Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasurruni
"Dalam dua puluh tahun ini, kita telah menghadapi suatu penyakit yang paling mematikan di dunia, yaitu AIDS. Penyakit ini sangat ditakuti karena sampai saat ini, belum ada obat yang dapat mematikan virus HIV dengan ampuh. Kalaupun ada, harganya sangat mahal dan hanya menahan rasa sakit penderita. Telah banyak yang dilakukan oleh para ahli medis di seluruh dunia untuk mencari obat yang dapat menghambat pertumbuhan virus HIV. Sudah banyak pula lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut mengkampanyekan isu tentang peduli terhadap penyakit ini. Telah besar biaya yang dikeluarkan untuk menghambat lajunya jumlah penderita HIV/AIDS. Namun hasiinya belum menggembirakan. Di Indonesia sendiri, saat ini diperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS sudah mencapai 1,3 juta jiwa. Karena itu sudah seharusnya kita ikut peduli terhadap penderitanya, termasuk berusaha menerima apa adanya di lingkungan kita. Upaya kampanye juga harus terus digalakkan agar jumlah korban AIDS tidak lebih besar. Perlu upaya kampanye yang kreatif untuk menarik perhatian masyarakat. Dari penelitian yang telah dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, terungkap banyak hal yang dapat membantu pihak-pihak terkait yang ikut berkampanye. Penelitian, dilakukan melalui pengambilan data secara primer dan sekunder. Data primer diatnbil dari penyebaran kuesioner, sedangkan data sekunder sebagai landasan teori diperoleh dari buku dan internet. Responden yang berhasil dijaring sebanyak 180 orang. Sebagian besar, adalah responden wanita. Responden yang dipilih adalah mereka yang masih duduk di bangku SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi yang ada di Jakarta. Dilihat dart hasil penelitian, terungkap bahwa kampanye yang selama ini telah dilakukan, menurut mereka kurang menarik, sehingga jarang di antara mereka yang mau membaca kampanye sosial anti AIDS yang pernah mereka lihat. Menurut mereka, media kampanye yang paling menarik adalah film, sedangkan pilihan media cetak jatuh pada poster berwarna. Di Belanda, poster berwarna telah berperan dalam mengurangi pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS. Pembuatan poster berwarna ini dibuat berseri setiap jangka waktu tertentu. Perlu banyak kreativitas tentunya dalam membuat poster ini. Segmentasi audiens yang ingin dicapai juga harus dipertimbangkan dalam melakukan kampanye. Misalnya dari segi gender. Karena cara pengolahan informasi antara lelaki dan perempuan juga berbeda. Kesimpulan utama yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kampanye sosial yang selama ini telah dilakukan, baru berhasil menanamkan awareness di benak audiens, tapi belum berhasil merubah perilaku mereka menjadi lebih positif terutama kepada para penderita HIV/AIDS. Justru kampanye selama ini cenderung menakuti audiens. Karena itu, pembuatan kebijakan yang konsisten sangat diperlukan agar masalah AIDS ini dapat diatasi dengan cara yang tepat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S19437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narang, Bernika Yustiana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Martgiani Soehartami
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Margareth Akerina
"Meningkatnya populasi anjing dan kucing di Indonesia ternyata juga memberikan catatan tersendiri dalam hal strays (Hewan Jalanan). Padahal tingginya populasi strays membawa banyak permasalahan tersendiri, seperti penyakit menular (baik ke sesama binatang dan bahkan manusia), overpopulation, dsb. Belum ada penanganan yang dilakukan oleh pemerintah secara terpusat, padahal banyak movement dari komunitas-komunitas animal welfare yang bisa dipergunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah program adopsi binatang peliharaan. Program kampanye social Let's Adopt! Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan awareness target adopter terhadap program adopsi binatang dan pada akhirnya mendorong mereka untuk ikut serta ambil bagian dalam program tersebut. Program dilaksanakan dengan biaya Rp39,028,550,00.

