Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meigo Anugra Jaya
"Asuhan keperawatan psikososial spiritual sering diabaikan. Dibuktikan dengan jarang munculnya diagnosa psikososial spiritual di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pelatihan terhadap pengetahuan perawat dan keakuratan diagnosa psikososial spiritual. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasi experimental design dan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel penelitiannya adalah seluruh perawat yang pernah mengikuti pelatihan tentang pengkajian psikososial yang berjumlah 33 orang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan perawat 29,28 dan keakuratan diagnosa 88,25 . Setelah pelatihan, hasil observasi menunjukkan bahwa perumusan diagnosa keperawatan psikososial spiritual terdapat pada semua dokumentasi pasien kelolaan perawat yang memenuhi kriteria ketepatan perumusan dan kelengkapan komponen Problem Etiologi Signs/symptoms hingga munculnya intervensi psikososial spiritual. Hasil ini perlu dipertahankan, ditingkatkan, dan didukung oleh pihak manajemen Rumah Sakit Umum.

Psychosocial spiritual nursing care is often overlooked. It is proven by the rare emergence of psychosocial spiritual diagnosis in the inpatient wards of General Hospital. This study is to reveal the effectiveness of training on nurses rsquo knowledge and accuracy in psychosocial spiritual diagnosis. Quantitative research method with quasi experimental design was employed in this study using one group pretest posttest. The research sample is 33 nurses who had attended training on psychosocial assessment. Wilcoxon test was used for data analysis. This study showed that there was a significant increase on the nurses rsquo knowledge 29.28 and nurses rsquo diagnostic accuracy 88.25 . After the training, the results of the observations indicated the formulation of psychosocial spiritual nursing diagnoses was found in all documentation of the client managed by the nurses who meet the criteria of the accuracy of the formulation and completeness of the Problem Etiology Signs symptoms component until the emergence of psychosocial spiritual intervention. These results need to be maintained, upgraded, and supported by the management of the General Hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puspa Setyoadji
"Penelitian ini membahas tentang analisis keakuratan terjemahan laman bahasa Jerman dan bahasa Indonesia yang juga terdapat bahasa ketiga, yaitu bahasa Inggris. Analisis terjemahan ini mencakup analisis terjemahan tombol-tombol pada menu laman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif dengan mengenali sifat bahasa ketiga menggunakan korpus data berupa laman Die Deutschen Auslandshandelskammern (AHK) Indonesien kemudian menghitung keakuratan terjemahannya pada laman web berbahasa Indonesia. Tujuan penelitian adalah membuktikan bagaimana keakuratan penerjemahan dengan keberadaaan bahasa ketiga. Hasil penelitian membuktikan dari 26 tombol terdapat 8 tombol yang diterjemahkan tidak akurat, 5 diantaranya disebabkan oleh bahasa ketiga (bahasa Inggris). Keberadaan bahasa ketiga yang dipertahankan dalam penerjemahannya mempunyai risiko yaitu tidak tersampaikannya pesan dengan baik kepada pembaca.

This study discusses the analysis of the accuracy of page translations in German and Indonesian, which also have English as a third language. This translation analysis includes analysis of page buttons on the web page menu. This study uses qualitative methods and descriptive analysis techniques by recognizing the nature of the third language using a corpus of data in the form of the Indonesien Die Deutschen Auslandshandelskammern (AHK) page and calculating the accuracy of the translation on the Indonesian language web page. The aim of this research is to prove the accuracy of translation with the existence of a third language. The results of the study prove that out of 26 buttons there are 8 buttons that are translated inaccurately, 5 of the buttons are caused by a third language (English). The presence of a third language in translation has the risk of delivering the message inaccurately to the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Ferry Nugraha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat kualitas terjemahan idiom dalam sebuah novel dan pengaruh strategi penerjemahan pada tingkat kualitas terjemahannya. Kualitas yang dimaksud pada penelitian ini dilihat secara holistik, yaitu menilai kualitas terjemahan idiom dari aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Sumber data penelitian ini adalah novel berbahasa Inggris yang berjudul Landline karya Rainbow Rowell 2014 dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh Airien Kusumawardani 2016 . Data penelitian ini adalah idiom-idiom bahasa Inggris yang dikumpulkan sesuai dengan klasifikasi jenis idiom yang dikembangkan dari pendapat Palmer 1981 . Strategi penerjemahan yang diacu oleh penelitian ini adalah yang dikembangkan dari pendapat Baker 2011 . Selanjutnya, tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan dari terjemahan idiom itu dinilai dengan bantuan para penilai yang terdiri atas 4 orang mahasiswa Pascasarjana Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penilaian menggunakan rubrik yang didesain oleh Nababan 2012 . Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis komparatif Williams Chesterman, 2002 terhadap teks sumber dan teks sasaran. Temuan menunjukkan bahwa kualitas terjemahan idiom novel ini memiliki predikat yang tinggi. Strategi penerjemahan menjadi salah satu faktor penentu kualitas terjemahan idiom. Namun, temuan juga menunjukkan bahwa kemampuan penerjemah dalam pemilihan diksi juga menjadi faktor penentu kualitas, khususnya pada penggunaan strategi parafrasa.

