Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Larock, Bruce E.
Boca Raton: CRC Press, 2000
621.867 2 LAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Ferinna
"Skripsi ini membahas tentang kelayakan finansial dengan menggunakan parameter benefit over cost ratio (BCR) dan incremental rate of return (IRR) dari berbagai solusi untuk memperbaharui sistem penyediaan air baku di Depok, Jawa Barat. Solusi yang diajukan dilatarbelakangi oleh banyaknya eksploitasi air tanah berupa pengunaan sumur dangkal dan tidak adanya jaringan perpipaan suplai air baku di Kota Depok. Solusi tersebut terdiri dari dua desain utama, yakni: sistem distribusi terpusat secara regional melalui konstruksi sumur dalam dan sistem distribusi terpusat secara keseluruhan melalui instalasi jaringan perpipaan. Kedua desain tersebut diskenariokan menjadi empat opsi implementasi, yaitu: 1) konstruksi sumur dalam 2) instalasi jaringan pipa 3) proses bertahap dalam bentuk instalasi jaringan pipa setelah operasi sumur dalam mencapai periode pengembalian atau payback period dan 4) proses bertahap dalam bentuk instalasi jaringan pipa setelah operasi sumur dalam mencapai titik impas atau breakeven point. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa opsi-1 lebih menguntungkan dari segi perbandingan keuntungan biaya dengan nilai BCR = 1.53 sedangkan opsi-4 lebih menguntungkan dari segi laju pengembalian investasi dengan nilai IRR = 33.42%. Akan tetapi pengambilan keputusan tidak dapat secara langsung ditentukan karena akan bergantung pada jenis kontrak dan harus dievaluasi dari berbagai aspek lain, seperti: aspek lingkungan, ekonomi dan hukum.

