Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditia Doni
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
S26950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Sistina
"Keberadaan anak yang sakit kanker dalam keluarga akan menjadikan perhatian orang tua terhadap anak lainnya berkurang. Dengan adanya saudara yang sakit kanker yang akan membutuhkan perawatan jangka panjang dan terus menerus menjadikan hal tersebut sebagai stresor interpersonal bagi sibling. Kemampuan sibling dalam menangani stres akan berdampak pada adaptasi psikologis yang akan muncul dalam kehidupan sibling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman kedekatan emosional sibling dari anak dengan kanker. penelitian ini menggunakan metode studi fenomenologi deskriptif dengan jumlah partisipan sejumlah 10 dengan usia 10 sampai 16 tahun. Data yang diperoleh melalui wawancara semi terstruktur. Teknik analisis menggunakan Colaizzi. Hasil penelitian memperoleh 4 tema: Kebutuhan sibling yang tidak terpenuhi, Hidup dengan perubahan yang kacau, Emotional distress yang dirasakan sibling, Mekanisme koping terhadap perubahan. Kurangnya informasi yang dialami sibling hendaknya menjadi perhatian perawat sehingga keperawatan onkologi anak tidak hanya berfokus pada anak yang sakit kanker dan orang tua tetapi juga sibling.

The presence of a child with cancer in a family often results in parents giving less attention to their other children. The sibling with cancer, requiring long-term and continuous care, creates an interpersonal stressor for their siblings. How these siblings manage stress affects their psychological adaptation throughout life. This study aimed to explore the emotional closeness experienced by siblings of children with cancer. Using a descriptive phenomenological study method, the research included 10 participants aged 10 to 16 years. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using Colaizzi's technique. The study revealed four main themes: unmet sibling needs, living with chaotic changes, emotional distress experienced by siblings, and coping mechanisms for dealing with change. The lack of information available to siblings highlights the need for pediatric oncology nurses to consider the well-being of the siblings, not just the child with cancer and their parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Rahmadania
"Penelitian ini menyelidiki perbandingan antara tingkat kedekatan alam pada subjek usia dewasa muda dan remaja. Penelitian ini dilakukan secara daring, dengan jumlah partisipan 609 orang (525 dewasa muda dan 84 remaja). Kedekatan alam diukur dengan menggunakan Nature Relatedness Scale dari Nisbet dan Zelenski (2009) yang telah diadaptasi oleh Adiwena (2019) untuk sampel Indonesia. Data diambil secara daring menggunakan kuesioner dari Google Form dan partisipan direkrut lewat media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kedekatan alam antara kedua kelompok usia. Penemuan ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kedekatan alam antara individu dewasa muda dan remaja, dengan tingkat kedekatan alam yang lebih tinggi ada pada dewasa muda.

This study investigates the comparison between the level of nature relatedness in young adult and adolescent subjects. This study was conducted online, with a total of 609 participants (525 young adults and 84 adolescents). Nature relatedness is measured using the Nature Relatedness (NR) Scale from Nisbet & Zelenski (2009) which has been adapted by Adiwena (2019) for the Indonesian sample. Data was collected online using Google Form and participants were recruited via social media. The results showed that there was a significant difference in the level of nature relatedness between the two age groups. This finding is in accordance with the results of previous studies which state that there are differences in the level of nature relatedness between young adults and adolescents, with a higher level of nature relatedness in young adults."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novalda Yogaswari
"ABSTRAK
Korban body shaming kadang memerlukan terapi khusus untuk mengurangi dampak negatif body shaming yang disebabkan menurunnya apresiasi terhadap tubuh sehingga korban merasa depresi atau menurun kebahagiaan hidupnya. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kedekatan alam dapat meningkatkan apresiasi tubuh dan juga kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, penulis menduga apresiasi tubuh memediasi hubungan kedekatan alam dan kebahagiaan hidup korban body shaming. Penelitian ini dilakukan secara online, dan melibatkan 314 partisipan dewasa muda pengguna Instagram yang pernah mengalami body shaming. Temuan utama penelitian adalah hubungan kedekatan alam dan kebahagiaan hidup korban body shaming dimediasi sebagian apresiasi tubuh. Dengan demikian, kedekatan dengan alam dapat menjadi alternatif terapi untuk mengurangi dampak negatif body shaming.

