Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Navira Prima Dinata
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan modal sosial dengan intercultural competence IISMA awardees setelah menyelesaikan periode akademis singkat mereka di luar negeri. Di era globalisasi, intercultural competence telah terbukti menjadi keterampilan berharga bagi mahasiswa untuk memajukan karier mereka. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa tingkat intercultural competence yang lebih tinggi dapat dicapai melalui program studi di luar negeri ketika mahasiswa dapat terlibat langsung dalam masyarakat yang multikultural. Ditemukan juga bahwa modal sosial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat intercultural competence seseorang. Assessment of Intercultural Competence (AIC), yang dikembangkan oleh Fantini (2007) akan digunakan untuk mengukur intercultural competence. Tidak banyak penelitian tentang bagaimana modal sosial memengaruhi intercultural competence mahasiswa di luar negeri dapat ditemukan, terutama untuk program jangka pendek. Penelitian ini berpendapat bahwa modal sosial adalah faktor penting yang mempengaruhi intercultural competence dalam program studi luar negeri jangka pendek. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data, dan temuan bertujuan memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai intercultural competence sebagai manfaat budaya dari studi di luar negeri, dan bagaimana modal sosial memengaruhi tingkat intercultural competence seseorang.
This study aims to analyze the association of social capital with intercultural competence of IISMA awardees after completing their short-term academic period of studying abroad. In the age of globalization, intercultural competence has proved to be a valuable skill for students to have in order to advance in their career. Previous studies have reported that higher levels of intercultural competence can be achieved through study abroad programs where students are able to engage directly in a diverse society of multicultural backgrounds. It is also suggested that social capital is one of the factors that affect the level of intercultural competence an individual has. The level of intercultural competence will be measured using Assessment of Intercultural Competence (AIC), an instrument developed by Fantini (2007). Not much research on how social capital impacts intercultural competence in study abroad students can be found, especially for short-term programs. It is also criticized that other factors that may affect the development of intercultural competence are not measured. This research argues that social capital is an important factor for intercultural competence on a short term study abroad program. This research will use a quantitative approach using questionnaires to gather data, and findings are aimed to give readers knowledge in regard of intercultural competence as cultural benefit of studying abroad, and how social capital affects an individual’s level of intercultural competence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erlangga Maulana
"Penelitian ini menunjukkan bagaimana proses pembelajaran budaya di LPK Putra Maju Lembang, Jawa Barat. Penelitian ini berargumen bahwa proses pembelajaran budaya sudah dilakukan sejak masa pelatihan di Indonesia dan melatarbelakangi pembentukan kompetensi lintas budaya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi di antaranya pengamatan terlibat, pengumpulan data sekunder, dan wawancara mendalam kepada tujuh informan yang terdiri dari lima trainee dan dua sensei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran budaya dilakukan dengan cara memberikan materi nihonjijjou baik di dalam maupun luar kelas LPK Putra Maju Lembang. Strategi pembelajaran budaya menekankan kepada peran senpai, pensuasanaan tempat kerja, cerita kesuksesan senpai hingga musik dan film sebagai media pembelajaran. Proses pembelajaran budaya berdampak terhadap pembentukan kompetensi lintas budaya. Trainee mampu untuk mengidentifikasi dan menerima kebudayaan korporasi Jepang pada kehidupan sehari-harinya. Penelitian ini menawarkan siklus pembelajaran budaya yang terjadi selama pelatihan trainee di Indonesia maupun di Jepang.
This study shows the cultural learning process at LPK Putra Maju Lembang, West Java. This study argues that the cultural learning process has been carried out since the training period in Indonesia and prompt the formation of intercultural competencies. This study used ethnographic methods, including participant observation, secondary data collection, and in-depth interviews with seven informants consisting of five trainees and two sensei. The results show that the cultural learning process was carried out by providing nihonjijjou materials both inside and outside of the LPK Putra Maju Lembang classes. The cultural learning strategies emphasize senpai's role, workplace atmosphere, senpai's success stories, also music and films as learning media. The cultural learning process has an impact on the formation of intercultural competencies. Trainees are able to identify and accept the Japanese corporate culture in their daily life. This study offers a cultural learning cycle that occurs during trainee training in Indonesia and Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library