Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Ayu Indriyani
"Makna hidup merupakan motivasi utama manusia dalam hidup. Kegagalan menemukan makna hidup mengarah pada tindakan merusak diri sendiri seperti mencandu narkoba. Karena itu, pemulihan diarahkan pada menemukan kembali makna dalam hidup pecandu. Sebagaimana yang dikatakan oleh Gorski (2001) bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk long-term sobriety diarahkan pada menemukan makna dan tujuan hidup.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data utama. Sedangkan, observasi dilakukan untuk melengkapi data yang dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya komponen-komponen yang sangat berperan dalam pemulihan dan membantu responden menemukan makna hidup. Selain itu, pemulihan dan menemukan makna hidup melalui suatu proses yang umumnya sama untuk tiap responden meskipun urutannya berbeda.
Penelitian ini juga mengungkapkan ketidakbermaknaan yang dialami para responden ketika mencandu. Penelitian ini membenarkan adanya kaitan antara tingkat keparahan kecanduan dengan tingkat ketidakbermaknaan. Melalui penelitian ini juga diketahui sumber-sumber makna hidup responden yang pernah mencandu narkoba.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melengkapi data yang dikumpulkan dengan hasil Purpose In Life Test untuk mengukur kehendak akan makna dan kehampaan eksistensial atau Meaning In Suffering Test untuk memastikan apakah seseorang telah menemukan makna dalam penderitaannya. Selain itu, sebaiknya juga menggunakan responden yang belum berhasil menemukan makna hidup untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penemuan makna hidup."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan mengalami stres, terutama yang berhubungan dengan bidang akademik. Mahasiswa cenderung lebih memilih menggunakan gaya koping yang bersifat entertainment untuk mengatasi stres akademik, salah satunya adalah penggunaan Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres akademik dan adiksi Instagram pada mahasiswa FIK UI serta untuk mengetahui hubungan keduanya menggunakan angket Academic Stress Scale (ASS) dan Test for Instagram Addiction (TIA). Desain penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling dengan melibatkan 229 siswa. Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan p = 0,000 dan p value

Students are a population that is vulnerable to stress, especially those related to the academic field. Students tend to prefer to use coping styles that are entertainment in nature to deal with academic stress, one of which is the use of Instagram. This study aims to describe the level of academic stress and Instagram addiction in FIK UI students and to determine the relationship between the two using the Academic Stress Scale (ASS) questionnaire and the Test for Instagram Addiction (TIA). The design of this study was cross sectional, the sampling technique used was proportional stratified random sampling involving 229 students. The results of the chi-square statistical test analysis showed p = 0.000 and p value "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aginta Hadasa Karina
"Salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan secara global adalah Facebook. Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterlibatan orang-orang dalam rasa persetujuan, kecanduan media sosial, dan ekstraversi mereka. Sebanyak 852 peserta dari sampel komunitas yang direkrut melalui survei online yang didistribusikan melalui media sosial, email, dan pesan pribadi yang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menyelesaikan semua pertanyaan. Hasil dari penilitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi dalam kesepahaman dengan penggunaan Facebook. Menurut temuan penelitian sebelumnya, ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dan murid yang memiliki kualitas kepribadian yang menyenangkan. Namun demikian, hipotesis tidak didukung dalam penelitian ini mengingat kurangnya penelitian yang menunjukkan hubungan antara agreeableness dan penggunaan Facebook. Di sisi lain, ada korelasi yang signifikan dalam kecanduan media sosial dan ekstraversi dalam penggunaan Facebook. Keterbatasan penelitian ini adalah adanya kegagalan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Selain itu, dalam studi selanjutnya, gunakan metode ilmiah yang berbeda, seperti penelitian eksperimental, untuk memahami penyebab perilaku, yang seharusnya meningkatkan validitas konstruk.

