Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila
"HGB yang sudah kedaluwarsa seharusnya tidak dapat dijadikan sebagai objek
warisan. Namun dalam putusan MA No. 1771 K/PDT/2019, tanah sengketa yang
bersertipikat HGB kedaluwarsa dapat diwariskan kepada para ahli warisnya. Adapun
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai akibat hukum
berakhirnya jangka waktu HGB bagi ahli waris berdasarkan UUPA; serta akibat
hukumnya bagi ahli waris terkait kasus putusan MA No. 1771 K/Pdt/2019. Untuk
menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian yuridis normatif dengan
pendekatan kualitatif. Tipologi penelitiannya merupakan penelitian problemidentification.
Hasil penelitian yang didapat adalah habisnya jangka waktu HGB bagi ahli
waris mengakibatkan HGB menjadi hapus sehingga status tanahnya kembali pada status
asal dari tanah tersebut. Apabila berasal dari tanah Negara, maka kembali menjadi tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara. Apabila dari tanah Hak Pengelolaan, maka tanah
kembali dikuasai oleh pemegang Hak Pengelolaan. Apabila dari tanah Hak Milik, maka
tanah kembali dikuasai pemegang Hak Milik. Terkait tanah dalam kasus putusan MA No.
1771 K/Pdt/2019, dikarenakan faktanya keluarga Pewaris telah menempati objek tersebut
sejak lama sampai sekarang maka terhadap mereka melekat hak prioritas untuk
mendapatkan hak warisnya dari tanah tersebut. Meskipun tidak ada aturan yang tegas,
namun eksistensi hak prioritas dalam hukum tanah nasional tetap diakui. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya putusan dan penetapan pengadilan terkait hak prioritas.
Untuk prosedurnya, oleh karena jangka waktu HGB telah habis, maka yang harus
dilakukan bukanlah perpanjangan hak, melainkan ‘permohonan hak atas tanah’. Saran
yang diberikan, Pemerintah diharapkan dapat membuat aturan secara eksplisit mengenai
hak prioritas supaya dapat timbul kepastian hukum bagi masyarakat.

An expired Building Rights Title shouldn’t be an inherited object. However, in the
Supreme Court decision number 1771 K/PDT/2019, it can be inherited to its heirs. The
issues in this research are the legal consequences of the expiration of building rights
period for heirs based on the Agrarian Law; as well as the legal consequences for the
heirs regarding the Supreme Court decision number 1771 K/Pdt/2019. This is a
normative juridical research with a qualitative approach. The typology of the research is
problem-identification. The result is that the legal consequence of the expiration of the
Building Rights period for the heirs is that the Building Rights is deleted so that the land
status returned to their original status. Regarding land in the case of the Supreme Court
decision number 1771 K/Pdt/2019, due to the fact that the family of the heir has occupied
the object for a long time until now, they are attached with priority rights to obtain their
rights from the inheritance. Although there are no clear rules, the existence of priority
rights in the national land law is still recognized. This is evidenced by the number of court
decisions regarding priority rights. As for the procedure, because the Building Rights has
expired, what must be done is not an extension of the right, but an "application for land
rights". The suggestion given is that the government is expected to make rules related to
priority rights so that it can provide legal certainty for everyone.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Puspita Dewi
"Pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas meliputi pengendalian persediaan, penggunaan, dan masa kedaluwarsa obatnya. Obat kedaluwarsa atau rusak tidak diperkenankan untuk diberikan kepada pasien, sebab dapat menyebabkan efek toksik yang membahayakan jika dikonsumsi. Oleh sebab itu pemantauan kedaluwarsa obat harus dilakukan untuk meminimalkan hal yang tidak diinginkan. Tujuan monitoring kedaluwarsa obat ditujuan untuk mendata ketersediaan obat yang kedaluwarsa pada tahun 2022 dan menindaklanjuti obat-obat yang kedaluwarsa di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Monitoring dilakukan dengan merekapitulasi stock opname persediaan obat setiap bulannya untuk dievaluasi. Hasil monitoring pada tahun 2022 didapatkan hasil 16 obat kedaluwarsa pada tahun 2022 dengan persentase sebesar 2,18% dari seluruh unit persediaan di gudang induk. Penanganan obat kedaluwarsa di Puskesmas Kecataman Kramat Jati adalah dilakukan karantina 1 bulan sebelum obat tersebut kedaluwarsa untuk mencegah penggunaan obat tersebut. Obat yang telah kedaluwarsa akan dimusnahkan oleh pihak eksternal sesuai dengan prosedur pemusnahan obat dengan memperhatikan keramahan lingkungan.

