Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang. Departemen Pertanian, 1992
633.3 KAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis ubi jalar dan campuran ubi jalar : kacang hijau terhadap kualitas nasi ubi jalar instan yang disukai konsumen."
631 BLI 48:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyati Sutarto
"ABSTRAK
Candida dikenal sebagai khamir yang bersifat komensal di dalam tubuh manusia dan infeksi dapat terjadi bila pada tubuh pejamu terdapat faktor predisposisi dan beberapa spesies Candida dapat sebagai penyebab kandidosis. Penentuan spesies secara dini dapat membantu dalam pemberian obat secara tepat. Metodologi identifikasi biasanya berdasarkan pada morfologi dengan teknik biakan tipis dengan menggunakan agar tepung jagung atau agar tajin. Pada penelitian ini ingin dicoba medium dengan bahan dasar kacang hijau untuk identifikasi spesies Candida dengan tujuan untuk mencari medium alternatif yang dapat menggantikan mendium agar tepung jagung .
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 87 isolat Candida yang berasal dari biakan. Bahan klinik dan spesies Candida ditentukan berdasarkan uji fermentasi dan asimilasi karbohidrat. Terhadap isolat tersebut dilakukan pembiakan ke dalam medium agar tepung kacang hijau, agar tepung jagung dan medium cair putih telur.
Hasil identifikasi dari 87 isolat Candida didapatkan 55 isolat C. albicans, 17 isolat C.parapsilosis, 8 isolat C.glabrata, 3 isolat C.tropicalis, 2 isolat C.guilliermondii dan 1 isolat masing-masing C.krusei dan Trichosporon. Hasil biakan tipis dari 55 isolat C.albicans pada medium agar tepung kacang hijau didapatkan 42 isolat dapat membentuk klamidospora,sedangkan pada medium agar tepung jagung 45 isolat yang dapat membentuk klamidospara. Setelah dilakukan pengujian statistik dengan McNemar ternyata tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai X2= 0.235, p > 0.05. Ini berarti bahwa medium tepung kacang hijau sama baiknya dengan medium tepung jagung untuk identifikasi spesies Candida.
Kesimpulannya adalah medium alternatif agar tepung kacang hijau dapat dipakai untuk identifikasi spesies Candida dan dapat menggantikan medium agar tepung jagung.

ABSTRACT
Candida is a comensal organism in human, body and infection can be occur when there is predisposing factors and several Candida app are able to cause candidosis. Rapid identification of Candida species can exactly help in the treatment. The method of identification usually based on morphology by using the slide-culture technique (corn meal and rice cream agar media). In this research was to try to use green pea medium to identify Candida species and the aim of this research is to look for the alternative medium that can be substitute corn meal agar medium.
87 isolates of Candida from clinical material culture have been identified to Candida species using fermentation and assimilation carbohydrate test. And then from these isolates were cultured on green pea agar, corn meal agar and egg-white media.
The result of identification by using carbohydrate test were 55 C.albicans, 17 C.parapsilosis, 8 C.giabrata, 3 C. tropicalis, 2. C.guilliermondii, 1 C.krusei and 1 Trichosporon. From 55 isolates C.albicans by using green pea agar medium culture, 42 isolates were positive to form chlamidospora; whether by using corn meal agar 45 isolates were positive to form chlamidospora. There was no significant difference between green pea agar and corn meal agar (McNemar x2 = 0.235, p > 0.05).
Conclusion: green pea agar is an alternative medium can be used to identify Candida species and can substitute corn meal agar."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Haryani Savitri
"Penelitian tanaman caujpuran dengan mengguna]can kombinasi
antara tomat dan kacang hijau dilakulcan di Kebun Percobaan
Lernbaga Biologi Nasiona1-LIPI, Kecamatan Cibinong Bogor.
Dalarnpenelitian ml jenis, jumlah individuserta nilal indeks
keanekaragaman serangga yang hadir pada pertanaman campuran
dibandingkan dengan pertanaman tunggalnya (petak murni).
I-1asilnya menunjukkan bahwa jurnlah jenis serangga hama
yang hadir pada petak murni kacang hijau ada 18 jenisdan
pada petak murni tomat ada 9 jenis, sedangkan pada petak
campuran dijurnpai 11 jenis. Dari sejurnlah jenis serangga
tersebut, yang terrnasuk jenis serangga pemarasit dan pemangsa
pada petak murni kacang hijau ada 2, pada petak murni tomat
ada 1 dan pada petak campuran ada 5 jenis. Nilai indeks
keanekaragaman serángga di petak murni berkisar antara 0 - 3,2
dan di petak campuran berkisar antara 0 - 2,4
Dari hasil penelitian mi diperoleh kesirnpulan bahwa
kombinasi tanaman tomat sebagai tanaman campuran dengankacang
hijau dapat mengurangi kehadiran serangga harna pada kacang
hijau. Tampaknya adanya tanaman campuran mernpengaruhi
tanggapan serangga hama terhadap sumber pakannya. Se1ain.