The objective of this study is to measure the feasibility level of various proposed solutions to the current practice of water distribution system in Depok, West Java. The feasibility study is carried out through financial analysis in terms of benefit over cost ratio (BCR) and incremental rate of return (IRR). All proposed solutions are aimed to eliminate shallow-individual well utilization in Depok which has caused negative impacts regarding the geohydrological, environmental, groundwater sustainability, health and economy aspects. They consist of four options which are; 1) regionally centralized system that relies on deep well, 2) fully centralized system which relies on piping network, 3) staging progress in which deep wells are to be constructed and operated first until payback period has been reached and 4) staging progress in which deep wells are to be constructed and operated first until the accumulated benefit equals to the initial cost of piping network. The result of the financial analysis shows that option-1 is more desirable in term of the benefit over cost ratio with BCR = 1.53 and option-4 is more desirable in term of the incremental rate of return with IRR = 33.42%. The decision, however, cannot be made since it depends on the contract type of the project and should be evaluated further from other point of views."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Triaini
"ABSTRAK
Pemanfaatan Gas bumi di dalam negeri sampai saat ini masih belum optimal, karena masih terbatasnya infrastruktur jaringan pipa distribusi gas bumi dan juga terkandala dengan kapasitas pasokan gas yang ada, serta karena tidak seimbangnya peningkatan konsumsi gas bumi dengan peningkatan kapasitas pasokannya. Pembangunan dan rencana pengembangan infrastruktur pasokan gas bumi tidak seimbang dengan peningkatan kebutuhan gas bumi, dimana bumi untuk kebutuhan dalam negeri pada saat ini baru sekitar 41,6 % dan sisanya 58,4 % diekspor tujuan dari penulisan thesis ini adalah untuk menganalisis keekonomian jalur pipa distribusi gas bumi dari titik suplay ke beberapa konsumen di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya serta untuk menentukan besarnya tarif distribusi pada suatu jaringan pipa. Untuk mengetahui hal tersebut di atas, perlu dilakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukana analisis penyediaan dan permintaan, menentukan jalur pipa distribusi, menentukan aspek teknis dari pipa distribusi, analisis keekonomian dan analisis sensitivitas serta menghitung besarnya tarif distribusi. Dalam menganalisis prakiraan permintaan gas bumi Jawa Tengah dilakukan perhitungan berdasarkan kepada kebutuhan BBM, kemudian dilakukan switching kepada gas bumi. Dari hasil perhitungan keekonomian untuk pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa Tengah ini dibutuhkan investasi sebesar 69,82 Juta USD, dan IRR sebesar 13 %, margin 1,49 USD/MMBTU, NPV 59,45 Juta USD , Payback Periode 8,84 tahun dan Rasio Benefit/Cost sebesar 1,89. Tarif distribusi gas bumi untuk setiap km sebesar 0,013 USD/MMBTU. Dilihat dari angka-angka tersebut, makapembangunan ini layak untuk dilakukan , dengan demikian akan terwujud pemanfaatan gas bumi, serta pemakaian energi di Kawasan Jawa Tengah akan beralih dari bahan bakar minyak ke gas bumi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitri Restiadi
"Korosi merupakan suatu proses degradasi material yang menyebabkan material tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Upaya-upaya pencegahan dari serangan korosi yang menyerang logam antara laln sistem proteksi kafodlk dengan fnenggunakan arus tanding. Arus yang dibutuhkan untuk proteksi sfstern ini berasal dari sumber arus searah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sumber arus searah pada sistem proteksi katodik dengan arus tanding merupakan komponen utama yang menjamin tersedianya arus proteksi yang dialirkan melalui anoda menuju katoda. Oleh karena itu maka dilakukan perancangan sumber arus searah dimana saat ini sumber arus searah unmk proteksi katodik tidak diproduksi di dalam negeri. Perancangan didasarkan atas sumber arus searah yang diproduksi di luar negeri afirnana pada sumber ams searah terdapat rangkaian serta rnodul-modal yang berbeda jhngslnya seperti power supply, driven controller; limiter dan utama.
Kemudian sumber arus search tersebut afiuji pada sisrernproteksf pipa baga yang dtredam di air laut dengan anoda scrap baja selama 120 jam. Dan selarna pengujfan dtlalmkan pengukuran beda potensial antara katoda dan elekrroda/anoda standar Ch/C$uS0_ยข serta didqpatkan hasil besarnya beda potensiaf tersebur berkisar antara -Q86 hingga -Q9 V dimana perbedaan porensla! ini memenuhi kriteria proreksl yang ditetapkan dalarn MCE srandar. Selafn lm difakukan pula perhitungan konsums! anoda scrap baja per tahun dengan dfdqoatkan hasil sebesar Q9 kg/54. year dan basil fn! memenuhi krlteria yang ditetqplran. Sehingga unfair kondlsf selama pengujian, sumber arus search yang dibuar dapar dqnakai dan sesuai dengan sumber arus searah unrukprotelrsl katodflr slstem arus randing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Asisi Nova Kurniawan
"ABSTRAK
Perkembangan infrastruktur di daerah yang dilalui oleh jaringan pipa sering kali berdampak pada jalur jaringan pipa yang lebih dulu dibangun. Penurunan pipa yang sedang beroperasi merupakan pekerjaan yang memiliki dampak keuntungan dalam hal biaya. Jaringan pipa bisa ditambah kedalaman di dalam tanah ketika dalam kondisi operasional sehingga produksi tidak berhenti denga biaya relatif murah bila dibandingkan dengan mengubah rute jaringan pipa atau relokasi akibat perkembangan infrastuktur. Dengan menggunakan API 1117 dan metode elemen hingga, desain profil yang optimum dan transisinya halus dapat diperoleh dan verifikasi kondisi pipa setelah Penurunan dilaksanakan dapat diketahui memanfaatkan elemen PSI pada perangkat lunak Abaqus.

ABSTRACT
The development of infrastructure in the regions through the pipeline route often affected the pipeline which built previously. Lowering pipe in operation is a job that has an impact in terms of cost advantage. The depth of pipeline can be expanded to the ground during the operating conditions so that production does not shutting down so relatively inexpensive when compared to reroute the pipeline or relocation due to the development of infrastructure. By using API 1117 and the finite element method, the optimum profile design and a smooth transition can be obtained and verification of pipeline conditions after lowering can be done by implementing PSI element in Abaqus software."
2017
T48471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahrin Febrian
"Penelitian ini dilakukan pada jaringan pipa bawah tanah yang dimiliki oleh PT. X yang berlokasi pada area operasi Riau, yang mana saat ini menghadapi masalah korosi. Permasalahan utama pada korosi eksternal yang terjadi selama ini selain korosi yang merata (uniform corrosion), korosi celah (crevice corrosion) dan korosi galvanis (galvanic corrosion), terjadi juga korosi sumur (pitting corrosion). Selama ini PT. X dalam menanggulangi korosi eksternal salah satunya menggunakan sistem perlindungan coating menggunakan Corrothane XT, akan tetapi tidak membuahkan hasil yang optimal. Penggunaan Corrothane XT ini dirasa belum cukup membantu untuk mengatasi pitting corrosion yang umumnya terjadi dari dalam dan luar pipa, dan untuk mengatasi korosi ini PT. X menggunakan clamp penutup lubang. Untuk perawatannya harus dilakukan pelapisan berkala (Corrothane XT) dan penggunaan clamp dilakukan untuk setiap lubang yang timbul, dimana hal ini tentunya akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu PT. X mencari alternatif lain yang lebih efektif dengan mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari Malaysia yaitu Y. SDN BHD sebagai pemegang lisensi Fibaroll di Asia Tenggara dan Z. SDN BHD yang menguji hasil dari pemakaian Fibaroll. Pengujian yang dilaksanakan telah sesuai permintaan pasar (market demand) dan standar Internasional (ASTM) yang diimplementasikan dengan ?Visual Inspection Test? serta "Adhesion / Pull-Off Test" dimana pengujian ini dilaksanakan + 3 bulan setelah dilakukan pembungkusan (wrapping) pada pipa yang bersangkutan. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap kondisi lain (di atas tanah dan air garam) selama 1 bulan untuk melihat mekanisme korosi pada permukaan coating dan pengaruhnya sendiri terhadap konstruksi Fibaroll. Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan hasil yang baik, sedangkan dari lab menunjukkan hasil yang bervariasi dimana terjadi fenomena korosi yang berbeda pada setiap media.