The management of pharmaceutical preparations at Puskesmas (Community Health Centers) includes controlling inventory, usage, and the expiration dates of drugs. Expired or damaged drug should not be given to patients as they can cause harmful toxic effects if consumed. Therefore, monitoring of medication expiration dates must be conducted to minimize undesirable outcomes. The objective of monitoring medication expiration dates is to recapitulation the availability of expired medications in the year 2022 and to take necessary actions regarding the expired drugs at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Monitoring is performed by recapitulating the stock opname (inventory count) of medications every month for evaluation. The results of the monitoring in the year 2022 revealed that there were 16 expired medications, accounting for approximately 2.18% of the entire inventory in the main warehouse. The handling of expired medications at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati involves quarantining them one month before their expiration date to prevent their use. The expired medications will be disposed of by external parties following the drug disposal procedures while considering environmental safety."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Nuril Romadhoni
"Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satu yang termasuk dalam pelayanan kefarmasian adalah pengelolaan obat. Pengelolaan obat yang paling vital dalam menjamin mutu obat adalah pada proses penyimpanan. Penyimpanan obat merupakan kegiatan untuk mengamankan obat-obatan agar terhindar dari berbagai kerugian, seperti kehilangan, kerusakan fisik maupun kimia, atau penggunaan yang tidak bertanggung jawab. Proses penyimpanan obat yang tidak sesuai akan berdampak pada kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien. Adapun penulisan laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah terkait penyebab kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien. Pelaksanaan tugas khusus dilakukan berdasarkan studi literatur yang berkaitan dengan kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien berdasarkan pendekatan root cause analysis (RCA). RCA merupakan suatu pendekatan analisis yang digunakan untuk menemukan akar penyebab dari suatu masalah atau peristiwa yang tidak diinginkan. Hasil penyebab kesalahan pemberian obat berdasarkan identifikasi menggunakan teknik mengapa, analisis penyimpangan, dan analisis barier adalah SOP yang tidak dijalankan dengan baik oleh petugas akibat ketipahaman. Sedangkan berdasarkan identifikasi berdasarkan fishbone analysis disebabkan karena metode yang kurang efisien yaitu berupa tidak ada pembaruan SOP dan tidak ada sistem pengendalian obat kedaluwarsa berdasarkan sistem komputer.

Pharmaceutical service is an integrated activity with the aim of identifying, preventing and solving drug problems and health -related problems. One of the things included in pharmaceutical services is drug management. The most vital drug management in guaranteeing the quality of the drug is in the storage process. Drug storage is an activity to secure drugs to avoid various losses, such as loss, physical and chemical damage, or irresponsible use. Inappropriate drug storage processes will have an impact on the error of giving expiration drugs to patients. The writing of the Pharmacist Professional Work Practice Report aims to identify problems related to the cause of errors in giving expiration drugs to patients. The implementation of special tasks is carried out based on literature studies related to errors in giving expiration drugs to patients based on the Root Cause Analysis (RCA) approach. RCA is an analysis approach used to find the root of the cause of an unwanted problem or event. The results of the cause of drug administration errors based on identification using the technique of why, irregular analysis, and barrier analysis are SOP that are not carried out properly by officers due to understanding. Whereas based on identification based on Fishbone Analysis is caused by an inefficient method in the form of no SOP update and no drug control system is expired based on a computer system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Marfuatim Mutohharoh
"Menggunakan label pangan merupakan salah satu cara memperoleh pola makan yang lebih sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa adalah 72,2%. Uji statistik menujukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan membaca label informasi nilai gizi, komposisi, dan kedaluwarsa adalah pengetahuan terkait gizi dan label pangan, sikap terhadap kesehatan dan label pangan, pendidikan, dan paparan sumber informasi tentang label pangan. Sebagai upaya peningkatan kepatuhan membaca label pangan disarankan perlu adanya program pendidikan mengenai label pangan yang nantinya diharapkan dapat mengubah sikap dan pandangan masyarakat akan pentingnya membaca label pangan.