itu, komposisi jenis serangga yang hadir makin meningicat
dengan meningkatnya umur tanaman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Wijaya
"[ABSTRAK
Energi dan protein merupakan zat gizi yang penting selama pertumbuhan. Apabila pada masa anak-anak asupan protein kurang dari yang dibutuhkan, maka akan terjadi penurunan berat badan dan gangguan fungsional hingga akhirnya mengganggu kesehatan, menghambat pertumbuhan, dan pada tahap yang parah dapat berakibat terhentinya pertumbuhan anak (Jackson dan Truswell, 2012). Prevalensi berat-kurang di Jawa barat berada pada posisi kelima, lebih besar daripada DKI Jakarta yang berada pada posisi kedua berdasarkan rendahnya kejadian berat-kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis kandungan zat gizi cookies sumber protein serta daya terima cookies pada ibu yang memiliki batita di Kota Bandung tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode rancang acak lengkap dengan pola satu arah. Perbandingan formula tepung kacang hijau dan tepung ikan yang digunakan adalah (60%:40%, 50%:50%, dan 40%:60%). Panelis dalam uji hedonik berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa kandungan gizi yang terkandung dalam cookies sumber protein memenuhi kebutuhan protein selingan batita. Cookies yang paling disukai berdasarkan penilaian aroma, rasa, tekstur, dan warna adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang dan tepung ikan sebesar 50%:50%. Kandungan gizinya adalah air 3,35%, abu 4,27%, protein 13,52%, lemak 8,25%, dan karbohidrat 69,57%. Perlakuan cookies terbaik berdasarkan kadar protein adalah cookies dengan perbandingan tepung kacang hijau dan ikan sebesar 40%:60%.

ABSTRACT
Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%., Energy and Protein is a nutrition that is essensial for growth. If children’s protein intake is less than the required, there will be weight loss and functional impairment, and eventually will harm the health, inhibit the growth, and in the severe stage would result in atrophy of children (Jakson dan Truswell, 2012). Prevalence for underweight in West Java is in fifth position meanwhile in Jakarta is in second position based on low prevalence of underweight. The main goals for this research are to know the result of nutrition analysis for protein source cookies and to know the acceptance for these cookies in mothers with toddler at Bandung on 2015. This research is an experimental research which use completely randomized design method. The formulas ratio for mung bean flour and fish flour are 60%:40%, 50%:50%, and 40%60%. Panelists for hedonic test are 30 peole. The results of this research shows that the nutrition content in protein source cookies have met daily needs of protein for snack. The most preferred cookies based on aroma, flavour, texture, and colour test is cookie with mung bean flour and fish flour ratio by 50%:50%, the nutrients are 3,35% water, 4,27% ash, 13,52% protein, 8,25% fat, and 69,57% carbohydrate. Cookies with the best treatment based on its protein is cookies with mung bean flour and fish flour ratio by 40%:60%.]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rully
"Pangan fungsional adalah pangan yang dapat memenuhi asupan harian dan memberikan manfaat kesehatan. Probiotik merupakan salah satu komponen pangan fungsional berupa sel bakteri hidup yang dalam jumlah tertentu dapat memberikan manfaat kesehatan. Selain pada fermentasi makanan, bakteri asam laktat juga dimanfaatkan dalam fermentasi minuman seperti fermentasi sari kacang hijau. Isolat bakteri asam laktat TM2 adalah bakteri asam laktat yang diisolasi dari tapai ketan hitam dan memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri filtrat hasil fermentasi terhadap Bacillus cereus dan Klebsiella oxytoca. Medium kacang hijau dibuat dengan cara merendam kacang hijau selama 12 jam kemudian direbus dan disaring. Selanjutnya starter isolat BAL TM2 diinokulasikan ke dalam medium kacang hijau dan difermentasi selama 1, 2, dan 3 hari. Pertumbuhan bakteri dihitung dengan metode Total Plate Count (TPC). Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter sedangkan total asam diukur dengan metode titrasi. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cylinder plate assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan populasi bakteri asam laktat dari starter hingga hasil fermentasi hari ke-3. Medium kacang hijau mengalami penurunan pH dan kenaikan konsentrasi asam selama fermentasi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan aktivitas penghambatan tertinggi pada filtrat fermentasi 2 hari terhadap Bacillus cereus (19-20 mm) dan Klebsiella oxytoca (14 mm). Kesimpulan penelitian ini adalah filtrat medium kacang hijau menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dan Klebsiella oxytoca. Aktivitas tertinggi didapatkan pada filtrat fermentasi 2 hari dan mengalami penurunan efektivitas pada fermentasi 3 hari. Filtrat lebih efektif menghambat pertumbuhan Bacillus cereus dibanding Klebsiella oxytoca.