ABSTRACT
The victims of body shaming need special therapies to reduce its negative impact due to declining body appreciation that makes them feel depressed or that decrease their happiness. Previous research has proved that nature relatedness can increase body appreciation and happiness. Thus, the author suspects that body appreciation mediates the relationship between nature relatedness and happiness of body shaming victims. The present research is conducted online and involves 314 young adults who have experienced body shaming and are Instagram users. The main finding is that relationship between nature relatedness and happiness partially mediated by body appreciation. Therefore, nature relatedness can be an alternative therapy to reduce the negative impact of body shaming."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Setia Wibawa
"Kedekatan emosional merupakan salah satu dimensi interpersonal yang banyak digunakan untuk menjelaskan kualitas hubungan antara cucu dan kakek-nenek (Creasey & Koblewski, 1991). Kedekatan emosional didefinisikan sebagai tingkat emosi positif yang meliputi cinta, kasih sayang, kedekatan, kebersamaan, keadilan, kepercayaan, penerimaan, dan rasa hormat terhadap anggota keluarga dan timbal baliknya dari emosi tersebut (Bengston & Schrader, 1982).
Kualitas hubungan dengan kakek-nenek dapat berpengaruh di berbagai bidang kehidupan remaja, salah satunya adalah identitas diri. Salah satu jenis identitas yang berkembang saat remaja adalah identitas moral. Identitas moral adalah tingkat perbedaan individu dalam merefleksikan nilai-nilai moral sebagai inti dari karakteristik dirinya (Blasi, 1984).
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kedekatan emosional dengan kakek-nenek dan identitas moral pada mahasiswa. Sebanyak 333 mahasiswa terlibat dalam penelitian ini. Affectual Solidarity Scale digunakan untuk mengukur kedekatan emosional dengan kakek-nenek dan Moral Identity Questionnaire (MIQ) digunakan untuk mengukur identitas moral.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedekatan emosional dengan kakek-nenek dan identitas moral pada mahasiswa (r = .126, p < .05). Hal tersebut menunjukkan pentingnya hubungan antara kakek-nenek dengan cucu terhadap pembentukan identitas moral.

Emotional closeness is one of the interpersonal dimension that is widely used to describe the quality of the relationship between grandchildren and grandparents (Creasey & Koblewski, 1991). Emotional closeness defined as the degree of positive emotions toward family members and the degree of reciprocity of these positive emotions (Bengston & Schrader, 1982).
The quality of the relationship with the grandparents can affect adolescences in various areas of life, one of which is the identity. One type of identity that develops during adolescence is a moral identity. Moral identity is an individual difference reflecting the degree to which being moral is a central or defining characteristic of a person?s sense of self (Blasi, 1984).
This research aims to investigate the relationship between emotional closeness with grandparents and moral identity in late adolescents. A total of 333 late adolescence involved in this research. Affecctual Solidarity Scale is used to measure the emotional closeness with grandparents and Moral Identity Questionnaire (MIQ) is used to measure the moral identity.
The results showed that there is a significant relationship between emotional closeness with grandparents and moral identity in college students (r = .126, p < .05). It shows the importance of the relationship between grandparents and grandchildren on the moral identity formation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hana Mapaccing Akmar
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolis pada merchandise dari grup K-Pop iKON yang mewujudkan imaji akan kedekatan antara penggemar dengan idolanya. Studi-studi terdahulu terkait pembahasan merchandise dan penggemar K-Pop cenderung membahas fenomena perilaku konsumtif dari penggemar K-Pop dalam mengonsumsi merchandise K-Pop. Untuk mengembangkan studi-studi terdahulu, studi ini ingin mengupas bagaimana merchandise sebagai komoditas industri budaya populer, mewujudkan dan merepresentasi imaji akan kedekatan hubungan antara idola dan penggemar. Penelitian ini menggunakan teori konsumerisme, mengenai perspektif consuming dreams, images, and pleasure untuk melihat bagaimana merchandise sebagai objek kultural memfasilitasi imaji tentang kedekatan dengan idola. Adapun Tujuan dari konsumsi barang cenderung berorientasi pada pemenuhan hasrat, maka seni sebagai perwujudan dari image consumption memiliki nilai ekonomi tertentu dalam memberikan kesenangan dan kepuasan emosional yang menjadikan konsumsi sebagai konsumsi simbolis. Peneliti berargumen bahwa merchandise hadir sebagai representasi imaji untuk kedekatan hubungan idola dan penggemar melalui konsumsi merchandise yang terjadi secara berkelanjutan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kualitatif dengan melakukan studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan penggemar K-Pop iKON atau iKONIC yang mengoleksi merchandise K-Pop iKON. Temuan dari penelitian ini adalah imaji kedekatan antara penggemar dan idola terjadi melalui perantara merchandise yang dikonsumsi melalui berbagai simbol serta tanda seperti logo, dan visual wajah yang identik dengan grup K-Pop iKON melalui proses pemaknaan terhadap merchandise yang ditelusuri menggunakan interaksi simbolis, makna simbolis, serta nilai subjektif penggemar