Using food labels is one of method to achieve a more healthful diet. This study were to determine factors associated with the complience of reading the label information of the nutritional value, composition, and expired label. This study is quantitative research with cross sectional design. The result of research showed 72,2% of the respondents comply in reading the label information of the nutritional value, composition, and expired label. The significant pointed out by nutrition and food labels knowledge, perception of health and food labels, education, and explanation source of food labels information. To improve the complience in using food labels, it is recommended to held an education program about food labels that expected can change the attitudes and perception of the importance of using food labels."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridani Faulika
"Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan oleh industrialisasi, reverse logistics telah menjadi pusat perhatian bagi banyak peneliti pada bidang logistik dan supply chain. Selain kesadaran pada isu-isu lingkungan, timbul juga peningkatan pada kesadaran akan kerugian finansial yang kemudian memicu diskusi mengenai pentingnya pengelolaan dan perencanaan product returns dengan baik. Produk yang sudah kedaluwarsa pada industri consumer goods sangat penting untuk dikelola, karena pihak yang mendistribusikan barang merupakan pihak yang bertanggung jawab berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pengelolaan product returns karena kedaluwarsa juga sebagai bentuk perlindungan kepada konsumen agar tidak terpapar oleh limbah B3 yang dihasilkan oleh suatu produk ketika produk tersebut telah mencapai akhir dari masa penggunaannya. Memprediksi jumlah product returns untuk produk yang kedaluwarsa dalam industri consumer goods memiliki tantangan yang disebabkan oleh tingginya ketidakpastian dalam hal jumlah barang, waktu, dan kualitas produk yang dikembalikan oleh konsumen. Sehingga, dalam penelitian ini dikembangkan sebuah model Markov yang digunakan untuk memprediksi jumlah product returns pada produk yang kedaluwarsa dalam industri consumer goods. Dalam penelitian ini digunakan hubungan antar state di dalam supply chain untuk mengestimasi jumlah barang yang ada di masing-masing state, untuk kemudian mengestimasi jumlah barang yang dikembalikan karena kedaluwarsa.

With the increasing awareness of environmental impact caused by industrialization, reverse logistics RL has been the center of attention by many researchers in logistics and supply chain. Besides environmental issues, there are also concerns in the financial side that lead the discussion on how important a proper product returns planning is. Expired products in consumer goods industry are important to be managed as the manufacturer has the responsibility based on government's regulation. Managing expired product returns will also protect consumers from being exposed by the hazardous and toxic material when a product is reaching its end of life period. Forecasting product returns for expired products in consumer goods industry has become a challenge due to high uncertainty regarding quantity, timing, and product quality returned by customer. This paper develops a Markov model design to forecast return timing and quantity of expired products in consumer goods industry. We use the interrelationship between events in the supply chain to estimate the quantity of product in each state within the supply chain, and later for estimating the quantity of product being returned due to expired."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldy Tanjung Wijaya
"ABSTRAK
