Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devina Indah Christianti
"Perilaku kerja inovatif merupakan perilaku kerja yang penting di tengah persaingan industri yang semakin ketat dan lingkungan yang berubah begitu cepat. Organisasi perlu senantiasa mendorong karyawannya untuk mengimplementasikan ide-ide baru dan berguna. Penelitian ini menguji dua variabel yang merupakan prediktor dari perilaku kerja inovatif, yaitu komitmen perubahan diukur menggunakan Commitment to Change Inventory (CCI) dan iklim tim yang diukur menggunakan Team Climate Inventory (TCI). Perilaku kerja inovatif diukur menggunakan The Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Janssen (2000). Hasil penelitian terhadap 156 karyawan yang bekerja di tiga perusahaan media swasta di Indonesia menunjukkan bahwa iklim tim memiliki korelasi positif dan signifikan dengan perilaku kerja inovatif (r=0.351, p<0.01) sedangkan untuk komitmen perubahan, hanya komitmen perubahan afektif yang memiliki korelasi positif dan signifikan dengan perilaku kerja inovatif (r = 0.144, p<0.05). Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa iklim tim merupakan prediktor yang lebih besar bagi perilaku kerja inovatif dibandingkan komitmen perubahan. Iklim tim memiliki pengaruh paling besar terhadap dimensi promosi ide.

Innovative work behavior is one of important behavior in the midst of competitive and rapidly changing environment. Organizations need to always encourage the employees to implement new and useful ideas. This study examined two predictors of innovative work behavior. First, commitment to change that was measured by Commitment to Change Inventory (CCI) and team climate, that was measured by Team Climate Inventory (TCI). Innovative work behavior was measured by The Innovative Work Behavior Scale which was developed by Janssen (2000). The results carried out among 156 employees from three media private company in Indonesia showed that there was a positive and significant correlation between team climate and innovative work behavior (r=0.351, p<0.01), meanwhile for commitment to change, positive and significant correlation only found between affective commitment to change and innovative work behavior (r = 0.144, p<0.05). Further, this study showed that team climate was a stronger predictor of innovative work behavior. Team climate has the greatest effects on idea promotion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S57645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Etikariena
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara memori organisasi dan perilaku inovatif di tempat kerja.
Sampel diambil dari 100 karyawan dari berbagai level dan jabatan di perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan
pemasaran alat-alat elektronik berbasis tenaga surya. Skala Memori Organisasi (α=0,75) digunakan untuk mengukur
memori organisasi, sedangkan Skala Perilaku Inovatif (α=0,80) digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat
kerja. Analisa korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara memori organisasi dan
perilaku inovatif di tempat kerja(r=0,35; p<0,01). Namun, dari analisis regresi tingkat berganda diketahui bahwa ketika
memori organisasi, tipe kerja, dan level pendidikan dianalisis bersama, maka hanya level pendidikan yang menjadi
prediktor yang bermakna pada perilaku inovatif di tempat kerja. Ketika digabungkan, memori organisasi, tipe kerja, dan
level pendidikan dapat menjelaskan 19% dari variasi perilaku inovatif. Naskah ini mendiskusikan alasan teoritis dan
metodologis yang menyebabkan hasil tersebut dan kemungkinan pengembangan riset di kemudian hari.
This study aims to determine the relationship between organizational memory and innovative work behavior. The study
was conducted on 100 employees from various levels and positions in a company that produce and trade electronic solar
equipment. To measure the organizational memory, we used Organizational Memory Scale developed by Dunhamm
(2010) with α=0.75. Then, to measure innovative work behavior, we used Innovative Work Behavior Scale from
Janssen (2000) with α=0.80. The results show that there is positive and significant correlation between organizational
memory and innovative workbehavior (r=0.35; p<0.01). Hierarchical-regression analysis shows that (1) altogether
education level, job type and organizational memory influences 19% of variance in innovative behavior; (2) when these
variables are analysed together, only education level shows significant impact on innovative behavior. We discuss
theoretical and methodological reasons for these results and offer future direction for research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raihanah
"ABSTRAK
Penelitian ini terbagi menjadi dua studi dengan tujuan yang berbeda. Studi awal bertujuan melihat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap perilaku kerja inovatif di PT XYZ, dengan jumlah sampel sebanyak 73 karyawan dari posisi staff dan supervisor. Pengukuran variabel menggunakan item kepemimpinan transformasional pada Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-5X) dan alat ukur perilaku kerja inovatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif (R2=.52, p<.05). Kemudian dilakukan studi lanjutan berupa pelaksanaan program intervensi berjudul Becoming an Innovative Leader kepada 16 supervisor dengan nilai kepemimpinan transformasional yang masih dipersepsikan rendah oleh bawahannya. Program terdiri dari intervensi jangka pendek (pelatihan) serta jangka panjang (coaching dan monitoring), terkait keempat dimensi kepemimpinan transformasional secara bertahap. Beberapa keterbatasan membuat hanya intervensi berupa pelatihan yang dilakukan. Pelatihan diikuti oleh 18 orang karyawan, yang termasuk di dalamnya delapan orang supervisor yang menjadi target intervensi. Hasil evaluasi level 1 (reaksi) menunjukkan bahwa peserta menilai pelatihan secara keseluruhan sudah baik. Kemudian evaluasi level 2 (pembelajaran) menunjukkan peningkatan pengetahuan terkait kepemimpinan transformasional yang signifikan. Human Resource diharapkan dapat melakukan intervensi jangka panjang sehingga supervisor yang menjadi target intervensi dapat menerapkan kepemimpinan transformasional di PT XYZ.