One of most globally used social media platforms is Facebook. The present research is conducted to examine any possible relationship between Facebook usage with people’s involvement in their sense of agreeableness, social media addiction, and extraversion. A total of 852 participants from a community sample recruited via online survey distributed through social x media, email and personal messages which took approximately 15-20 minutes to finish all the questions. According to the findings of a previous study, there is a negative association between Facebook usage and pupils who have agreeable personality qualities. Nevertheless, the hypothesis is not supported in this study given the lack of research showing a link between agreeableness and Facebook usage. The result indicated that there is no correlation in agreeableness with Facebook use. On the other hand, there is a significant correlation in social media addiction and extraversion in Facebook use. The limitation of this study is the failure to tell a cause-and-effect relationship between two variables. Moreover, in the future study, use a different scientific method, such as experimental research, to understand the causes of behaviour, which should improve construct validity."
Depok: Pakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Rosyidah
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi internet dan smartphone pada saat ini semakin pesat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor berkembangnya teknologi pada smartphone atau ponsel pintar, sehingga pengguna smartphone dapat melakukan kegiatan seperti layaknya pengguna komputer yang kecanduan internet kapan saja dimana saja. Karena fasilitas itulah, banyak pengguna smartphone yang menjadi
kecanduan digital dalam berbagai macam aktifitas yang dianggap sebagai kecanduan internet melalui smartphone. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kecanduan digital apa saja yang terjadi pada pengguna smartphone faktor apa saja yang dapat melatarbelakangin kecanduan digital tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dan menggunakan strategi penelitian exploratory sequence dimana tahap pertama melakukan penelitian secara kualitatif dan kemudian melakukan penelitian kuantitatif untuk mendukung data kualitatif. Data kualitatif didapat dengan menggunakan wawancara sebagai data primer dan dengan menyebar kuesioner sebagai alat pengumpulan data sekunder. Teknik penentuan informan dengan metode
purposive sebanyak 5 orang serta penentuan sampel dengan menggunakan random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan kecanduan digital pada pengguna smartphone, dengan bentuk antara lain merasa tidak tenang ketika tidak menggunakan smartphone, tidak pernah lepas dari smartphone, selalu selalu membuka dan mengecek setiap notifikasi baik dari aplikasi social media maupun instant messaging, selalu bermain game ketika ada waktu luang dan mengalami kurang tidur. Faktor yang mempengaruhi adanya kecenderungan kecanduan pengguna smartphone antara lain penggunaan internet dalam sehari
lebih dari 5 jam, lebih memilih meggunakan smarphone daripada media lain, dan aktifitas sehari-hari pengguna smartphone. Sedangkan kepribadian yang low self esteem, masalah akademis, sosial dan keuangan tidak begitu mempengaruhi.

ABSTRAK
Nowadays, the internet technology and smartphone growing fast. This reason became one of the technology growing factors onto smartphone, so that smatphone users can do every activities like computer users that diagnosed with
internet addiction everywhere. Becouse of those facilities that smartphone provides, many smartphone users became digitaly addiction to smartphone in various kind that diagnosed as an internet addiction trough smartphone. The purposes of this research are to know the digital addiction forms within smartphone users and what factors that can be reasoned its digital addiction.
Using mixed method with exploratory sequence to completed this research.
At first step, is doing qualitative research with indepth interview as primer data, and second, doing quantitative research with quisioner as sekunder data. 5 informans choosed by purposive method and sample population by random sampling method.
The result shows that there are digital addiction within smartphone users in separated from the smartphone, always checking the notification and open social
network and instant message applications, always playing game when smartphone user have a spare time and experienced with lack time of sleeping. Internet usage
more than 5 hours a day, other media preferences and activities of smartphone users are some factors that influencing or has a strong relation to be have a digital
addiction within smartphone users. Low self-esteem trait, academic, socoal and financial problem not really influenced its addiction.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Widyasari
"Skripsi ini membahas tentang kejadian kasus Internet Gaming Disorder (IGD) atau kecanduan game pada pelajar suatu SMAN di Jakarta pada tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi potong lintang. Sampel yang digunakan sebanyak 204 pelajar. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 – Januari 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi IGD di SMAN Z sejumlah 22,5%. Untuk hasil analisis bivariat, ditemukan bahwa merupakan faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian kasus IGD adalah jenis kelamin, jenis game MMORPG, jenis game casual, alat konsol, durasi bermain game per akhir pekan dan liburan, serta motif fantasi. Berdasarkan hasil tersebut, faktor yang berhubungan dengan kejadian IGD lebih banyak berasal dari karakteristik game online. Oleh karena itu, peneliti menyarankan orang tua untuk mengalihkan perhatian anak dari game online dengan aktivitas yang lebih produktif
.This thesis discusses the case of Intenet Gaming Disorder (IGD) or gaming disorder in SMAN Z Jakarta in 2019. This study is a quantitative research using cross sectional study design. The number of samples for this research is 204 students. This research was conducted in November 2019 – January 2020. The results showed that the prevalence of IGD in SMAN Z is 22,5%. For the bivariate analysis, it was found that gender, MMORPG, casual games, console tool, durartion of game play on weekend and holiday, and fantasy are significantly related to IGD. Based on these results, related factors mostly come from the characteristics of online game factor. Therefore, the researchers suggest parents to distract children from playing game online with other activities that more productive."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodora Natalia Kusumadewi
"ABSTRAK
Banyak penelitian di seluruh dunia mengenai penggunaan internet memfokuskan pada topik penggunaan internet game Online, setelah dilaporkan banyak pemain internet game Online (gamer) secara mengkhawatirkan menjadi sangat menggemari (ke arah kecanduan) dan juga menunjukkan perilaku anti sosial selama bermain, termasuk melanggar peraturan dan menghindari tanggungjawab sosial (Loton, 2007). Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah mencari hubungan antara kecanduan terhadap internet game online dengan keterampilan sosial pada 187 remaja (77,5% laki-laki) dengan rata-rata usia partisipan penelitian: 16,7. Seluruh partisipan telah melengkapi skala Internet Addiction Disorder (IAD) milik Ivan Goldberg dan skala Social Skills Inventory (SSI) milik Ronald Riggio, yang keduanya telah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan internet game online dan keterampilan sosial pada remaja dengan korelasi sebesar r=-.216**, signifikan pada l.o.s 0.01. Selain itu, ditemukan pula hubungan yang signifikan antara kecanduan internet game online dengan faktor usia dan dengan dua domain dari keterampilan sosial, antara lain, Emotional Sensitivity (ES) dan Social Expressivity (SE).