This study aims to describe the symbolic meaning of merchandise from the K-Pop group iKON which embodies the image of the closeness between fans and their idols. Previous studies related to the discussion of merchandise and K-Pop fans tend to discuss the phenomenon of consumptive behavior from K-Pop fans in consuming K-Pop merchandise. To develop the previous studies, this study aims to explore how merchandise as a commodity of the popular culture industry creates and represents the image of the close relationship between idols and fans. This study uses consumerism theory, regarding the perspective of consuming dreams, images, and pleasures to see how merchandise as a cultural object facilitates the image of closeness with idols. The purpose of consumption of goods tends to be oriented to the fulfillment of desires, then art as a manifestation of image consumption has a certain economic value in providing pleasure and emotional satisfaction which makes consumption a symbolic consumption. The researcher argues that merchandise exists as an image representation for the close relationship between idols and fans through the consumption of merchandise that occurs on an ongoing basis. The data in this study were obtained through qualitative methods by conducting literature studies, and in-depth interviews with iKON K-Pop fans or iKONIC who collect iKON’s merchandise. The findings of this study are the image of closeness between fans and idols occurs through the intermediary of merchandise that is consumed through various symbols and signs such as logos, and facial visuals that are identical to the K-Pop group iKON through the process of interpreting merchandise which is traced using symbolic interactions, symbolic meaning, as well as the subjective value of fans.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Tsamara Rustiadi
"Mahasiswa yang merantau harus menghadapi lebih banyak penyesuaian dalam kehidupan perkuliahannya, terlebih setelah adanya perubahan global yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Dalam situasi yang sulit tersebut, kedekatan dengan alam dan resiliensi dapat memiliki peran penting agar mahasiswa tidak mempersepsi situasi secara negatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran resiliensi sebagai mediator pada hubungan kedekatan dengan alam dan persepsi stres mahasiswa perantau. Data diambil menggunakan survei daring pada mahasiswa perantau di seluruh Indonesia (N = 123). Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan adaptasi 21-Item Nature Relatedness Scale (NR21), Resilience Scale (RS), dan Perceived Stress Scale (PSS). Data penelitian dianalisis dengan model mediasi pada perangkat PROCESS dari Hayes di SPSS. Penemuan yang didapatkan dari penelitian ini antara lain kedekatan dengan alam berpengaruh positif terhadap resiliensi, resiliensi berpengaruh negatif terhadap persepsi stres, dan terdapat indirect-only mediation dari resiliensi terhadap hubungan kedekatan dengan alam dan persepsi stres mahasiswa perantau.

Sojourner college students have to face more adaptation in their college life, especially now after there are global changes all around the world because of COVID-19 pandemic. In this stressful situation, nature relatedness and resilience have an important role in reducing college students’ negative perception of the situation. This research’s objective is to see the role of resilience as mediator between nature relatedness and perceived stress. Data were taken using online survey from sojourner students all over Indonesia (N = 123). Variables were measured using the adaptations of 21-Item Nature Relatedness Scale (NR21), Resilience Scale (RS), and Perceived Stress Scale (PSS). The data that have already been collected were analyzed using mediation model on Hayes’ PROCESS tool on SPSS. Results from this research is nature relatedness can positively predict resilience, resilience can negatively predict perceived stress, and there is an indirect-only mediation from resilience to the relationship between nature relatedness and perceived stress of sojourner college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Wulandari Nurullita
"Remaja merupakan masa yang rentan terhadap teijadinya krisis (Hurlock, 1996). Pada masa ini remaja menghadapi berbagai perubahan dalam waktu yang bersamaan. Menurut Sarlito (1989) perubahan tersebut teijadi secara biologis (munculnya landa seksual sekunder), psikologis (perubahan fisik menuntui dilakukannya perubahan dalam psikologis, misalnya adanya ketertarikan terhadap lawan jenis) dan sosial ( adanya timtutan dari masyarakat untuk berperilaku seperti oraang dewasa). Menghadapi perubahan ini diperlukan penyesuaian diri (adjustment), bukan saja penyesuaian terhadap dirinya, namun juga penyesuaian terhadap lingkungan. Dengan dicapainya penyesuaian ini , akan mudah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki remaja yang pada akhimya dapat menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan bagi individu tersebut. Kondisi psikologis seseorang yang dibcnluk dari pcngalaman yang dihadapinya dalam kegiatan sehari-hari dan usahanya dalam merealisasikan diri ini disebut kesejahteraaii psikologis.
