meanwhile, audit committee effectiveness is assessed based on its activity, size, and competence. Intellectual capital performance is measured by using VAICTM, a method developed by Pulic (1998), and creditworthiness is measured based on the assessment done by Infobank Magazine April 2011. This research was using 193 samples of non- financial companies that listed at Indonesia Stock Exchange in 2010. The results of this research show that there is no significant effect of board of commissioner and audit committee effectiveness on the probability of creditworthiness. Besides, there is no significant effect of board of commissioner and audit committee effectiveness on intellectual capital performance. However, there is positive and significant effect of intellectual capital performance on the probability of creditworthiness. Moreover, there is still a positive and significant effect of intellectual capital performance on the probability of creditworthiness even though it was tested with board of commissioner and audit committee effectiveness altogether."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44354
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arvica Fetris Puspitaweni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model diskriminan yang memiliki konsistensi hasil paling baik dalam menilai kelayakan kredit peusahaan sektor manufaktur. Penelitian menilai kelayakan kredit perusahaan berdasarkan kinerja keuangan perusahaan di masa lalu melalui analisis diskriminan dan berdasarkan kondisi struktur modal perusahaan untuk melihat prospek perusahaan di masa depan melalui analisis struktur modal optimal. Penelitian ini menggunakan dua model yaitu Model I mengacu pada Model Altman Z-Score dan Model II menggunakan variabel-variabel yang menjadi best predictor pada penelitian sebelumnya. Penelitian menggunakan data laporan keuangan selama lima periode 2010-2015 . Penelitian menemukan bahwa Model I dengan cut-off point kedua memiliki konsistensi hasil paling baik yaitu 47 dalam menilai kelayakan kredit perusahaan manufaktur dengan menggunakan analisis diskrimiman dan struktur modal optimal.
This study aims to find discriminant models that have the best consistency in assessing the corporate creditworthiness on manufacturing sector. This study assesses the corporate creditworthiness based on the historical corporate finance performance by using discriminant analysis and based on the condition of corporate capital structure to know the prospect of the firms in the future. This study uses two models, Model I refers to Altman Z Score Model and Model II uses the best predictor variables in previous studies. This study uses financial statement data for a 5 year period 2010 2015 . The result of the study shows that Model I with the second cut off point has the best consistency of 47 in assessing corporate creditworthiness on manufacturing sector by using discriminant analysis and optimal capital structure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66945
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dilasari Nur Budiastiti
"Transaksi antara pihak yang memiliki hubungan istimewa merupakan salah satu bentuk praktik transfer pricing dengan menetapkan harga transfer internal dalam satu grup usaha, seperti transaksi pembayaran biaya bunga pinjaman yang diangkat pada penelitian ini. Pengujian tingkat suku bunga diawali dengan menganalisis substansi transaksi untuk memastikan transaksi yang dilakukan adalah transaski pinjaman. Selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan kredit peminjam, mengevaluasi ketentuan pinjaman, dan mengestimasi kewajaran tingkat bunga pinjaman berdasarkan suku bunga pasar wajar. Penilaian kelayakan kredit dapat ditentukan dari credit rating peminjam dengan menganalisis aspek kualitatif yang diperoleh dari analisis fungsional dan aspek kuantitatif yang diperoleh dari perhitungan rasio keuangan perusahaan. Pembanding yang diperoleh perlu dilakukan penyesuaian kembali untuk memperoleh pembanding yang andal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha untuk menguji kewajaran transaksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat suku bunga transaksi pembayaran biaya bunga pinjaman yang dilakukan Wajib Pajak telah memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dengan memperhitungkan credit rating Wajib Pajak. Selain itu dilakukan penyesuaian menggunakan teorema paritas bunga (Interest Rate Parity/IRP).
Transaction between related parties is one from of transfer pricing by setting internal transfer prices in a business group. Such as loan interest payment transaction in this study needs to be analyzed based on arm’s length principle in order to verify the reasonabless interest rate. The interest rate test begins with verifying the transaction to ensure the transaction is a loan. Subsequently an assessment of the borrower’s creditworthiness, evaluating loan conditions, and estimating loan interest rate based on fair market interest rate. Creditworthiness assessment can be determined from the borrower’s credit rating analysis of qualitative aspect obtained from functional analysis and analysis of quantitative aspect obtained from calculation of the company’s financial ratios. This study used a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques and literature study. The results showed the interest rates of loan interest payment transactions conducted by taxpayer has fulfilled the arm’s length principle by collecting taxpayers' credit ratings. And this study also uses the Interest Rate Parity (IRP) approach to make comparisons adjustment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library