ABSTRACT
The aims of the study are to assess the quality of idiom translation in a novel and describes the effects of strategies towards the quality. In this study, the quality is evaluated by using holistic assessment which includes the accuracy, acceptability, and readability of the idiom translation. The data sources of this study are English novel titled Landline written by Rainbow Rowell 2014 and its Indonesian translation by Airien Kusumawardani 2016 . The data of this study are English idioms which are collected based on the adaptation of idiom classification by Palmer 1981 . The translation strategies used in this study are adapted from Baker rsquo s 2011 idiom translation strategies. The accuracy, acceptability, and readability of the translation are assessed by 4 evaluators who are the Postgraduate students of Linguistics Department, Faculty of Humanity, Universitas Indonesia. The assessment uses the assessment model designed by Nababan 2012 . The data are analysed by using comparative analysis model Williams Chesterman, 2002 . The findings show that the idiom translation in this novel has high quality. Translation strategy is one of the factors determining the quality of idiom translation. However, the findings also show that the translator rsquo s competence in selecting words in paraphrasing determines the quality as well."
2018
T51325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfini Iasya Putri
"Tesis ini merupakan laporan penelitian berupa penilaian kualitas terjemahan kata, frasa, atau kalimat bermuatan budaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan model komparatif yang berorientasi pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan tingkat kualitas terjemahan teks label yang terdapat di salah satu museum dan pengaruh teknik penerjemahan yang digunakan pada tingkat kualitas terjemahan secara holistik, yaitu pada tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Sumber data penelitian ini adalah teks label Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang termasuk kategori artefak nonreligi dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua macam data: data pertama adalah satuan lingual berupa kata, frasa, ataupun kalimat yang mengandungi unsur budaya pada teks label dwibahasa Indonesia dan Inggris di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sedangkan data kedua berupa hasil penilaian kualitas terjemahan data pertama yang dilakukan oleh penilai dengan cara mengisi lembar penilaian. Data pertama dikumpulkan dengan teknik cuplikan dan data kedua dengan lembar penilaian kualitas terjemahan. Jumlah data yang dikumpulkan adalah 51 data. Selanjutnya, data pertama itu dibandingkan dengan terjemahannya dalam teks sasaran untuk mendapatkan teknik penerjemahan yang diterapkan. Teknik penerjemahan yang diacu oleh penelitian ini adalah yang dikembangkan dari pendapat beberapa ahli seperti Newmark (1984), Baker (2011), Molina dan Albir (2002), dan Hoed (2006). Dari sembilan belas teknik penerjemahan yang dirangkum oleh peneliti, hanya sembilan teknik yang diterapkan dalan terjemahan teks label museum, yaitu teknik peminjaman, peminjaman yang dilengkapi artefak, transposisi, transposisi yang dilengkapi artefak, peminjaman dan transposisi yang dilengkapi artefak, generalisasi, generalisasi yang dilengkapi artefak, generalisasi disertai deskripsi, dan reduksi. Selanjutnya, tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan dari terjemahan teks label itu dinilai oleh bantuan tiga orang mahasiswa pascasarjana dan satu orang penutur jati bahasa Inggris yang juga merupakan dosen di Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik yang didesain oleh Nababan (2002). Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis komparatif (William & Chesterman, 2002) terhadap teks sumber dan teks sasaran. Temuan menunjukkan bahwa kualitas terjemahan teks label museum ini cenderung dinilai tinggi pada aspek keakuratannya saja, sedangkan kedua aspek lainnya rendah, yaitu kurang dari 50%. Teknik penerjemahan yang diterapkan menjadi salah satu faktor penentu kualitas terjemahan teks label museum. Teknik peminjaman dominan dipilih karena sesuai dengan tujuan penerjemahan teks label museum, yaitu memperkenalkan budaya BSu.

