Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devitto, Don
Chicago : Glenlake , 2001
330.122 DEV i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nurul Utami
"Ekofeminisme memberikan suatu pendekatan baru terhadap dunia yang dimana tidak perlu adanya pertentangan mengenai sesuatu yang rasional atau irasional. Hal ini terdapat di dalam ekofeminisme yang menguraikan fungsi-fungsi mitos dalam relasi sosial juga lingkungan hidup. Dimana mitos-mitos ini digunakan sebagai spritualitas kritis yang memiliki kegunaan pengetahuan untuk seluruh kehidupan. Salah satu mitos yang berguna untuk manusia dan lingkungan adalah mitos mengenai hubungan manusia dengan alam dalam mengelola pertanian secara tradisional. Keberadaan mitos seperti ini membuat kita mengingat peran diri sendiri dalam menjaga dan menghargai alam. Terdapat krisis spiritualitas dan nilai-nilai mitos didalam kehidupan masyarakat modern yang memiliki hubungan dengan lingkungan. Beberapa mitos diyakini oleh kelompok-kelompok masyarakat sebagai simbol dan keyakinan mereka untuk lebih menghargai lingkungan atau alam. Artikel ini menggunakan metode ekofeminisme yang mengaitkan pengetahuan irasional dengan teori dari Charlene Spretnak dan Dewi Chandraningrum. Dengan menggunakan mitos-mitos yang dianggap sebagai pengetahuan irasional,justru masyarakat dapat lebih menghargai alam dan tidak semata-mata melihat alam sebagai objek yang dapat dieksploitasi untuk kepuasan manusia.

Ecofeminism provides a new place for the world, where there is no need for opposition to something rational or irrational. Ecofeminism found which describes the functions of myth in social relations as well as the environment. Where these myths are used as critical spirituality that has the use of knowledge for all life. One myth that is useful for humans and the environment is the myth about the relationship between humans and nature in managing agriculture traditionally. The existence of myths like this makes us remember the role of ourselves in maintaining and respecting nature. There is a crisis of spirituality and mythical values in the life of modern society that has a relationship with the environment. Some myths are believed by community groups as a symbol and their belief to be more respectful of the environment or nature. This article uses the ecofeminism method which links irrational knowledge with the theories of Charlene Spretnak and Dewi Chandraningrum. By using myths that are considered irrational knowledge, people can appreciate nature more and not merely see nature as an object that can be exploited for human satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto Utomo
"Obat merupakan salah satu sumber daya penting yang diperlukan dalam upaya pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas. Pengadaan obat oleh pemerintah jumlahnya terbatas, oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah perencanaan, pengelolaan obat yang baik dan yang lebih penting adalah penggunaannya harus rasional.
Penggunaan obat yang tidak rasional akan berdampak buruk pada sisi ekononni (pemborosan sumber daya), pada sisi medik (efek samping, resistensi dan penyakit iatrogenik), dan pada sisi psikososial di masyarakat yaitu ketergantungan masyarakat pada obat tertentu (injeksi).
Berbagai upaya untuk mengurangi penggunaan obat tidak rasional telah dilakukan oleh pemerintah melalui Proyek Kesehatan IV yang disponsori oleh Bank Dunia di 5 Provinsi termasuk Provinsi Kalimantan Barat yang dimulai pada tahun anggaran 1995/1996 sampai dengan tahun anggaran 1999/2000, diantaranya adalah Pelatihan Penggunaan Obat Rasional pada dokter dan paramedis di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggunaan obat tidak rasional di Puskesmas se Kabupaten Sambas Kalimantan Barat tahun 1999 menggunakan 3 indikator peresepan obat yaitu; 1)% peresepan antibiotik, 2)% peresepan injeksi dan 3)polifarmasi. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penggunaan obat tidak rasional juga dilihat.
Total sampel dalam penelitian ini adalah 423 resep yang berasal dari semua Puskesmas di Kabupaten Sambas yang berjumlah 29 buah yang diambil dengan menggunakan stratified proportional random sampling method dari resep yang ditulis oleh 30 tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan pengobatan. Penefitian ini menggunakan disain penelitian potong lintang dan dilaksanakan selama 1 bulan (Desember 1999),
Sebagai variabel terikat adalah penggunaan obat tidak rasional dengan 3 indikator peresepan tersebut di atas; sebagai variabel babas adalah Karakteristik individu tenaga kesehatan (jenis tenaga, masa kerja, penetapan diagnosis, -sikap terhadap Pedoman Pengobatan, sikap terhadap penggunaan obat rasional dan sikap terhadap manajemen obat), dan Karakteristik lingkungan (Karakteristik pasien/pengantarnya meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pengetahuan pada antibiotik dan injeksi, serta tingkat motivasi untuk suntik), tingkat kecukupan obat, manajemen obat dan jumlah kunjungan poliklinik Puskesmas per hari.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi penggunaan obat tidak rasional adalah 46,6%. Pelayanan pengobatan 65,7% dilakukan oleh perawat/bidan.