Di sisi lain, masyarakat Jakarta telah mengalami pergeseran/perubahan sosial sebagai akibat adanya modemisasi dan globalisasi, dan ikut mempengaruhi interaksi dalam sebuah keluarga. Kedekatan anlar anggota keluarga mulai berkurang (Cockerham,1995). Kedekatan keluarga yang merupakan gambaran seberapa jauh keluarga terhubung atau terpisah antara satu anggota dengan anggota lain. Di samping ilu keluarga juga ditunlul untuk dapat mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Kemampuan keluarga merubah peran dan fiingsinya dalam menghadapi stress dan tantangan dari lingkungan itulah yang disebut adaptabilitas.
Berdasarkan hal di atas muncul permasalahan apakah dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga berhubungan dengan kesejahteraan psikologis remaja? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) gambaran nilai rata-rata dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga , (2)garabaran kesejahteraan psikologis remaja , (3)hubungan dimensi kedekatan dan adaptabilitas keluarga dengan kesejahteraan psikologis. Dimensi Kedekatan dan adaptabilitas Keluarga akan diukur menggunakan FACES III (Family Adaptatability and Cohesion Evaluation Scales 111 berdasarkan teori Olson yang diadaptasi Pumamasari , A,T (1990). Sedangkan kesejahteraan psikologis akan menggunakan Psychological Well being yang dibual oleh Ryff, C.D (1989)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Dimensi kedekatan dan dimensi adaptabilitas memiliki nilai yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan nilai rata-rata teoritik, walaupim dimensi kedekatan lebih tinggi nilainya daripada dimensi adaptabilitas. Yang mempunyai peranan besar dalam dimensi kedekatan adalah ikatan emosi, sedangkan yang mempunyai peranan besar dalam dimensi adaptabilitas adalah stniktur kekuasaan.
2. Gambaran kesejahteraan psikologis remaja secara umum berada di atas rata-rata mean teoritik. Secara berurutan adalah pertumbuhan diri, hubungan positif dengan orang lain, tujuan hidup, penerimaan diri, penguasaan lingkungan dan otonomi.
3. Terdapat korelasi yang signifikan antara dimensi kedekatan dengan dimensi hubungan positif dengan orang lain, penerimaan diri dan tujuan hidup.
Sebagai hasil tambahan ditemukan adanya peranan antara pendidikan ibu dengan dimensi tujuan hidup, dimensi otonomi, dan pertumbuhan diri; pendapatan berperanan dalam arah yang terbalik dengan kedekatan ; umur berperan dalam batas intemaljenis kelamin berperan dalam dimensi otonomi, dan tujuan hidup; pekeijaan ibu berperan dalam adaptabilitas keluarga ; agama berperan dalam hubungan baik dengan orang lain.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia
"Anak-anak retardasi mental ringan memiliki kesulitan dalam hubungan interpersonal, khususnya berkomunikasi secara verbal (Nelson & Israel.,1997). Walaupun demikian, anak-anak ini tetap dapat merasakan sikap dan perlakuan oranglua terhadap mereka. Dari beberapa laporan kasus anak retardasi mental ringan yang datang ke Fakultas Psikologi UI (antara tahun 1998-2002) dan dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di sekolah-sekolah luar biasa, terlihat bahwa anak-anak retardasi mental ringan ini akan berespon tertentu sesuai dengan perlakuan orangtua terhadap mereka. Maka dari itu setiap orangtua diharapkan dapat menerima dan memperlakukan anak-anak yang sudah didiagnosa retardasi mental ringan, dengan baik dan penuh tanggung jawab. Namun adakalanya orangtua menunjukkan penolakan dan menarik diri dari tugas merawat anaknya tersebut (Bigner, 1994).