Cultural words translation quality assessment will be discussed in this thesis. This is a product-oriented comparative model with the qualitative approach. The aims of the study are to assess the quality of label texts in a museum and describe the effects of techniques on the quality. In this study, the quality is evaluated by using holistic assessment which includes the accuracy, acceptability, and readabilty of the cultural words translation. The data source of this study is non-religious artifact category in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan and its English translation. The data of this study are lingual units, such as words, phrases, and sentences containing cultural elements in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan, are in both English and Indonesian. The data of this study also include the results of translation quality assessment of the cultural words which have been assessed by raters. The main data are collected by using the sampling technique and the secondary data are the assessment sheets. There are 51 data in this study. Afterwards, those data are compared with their translations in the target text in order to find the translation techniques. The translation techniques used in this study are adapted from some experts, such as Newmark (1984), Baker (2011), Molina and Albir (2002), and Hoed (2006). Out of nineteen techniques, there are only ten techniques used in the translation of museum label texts; borrowing, borrowing with artifacts, transposition, transposition with artifacts, triplets, generalisation, generalisation with with artifacts, generalisation with description, omission, and naturalisation. The accuracy, acceptability, and readability of the translation assessed by three evaluators who are postgraduate students of the Linguistics Department, the Faculty of Humanity, Universitas Indonesia and one native speaker who is a lecturer at the same university. The assessment uses the assessment model designed by Nababan (2002). The data are analysed by using comparative analysis model (William & Chesterman, 2002). The finding shows that the translation of label texts tends to be assessed as high quality, above all is the accuracy while the others are less than 50%. The translation technique is one of the factors determining the quality of museum label text translation because it is related to the translation aims of text label: introducing Banjarese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfini Iasya Putri
"Tesis ini merupakan laporan penelitian berupa penilaian kualitas terjemahan kata, frasa, atau kalimat bermuatan budaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan model komparatif yang berorientasi pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan tingkat kualitas terjemahan teks label yang terdapat di salah satu museum dan pengaruh teknik penerjemahan yang digunakan pada tingkat kualitas terjemahan secara holistik, yaitu pada tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Sumber data penelitian ini adalah teks label Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang termasuk kategori artefak nonreligi dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua macam data: data pertama adalah satuan lingual berupa kata, frasa, ataupun kalimat yang mengandungi unsur budaya pada teks label dwibahasa Indonesia dan Inggris di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sedangkan data kedua berupa hasil penilaian kualitas terjemahan data pertama yang dilakukan oleh penilai dengan cara mengisi lembar penilaian. Data pertama dikumpulkan dengan teknik cuplikan dan data kedua dengan lembar penilaian kualitas terjemahan. Jumlah data yang dikumpulkan adalah 51 data. Selanjutnya, data pertama itu dibandingkan dengan terjemahannya dalam teks sasaran untuk mendapatkan teknik penerjemahan yang diterapkan. Teknik penerjemahan yang diacu oleh penelitian ini adalah yang dikembangkan dari pendapat beberapa ahli seperti Newmark (1984), Baker (2011), Molina dan Albir (2002), dan Hoed (2006). Dari sembilan belas teknik penerjemahan yang dirangkum oleh peneliti, hanya sembilan teknik yang diterapkan dalan terjemahan teks label museum, yaitu teknik peminjaman, peminjaman yang dilengkapi artefak, transposisi, transposisi yang dilengkapi artefak, peminjaman dan transposisi yang dilengkapi artefak, generalisasi, generalisasi yang dilengkapi artefak, generalisasi disertai deskripsi, dan reduksi. Selanjutnya, tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan dari terjemahan teks label itu dinilai oleh bantuan tiga orang mahasiswa pascasarjana dan satu orang penutur jati bahasa Inggris yang juga merupakan dosen di Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik yang didesain oleh Nababan (2002). Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis komparatif (William & Chesterman, 2002) terhadap teks sumber dan teks sasaran. Temuan menunjukkan bahwa kualitas terjemahan teks label museum ini cenderung dinilai tinggi pada aspek keakuratannya saja, sedangkan kedua aspek lainnya rendah, yaitu kurang dari 50%. Teknik penerjemahan yang diterapkan menjadi salah satu faktor penentu kualitas terjemahan teks label museum. Teknik peminjaman dominan dipilih karena sesuai dengan tujuan penerjemahan teks label museum, yaitu memperkenalkan budaya BSu.