ABSTRACT
Researches around the world about internet using have focused to the topic after reports of gamers becoming alarmingly preoccupied (lead to addiction) with internet game Online dan shows anti social behavior to support play, including breaking rules and neglecting social responsibilities (Loton, 2007). The aim of this study was to fmd a relationship between internet game online addiction and social skills among 187 adolescents (77,5% are male), with mean age: 16.7. All participants completed two scales: Internet Addiction Disorder (IAD) by Ivan Goldberg and Social Skills Inventory (SSI) by Ronald Riggio, both were adopted to Indonesian language. This study reveals a significant association betweeen addiction and social skills in adolescents whose addicted to internet game online, with correlation r=-.216**, significant in l.o.s. 0.01. It is also found a significant relation among internet game online addiction to age factor and two social skills domains, are Emotional Sensitivity (ES) and Social Expressivity (SE)."
2009
S3609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Riffandi Pratiwi
"Penggunaan smartphone meningkat secara progresif pada usia remaja, sehingga berisiko menimbulkan kecanduan. Kecanduan smartphone menyebabkan individu kehilangan kemampuan mengontrol waktu penggunaan smartphone, sehingga menyita banyak waktu termasuk pada waktu sebelum tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 241 siswa SMKN di Serang yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Kecanduan smartphone diukur dengan kuesioner Smartphone Addiction Scale-Short Version dan kualitas tidur dengan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Rata-rata skor kecanduan smartphone yaitu 36,57 dan rata-rata skor kualitas tidur yaitu 6. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecanduan smartphone dengan kualitas tidur p=0,0005; r=0,230 , semakin kecanduan smartphone, semakin buruk kualitas tidur. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran perawat dalam upaya promotif dan preventif terhadap perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi dengan kualitas tidur, baik bagi remaja, orangtua, maupun pihak sekolah.

The use of smartphones increases progressively in adolescence and thus risks addiction. Smartphone addiction causes the individual to lose the ability to control the time of smartphone usage so that takes a lot of time including at bedtime. This study aimed to determine the correlation between smartphone addiction and sleep quality in vocational high school students. This desriptive correlation study with cross sectional approach involved 241 students of public vocational high school in Serang were selected by stratified random sampling technique. The data was collected using a Smartphone Addiction Scale Short Version questionnaire for teens addicted to smartphones and the Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. Mean score of the smartphone addiction is 36.57 and mean score of sleep quality is 6. Spearman test results show that there was a correlation between smartphone addiction and sleep quality p 0.0005 r 0,230 . This study is expected to increase the role of nurses in promotive and preventive efforts to lifestyle changes due to technological advances with sleep quality for students, parents, and school management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Pemakaian internet berlebih dapat menyebabkan kecanduan internet. Kecanduan internet menyebabkan berbagai dampak negatif, salah satunya perkembangan sosial. Perkembangan sosial anak usia sekolah merupakan masa peralihan yang memiliki rasa ketertarikan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecanduan internet dengan perkembangan sosial anak usia sekolah di Kelurahan Makasar. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden 287 yang dipilih melalui teknik cluster stratified random sampling. Pengukuran kecanduan internet menggunakan instrumen Internet Addiction Test dan perkembangan sosial anak diukur menggunakan instrumen Social Skill Inventory. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi gamma dan didapatkan hasil bahwa terdapat korelasi yang bermakna dengan arah korelasi positif dengan kekuataan korelasi kuat antara kecanduan internet dengan perkembanan sosial anak (p value= 0,0001, r= 0,615). Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan invoasi untuk edukasi pemakaian internet yang bijak dan menstimulus perkembangan sosial anak dalam proses pembelajaran di rumah atau sekolah.