Dari analisis bivariat diketahui beberapa variabel yang secara bermakna (p<0,05) berhubungan dengan penggunaan obat tidak rasional di Puskesmas yaitu; 1)jenis tenaga kesehatan (p-0,000), 2)masa kerja (p-0,000), 3)sikap terhadap Pedoman Pengobatan (p =0,007), 4)sikap terhadap penggunaan obat rasional (p=0,001), 5)umur c 44 tahun (p-0,401), 6)motivasi untuk suntik (p-O,021), 7)tingkat kecukupan obat (p=0,007) dan 8)jumlah kunjungan poliklinik per hall (p=0,023),
Pada analisis multivariat dihasilkan 5 variabel dominan dan 3 variabel interaksi yang bermakna (Likelihood Ratio Test p-X2=0,0000 di-8) secara bersama-sama berhubungan dengan penggunaan obat tidak rasional yaitu; 1)jenis tenaga kesehatan (perawat/bidan), 2)jumlah kunjungan poliklinik per hail (sedikit), 3)Tingkat kecukupan obat (cukup), 4)umur (5 44 tahun), 5)sikap terhadap Pedomam Pengobatan (negatif), .6)interaksi jenis tenaga kesehatan (perawat/bidan)*jumlah kunjungan poliklinik per hari (sedikit), 7)interaksi jumlah kunjungan poliklinik per hari (sedikit)*tingkat kecukupan obat (cukup) dan 8)interaksi-interaksi jumlah kunjungan poliklinik per hari (sedikit)*umur (S 44 tahun).
Rekomendasi dari penelitian ini adalah legislasi tenaga paramedis dalam melakukan upaya pengobatan dasar di Puskesmas, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan paramedis di bidang upaya pengobatan melalui pelatihan yang terprogram dan berkesinambungan, penyusunan Pedoman Pengobatan yang bersifat lokal yang melibatkan seluruh dokter Puskesmas dengan melakukan penyesuaian (adjusting) Pedoman Pengobatan dari Depatemen Kesehatan, meningkatkan peran dokter dalam supervisi dan sebagai pelatih di bidang upaya pengobatan terhadap paramedis, pendidikan kesehatan masyarakat untuk mengurangi penggunaan injeksi dan memperbaiki perencanaan kebutuhan obat dengan menggunakan metode epidemiologi di samping metode konsumsi yang selama ini dipakai dengan peningkatan kemampuan perencana di Kabupaten melalui pelatihan di bidang perencanaan, penelitian lanjutan dengan melihat indikator penggunaan obat tidak rasional lain yang belum diteliti, dan yang lebih penting adalah komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas Kesehatan Dati II Sambas untuk meningkatkan penggunaan obat rasional dengan cara memperbaiki pola peresepan obat di Puskesmas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amry Muhaimin Ramadhan
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan irasional dan kecenderungan mengalami distres psikologis pada remaja. Keberadaan ayah yang digambarkan melalui status buruh migran non buruh migran dianggap memiliki pengaruh dalam memperkuat atau melemahkan hubungan antara dua variabel utama. Penelitian ini perlu dilakukan mengingat remaja rentan untuk mengalami distres psikologis, khususnya remaja yang tumbuh tanpa figur ayah dalam jangka waktu tertentu. Studi korelasional ini menggunakan data yang didapat dari remaja yang tinggal di salah satu daerah dengan tingkat persentase buruh migran yang tinggi, Karawang (N=479). Shortened General Attitude and Belief Scale (SGABS) digunakan untuk mengukur kepercayaan irasional, Hopkins Symptoms Check List 25 (HSCL-25) digunakan untuk mengukur kecenderungan depresi dan kecemasan, dan data demografis berupa status ayah (TKI non TKI) digunakan untuk menggambarkan keberadaan ayah. Hasil analisis moderasi secara umum menunjukkan keberadaan ayah tidak signifikan memengaruhi kekuatan hubungan antara dua variabel utama (b = 0.001, p >0.129).