Cultural words translation quality assessment will be discussed in this thesis. This is a product-oriented comparative model with the qualitative approach. The aims of the study are to assess the quality of label texts in a museum and describe the effects of techniques on the quality. In this study, the quality is evaluated by using holistic assessment which includes the accuracy, acceptability, and readabilty of the cultural words translation. The data source of this study is non-religious artifact category in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan and its English translation. The data of this study are lingual units, such as words, phrases, and sentences containing cultural elements in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan, are in both English and Indonesian. The data of this study also include the results of translation quality assessment of the cultural words which have been assessed by raters. The main data are collected by using the sampling technique and the secondary data are the assessment sheets. There are 51 data in this study. Afterwards, those data are compared with their translations in the target text in order to find the translation techniques. The translation techniques used in this study are adapted from some experts, such as Newmark (1984), Baker (2011), Molina and Albir (2002), and Hoed (2006). Out of nineteen techniques, there are only ten techniques used in the translation of museum label texts; borrowing, borrowing with artifacts, transposition, transposition with artifacts, triplets, generalisation, generalisation with with artifacts, generalisation with description, omission, and naturalisation. The accuracy, acceptability, and readability of the translation assessed by three evaluators who are postgraduate students of the Linguistics Department, the Faculty of Humanity, Universitas Indonesia and one native speaker who is a lecturer at the same university. The assessment uses the assessment model designed by Nababan (2002). The data are analysed by using comparative analysis model (William & Chesterman, 2002). The finding shows that the translation of label texts tends to be assessed as high quality, above all is the accuracy while the others are less than 50%. The translation technique is one of the factors determining the quality of museum label text translation because it is related to the translation aims of text label: introducing Banjarese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charen Andella
"Indonesia telah mengadopsi Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label Pada Bahan Kimia sejak 2009. Saat ini, Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 23/MIND/PER/4/2013 dan Peraturan Dirjen Basis Industri Manufaktur No. 04/BIM/PER/1/2014 mengatur implementasi GHS di Indonesia. Namun, evaluasi implementasi GHS, terutama pada kelengkapan dan keakuratan informasi Lembar Data Keselamatan (LDK) bahan kimia belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan informasi dari 42 LDK senyawa kimia tunggal yang dilaporkan ke Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Checklist yang dikembangkan oleh Hodson, et al. (2013) untuk evaluasi LDK dimodifikasi berdasarkan peraturan Indonesia untuk penilaian kelengkapan. Informasi klasifikasi bahaya pada situs NITE-CHRIP Japan digunakan untuk evaluasi akurasi. Pada uji kelengkapan, ditemukan bahwa semua 42 LDK dikategorikan tidak lengkap karena sebagian besar LDK tidak memberikan informasi lengkap tentang rute masuk; sifat fisik dan kimia; dan informasi toksikologis. Pada pemeriksaan akurasi, berdasarkan NITE - CHRIP Japan hanya 4 LDK yang ditemukan akurat. Dengan demikian, semua 42 LDK yang dilaporkan ke Kementerian Perindustrian Republik Indonesia termasuk kategori yang tidak reliabel dan perlu direvisi.

Indonesia has been adopting Globally Harmonized System of Classification and Labeling of Chemicals (GHS) since 2009. Currently, Regulation of the Minister of Industry of Republic of Indonesia Number 23/M-IND/PER/4/2013 and Regulation of the Director General of Manufacturing Industry Base Number 04/BIM/PER/1/2014 govern GHS implementation in Indonesia. However, evaluation on GHS implementation, especially completeness and accuracy of information on chemical Safety Data Sheet (SDS) have not been performed. This study aimed to evaluate the completeness and accuracy of information of the 42 SDS of substance (not mixture) that were reported to the Indonesian Ministry of Industry. A checklist that was developed by Hodson, et al. (2013) for SDS evaluation were modified based on Indonesia regulation for completeness assessment. Hazard classification data on NITE-CHRIP Japan website were used for accuracy evaluation. For completeness test, it was found that all 42 SDS were categorized as incomplete since most of the SDS did not provide full information about route of entry physical and chemical properties and toxicological information. For accuracy check, based on NITE-CHRIP Japan only 4 SDS were found to be accurate. Thus, all SDSs that were reported to MoI were unreliable and need to be revised.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Oktorina
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang determinan dari kualitas pengungkapan sukarela Integrated Reporting , manfaat ekonomis atas kualitas pengungkapan sukarela bagi investor, serta peran pengungkapan sukarela dalam memediasi hubungan antara determinan dan manfaat ekonomis.
Penelitian ini mengambil sampel dari perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam Integrated Reporting Examples Database pada web site IIRC kecuali negara Afrika Selatan dan Brazil yang sudah menyusun secara mandatori. Periode penelitian dari tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan content analysis untuk mengukur kualitas pengungkapan yang terdiri dari 34 item yang berasal dari prinsip dan elemen yang dipublikasikan oleh IIRC (2013).