ABSTRACT
This research was divided into two studies with different objectives. The initial study aims to examine the effect of transformational leadership on innovative work behavior in PT XYZ, using 73 employees from staff and supervisor as the sample. The variables are measured using transformational leadership items from Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-5X) and innovative work behavior measurement tools. The results show that transformational leadership significantly affects innovative work behavior (R2=.52, p<.05). Then follow-up study consists of an intervention program titled Becoming an Innovative Leader to 16 supervisors that is scored low transformational leadership by their subordinates. The program consists of short-term (training) and long-term intervention (coaching and monitoring), related to four dimensions of transformational leadership that should be given in stages. Only the training program can be implemented because of some limitations. The training is attended by 18 employees of PT XYZ, including eight supervisors who has been targeted for intervention. The result of level 1 evaluation shows that trainees give good rating to the training program. Then level 2 evaluation score shows significant increase in knowledge related to transformational leadership. Human Resource is expected to execute the long-term intervention so the targeted supervisors can apply transformational leadership in PT XYZ."
2018
T51711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Amelia Yulianti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara sikap pengembangan diri kompetitif yang merupakan sikap kompetitif yang memandang kompetisi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan diri (Ryckman, 1996) dan perilaku kerja inovatif yang didefinisikan sebagai kesatuan proses inovasi kompleks yang terdiri dari berbagai tahapan (Janssen, 2000). Sampel diambil dari 75 karyawan dari berbagai unit kerja dan jabatan di perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Skala Sikap Pengembangan Diri Kompetitif ( = 0.89) yang dikembangkan oleh Ersilia (2018) digunakan untuk mengukur sikap pengembangan diri kompetitif, sedangkan Skala Perilaku Inovatif = 0.80) dari Janssen (2000) digunakan untuk mengukur perilaku kerja inovatif. Hasil analisa korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap pengembangan diri kompetitif dan perilaku kerja inovatif (r=0,60; p>0,05). Implikasi teoritis dan praktis dari hasil studi ini akan menjadi bahan diskusi selanjutnya.

ABSTRACT
The aims of this study is to determine the relationship between personal development competitive attitude defined as competitive attitude that views competition as a way to develop themselves (Ryckman, 1996) and innovative work behavior which defined as a complex innovation process which consists of various stages (Janssen, 2000). The study was conducted on 75 employees from various work divisions and positions in a company that produces food and beverages . To measure the personal development competitive attitude, we used Personal Development Competitive Attitude Scale developed by Ersilia (2018) with = 0.89. Then, to measure innovative work behavior, we used Innovative Work Behavior Scale from Janssen (2000) with = 0.80. Both measurement have been adapted to Bahasa Indonesia. The result shows that there is no significant correlation between personal development competitive attitude and innovative work behavior (r=0,35; p>0.05). Implications from this study will be discused further.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Febi Febrian
"Innovative work behavior penting untuk dimiliki oleh para pekerja, di mana hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya melalui penerapa gaya kepemimpinan empowering leadership yang memberikan tanggung jawab kepada pekerja melalui serangkaian tindakan manajemen untuk meningkatkan hasil kerja positif, ataupun dengan employe curiosity yang dimiliki oleh pekerja untuk mencari lebih dalam informasi baru, pengalaman yang relevan dan menjelajah peluang baru untuk dirinya. Perusahaan perlu untuk memperhatikan bagaimana Innovative work behavior yang dimiliki oleh pekerja agar tujuan perusahaan ataupun individu tetap tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowering leadership dan employe curiosity terhadap Innovative work behavior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner untuk diolah lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana kuesioner disebar kepada 369 pekerja industri kreatif sektor kuliner di DKI Jakarta. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengolahan data menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa empowering leadership dan employe curiosity memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Innovative work behavior.