The increasing number of cats and dogs population brought another concern, which is Strays. The high population of Strays can cause some problem to the community, such as contagious diseases (to other animals or even human), overpopulation, etc. The government hasn't yet come up with something to take care of the matter, meanwhile out there Pet Adoption program, which can be a solution, is widely voiced. Therefor, this communication marketing strategy for Let's Adopt! Indonesia is developed. To increase the public awareness of the Pet Adoption program, so that the target adopter would support and take a part on the program. All the program will be on the budget of Rp39,028,550,00.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Fernanda Subagio
"ABSTRAK
Situasi1. Data riset pendahuluan menunjukkan bahwa hanya 48 mahasiswa yang mengetahui program Green Campus di Universitas Indonesia.2. Hasil observasi menunjukkan sejumlah perilaku anti-lingkungan.3. Berdasarkan data tersebut, diperlukan program pemasaran sosial yang dapat mengatasi rendahnya kesadaran mahasiswa mengenai program Green Campus dan perilaku anti lingkungan pada mahasiswa Universitas Indonesia.Tujuan1. Meningkatkan kesadaran target khalayak mengenai program Green Campus di Universitas Indonesia dari 48 menjadi 70 .2. Membangun rasa tanggung jawab target khalayak terhadap program Green Campus di Universitas Indonesia dari 41,8 menjadi 65 .3. Perilaku pro lingkungan pada mahasiswa Universitas Indonesia meningkat sebesar 10 .Target KhalayakMahasiswa aktif yang berasal dari 15 fakultas di Universitas Indonesia, baik program vokasi D3 maupun sarjana S1 .Pesan Kunci ldquo;Think Green, Live Great rdquo;Strategi1. Penggunaan media organisasi2. Educational Gathering3. Special EventsTaktik1. Mengembangkan website, membuat akun media sosial, dan memanfaatkan media luar ruang.2. Menyelenggarakan seminar UI Green Education.3. Menyelenggarakan kompetisi Think Green Project, pameran UI Green Force, dan acara puncak UI Green Movement.Rencana WaktuJuli 2017 ndash; Juli 2018AnggaranRp 260.100.000,00EvaluasiEvaluasi tahap input, output, dan outcome dengan metode kualitatif dan kuantitatif.
ABSTRAK
Situation Analysis1. Preliminary research indicates that only 48 of students know about Green Campus at Universitas Indonesia. 2. Recent observation indicates anti environmental behavior.3. According to the data, social marketing is required to overcome the students rsquo lack of awareness regarding Green Campus and anti environmental behavior on Universitas Indonesia students. Objectives
1. Raising awareness among target audience about Green Campus at Universitas Indonesia from 48 to 70 .2. Building sense of responsibility towards Green Campus at Universitas Indonesia from 41,8 to 65 .3. Increase Pro environmental behavior on Universitas Indonesia students by 10 . Target AudienceActive students from 15 faculties at Universitas Indonesia, both vocational program D3 and undergraduate program S1 .Key Message ldquo Think Green, Live Great rdquo Strategies1. Using Organization Media2. Educational Gathering3. Special EventsTactic1. Developing website, creating social media account, and using outdoor media. 4. Organizing UI Green Education seminars. 5. Organizing Think Green Project Competition, UI Green Force Exhibition, and UI Green Movement Event. TimelineJuly 2017 ndash July 2018BudgetRp 260.100.000,00Evaluationinput, output, and outcome by using qualitative and quantitative methods "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Najwa Ulfa Alkadrie
"Berbagai kebijakan pemerintah untuk memitigasi penyebaran virus COVID-19 telah berdampak pada anggota dan kelompok masyarakat, di antaranya pembatasan sosial dan penggunaan masker (Atnike, Nova & Gabby, 2020). Penggunaan masker dalam menjalankan protokol kesehatan COVID-19 telah menjadi masalah besar bagi kelompok tuna rungu dan kesulitan mendengar (Poon & Jenstad, 2022). Kesulitan berkomunikasi ini berdampak kepada perasaan kesepian dan merasa terisolasi dari kehidupan sosial, sebab masyarakat tuna rungu tidak dapat mengandalkan dan membaca gerak bibir lawan bicara untuk dapat memahami isi pembicaraan dengan adanya penggunaan masker yang menutupi mulut (HLAA, 2020). Berangkat dari masalah tersebut, Asuransi Astra menyelenggarakan sebuah kampanye sosial bernama #MaskerTemanTuli yang dilakukan melalui media sosial Instagram, yang dianggap efektif dalam mengatasi permasalahan tersebut (Asuransi Astra, 2020). Tulisan ini bertujuan menganalisis strategi kampanye sosial dalam meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat. Artikel ini menggunakan penelitian deskriptif interpretatif untuk mendeskripsikan strategi kampanye sosial di media sosial dan pengaruh kampanye tersebut kepada citra dan reputasi perusahaan.