Functional food is food that meets daily intake requirements and provides health benefits. Probiotics are a component of functional food consisting of live bacterial cells that can offer health advantages. Besides food fermentation, lactic acid bacteria are also utilized in beverage fermentation, such as mung bean juice. The lactic acid bacteria isolate TM2, derived from black sticky rice tapai, exhibits high antibacterial activity. This study aims to evaluate the antibacterial activity of the fermentation filtrate against Bacillus cereus and Klebsiella oxytoca. The mung bean medium was prepared by soaking the beans for 12 hours, then boiling and filtering them. Next, the LAB TM2 isolate was inoculated into the mung bean medium and fermented for 1, 2, and 3 days. Bacterial growth was measured using the Total Plate Count (TPC) method. pH was measured with a pH meter, while total acidity was determined through titration. Antibacterial activity was tested using the cylinder plate assay method. The results showed growth of lactic acid bacteria from the starter culture to the third day of fermentation. The mung bean medium exhibited a decrease in pH and an increase in acid concentration during fermentation. The highest inhibitory activity was observed in the 2-day fermentation filtrate against Bacillus cereus (19-20 mm) and Klebsiella oxytoca (14 mm). In conclusion, the mung bean medium filtrate demonstrates antibacterial activity, peaking at 2 days and decreasing thereafter, with greater effectiveness against Bacillus cereus compared to Klebsiella oxytoca."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heltty
"ABSTRAK
Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel akibat adanya kerusakan gen yang
mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Kanker dapat menyebabkan kematian.
Kemoterapi merupakan salah satu penatalaksanaan kanker yang dapat menimbulkan
berbagai efek samping, diantaranya adalah anemia, leukopenia, dan trombositopenia.
Penelitian- penelitian yang sudah ada menyebutkan bahwa kacang hijau dapat mengatasi
anemia, dimana kacang hijau mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukkan dan maturasi sel-sel darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
jus kacang hijau terhadap kadar hemoglobin dan jumlah sel darah (eritrosis, leukosit,
dan trombosit) dalam konteks asuhan keperawatan pasien kanker dengan kemoterapi di
RSUP Fatmawati Jakarta. Disain penelitian ini adalah kuasi- eksperimen dengan tipe
nonequivalent control group design pre dan post test. Jumlah sampel sebanyak 56
responden (28 responden kelompok intervensi yang mendapat jus kacang hijau selama
tujuh hari dengan pemberian dua cangkir perhari, setiap cangkir berisi 250 cc dan 28
responden kelompok kontrol yang tidak mendapat jus kacang hijau). Sampel diperoleh
dengan menggunakan simple random sampling. Evaluasi kadar hemoglobin dan jumlah
sel darah dilakukan setelah pemberian jus kacang hijau yaitu di hari kedelapan baik pada
kelompok intervensi maupun kontrol. Hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan
kadar hemoglobin dan sel darah pada kelompok intervensi (p=0,000), artinya bahwa
pemberian jus kacang hijau pada pasien kanker dengan kemoterapi berpengaruh
terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan jumlah sel darah. Penelitian ini dapat
memperkaya keilmuan keperawatan dimana dapat dijadikan sebagai intervensi
keperawatan dalam penatalaksanaan pasien kanker dengan kemoterapi. Rekomendasi
hasil penelitian ini perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
besar, berbagai derajat keganasan, memperhatikan adanya penyakit penyerta, dosis obat
kemoterapi, dan perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap pengambilan serta analisa
sampel darah.

ABSTRACT
Cancer is abnormal growth of cells due to destruction of genes that control growth and
differentiation of cells. Cancer is a leading disease, cause of death. Chemotherapy is one
of the cancer treatment that could provide many side effects, such as anemia, leucopenia,
and thrombocytopenia. The purpose of this study is to explore the effect of mung bean
juice on the level of hemoglobin and the number of blood cells (erythrocyte, leukocyte,
and platelet) in cancer patients who got chemotherapy treatment at Fatmawati General
Hospital, Jakarta. The design was a quasi experimental using a non equivalent control
group with pre and post test approach. A simple random sampling was employed and 56
subjects were obtained in this study, divided into two groups (the intervention group got
mung bean juice for seven days; and, the control group did not mung bean juice). The
level of hemoglobin and blood cells counts were evaluated on the eighth day.The finding
showed that there were an increasing the level of hemoglobin and blood cells in
intervention group (p= 0,000), meaning that mung bean juice has an effect in increasing
level of hemoglobin and blood cells counts in cancer patients with chemotherapy. This
study can enrich nursing science and can be used as an nursing intervention in
management of cancer patients with chemotherapy. It is recommended to conduct
further research using more samples, various of ferocity level, accompanying disease,
chemotherapy dose, and strict controlling in test and analysis blood sample."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library