This study aimed to determine the relationship between irrational beliefs and the tendency to experience psychological distress among adolescents. Fathers presence described through the status of igrant workers - non-migrant workers, is considered to have an effect for strengthening or weakening the relationship between the two main variables. This research needs to be done because adolescents are vulnerable to experiencing psychological distress, especially adolescents who grow or grew up without a father presence in a certain period of time. This correlational study uses data obtained from adolescents who live in one area with a high percentage of migrant workers, Karawang (N = 479). The shortened General Attitude and Beliefs Scale (SGABS) was used to measure irrational beliefs, Hopkins Symptoms Check List 25 (HSCL-25) was used to measure tendencies of depression and anxiety, and demographic data in the form of father status (migrant workers - non-migrant workers) were used to describe father's presence. The results of the moderation analysis generally indicate that the presence of fathers did not significantly influence the strength of the relationship between the two main variables (b = 0.001, p >0.129)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Wentry
"Pengobatan merupakan salah satu upaya terapi yang dilakukan oleh dokter atau paramedis terhadap pasien. Penggunaan obat untuk tujuan pengobatan harus didasarkan pada prinsip bahwa secara medis akan memberikan manfaat dan aman bagi pasien. Dalam praktek pengobatan sering ditemui kebiasaan-kebiasaan penggunaan obat yang tidak sesuai dengan prinsip diatas, hal ini disebut dengan penggunaan obat tidak rasional. Dampak penggunaan obat tidak rasional dapat menimbulkan rendahnya mutu pelayanan, meningkatnya biaya kesehatan, dan ketergantungan masyarakat terhadap obat-obat tertentu.
Untuk mengurangi praktek penggunaan obat tidak rasional, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui proyek kesehatan IV di 5 propinsi termasuk Sumatera Barat dengan melaksanakan pelatihan penggunaan obat secara rasional untuk dokter dan paramedis serta pelatihan supervisi terpadu pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan obat tidak rasional dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan obat tidak rasional untuk penyakit ISPA non Pneumonia di Puskesmas se Kota Solok dengan metoda cross sectional yang diambil secara purpusif.
Dari penelitian ini didapatkan proporsi penggunaan obat tidak rasional 26,9%, dimana 64,4% resep ditulis oleh tenaga perawat/bidan dan 35,6% ditulis oleh dokter. Hasil analisis bivariat menunjukkan beberapa variabel yang secara statistik bermakna (p<0,05) yang berhubungan dengan penggunaan obat tidak rasional yaitu; jenis tenaga, mesa kerja, penetapan diagnosis, sikap terhadap penggunaan obat secara rasional, sikap terhadap pedoman pengobatan, tingkat kecukupan obat dan tingkat pengetahuan pasien/pengantar tentang penggunaan obat. Selanjutnya dari basil analisis multivariate diketahui bahwa faktor sikap tenaga kesehatan terhadap Pedoman Pengobatan dan Penetapan Diagnosis merupakan faktor risiko yang paling dominan.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok agar membangun komitmen bersama dengan jajaran yang terlibat langsung pada pelayanan pengobatan di Puskesmas dengari membuat Surat Keputusan sebagai petunjuk pelak,anaan program penggunaan obat secara rasional, melaksanakan sosialisasi berupa penyuluhan yang tepat sasaran dan mengadakan pelatihan yang terprogram tentang pedoman pengobatan dan penggunaan obat secara rasional serta meningkatkan kegiatan monitoring, evaluasi dan suvervisi ke Puskesmas.

Factors which have Relationship with Irrational Use of Medicine for Non-Pneumonia ISPA Diseases in Public Health Centers of Solok, West Sumatra, 2001Healing diseases is one therapeutic effort conducted by a doctor or a paramedic towards patients. The use of medicine for healing diseases must be based on the principle that such effort will be useful and safe for patients.
In healing diseases, practices of using medicine are often found not going along with such mentioned above principle, of which it is called as irrational use of medicine. The impact of such irrational use of medicine is that it can cause decrease in service quality, rise in health costs, and public dependence on certain kinds of medicine.
To lessen such practice of irrational use of medicine, the Government has made various efforts through health projects W in five provinces including West Sumatra by way of conducting training of rational use of medicine for doctors and paramedics, and integrated supervision training in administration and rational use of medicine in Public Health Centers.
This research has the objective to obtain information about irrational use of medicine and factors which have relationship with irrational use of medicine for ISPA Non-Pneumonia Diseases in Public Health Centers of Solok by applying cross-sectional methods which is taken as purposively.
From this research the proportion of irrational use of medicine indicate 26.9 % in which 64.4 % of the prescriptions are written by nurses and 35.6 % by doctors. The outcomes of bivariat analysis shows that some variables are statistically significant (p<0.05) which has relationship with irrational use of medicine, i.e. types of labors, period of work, diagnosis determination, attitudes to rational use of medicine, attitudes to healing procedure, rates of medicine adequacy and knowledge levels of patients / introduction to use of medicine. Furthermore, from the outcomes of multivariate analysis, it is learnt that the factor of paramedics' attitudes towards Healing Procedure and Diagnosis Determination constitute factor of risk which is the most dominant.