Various government policies aim to mitigate the spread of the COVID-19 virus have impacted community members and groups, including through the implementation of social distancing and the use of masks (Atnike, Nova & Gabby, 2020). The use of masks in carrying out the COVID-19 health protocol has become a big problem for the deaf and hard of the hearing group (Poon & Jenstad, 2022). This difficulty in communicating has an impact on feelings of loneliness and feeling isolated from social life because the deaf community cannot rely on and read the lips of the interlocutor to be able to understand the content of the conversation as the use of a mask covers the mouth (HLAA, 2020). Departing from this problem, Asuransi Astra organized a social campaign called #MaskerTemanTuli, which was carried out through social media Instagram, and is considered effective in overcoming these problems (Asuransi Astra, 2020). This paper aims to analyze social campaign strategies for increasing social awareness in the community. This article uses interpretive descriptive research to describe social campaign strategies on social media and the impact of these campaigns on the company's image and reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
La Moriansyah
"ABSTRAK
Media sosial sering digunakan sebagai media untuk mempromosikan kampanye sosial. Kampanye stop illegal fishing merupakan salah satu kampanye yang menggunakan media sosial. Salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas kampanye tersebut adalah pesan kampanye mendapatkan sikap yang positif oleh target pengguna yang dituju. Dalam penelitian ini motivasi terhadap pesan kampaye dan motavasi untuk menggunakan media sosial dijadikan faktor yang dapat mempengaruhi sikap pengguna terhadap kampanye di media sosial. Selain itu juga dilakukan analisis pengaruh sikap pengguna terhadap kampanye dengan intensi untuk memberikan rekomendasi (word of mouth). Menggunakan metode Partial Least Square, dilakukan uji empiris untuk mengetahui hubungan motivasi, sikap, dan intensi pengguna pada kampanye di media sosial. Adapun sampel yang pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna yang belum pernah dan sudah pernah melihat kampanye stop illegal fishing di media sosial. Masing-masing kelompok dianalisis secara terpisah.

ABSTRACT
Frequently social media is used for promoting social campaign. For example, Stop Illegal Fishing campaign. When users have possitive attitude toward the campaign, the effectiveness of the campaign will increasing. This research uses motivation of content-related and motivation to use social media as factors that influence users attitude toward the campaign. Moreover, this also analyze the relationship between users attitude and users intention to recommend (word of mouth). Applying Partial Least Square method, empirical test will be run to examine the relationship of motivation, attitude, and intention of social media users for social campaign. In addition, there are two group of sample in this research, which are users that have prior-exposure and users with no prior-exposure of Stop Illegal Fishing campaign in social media.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiranastari Asoka Sumantri
"Media sosial memiliki peran penting di masyarakat dalam membentuk opini pada isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi dan menciptakan kesadaran bersama di masyarakat. Akun @pendakiindonesia di media sosial Instagram menjadi salah satu akun yang menjalankan kampanye mengenai konservasi lingkungan di kawasan pendakian. Dalam menjalankan kampanye, pesan yang bersifat edukatif atau menyampaikan informasi baru yang bermanfaat menjadi unsur penting untuk menciptakan kesadaran bagi para audiens. Pesan edukatif yang disampaikan harus memperhatikan format, nuansa dan konteks pesan. Selain itu, maksimalisasi penggunaan Instagram sebagai media kampanye perlu memperhatikan aspek relevansi waktu dan frekuensi penyampaian pesan. Jurnal ini menggunakan metode studi literatur dimana penulis memberikan penjelasan komprehensif terkait unggahan terbaru pesan konservasi lingkungan di kawasan pendakian yang disampaikan oleh akun pendaki @pendakiindonesia dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pendekatan dalam pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan. Penulis menemukan bahwa akun @pendakiindonesia telah menyampaikan pesan edukatif dengan format, nuansa, dan konteks yang sesuai dengan cara penyampaian pesan edukatif yang baik, namun perlu lebih memperhatikan relevansi waktu dan meningkatkan frekuensi pesan. Kesimpulan dari studi ini adalah akun @pendakiindonesia sudah menyampaikan pesan edukatif mengenai konservasi lingkungan melalui akun Instagram sebagai media kampanye.

