Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keliat, Budi Anna
"ABSTRAK
Manusia sepanjang perjalanan hidupnya selalu berusana untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dalam usahanya tersebun tidak jarang ia mengalami hambatan-hambatan atau kegagalan yang merupakan pengalaman hidup yang dialami setiap orang. Selain itu setiap orang yang menjalani kehidupan didunia ini pasti mengalami kehilangan, seperti kehilangan teman atau orang yang dicintai, kehilangan pendengaran atau penglihatan, kehilangan kemandirian
karena sakit, atau kehilangan kehidupan itu sendiri.
Seorang individu yang menderita suatu Penyakit dan harus dirawat di rumah sakit akan mengalami kehilangan, dimana dengan keadaan tersebut ia mengalami kehilangan secara biologis, psikologis dan sosial. Respon klien dalam menghadapi keadaan ini sangatMbervariasi untuk tiap individu, mulai dari respon yang adaptif sampai ke respon yang maladaptif. Klien yang mulai menyadari kenyataan bahwa ia manderita suatu penyakit, dapat jatuh pada
keadaan depresi, dimana ia merasa sedih kecewa, atau merasa bersalah atas kejadian yang menimpa dirinya."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1991
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Mulyana
"Perusahaan penerbangan selaku pengangkut memiliki tanggung jawab terhadap penumpang dikarenakan adanya hubungan kontraktual yang terjadi diantara mereka, yaitu melalui perjanjian pengangkutan yang dituangkan ke dalam tiket. Namun, kadang kala dalam melaksanakan kewajibannya tersebut, perusahaan penerbangan tidak terlepas dari adanya kelalaian-kelalaian, seperti hilang atau musnahnya barang bagasi. Hukum perdata mengenal dua jenis tanggung jawab, yaitu tanggung jawab berdasarkan wanprestasi dan tanggung jawab berdasarkan perbuatan melawan hukum. Dalam penulisan ini, Penulis mencoba menganalisa kasus gugatan perbuatan melawan hukum mengenai hilangnya barang bagasi antara Eunike Mega Apriliany selaku Penggugat melawan PT. Garuda Indonesia selaku Tergugat. Dalam kasus ini, Penggugat menggugat Tergugat dikarenakan barang bagasi Penggugat hilang dan di dalamnya terdapat barang-barang seharga $ 6.862 US. Majelis Hakim Pengadilan Negeri memutus Tergugat bersalah melakukan perbuatan wanprestasi dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi $ 3.556 US. Majelis Hakim pada tingkat banding dan kasasi menguatkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri. Majelis Hakim Pengadilan Negeri berpendapat bahwa Tergugat telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan hubungan kontraktual, oleh karena itu Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi dan harus membayar ganti rugi kepada Penggugat. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatoris. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif.

Airlines as a carrier have a responsibility toward passengers due to contractual relationships that occur between them through carriage agreements settled on the ticket. However,in carrying out these duties airlines are sometimes negligent.These negligence include loss or destruction of the passengers’ baggage. Civil law recognizes two types of liabilities, which are responsibility by default and liability under tort. In this paper, the author tries to analyze the case of tort lawsuit regarding the loss of baggage between Eunike Mega Apriliany as Plaintiff against PT. Garuda Indonesia as the Defendant. In this case, the Plaintiff sued the Defendant because the Plaintiff lost her baggage and included items costing $ 6,862 US. Assembly District Court Judge decided that the Defendant was guilty of breach of contract and orderedthe Defendant to pay damages of$ 3,556 US. The judges on appeal and cassation upheld the ruling Council of District Court Judges. The Judges of the District Court found that the Defendant was negligent in performing its obligations under the contractual relationship. Therefore,the Defendant committed a breach of contract and should pay damages to the Plaintiff. This research is explanatory and based on literature studies.The type of data used is secondary data. The data collection tool used is the study of documents. The data analysis methods used are qualitative methods."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Clarissa
"Latar Belakang: Untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut, selama puluhan tahun para ahli studi epidemiologi kesehatan komunitas menggunakan indeks Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, rerata skor indeks DMF-T penduduk Indonesia sebesar 7,1 yang tergolong tinggi. Kehilangan gigi merupakan kondisi oral ireversibel yang dideskripsikan sebagai indikator final mengenai keparahan kondisi kesehatan gigi dan mulut. Kehilangan gigi menyebabkan kerusakan fungsional, estetika, dan sosial-psikologis serta berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup individu. Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Maka dari itu, diperlukan data mengenai pengaruh berbagai faktor risiko terhadap kehilangan gigi pada berbagai kelompok usia.