This research is conducted on underground pipe network that proprietary by PT. X which is located at operational area in Riau, that currently facing corrosion problem. Main problem is focused on external corrosion which occurred from many forms such uniform corrosion, crevice corrosion, galvanic corrosion and also pitting corrosion. To handle these matters PT. X utilized one of the corrosion protection methods which is coating system that used Corrothane XT as epoxy, but the result doesn?t sufficient enough to settle pitting corrosion problem which occurred from inside and outside of the pipe. For temporary action PT. X used hole clamp shell and for maintenance purposes Corrothane XT must be recoated periodically also hole clamp must be applied to each hole that arises. This circumstance leads to the consequence that they have to spend more time and money. Therefore PT. X looks for alternative way to solve these complicated problems by arranging collaboration with some corporate from Malaysia which are Y. SDN BHD as Fibaroll's licensee at South East Asia and Z. SDN BHD as testing party. Testing is based on market demand and International Standard (ASTM) which be implemented as Visual Inspection Test and ?Adhesion / Pull-Off Test. This test will be performed for + 3 months after Fibaroll wrapping on pipe network is done. Besides there are also some lab test one certain conditions (at surface and salt water) up to 1 month to see corrosion mechanism on coating's surface and its own influence to Fibaroll's construction. Acquired result from field indicated excellent, meanwhile from lab showed varying results where corrosion phenomenon occurred on each media."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Razzaq
"Dalam proses pendistribusian fluida dalam pipa, sering terjadi kerugian - kerugian yang diklasifikasikan sebagai major loses dan minor loses. Kerugian - kerugian ini menyebabkan hilangnya energi dalam proses pendistribusian fluida dari titik awal sampai dengan titik tujuan. Hilangnya energi ini dapat mengakibatkan terganggunya proses pendistribusian dalam hal waktu dan kapasitas. Untuk mengatasi masalah kehilangan energi ini, dibutuhkan pompa dengan karakteristik dan kinerja yang sesuai. Pompa harus dapat mengatasi hambatan sistem berupa gesekan zat cair yang akan melalui jaringan perpipaan, ketinggian zat cair yang akan dipompakan dan tekanan zat cair yang yang diinginkan pada suatu laju aliran. Hambatan sistem bertambah dengan naiknya laju aliran zat cair. Ternyata pendekatan dari besarnya hambatan sistem sebanding dengan kuadrat dari laju aliran zat cair. Berdasarkan pendekatan tersebut, hambatan sistem dapat dibuat sebagai kurva dengan laju aliran sebagai variabel.
Total hambatan sistem merupakan jumlah kurva head sistem dan head statis. Dengan menempatkan kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal pada kurva total hambatan sistem dapat ditentukan laju aliran dan head dari pompa sentrifugal. Dimana kurva tersebut akan saling berpotongan, head pompa sama dengan head total sistem untuk laju aliran yang sama. Dalam memilih pompa harus memperhatikan titik potong kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal dengan kurva head total sistem. Titik perpotongan tersebut harus merupakan kapasitas efisiensi yang terbaik atau yang mendekati untuk pompa sentrifugal yang dipilih.