Pembuangan makanan merupakan masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data Barilla Center for Food and Nutrition, Indonesia menempati urutan kedua dalam pembuangan makanan per orang setiap tahunnya. Data dari FAO juga menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat 13 juta metrik ton makanan yang terbuang secara percuma, yang mana sama dengan konsumsi 11% populasi Indonesia (sekitar 28 juta penduduk) setiap tahunnya. Salah satu faktor terjadinya pembuangan makanan adalah ketidaktahuan konsumen makanan mengenai kapan makanan tersebut akan membusuk. Tidak semua makanan tertera waktu kedaluwarsanya, terutama makanan seperti daging ayam yang dijual di pasar tradisional dan sebagian supermarket. Andaikata terdapat waktu kedaluwarsa sekalipun, bisa jadi waktu kedaluwarsa dari daging ayam tersebut kurang akurat karena hanya mengikuti SOP supermarket yakni bahan makanan harus terjual dalam kurun waktu tiga hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, riset ini bertujuan untuk merancang sebuah alat yang bisa mendeteksi waktu kedaluwarsa daging berbasis IoT (Internet of Things). Alat IoT ini dikembangkan mengandalkan sensor gas MQ137 untuk mendeteksi kadar NH3 yang dikeluarkan oleh daging. Hasil deteksi dari sensor akan dikirimkan melalui internet ke Firebase. Data dari Firebase akan diolah dengan metode regresi polinomial untuk menghasilkan waktu prediksi kedaluwarsa daging. Waktu prediksi pada akhirnya dapat diakses melalui sebuah aplikasi Android."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Saraswati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penanganan obat kedaluwarsa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bagaimana pertanggungjawaban Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Dinas Kesehatan atas pengawasan dan penanganan obat kedaluwarsa. Pembahasan dilakukan melalui analisis kasus penyalahgunaan obat kedaluwarsa yang terjadi di Bantargebang pada tahun 2016. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif dan tipe penelitian yang termasuk ke dalam penelitian deskriptif. Kesimpulan atas permasalahan tersebut adalah belum ada peraturan perundang-undangan yang secara komprehensif mengatur mengenai penanganan obat kedaluwarsa dan pertanggungjawaban badan pemerintah khususnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM dan Dinas Kesehatan dalam pengawasan dan penanganan obat kedaluwarsa belum terlaksana dengan baik padahal kebijakan dan strategi yang dikeluarkan oleh BPOM sudah baik dan menyeluruh. Dalam hal ini BPOM dan Dinas Kesehatan perlu mengawasi dan menangani obat kedaluwarsa secara ketat agar tidak terus-menerus terjadi penyalahgunaan.

ABSTRACT
This thesis discusses about handling of expired drugs based on the law and regulations and how is Food and Drug Supervisor Agency BPOM and Health Agency Dinas Kesehatan rsquo s responsibility to handle the expired drugs. The discussion is done through case analysis about expired drugs occurring in Bantargebang on 2016. The writer uses juridical normative research methods and the type of this study is descriptive. Conclusion over these problems is there has been no law and rule that comprehensively regulate the handling of expired drugs and government agency especially Food and Drug Supervisor Agency BPOM and Health Agency Dinas Kesehatan rsquo s responsibility to supervise and handle expired drugs has not run well whereas the policies and strategies issued by BPOM are good enough and thorough. In this case, BPOM and Dinas Kesehatan need to watch and handle the expired drugs tightly to prevent it happening continuously. Keywords Supervise, Handle, Expired Drugs, Food and Drug Supervisor Agency, Health Agency. "
2017
S69565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Patriani
"ABSTRAK
Industri farmasi memiliki fungsi pendidikan dan pelatihan. Fungsi pendidikan dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan institusi pendidikan dalam kegiatan praktik kerja. Praktik kerja profesi di PT Abbott Indonesia bertujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi. Selain itu calon apoteker juga diharapkan dapat memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB , memiliki pengalaman praktis melakukan pekerjaan kefarmasian, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang dikerjakan terkait dengan gap assessment batas kedaluwarsa obat dengan tujuan untuk memastikan bahwa batas kedaluwarsa yang tertera di catatan produksi sesuai dengan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM . Secara umum, penerapan CPOB di PT Abbott Indoensia telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan. Penulis juga mendapatkan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di indsutri farmasi khususnya terkait dengan dokumentasi dan ikut berkontribusi dalam memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan.