Tujuan: Memperoleh data hubungan faktor risiko dan rerata jumlah kehilangan gigi pada subjek usia 31-75 tahun dari radiograf panoramik digital.
Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa 375 sampel radiograf panoramik digital subjek usia 31-75 tahun di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indoneisa (RSKGM FKGUI). Subjek dibagi menjadi 3.
kategori: 31-45 tahun, 46-60 tahun, dan 61-75 tahun. Untuk mendapatkan jumlah kehilangan gigi dan data mengenai faktor risiko umur, jenis kelamin, karies/jumlah restorasi/lesi periapikal, dan kehilangan tulang/penyakit periodontal, dilakukan interpretasi radiograf panoramik digital. Kemudian dilakukan uji reliabilitas intraobserver dan interobserver dengan t-test dan Bland Altman.
Hasil: Median, nilai minimum, dan nilai maksimum jumlah kehilangan gigi pada kelompok usia 31-45 tahun sejumlah 1 (0-5) gigi, usia 46-60 tahun sejumlah 5 (0-19) gigi, dan usia 61-75 tahun sejumlah 10 (2-28) gigi. Jumlah kehilangan gigi antar kelompok usia berbeda bermakna (p<0.05 berdasarkan uji Kruskal Wallis). Jumlah kehilangan gigi bertambah seiring penuaan usia. Analisis korelasi faktor-faktor risiko terhadap kehilangan gigi menunjukkan bahwa usia dan status periodontal berhubungan sangat kuat dengan kehilangan gigi, jumlah karies gigi dan lesi periapikal memiliki hubungan sedang dengan kehilangan gigi, dan jenis kelamin dan jumlah restorasi gigi memiliki hubungan lemah dengan kehilangan gigi.
Kesimpulan: Jumlah kehilangan gigi pada usia 31-45 tahun berbeda bermakna dibandingkan pada usia 46-60 dan 61-75 tahun. Kehilangan gigi cenderung bertambah seiring penuaan usia. Faktor risiko yang hubungannya sangat kuat dengan kehilangan gigi adalah usia dan kehilangan tulang.

Background: To assess community oral health status, for several decades, epidemiologists have always used Decayed, Missing, and Filled Teeth (DMF-T) index. Based on the 2018 Basic Health Research, the mean of DMF-T index of Indonesia’s population was 7.1, which was considered high. Tooth loss is an irreversible oral condition that is often described as the final indicator of oral health status that causes functional, aesthetics, and social-psychological damage that greatly affects life quality. Tooth loss is a multi-factorial phenomenon. Thus, a concrete data is needed to assess the impact of risk factors on tooth loss in several age categories.
Objective: To obtain the data of tooth loss risk factors and the mean of missing teeth in 31-75-year-old subjects from digital panoramic radiograph.
Methods: This study was completed using secondary data of 375 digital panoramic radiographs in Universitas Indonesia Dental Hospital (RSKGM FKGUI). The subjects were devided into 3 categories: 31-45 years old, 46-60 years old, and 61-75 years old. In order to obtain the data of tooth loss and its risk factors: age, gender, caries/restoration/periapical disease, and periodontitis, the digital panoramic radiographs were interpreted. Then, the reliability test for both intraobserver and interobserver were conducted using t-test and Bland Altman test.
Results: The median, minimum, and maximum of tooth loss in the 31-45 years old group is 1 (0-5) teeth, 46-60 years old group is 5 (0-19) teeth, and 61-75 years old group is 10 (2-28) teeth. The number of tooth loss in all age groups are statistically different (p<0.05 in Kruskal Wallis test). The number of tooth loss increases as aging continues. Correlation analysis of the tooth loss risk factors showed that age and periodontitis have a very strong correlation with tooth loss, the number of tooth caries and periapical disease have a moderate correlation with tooth loss, and gender and restoration have a weak correlation with tooth loss.
Conclusion: The number tooth loss occurred in 31-45 years old group subject is significantly different compared to the number of tooth loss in 46-60 and 61-75 years old group. Tooth loss is strongly correlated with age and bone loss.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Sasono Riyadi
"Latar belakang: Perdarahan merupakan faktor resiko dalam suatu tindakan operasi yang dapat mengakibatkan kematian. Perdarahan yang menyebabkan massive hemorrhage ini sering terjadi pada pasien yang mengalami operasi pengangkatan tumor Ameloblastoma. Untuk mengatasi komplikasi perdarahan intraoperasi diperlukan transfusi darah. Karena resiko transfusi darah cukup tinggi maka seorang ahli bedah harus dapat mempertimbangkan kebutuhan transfusi darah secara tepat untuk menghindari komplikasi tersebut. Tujuan: Untuk menganalisa hubungan lama operasi, luas defek, dan tipe histopatologi terhadap kehilangan darah intraoperasi dan kebutuhan transfusi darah pada bedah reseksi rahang kasus Ameloblastoma. Metode: Studi ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian retrospektif. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara lama operasi nilai p = 0.0480(<0.05) dan luas defek reseksi 0.001 (p <0.05) terhadap jumlah kehilangan darah. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara luas defek dengan jumlah kehilangan darah intraoperasi. Khususnya pada klasifikasi L, C, H, LC, LCL, HC.