Social media has a prominent role in society in forming opinions on issues related to the environment because it has the power to disseminate information and create mutual awareness in society. The @pendakiindonesia account on Instagram is one of the accounts running a campaign on environmental conservation in the hiking area. In running a campaign, educational messages that convey useful new information is the crucial element in creating awareness and must be delivered by paying attention to the format, nuance, and context of the message. Also, maximizing the use of Instagram as a campaign media needs to pay attention to the time relevance and frequency of message delivery aspects. This journal uses a literature study method where the author provides a comprehensive explanation regarding the latest upload of environmental conservation messages in the climbing area delivered by the climber @pendakiindonesia account to describe the use of the approach in educational messages about environmental conservation. The author finds that the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages with a format, nuance, and context that is following a correct way of delivering educational messages but needs to pay more attention to time relevance and increase message frequency. Thus, the @pendakiindonesia account has conveyed educational messages about environmental conservation through the Instagram account as a campaign medium."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arfianto Purbolaksono
"Penggunaan media sosial, khususnya facebook sebagai alat kampanye marak dilakukan pada Pemilu di era Reformasi. Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, kedua kandidat yang bersaing yaitu pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sama-sama menggunakan facebook sebagai salah satu alat kampanyenya. Tujuannya sebagai upaya menjangkau pemilih khususnya pemilih muda. Dengan demikian, penelitian ini ingin mengetahui dan menjelaskan problematik penggunaan Facebook sebagai alat kampanye oleh dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mempengaruhi preferensi pemilih pemula pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Untuk menjelaskan pengaruh media sosial terhadap preferensi pemilih pemula, penelitian ini menggunakan Media System Dependancy Theory atau teori sistem ketergantungan media. Beberapa temuan dalam penelitian ini yaitu pertama, terkait penggunaan facebook sebagai alat kampanye dapat dilihat dengan menggunakan manajemen kampanye. Manajemen kampanye yang baik dilakukan sesuai dengan perencanaan, dilaksanakan secara konsisten dan secara berkala dilakukan proses evaluasi. Kedua, model pengemasan pesan kampanye di facebook harus disesuaikan dengan tujuan dari kampanye yaitu untuk memobilisasi dukungan untuk kandidat. Ketiga, pemilih muda lebih banyak menggunakan platform media sosial Instagram dibandingkan Facebook. Keempat, facebook dan platform media sosial lainnya tidak menjadi faktor utama terhadap pembentukan preferensi bagi pemilih pemula pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di putaran kedua. Faktor lainnya adalah saluran informasi lain seperti media televisi, youtube, berita online. Kemudian selain itu terdapat juga faktor lingkungan seperti teman, keluarga, dan Gerakan Bela Islam 212.

The use of social media, especially Facebook as a campaign tool, is rampant during the Elections in the Reformation era. In the second round of the 2017 DKI Jakarta Pilkada, the two competing candidates, namely the Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) -Djarot Saiful Hidayat pair and the Anies Baswedan-Sandiaga Uno pair both used Facebook as one of their campaign tools. The aim is to reach out to voters, especially young voters. Thus, this study wants to find out and explain the problematic use of Facebook as a campaign tool by two pairs of candidates for governor and deputy governor in influencing the preferences of novice voters in the second round of the 2017 DKI Jakarta elections. To explain the effect of social media on the preferences of novice voters, this study uses The Media System Dependency Theory. Some of the findings in this study are first, related to the use of Facebook as a campaign tool that can be seen using campaign management. Good campaign management is carried out according to plan, carried out consistently and the evaluation process is carried out periodically. Second, the model of packaging campaign messages on Facebook must be adapted to the purpose of the campaign to mobilize support for candidates. Third, young voters use the Instagram social media platform more than Facebook. Fourth, Facebook and other social media platforms are not a major factor in the formation of preferences for novice voters in the second round of the 2017 DKI Jakarta elections. Another factor is other information channels such as television media, youtube, online news. Then besides that, there are also environmental factors such as friends, family, and the Islamic Defending Movement 212."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T54783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>