Hasil penelitian menunjukkan beberapa determinan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pengungkapan sukarela yaitu persaingan pasar produk yang berasal dari new entrants, existing rivals, dan kompetensi akuntansi level negara. Semakin ketat persaingan pasar produk yang berasal dari new entrants dan meningkatnya kompetensi akuntansi akan mendorong perusahaan untuk menerapkan International Integrated Reporting Framework (IIRF) dalam laporannya. Sedangkan, persaingan pasar produk yang berasal dari existing rivals, semakin ketat persaingan jenis ini maka akan menurunkan perusahaan untuk menerapkan IIRF. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari reputasi perusahaan terhadap kualitas pengungkapan sukarela . Hasil penelitian membuktikan secara empiris bahwa semakin tinggi kualitas pengungkapan sukarela akan meningkatkan keakuratan ramalan analis, efisiensi investasi, dan stock return. Kualitas pengungkapan sukarela memiliki peran penting dalam memediasi pengaruh tidak langsung persaingan pasar produk, kompetensi akuntansi level negara terhadap keakuratan ramalan analis, efisiensi investasi, dan stock return.
Implikasi teoretis dari hasil penelitian yakni penelitian ini mengembangkan teori yang digunakan terkait penerapan IIRF dalam laporan perusahaan menggunakan diffusion of innovation theory. Hasil penelitian menjawab adanya inkonklusifitas hubungan antara persaingan pasar produk dan keakuratan ramalan analis (Haw et al., 2015). Penelitian ini membagi persaingan pasar produk menjadi 2 yakni yang berasal dari new entrants dan existing rivals. Kedua jenis persaingan ini memiliki dampak yang berbeda jika dikaitkan dengan praktik pengungkapan sukarela . Selain itu, perbedaan hasil penelitian terdahulu terkait pengaruh kedua variabel tersebut dikarenakan belum menyoroti efek mediasi dari kualitas pengungkapan informasi
Penelitian ini memberikan implikasi bagi pemerintah dan penyusun standar untuk meningkatkan kompetensi para akuntan melalui keanggotaan pada professional accountancy organisation ataupun melalui pelatihan dan seminar terkait topik sebagai salah satu cara mendifusi . Hasil penelitian ini juga memberikan implikasi bagi Perguruan Tinggi untuk mempertimbangkan dimasukkannya materi tentang dalam kurikulum di program akuntansi untuk meningkatkan pemahaman pada para calon akuntan tentang pelaporan ini.

This study aims to provide empirical evidence about the determinants of the quality of voluntary disclosure of Integrated Reporting , the economic benefits of the quality of for investors, and the role of in mediating the relationship between determinants and economic benefits.
This study took samples from companies that entered the Integrated Reporting Examples Database on the IIRC web site, except for South Africa and Brazil which had compiled a mandatory . Research period from 2014-2017. Researchers used content analysis to measure the quality of disclosure, which consisted of 34 items derived from the principles and elements published by IIRC (2013).
The results showed several determinants that had a significant effect on the quality of voluntary disclosure , namely product market competition from new entrants, existing rivals, and country level accounting competence. The tighter competition from new entrants and increased accounting competence will encourage companies to apply the International Integrated Reporting Framework (IIRF) in their reports. Meanwhile, market competition from existing rivals, the tighter this type of competition will reduce companies to implement IIRF. This study did not find any significant effect of company reputation on the quality of voluntary disclosure . The research results prove empirically that the higher the quality of voluntary disclosure will increase the accuracy of analyst forecasts, investment efficiency, and stock returns. The quality of voluntary disclosure has an important role in mediating the indirect effect of product market competition, country level accounting competence on the accuracy of analyst forecasts, investment efficiency, and stock returns.
The theoretical implication of the research results is that this study develops a theory used in relation to the application of IIRF in company reports using the diffusion of innovation theory. The results of the study answered that there was an inconclusive relationship between product market competition and the accuracy of analyst forecasts (Haw et al., 2015). This study divides product market competition into two, namely those from new entrants and existing rivals. The two types of competition have different impacts when it comes to the voluntary disclosure practice . In addition, differences in the results of previous studies related to the effect of these two variables are because they have not highlighted the mediating effect of the quality of information disclosure.
This research has implications for the government and standard setters to improve the competence of accountants through membership in professional accountancy organizations or through training and seminars on the topic of as a way of diffusing . The results of this study also have implications for universities to consider the inclusion of material about in the curriculum in accounting programs to increase understanding of prospective accountants about this reporting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library