Background: Bleeding is a risk factor in an operation that can result in death. Bleeding that causes massive hemorrhage often occurs in patients who undergo surgical removal of Ameloblastoma tumors. Blood transfusion is needed to overcome the complications of intraoperative bleeding. Because the risk of blood transfusion is quite high, a surgeon must be able to properly consider the need for blood transfusion to avoid these complications.
Objective: To analyze the relationship between duration of surgery, extent of defect, and histopathological type of intraoperative blood loss and the need for blood transfusion in jaw resection surgeries in Ameloblastoma cases. Method: This study uses observational analytic methods with a retrospective research design. Results: There is a significant relationship between the length of surgery p = 0.0480(<0.05 and the extent of the resection defect 0.001 (p <0.05) to the amount of blood loss.
Conclusion: There is a significant difference between the extent of the defect and the amount of intraoperative blood loss. Especially in the classification of L, C, H, LC, LCL, HC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah Mujahidah
"[ABSTRAK
Ibu yang mengalami kematian bayi akan melalui proses kehilangan dan berduka.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pengalaman kehilangan
dan berduka pada ibu yang mengalami kematian bayi. Penelitian ini menggunakan
metodologi kualitatif dengan desain fenomenologi kepada sepuluh partisipan di
kecamatan Limo kota Depok. Hasil penelitian ini menemukan tujuh tema : penyebab
kematian bayi, tahapan berduka, respon setelah kehilangan, dukungan sistem sosial,
hikmah kehilangan, harapan pasca kehilangan dan strategi koping. Penelitian ini
memberikan saran pada pihka-pihak terkait dalam pendampingan maupun pemberian
asuhan keperawatan kehilangan dan berduka pada ibu yang mengalami kematian
bayi agar ibu dapat bangkit dan melanjutkan hidup kembali.

ABSTRACT
Mothers who experienced the death of a baby would be going through the process of
lost and grieving. The purpose of this research study was to explore the experience of
lost and grieving among women who experienced infant deaths. This research used a
qualitative research method with phenomenological design to ten participants
consisted of mothers in subdistrict Limo Depok city meeting the criteria. The result
of this study revealed seven themes: the causes of infant deaths, the phase of
grieving, responses after loss, social systems support, the lessons of lost, after loss
expectations and coping strategies. It’s recommended that the units should be
actively involved in facilitating and providing nursing care to the mothers to enable
the mothers to cope with the feeling of lost and continues with their happy life., Mothers who experienced the death of a baby would be going through the process of
lost and grieving. The purpose of this research study was to explore the experience of
lost and grieving among women who experienced infant deaths. This research used a
qualitative research method with phenomenological design to ten participants
consisted of mothers in subdistrict Limo Depok city meeting the criteria. The result
of this study revealed seven themes: the causes of infant deaths, the phase of
grieving, responses after loss, social systems support, the lessons of lost, after loss
expectations and coping strategies. It’s recommended that the units should be
actively involved in facilitating and providing nursing care to the mothers to enable
the mothers to cope with the feeling of lost and continues with their happy life.]"