Dengan beragamnya reaksi orangtna terhadap anaknya yang bermasalah dan melihat pentingnya pengaruh orangtua terhadap anak dengan kebutuhan khusus, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang hubungan antara orangtua dan anak retardasi mental ringan, khususnya dari sudut pandang anak. Salah satu media yang dapat melihat hubungan orangtua dan anak, sekaligus mudah bagi anak dengan kapasitas intelektual yang berada di bawah rata-rata, adalah tes House-Tree-Person. Di sini anak diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon, dan seorang manusia pada selembar kertas. Secara umum, tes HTP dapat diinterpretasikan sebagai refleksi baik sikap maupun perasaan-perasaan yang ditujukan pada dirinya dan lingkungannya. Rumah merefleksikan hubungannya dengan ibu, pohon merefleksikan perasaan terhadap ayah, dan orang merefleksikan perasaan terhadap dirinya. Untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai hubungan orangtua dan anak pada tes HTP, akan difokuskan pada interpretasi gambar HTP secara terpisah (masing-masing elemen) dan melihat hubungan tiga elemen, yakni rumah, pohon, dan orang (Marnat, 1999). Sebagai bahan pembanding, peneliti juga tetap akan melampirkan hasil anamnesa dengan orangtua, untuk melihat bagaimana pandangan orangtua terhadap hubungannya dengan anak-anaknya.
Setelah dilakukan analisis terhadap data sekunder yang diperoleh dari Bagian Klinis Anak Fakultas Psikologi Universitas Indonesia., diperoleh hasil yakni dalam memandang hubungannya dengan orangtua., tiga subyek merasakan kebutuhan akan kedekatan dengan figur ibu daripada ayah dan hanya satu subyek yang merasakan kebutuhan akan kedekatan dengan figur ayah daripada dengan ibu. Walaupun demikian, keempat subyek merasakan pentingnya kehadiran seorang ibu bagi mereka. Sedangkan dalam hal dominasi, ada dua subyek yang merasakan bahwa figur ibu lebih dominan daripada ayah dan dua subyek laiunya merasa dominasi kedua orangtua sama besarnya.
Sebagai bahan pembanding, dari anamnesa dengan orangtua, terlihat bahwa orangtua dari keempat subyek, kecuali ayah dari subyek 3, menolak kondisi anak mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung ditunjukkan dengan sikap menarik diri dan tidak terlibat dalam pengasuhan anak, sedangkan sccara tidak langsung ditunjukkan dengan sikap tetap mengasuh anak namun dengan aturan yang keras dan disertai dengan hukuman fisik.
Peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan harus diteliti secara lebih mendalam, mengingat adanya keterbatasan jumlah subyek penelitian, pengadminsrasian tes HTP yang tidak dilakukan langsung oleh peneliti, perbedaan pemahaman / persepsi antara peneliti dengan pemeriksa sebelumnya, dan keterbatasan peneliti dalam mengungkapkan aspek-aspek penting dari tes HTP. Maka dari itu perlu diadakan penelitian lanjutan dengan memperluas jumlah subyek dan jika memungkinkan dilakukan penelitian dengan menggunakan data primer."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Januar Ichsan
"Penyesuaian diri merupakan komponen penting kehidupan manusia karena manusia akan selalu dihadapkan pada permasalahan dan memerlukan penyesuaian diri khususnya pada tempat rehabilitasi napza Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri Kedekatan seseorang yang memberikan dukungan tentu memiliki peran besar dalam sebuah rehabilitasi Konselor merupakan pedamping residen selama rehabilitasi Penelitian bertujuan melihat hubungan antara kedekatan dengan konselor dan penyesuaian diri residen penyalahguna napza selama rehabilitasi Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif survei Hasil penelitian yang diperoleh bahwa ada korelasi yang positif antara kedekatan konselor dengan penyesuaian diri residen penyalahguna napza di BNN Lido.

Self adjustment is an important component in human rsquo s life Because every human will always be face some kind of problems and needs self adjustment especially in a condition if you use drugs and live in a drug rehab There are some factors that affect human self adjustment A close relationship that always give some certain support surely have a big role for residents drug users in a rehab Counselor is the person who accompany residents everytime in a rehab This research goal is to see a connections between the counselor closeness with drug drug abuse resident rsquo s self adjustment along the rehab The methods that rsquo s been used is a survey quantitative methods The result of this research is there is a positive correlation between the counselor closeness with drug abuse resident self adjustment in BNN Lido rehabilitation
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>