Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Almadinah Hakim
"

Hazard mikrobiologis, khusunya virus, memiliki kontribusi yang cukup besar pada penyakit, terlebih lagi dengan ukurannya yang mikroskopik. Penilaian risiko mikrobiologis merupakan cara untuk mengestimasi probabilitas suatu virus menyebabkan suatu efek pada manusia, dan sebagai rujukan untuk melakukan manajemen risiko yang sesuai dan tepat. Namun, pelaksanaan penilaian risiko mikrobiologi s lebih kompleks karena sifat mikroorganisme yang berbeda dengan hazard kimia. Kajian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mesintesis informasi terkait penilaian risiko mikrobiologis dengan menggunakan metode kajian kepustakaan naratif. Hasil kajian menunjukkan bahwa penilaian risiko dilakukan berdasar tujuan manajemennya. Penilaian risiko kualitatif dan semi-kuantitatif dapat dilakukan untuk sebagai awalan sebelum melakukan penilaian kuantitatif, karena pelaksanaannya yang cepat dan sederhana. Penilaian kuantitatif juga disesuaikan dengan konteks penelitian untuk perhitungan exposure assessment dan dose-response. Manejemen risiko dari hasil penilaian juga perlu diverifikasi dengan kembali melaksanakan penilaian risiko.

 


Microbiological hazard, particularly virus, contributing highly in disease, moreover with its microscopic size. Microbial risk assessment is a tool to estimate a probability of virus causing effect to human body, and as reference to generate appropriate and precise risk management. However, conducting microbial risk assessment is more complex because of its microorganism nature that is different from chemical hazard. This review aims to collect and synthesize information regarding microbial risk assessment using narrative literature review method. This review suggests that microbial risk assessment conducted based on its management purpose. Qualitative and semi-quantitative risk assessment can be performed for initial assessment before assessing quantitatively, due to its speed and simplicity. Quantitative assessment also executed based on its context for quantifying the exposure assessment and dose-response. Risk management from risk assessment result needs to be verified by reenacting risk assessment.

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriyanto
"ABSTRAK
Disinfektan adalah agen kimia yang bersifat merusak atau menghambat pertumbuhan organisme mikrobiologi patogenik pada fase vegetatif (bakteri, jamur) atau nonspora (virus). Meningkatnya kejadian kasus Covid-19, menyebabkan penggunaan disinfektan kimia meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan disinfektan kimia terhadap kesehatan manusia dan media lingkungan dan juga mengetahui rekomendasi disinfektan kimia untuk penanganan Covid 19. Penelitian ini menggunakan metode literature review dalam memperoleh informasi. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa sebagian besar disinfektan kimia bersifat iritan terhadap lapisan mukosa, kulit dan mata manusia. Beberapa disinfektan kimia bersifat korosif seperti alkali dan halogen iodium. Adapun efek terhadap kesehatan manusia didapati bahwa pajanan terhadap disinfektan kimia dapat menyebabkan stres oksidatif, gangguan pada saluran pernapasan, hingga gangguan pada fungsi paru paru. Pada media lingkungan air dan udara, penggunaan disinfektan kimia (senyawa halogen) dapat menyebabkan terbentuknya Disinfection Byproduct (DBP) seperti trihalomethanes (THM) dan haloacetic acids (HAAs). Adapun rekomendasi disinfektan kimia yang dapat digunakan untuk menangani Covid-19 dengan virusnya yaitu SARS CoV 2 adalah QACs (quaternary ammonium compounds), etanol 62 71%, H2O2 0,5%, atau NaClO 0,1%. Diperlukan penelitian ekperimental secara lebih lanjut menggunakan virus SARS CoV 2 untuk mengetahui secara pasti disinfektan kimia mana yang paling efektif untuk menangani Covid 19 dengan ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan manusia.

ABSTRACT
Disinfectants are chemical agents that are destructive or inhibit the growth of pathogenic microbiological organisms in the vegetative (bacterial, fungal) or nonsporal (viral) phase. The increasing incidence of Covid 19 cases, causes the use of chemical disinfectants to increase. This study aims to determine the impact of the use of chemical disinfectants on human health and environmental media and also to know the recommendations of chemical disinfectants for handling Covid 19. This study uses the literature review method in obtaining information. The results of this study found that most chemical disinfectants are irritant to the mucosal lining, skin and human eyes. Some chemical disinfectants are corrosive such as alkali and halogen iodium. The effects on human health are found that exposure to chemical disinfectants can cause oxidative stress, disorders of the respiratory tract, to disorders of lung function. In water and air environmental media, the use of chemical disinfectants (halogen compounds) can cause the formation of Disinfection Byproducts (DBP) such as trihalomethanes (THM) and haloacetic acids (HAAs). The chemical disinfectant recommendations that can be used to treat Covid-19 with the virus, namely SARS CoV 2 are QACs (quaternary ammonium compounds), ethanol 62-71%, 0.5% H2O2, or NaClO 0.1%. Further experimental research is needed using the SARS CoV 2 virus to find out exactly which chemical disinfectants are most effective in dealing with Covid 19 in an friendly and safe way for human health."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library