2015
T43304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nolan, Dennis P
"Addressing the present need for an overall reference book that provides a complete and sufficient description of the terminology used in the safety/loss prevention field, this text is an encyclopedic A-Z listing of terminology. This text covers background, meanings, and descriptions of terms. It presents terminology in alphabetical order for ease of search and contains supplemental appendices of safety organizations, common safety standards, and acronyms. Two-paragraph descriptions of terms, photographs, diagrams, graphs, and tables are included to aid understanding of the subject, making it a"
Boca Raton, FL: CRC Press , 2011
620.86 NOL l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Kwatrin
"ABSTRAK
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah
dari nilai normal untuk kelompok umur dan jenis kelamin yang sama. Anemia masih
merupakan salah satu masalah lcesehatan rnasyarakat, tcrmasuk anemia di kelompok
remaja. Selain berdampak terhadap fungsi kognitif dan memori, juga menumnkan
kapasitas kerja, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi sekolah. Dan jika
seorang remaja putri anemia harnil, resiko perdarahan maupun berat bayi lahir rendah
akan meningkat, karena kcbutuhan zat bcsi mereka meningkat sclain untuk kehamilan,
juga untuk penumbuhan. Sun/ci Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 prevalensi
anemia rcmaja putri masih sangat tinggi yaitu 5l,7%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui falnor-thlctor yang berhubungan
dengan anemia pada siswi SMUN Bayah. Penelitian ini merupakan studi analisis yang
menggunakan data primer, dengan disain penelitian crossecrional. Data diperolch
dengan cara pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin
menggunakan alat HemoCue, pembuatan slide darah tebal malaria dengan pewamaan
giemsa, wawancara dengan kuesioner, fonnulir food recall, FFQ, serta angket untuk
orang tua. Penelitian ini ailakukan pada siswi SMUN Bayah Ifabupaten Lebak propinsi
Banten dengan jumlnh sampel 98 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian anemia cukup tinggi, yaitu
46,9%. Faktor yang berhubungan secara bermakna dengan anemia adalah asupan
energi, protein, zat besi, vitamin C, kebiasaan makan bahan makanan penghambat absorbsi zat besi, dan pendapatan lzeluarga. Faktor Iain yaitu kebiasaan makan bahan
makanan peningkat absorbsi zat br:si ?jarang?, pola mensrruasi (jumlah darah ?tidak
normal?, frekuensi perdarahan ?teratur? dan lama perdarahan yang ?tidak normal?),
status malaria 'positif', serta pendidikan ibu ?rendah? cenderung lebih tinggi
proporsinya pada siswi dengan anemia, walaupun secara statistik tidak bermakna I-lasil
analisis multivariat menunjukkan 4 faktor (empat) berhubungan secara bermakna
dengan anemia, yaitu asupan energi, protein, kebiasaan makan bahan makanan
penghambat absorbsi zat besi, dan pendapatan keluarga. Faktor yang paling dominan
bcrlmubungan dengan anemia adalah asupan encrgi.
Dari hasil penelitian disarankan kcpada pihak sekolah dan Dinas Kesehatan
untuk melakukan melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan anemia
melalui kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), dengan memberikan materi
pendidikan kesehatan dan gizi scimbang, pemberian tablet tambah darah bagi siswi haid
dan anemia, pemeriksaan I-Ib dan malaria sccara berkala. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan bekerja sama antara sekolah dengan orang tua murid, OSIS,
Puskesmas Bayah/ Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Perlu dilakukan penelitian dengan ruang lingkup lebih luas untuk mengetahui
besamya masalah anemia dan faktor lain yang berperan terhadap kejadian anemia di
kabupaten Lebak, khususnya pada remaja putri, agar tercipta sumber daya manusia
yang berkualitas.

ABSTRACT
Anemia is a condition in which the hemoglobin level in blood lower than nonnal
standard value for the same gender and age group. Yet anemia is still one of health
society concern, including anemia on adolescent group. ln spite of impaired cognitive
functioning and memory, it also affecting work capacity, reduce concentration and
school performance. And if an adolescent girl get pregnance, both bleeding and and low
birth weight risk shall be increased. since the need of iron increased not only for the
pregnancy but also the growth. The household health survey (SKRT) conducted in 1995
showed anemia prevalence among adolescent girls is still high about 5 l ,'/%.
The aim of this study was to find out several factors related to anemia on adolescents
schoolgirls at SMUN Bayah. This study was analyzed primary data, using crossectional
design. Data were prepared by checking hemoglobin concentration with
cyanmethemoglobine method using I-lemoCue kit, giemsa-stained finger-prick blood
sample smeared for malaria, interview with questionnaire, food recall form, FFQ, and
special form for the parents. Research conducted on SMUN Bayah, Lebak District,
Banten Province with a sample size 98 adolescent schoolgirls.
The results indicate that anemia was still high, about 46,9%. Factors that significantly
related to anemia were energy, protein, iron, and vitamin C intake, the habit of
consumption of inhibitor factor of iron absorption, and household income.. Other
factors such as low consumption of enhancer factor of iron absorption ?rarely?,
menstruation pattem (?abnom1a1? blood volume, ?regular? bleeding frequency, and abnorma|? bleeding duration), ?positive? malaria status, and ?low? education level of
mothers tend to the high level proportion on adolescent schoolgirl with anemia,
although statistically it was not significant. The results of multivariate analysis indieate4
(four) factors related significantly to anemia, those were energy and protein intake, the
habit of consumption ol' inhibitor ol' iron absorption, and household income. The
dominant factor related to anemia was energy intake.