ABSTRACT
The pharmaceutical industry has the function of education and training. The function of education is carried out by cooperating with educational institutions to do the internship program. The internship at PT Abbott Indonesia aims to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry. In addition, the intern is also expected to understand the application of Good Manufacturing Practice GMP , have practical experiences to do pharmaceutical work, and have a real description of pharmaceutical problems in the pharmaceutical industry. Specific assignment is related to gap assessment of products rsquo; shelf life by reviewing the production document and approval from National Agency of Drug and Food Control NA-DFC . In general, the application of GMP in PT Abbott Indonesia has been well-implemented and in accordance with the applicable regulations. The author also gained practical experiences in undertaking pharmaceutical work in the pharmaceutical industry especially related to documentation and contributed to providing solutions to solve problems. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Rahayu
"ABSTRAK
Dalam PP no 14 tahun 2015, disebutkan bahwa industri farmasi masuk ke dalam industri andalan bersama dengan industri pangan dan transportasi. Pertumbuhan industri farmasi yang cukup tinggi, tentunya perlu memperhatikan limbah yang dihasilkannya salah satunya obat kedaluwarsa dan rusak pada layanan kesehatan. Masalah ini berdampak pada lingkungan bila tidak dimusnahkan dengan tepat dan masalah lebih lanjut seperti penjualan kembali melalui peredaran obat palsu. Oleh karenanya obat kedaluwarsa dan rusak harus dimusnahkan dengan segera dan tepat. Penanganan obat kedaluwarsa dan rusak melalui reverse logistic dianggap dapat menjadi penyelesaian yang efektif dari berbagai layanan kesehatan salah satunya apotek yang masih memiliki keterbatasan dalam melakukan pemusnahan baik dalam segi biaya, tenaga dan waktu. Melalui penelitian ini dibentuk model konseptual untuk memahami permasalahan yang ada dan alternatif-alternatif kebijakan dalam penerapan reverse logistic di industri farmasi
Indonesia. Model konseptual dikembangkan dalam bentuk sistem diagram untuk melihat hubungan antara variabel dan faktor-faktor di dalam masalah penanganan obat kedaluwarsa dan rusak. Model ini kemudian dikembangkan menjadi model simulasi untuk melihat bagaimana hubungan yang telah digambarkan tersebut dapat mempengaruhi output yang diinginkan secara kuantitatif. Model tersebut juga dikembangkan untuk menggambarkan skenario yang mungkin terjadi di masa depan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan dari regulasi menjadi hal yang utama dalam mendukung penerapan reverse logistic. Selain itu penyediaan fasilitas limbah yang terjangkau juga meningkatkan proses pemusnahan obat kedaluwarsa danrusak.

ABSTRACT
Pharmaceutical industry in Indonesia is one of the mainstay industry as mentioned in government regulation (no 14 /2015), along with the food and transportation industry. The growth of pharmaceutical industry rapidly needs attention in the waste, which is expired and defective medicine in health services. This problem has an environmental impact if it is not destroyed properly and further problems such as resale through the circulation of counterfeit drugs. Therefore expired and defective drugs must be destroyed immediately and appropriately. Handling of expired and damaged drugs through reverse logistics is considered to be an effective solution from various health services, one of which is a pharmacies that still has limitations in carrying out destruction in terms of cost, manpower and time. Through this research a conceptual model is generated to understand the existing problems and policy alternatives in the application of reverse logistics in the Indonesian pharmaceutical industry. Conceptual models is developed in systems diagram to see the relationship between variables and factors in the handling of expired and damaged drugs. This model is then developed into a simulation model to see how the
relationship that has been described can affect the desired output quantitatively. The model is also developed to illustrate possible scenarios in the future. The results of this study indicate that the pressure from regulation becomes the main thing in supporting the
application of reverse logistics. Besides, the provision of affordable waste facilities also improves the process of eliminating expired and damaged drugs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library