Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Wibawarta
"ABSTRAK
Utakata no Ki merupakan salah satu dari tiga buah karya awal Mori Ogai, yaitu Miahime, Utakata no Ki dan Fumizukai. Tiga karya ini banyak diilhami oleh pengalaman pribadi Ogai selama tugas belajar di Jerman selama kurang lebih empat tahun. Tiga karya tersebut sering disebut sebagai Doitsu Sambu Saku atau oleh-oleh dari Jerman.
Dalam makalah ini akan dibahas masalah kedirian yang muncul pada tokoh wanita, Marie. Selain itu juga akan diungkapkan hubungan karya ini dengan fakta ataupun tulisan Ogai lainnya.
Kaya ini ada dua sifat Marie yang tumpang tindih, yang pertama adalah marie gadis penjual bunga violet enam tahun yang lalu, sedangkan satunya lagi adalah Marie yang muncul bagaikan Dewi Bavaria yang angkuh seperti yang ditampilkan pada awal cerita ini. Karena tingkah lakunya yang eksentrik, Marie sering dikatakan gila. Tetapi sebenarnya tingkah lakunya yang aneh tersebut justru lahir dari kesadaran akan kediriannya. Hal ini dapat terjadi karena ia mengalami berbagai pengalaman pahit.
Tampak luar sepertinya, sepertinya Marie hancur oleh suatu tenaga besar, tetapi pada bagian dalamnya tidaklah demikian. Ia tetap menjaga dan mempunyai kebangaan serta kepercayaan diri. Ada semacam jarak psikologi antara dirinya dan para mahasiswa di sekitarnya, sehingga mereka tidak dapat memahami Marie. Hanya Kosei seorang yang dapat mengerti akan diri Marie tersebut.
Sesuai dengan judul karya ini, yang menjadi tema adalah seperti kata-kata yang muncul pada bagian akhir karya ini, yaitu : atonaki utakata no utateki yo, atau berarti : dunia yang bagaikan buih yang hilang tak berbekas. Hal ini melangkan sosok Marie dan kefanaan yang muncul dalam karya ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Githa Farahdina
"Sejak perkembangan teknologi informasi, situs jejaring sosial menjadi lingkungan baru bagi manusia. Lingkungan baru ini mengkonstruksi sebagian dunia manusia sebagai realitas virtual. Keberadaan kita di dalam realitas virtual tersebut turut mempengaruhi pembentukan self. Hal ini dikarenakan self tidak terkurung di dalam tubuh manusia, tidak pula terisolasi dari dunia luar, melainkan berada di dalam yang sosial, dan pembentukannya berlangsung dalam relasi seseorang dengan yang lain. Oleh karena self tidak memiliki esensi, maka pembentukan self merupakan sebuah proses penciptaan diri yang tidak pernah berhenti. Virtualisasi di dalam situs jejaring sosial inilah yang menjadi salah satu medium bagi penciptaan self tersebut.

Since the development of information technology, site of social networking has been becoming a new environment for human-being. This new environment constructs a part of human-world as virtual reality. Our existence in this virtual reality also influences the self forming. It is because of self that is not prisoned in human body, nor self is isolated from external world, but existing within the social, and its forming is going on relation to the others. Because of self has no essence, self forming is a process of self-creation which never stop. Virtualization in this site of social networking is a kind of media for that self-creation."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S16048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library