Excessive use of the internet can cause internet addiction. Internet addiction causes various negative effects, one of which is social development. The social development of school-age children is a transitional period that has an interest in exploring the surrounding environment. This study aims to adhere to the relationship of internet addiction to the social development of school-age children in the Makassar Village. The research design used was cross-sectional with the number of respondents 287 selected through the cluster stratified random sampling technique. Measurements of internet addiction using the Internet Addiction Test instrument and the development of child sosia were measured using the Social Skill Inventory instrument. The results of the study were annotated using the gamma correlation test and the results showed that there was a significant correlation with the direction of the positive correlation with the strong correlation between internet addiction and children's social development (p = 0,0001, r = 0.615). The results of the research are expected to be used as information and investment for educating wise internet usage and stimulating children's social development in the learning process at home or school."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Fadenia Benning
"Media sosial cukup populer di kalangan remaja, mereka cenderung menghabiskan waktu kesehariannya untuk mengecek media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, salah satunya gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan Kantuk Berlebihan di Siang Hari pada remaja SMA. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling dan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 414 orang yang berasal dari 10 SMA di Jakarta Timur. Kecanduan media sosial diukur dengan Skala Kecanduan Media Sosial-Bentuk Siswa (SMAS-SF), sedangkan kejadian Kantuk Berlebihan di Siang Hari diukur dengan Skala Kantuk Epworth (ESS). Penelitian ini menggunakan uji statistik Mann Whitney U test. Media sosial yang paling sering digunakan oleh remaja adalah Instagram, sebanyak lebih dari separuh remaja sudah kecanduan media sosial dan hampir 50% remaja mengalami Kantuk Berlebihan di Siang Hari. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan Kantuk Berlebihan di Siang Hari (p = 0,022). Oleh karena itu, peneliti berharap agar para orang tua dapat lebih meningkatkan kesadaran, mengingat dampak negatif serius dari kecanduan media sosial dan EDS. Perawat diharapkan mampu menjadi pendidik dan fasilitator melalui promosi kesehatan, seminar, atau interaksi kelompok terkait dampak negatif akibat penggunaan media sosial yang berlebihan dan dampak negatif EDS.

Social media is quite popular among teenagers, they tend to spend their daily time checking social media. Excessive use of social media can cause several negative impacts, one of which is sleep disturbances. This study aims to determine the relationship between the intensity of social media use and excessive daytime sleepiness in high school adolescents. The research design used correlative analytic with cross-sectional approach. The sample was selected using cluster sampling technique and simple random sampling. The sample in this study amounted to 414 people from 10 high schools in East Jakarta. Social media addiction was measured by the Student-Shape Social Media Addiction Scale (SMAS-SF), while the incidence of excessive daytime sleepiness was measured by the Epworth Sleepiness Scale (ESS). This study used the Mann Whitney U test statistical test. The social media most often used by teenagers is Instagram, as many as more than half of teens are addicted to social media and nearly 50% of teenagers experience excessive daytime sleepiness. The results showed that there was a significant relationship between the intensity of social media use and excessive daytime sleepiness (p = 0.022). Therefore, the researchers hope that parents can raise awareness more, given the serious negative effects of addiction to social media and EDS. Nurses are expected to be able to become educators and facilitators through health promotion, seminars, or group interactions related to the negative impact due to excessive use of social media and the negative impact of EDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Arya Wibisono
"Lingkungan permainan game online penuh dengan unsur kekerasan, sesksual, agresi dan intimidasi gender, jika dimainkan akan menimbulkan perilaku buruk, karena di dalam game membutuhkan pemain untuk melakukan aksinya, sehingga dapat mempengaruhi perilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kecanduan game online dengan perilaku menyimpang remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel yang diambil penelitian berjumlah 143 responden dan teknik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Kuesioner yang digunakan adalah  Game Addiction Scale (GAS) dan Deviant Behavioral Scale (DBS). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan antara kecanduan game online dengan perilaku menyimpang pada siswa remaja P Value = 0,000 < 0,05. Peneliti merekomendasikan pada penelitian ini adalah menyusun program pendidikan tentang risiko dan konsekuensi negatif dari kecanduan game online yang berfungsi untuk mencegah secara dini kecanduan, sehingga dapat berfokus pada tugas perkembangan remaja.

The online game environment is full of elements of violence, sexuality, aggression and gender intimidation, if played it will lead to bad behavior, because the game requires players to carry out their actions, so that it can influence deviant behavior. This study aims to examine the relationship between online game addiction with adolescent deviant behavior. This study used a quantitative method with a cross sectional design. The samples taken in this study amounted to 143 respondents and the sample technique used was simple random sampling. The questionnaire used are the Game Addiction Scale (GAS) and the Deviant Behavioral Scale (DBS). The results of this study indicate that there is a relationship between online game addiction and deviant behavior in adolescent students P Value =0,000 < 0,05. The researcher recommends that this research is to develop an educational program about the risks and negative consequences of online game addiction that serves to prevent addiction early, so that it can focus on adolescent developmental tasks."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>