Based on this research it is suggested that Head of Health Institution of Solok establish common commitment with the line-ups who involve directly in healing services in Public Health Center by issuing a decree as the manual of conducting program of rational use of medicine, carry out socialization in the form of effective counseling, provide programmed trainings regarding healing procedure and rational use of medicine, and increase such activities as monitoring, making evaluations and supervising in Public Health Centers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilwa Nuzul Rahma
"ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan permodelan gelembung harga saham rasional dan irasional menggunakan model state-space dengan markov switching. Gelembung harga saham merupakan unobserved variable yang dapat ditentukan dengan pendekatan teori ekspektasi rasional dimana dalam penelitian ini gelembung harga saham ditentukan oleh informasi ekstraneus yang terdiri dari faktor eksternal dow jones Index dan Hangseng Index dan faktor internal faktor politik dan keamanan . Untuk menganalisis unobserved variable tersebut digunakan model state-space yaitu Kalman Filter. Selain itu gelembung harga saham dapat megalami perubahan struktural yang juga bersifat unobserved yaitu adanya gelembung harga saham irasional. Dikarenakan gelembung irasional juga bersifat unobserved maka digunakan model markov switching.Untuk melihat bagaimana model state space dengan markow switching bekerja, penelitian ini menerapkan model tersebut pada data harga saham Indonesia periode Januari 1989 hingga Desember 2013. Hasil estimasi model menunjukan bahwa DJIA berpengaruh positif signifikan terhadap gelembung harga saham di Indonesia, sedangkan HSI tidak berpengaruh signifikan. Dari faktor internal, faktor politik berpengaruh negatif signifikan terhadap gelembung harga saham di Indonesia, sedangkan faktor keamanan tidak berpengaruh signifikan. Dengan permodelan ini, gelembung harga saham rasional dan irasional dapat di identifikasi di pasar modal Indonesia namun gelembung harga saham tidak terjadi setiap tahun selama periode penelitian.

ABSTRACT
This paper develops a model of rational and irrational stock price bubbles using State Space Model with Markov Switching. Stock price bubbles are the unobserved variables that can be determined with rational expectations theory approach, which in this study is determined by stock price bubbles extraneous information consisting of external factors Dow Jones Index and the Hang Seng Index and internal factors political and security factors . A state space model, Kalman filter, is used to analyze this unobserved variables. Stock price bubbles may undergo structural changes that are also unobserved, namely the irrational stock price bubble. Thus, due to this unobserved nature, the Markov switching model is used to analyze this unobserved structural changes. To see how the model state space with Markov switching works, this study applies the model to the Indonesian stock price data from the period of January 1989 to December 2013. The result of the model estimation shows that the external factor, DJIA has significant positive effects, whereas HSI has no significant effect on the stock price bubble in Indonesia. The result from internal factors shows that a political factor has significant negative effect, whereas the safety factor has no significant effect on the stock price bubble in Indonesia. Furthermore, this model could help identify the rational and irrational stock price bubble in the Indonesian stock market, nonetheless, this stock price bubbles do not occur every year during the study period."
2015
D1719
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Niat pembelian in-game item pada game online telah menarik perhatian pada beberapa penelitian. Sebagian besar studi didasarkan pada faktor rasional. Penelitian ini menganalisis niat beli in-game item pada game online first-person shooter (FPS) dengan faktor rasional, faktor individu, faktor irasional, dan faktor yang berhubungan dengan game. Survei online dilakukan kepada 107 pemain Valorant, CS:GO, Fortnite, Apex Legends, atau PUBG: BATTLEGROUNDS. Structural equation modeling (SEM) dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa niat untuk membeli ­in-game item pada game online FPS tidak hanya dipengaruhi oleh faktor rasional, tetapi juga oleh faktor individu, faktor irasional, dan faktor terkait game.

The purchase intention of in-game items in online games has attracted the attention of several studies. Most of the studies are based on rational factors. This study investigated determinants of purchase intention of in-game items on first-person shooter (FPS) online games with rational factors, individual factors, irrational factors, and game-related factors. An online survey was conducted with 107 players of Valorant, CS:GO, Apex Legends, or PUBG: BATTLEGROUNDS. Structural equation modeling (SEM) of the collected data showed that the purchase intention of in-game items on FPS online games was influenced not only by rational factors, but also by individual factors, irrational factors, and game-related factors.
"
[Depok, Depok]: [Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia], 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library