Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindyajati Paramesti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Naftali
"ABSTRAK
Inulin merupakan polimer fruktosa dan termasuk ke dalam golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Manfaat inulin sebagai serat yang dapat memelihara kesehatan pencernaan manusia dan meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh diaplikasikan pada sediaan sirup multivitamin untuk anak¬anak. Adanya karbohidrat lain seperti sukrosa dan glukosa dapat mengganggu analisis inulin dalam sirup multivitamin. Untuk tujuan pengawasan mutu, suatu metode kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor indeks bias yang optimum dan valid telah dikembangkan untuk analisis inulin dalam sirup multivitamin tersebut. Metode analisis meliputi proses hidrolisis terhadap inulin dengan menggunakan 5,0 mL H2SO4 1N (pH ±2) dengan pemanasan pada suhu 100oC selama 1 jam dan total fruktosa yang dihasilkan dari proses tersebut ditetapkan dengan KCKT. Sistem kromatografi terdiri dari kolom Carbohydrate Analysis (Waters) dengan fase gerak asetonitril-air (85:15), laju alir 1,0 mL/menit, dan detektor indeks bias. Metode yang diperoleh valid dengan hasil kurva kalibrasi yang linier (r = 0,9998), presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) sebesar 0,96%, dan akurat dengan nilai perolehan kembali pada 3 konsentrasi sebesar 98,32% sampai 102,20%. Kadar inulin dalam sampel sirup multivitamin dihitung dan diperoleh persentase perolehan kembali sebesar 101,13% ±0,31%.

ABSTRACT
Inulin is a polydisperse fructose and included in the category of non-digestible carbohydrate. Inulin as a dietary fiber can promote the health of digestive system and the absorption of minerals in our body, thus inulin is applied in multivitamin syrup for kids. Other carbohydrates, such as sucrose and glucose can interfere with inulin determination in multivitamin syrup. Due to quality control, an optimal and valid high performance liquid chromatographic with refractive index detection method was developed for analyzing inulin in the multivitamin syrup. The method includes hydrolysis of inulin with 5,0 mL H2SO4 1N (pH ±2), heated at 100oC for 1 hour; and the total of released fructose from that process is determined by using HPLC. Chromatographic system is performed on a Carbohydrate Analysis column (Waters), with the acetonitrile-water (85:15) as the mobile phase, flow-rate of the eluent of 1,0 mL/min, and a refractive index detection. The method is valid by the calibration curve with good linearity (r = 0,9998); precision by the coefficient of variation (CV) of 0,96%; and accurate by the recovery for 3 concentrations ranged from 98,32% to 102,20%. The percentage of inulin in multivitamin syrup has been determined and satisfactory recovery of 101,13% ±0,31% has been obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Paotiana
"ABSTRAK
Penelitian mengenai hubungan inulin dan fruktooligosakarida FOS terhadap kadar gula darah masih terbatas dan hasilnya kontradiktif. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang untuk menilai hubungan antara asupan serat total, inulin, dan FOS dengan kadar Hemoglobin A1cpada wanita Suku Minangkabau dan Sunda. Dilakukan penilaian asupan terhadap 298 wanita menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire. Analisis data menggunakan uji regresi linier ganda. Median serat, inulin, dan FOS lebih tinggibermakna pada wanita Sunda dibandingkan Minangkabau.Median kadar HbA1ctidak berbeda bermakna antara kedua suku. Setelah dilakukan penyesuaian terhadap faktor pengganggu, asupan serat ?=-0,011, p=0,211 , inulin ?=-0,019, p=0,733 , dan FOS ?=-0,092, p=0,357 tidak berhubungan dengan kadar HbA1cpada wanita Suku Minangkabau dan wanita Sunda.
ABSTRACT
Inulin and Fructooligosaccharide FOS are recently known to have effect on lowering blood glucose, but this finding was still multivocal. A cross sectional study was conducted to assess the relationship between dietary fiber, inulin, and FOS intake with hemoglobin A1c HbA1c level in Minangkabau and Sundanese women. A total of 298 women were selected. Fiber, inulin and FOS intake was assessed using semi quantitative food frequency questionaire. Data was analyzed using multiple linear regression. Median of dietary fiber, inulin, and FOS are signfificantly higher in Sundanese than in Minangkabau women. Median of HbA1c level was not stastically different between two ethnics. After adjustment with potential confouders, there was no relationship between total dietary fiber 0,011, p 0,211 , inulin 0,019, p 0,733 , dan FOS 0,092, p 0,357 intake with HbA1c level in Minangkabau and Sundanese women. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Kusuma
"ABSTRAK
Fruktooligosakarida (FOS) dan inulin memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap bifidobakteri antar individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan serat, FOS, dan inulin terhadap bifidobakteri. Pemeriksaan bifidobakteri pada feses anak usia 3-8 tahun di Jakarta dilakukan dengan quantitative PCR. Asupan gizi diperoleh dari wawancara menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire. Total bifidobakteri adalah 5.94 log10 DNA/gram feses. Analisis regresi linier berganda tidak menunjukkan adanya hubungan (P>0.05) antara inulin (95% CI = -0.015 ? 0.045) dan FOS (95% CI = -0.097 ? 0.158) dengan bifidobakteri; begitupun dengan serat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi FOS, inulin, dan serat tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan jumlah bifidobakteri pada anak usia pra-sekolah di Jakarta.

ABSTRACT
Fructooligosaccharides (FOS) and inulin in promoting bifidobacteria showed variability between individuals. The aim was to assess the associations between fibre, FOS, and inulin intakes and bifidobacteria. Faecal bifidobacteria was determined using quantitative PCR among children aged 3 ? 8 years in Jakarta. Nutrient intakes were based on interview using a semi-quantitative food frequency questionnaire. Total bifidobacteria was 5.94 log10 DNA/gram faeces. Multivariate linear regression analysis indicated inulin (95% CI = -0.015 ? 0.045) and FOS (95% CI = -0.097 ? 0.158) showed no association (P>0.05) with bifidobacteria; as well as fibre. In summary, FOS, inulin, and fibre consumptions showed no significant association with bifidobacteria among preschool children in Jakarta."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanah Amini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library