In accordance with the results of study, the author suggest to school and health
authority to conduct the preventive and curative program against anemia by UKS
(school health activities), providing health education and balanced nutrition, giving iron
supplementation to menstruation and anemia schoolgirls, checking Hemoglobin and
malaria regularly. These activities can be carried up by maldng a teamwork with BP3
organization, OSIS, Bayah Public Health Center/Health Division of Lebak District,
It needed more widely study to find out the problem of anemia and other factors
involved signilicantly to anemia in Lebak, especially adolescent girls in order to make
the human resource performantly qualified.

"
2007
T34270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Harlini
"Pada PDAM Lematang Enim jumlah Air yang hilang masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kebocoran adalah banyaknya kebocoran yang terjadi pada pipa distribusi. Agar pelayanan air PDAM ke masyarakat tidak terganggu dan dapat mencapai standart pelayanan maka harus memperhatikan aspek â?? aspek yang sangat berpengaruh yaitu kualitas, kuantitas dan Kontinuitas. Didalam penelitian ini,mengukur tingkat persentase Non Revenue Water (NRW) di PDAM Lematang Enim Unit Pelayanan Pendopo Kabupaten Pali, dan tingkat kepuasan pelanggan pengguna air di Desa Handayani Mulia PDAM Lematang Enim Unit Pelayanan Pendopo Kabupaten Pali. Â Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat Persentase NRW di PDAM Lematang Enim Unit Pelayanan Pendopo Kabupaten Pali adalah 22,90 % angka ini menunjukan bahwa tingkat kehilangan air di PDAM Cabang Pendopo masih masuk kategori baik, dan angka tingkat kepuasan pelanggan di Desa Handayani Mulia PDAM Cabang Pendopo adalah 3,8078, angka ini menunjukkan bahwa pelanggan PDAMÂ Puas dengan air yang dikonsumsi dari PDAM Cabang Pendopo."
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Mawardini
"ABSTRAK
Oral Health Literacy OHL adalah tingkat kemampuan seseorang untuk menerima, memproses, dan memahami informasi kesehatan gigi dan mulut dasar untuk menentukan tindakan perawatan kesehatan gigi yang tepat untuk dirinya. Tingginya skor OHL menunjukkan kemampuan individu menggunakan informasi kesehatan gigi dan mulut untuk menjaga status kesehatan gigi dan mulutnya termasuk untuk memilih perawatan akan kehilangan gigi. Namun, rehabilitasi kehilangan gigi dengan gigi tiruan di Indonesia masih sangat sedikit dilakukan. Saat ini belum ada penelitian tentang hubungan skor OHL dengan pemakaian gigi tiruan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat oral health literacy dengan pemakaian gigi tiruan, hubungan tingkat oral health literacy dengan pemakaian gigi tiruan berdasarkan status kehilangan gigi dan faktor sosiodemografi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode potong lintang dan melibatkan 70 responden diatas 18 tahun di Kota Depok, Jawa Barat. Kedua tahap penelitian menggunakan kuesioner Health literacy in Dentistry HeLD-29 untuk menilai skor OHL serta pemeriksaan klinis untuk melihat pemakaian gigi tiruan dan menilai status kehilangan gigi berdasarkan jumlah kehilangan gigi. Rerata skor OHL dari responden adalah 2.86 0.66 dengan jumlah presentase pemakai gigi tiruan adalah 30 dari jumlah responden. Terdapat hubungan antara skor OHL dengan pemakaian gigi tiruan. Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat oral health literacy dengan pemakaian gigi tiruan.

ABSTRACT
Oral Health Literacy OHL is a degree of individual comptenece to gain, process, and understand basic oral health information and services needed to determine appropriate oral health care. High OHL score shows individu has good capability to use oral health information as a direction to maintain their oral health and decide the treatment, especially treatment of tooth loss replacement with denture. However, the number of denture usage as rehabilitation of tooth loss in Indonesia is still low. At this time, there is no study has been done to analyze the relationship between oral health literacy score with denture usage. The purpose of this study is to analyze the correlation between OHL score with denture usage. Cross sectional study was done in 70 respondents in Depok, Jawa Barat using Health Literacy in Dentistry HeLD 29 questionnaires to assess OHL score and clinical examination to check denture usage and classify tooth loss based on the amount of tooth loss. Total 70 respondent participated this research with OHL score 2.86 0.66 and denture usage percentage was 30 of total respondents. There were correlations between OHL score and denture usage p"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>