In fluid distribution process in piping system, there were always occur some losses classified as major losses and minor losses. These losses can lead to the loss of energy in fluid distribution process from starting point to the end point of piping system. The losses of energy can disturb distribution process in the matter of time and flow capacity. To overcome this problem, pump with proper characteristics and performance are needed. Pump system must could overcome system closures like friction force from the fluid flow in piping system, elevation of the fluid that would be pumped and desirable pressure of the fluid in a flow. System closures increase with the increasing of the fluid flow rate. In this case the value of system closure is proportional with the square of fluid flow rate, based on that, the system closure can be graphically represented by a curve with flow rate as a variable.
The total system closures are the sum of the head system and head static curves. In placing head characteristic ? pump capacity curves in total system closures curves, flow rate and centrifugal pump head can be determined. Where the intersection of the curves represent the same value of total system head and flow rate. In determining a pump system, the intersection of that two curves described above must be well designed. That intersection must the most efficient characteristic for selected centrifugal pump.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurita Puji Agustiani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai optimasi jaringan pipa untuk distribusi gas. Nilai investasi yang terkecil merupakan tujuan dari optimasi. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan diameter pipa yang paling sesuai untuk jaringan pipa dengan total cost yang paling rendah. Algoritma genetik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan optimasi.

Abstract
This thesis discusses the optimization of gas pipelines for distribution. The smallest investment value is the purpose of optimization. This can be obtained by using the most appropriate pipe diameter for the pipeline network and with the total lowest cost. Genetic algorithms are one of the methods that can be used to perform optimization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T29392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Bariyyah
"Selama masa operasional pada jaringan pipa transmisi gas banyak ditemukan potensial hazard yang dapat mengakibatkan kegagalan pipa. Perusahaan operator pipa perlu melakukan analisa risiko dengan mengidentifikasi hazard, menentukan parameter probabilitas (PoF) dan konsekuensi kegagalan (CoF) pipa serta melakukan perhitungan risiko qualitative sehingga dapat mengetahui profil risiko sepanjang pipa dan akibatnya terhadap orang, lingkungan, aset, serta reputasi pada perusahaan. Berdasarkan tingkat risiko yang dihasilkan operator pipa dapat menetukan mitigasi dan rekomendasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko pada pipa onshore berupa strategi inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan terkait dengan ancaman dampak mekanikal, korosi internal, dan korosi eksternal. Perhitungan analisa risiko menyatakan bahwa 87% segmen pipa berada pada tingkat risiko rendah dan 13% segmen pipa berada pada tingkat risiko menengah. Analisa fitness for service (FFS) yang dilakukan pada pipa tersebut menyatakan bahwa pipa tersebut masih layak dan aman beroperasi pada tekanan MAOP.

During the operational period of gas transmission pipelines are found a potential hazard that could result in pipeline failure. Pipeline operator companies need to do a risk analysis to identify hazards, determine the parameters of probability and consequences of pipeline failure and conduct qualitative risk analysis due to know the risk profile along the pipe and the failure consequence for people, environment, assets and company reputation. Based on the risk level, pipeline operator can determine the mitigation and recommendations to reduce risk in the form of strategic onshore pipeline inspection, maintenance and repairs related to the mechanical impact threats, internal corrosion and external corrosion. Calculation of the risk analysis states that 87% of the pipeline segments are at low risk and 13% of the pipelines are at intermediate risk. Analysis of fitness for service (FFS) conducted in the pipeline is stated that the pipeline is feasible and safe to operate at MAOP pressure."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwiagasta Wibowo
"Permasalahan utama pada jaringan pipa X adalah terbentuknya kondensat. Kondensat terbentuk dari kondensasi gas alam yang terjadi akibat titik embun gas alam (HDP) lebih tinggi dari pada temperatur operasi. Kondensat menyebabkan penurunan tekanan, penurunan kapasitas alir dan kerusakan peralatan, contohnya kompresor. Simulasi pencegahan terbentuknya kondensat pada jaringan pipa PT Y menggunakan bantuan perangkat lunak ATMOS SIM. Penelitian ini menggunakan data operasi bulan Oktober, November dan Desember 2012 di jaringan pipa PT Y untuk membuat empat skenario simulasi pencampuran gas. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa skenario 3 adalah cara yang paling optimal, karena mampu menghasilkan nilai titik embun hidrokarbon terkecil di stasiun N
64oF.

The main problem in the X pipeline is the formation of condensate. Condensate formed from the condensation of natural gas resulting from the hydrocarbon dew point (HDP) is higher than the operating temperature. Condensate causes a decrease in pressure, flow capacity reduction and damage to the equipment, such as compressors. The simulation of prevention hydrocarbon condensate formation at PT Y use ATMOS SIM software help. This study use operation data October to December 2012 from PT Y to make four gas mixing scenario. The simulation result that 3rd scenario is the most optimal ways, because it can the smallest produce hydrocabon dew point, which is 64oF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>