This research explores the pivotal role of innovative work behavior (IWB) in the realm of employee performance, emphasizing the influence of empowering leadership and employee curiosity. Empowering leadership, characterized by the delegation of responsibilities to employees through strategic management actions, and employee curiosity, driven by a proactive quest for new information and opportunities, are examined as critical determinants of IWB. Utilizing a quantitative approach, 369 employees from the creative industry, specifically the culinary sector in DKI Jakarta, participated in the study through purposive sampling. Data analysis, conducted via multiple linear regression using IBM SPSS Statistics 22, reveals compelling and statistically significant positive effects of both empowering leadership and employee curiosity on IWB. These findings underscore the importance of fostering empowering leadership styles and cultivating employee curiosity to enhance innovative work behavior, thereby contributing to organizational success and individual growth."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Puspasari
"Kualitas dan jumlah partisipan pada kompetisi perilaku inovasi pada PT. A belum optimal. Berdasarkan penelitian awal, atasan memiliki peran yang penting dalam keikutsertaan karyawan pada kompetisi inovasi. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh peningkatan leader member exchange terhadap perilaku inovatif karyawan. Penelitian dilakukan pada 77 karyawan PT A, dengan kuesioner leader member exchange-multidimensional (Liden & Maslyn, 1998) dan innovative work behavior (Janssen, 2000). Hasil regresi menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dari leader member exchange terhadap perilaku inovatif. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan intervensi sosialisasi coaching kepada atasan dan pemberian coaching oleh atasan kepada bawahan untuk meningkatkan leader member exchange dan perilaku inovatif. Efektivitas intervensi diukur pada 15 karyawan di wilayah Jakarta Pusat yang atasannya diberikan intervensi. Hasil menunjukkan perbedaan signifikan antara skor leader member exchange dan skor perilaku inovatif bawahan sebelum dan sesudah intervensi. Dengan demikian, atasan perlu melakukan coaching terhadap bawahan secara berkala, dan departemen HRD perlu melakukan monitoring pelaksanaannya.

The quality and number of participants in the innovative behavior competition in PT A were still not optimal. Based on preliminary study, the superior has an important role in employee participation on the competition. This study was conducted to see the effect of leader member exchange on employee innovative behavior. This research was conducted on 77 staff employees of PT A using Multidimensional Leader-Member Exchange questionnaire from Liden and Maslyn (1998) and Innovative Work Behavior questionnaire from Janssen (2000). The results of regression statistical tests indicate that there is significant effect of leader member exchange on innovative behavior. Based on the results, socialization and coaching by superiors to subordinate were performed to enhance leader member exchange and innovative behavior. The effectiveness of the intervention was measured on 15 employees of PT A in Central Jakarta which the superior were given the intervention. The results showed that there are significant differences between leader member exchange scores and scores of innovative behaviors before and after the intervention. Thus, the superior should give coaching to subordinate on a regular basis, and the HR Departement needs to monitor its implementation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkiana Shadewi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perilaku berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif pada konsultan di PT. XYZ, suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi sumber daya manusia. Untuk mengukur perilaku kerja inovatif, peneliti menggunakan skala perilaku kerja inovatif, sementara perilaku berbagi pengetahuan diukur menggunakan skala perilaku berbagi pengetahuan. Secara kuantitatif, hasil analisis statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa perilaku berbagi pengetahuan merupakan variabel penting yang dapat secara signifikan memprediksi perilaku kerja inovatif R2 = 0.58, F 2, 17 = 11.81, p < 0.01. Selanjutnya, melalui pendekatan kualitatif, peneliti mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kemunculan perilaku berbagi pengetahuan.
Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan adanya sejumlah faktor yang memfasilitasi individu untuk menampilkan perilaku berbagi pengetahuan. Di sisi lain, ditemukan pula sejumlah faktor yang menghalangi kecenderungan individu dalam menampilkan perilaku berbagi pengetahuan. Mengacu pada hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif yang telah diperoleh, peneliti kemudian menyusun rancangan intervensi berupa aktivitas komunitas praktisi yang bertujuan untuk mewadahi proses berbagi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan perilaku kerja inovatif.

The purpose of this study is to see the effect of knowledge sharing behavior on innovative work behavior among consultant at PT. XYZ, a company engaged in human resource consulting services. Innovative work behavior was measured using innovative work behavior scale, while knowledge sharing behavior was measured using knowledge sharing behavior scale. Quantitatively, statistical analysis results showed that knowledge sharing behavior is an important variable that can significantly predict innovative work behavior R2 0.58, F 2, 17 11.81, p 0.01 . Furthermore, through a qualitative approach, researcher identify several factors that influence the propensity of individuals in knowledge sharing behavior.
Based on the interview results, the researcher found several factors that facilitate individual 39 s knowledge sharing behavior. On the other hand, there are also several factors that hinder individual rsquo s tendency to display knowledge sharing behavior. Based on quantitative and qualitative results, the researchers then designed an intervention in the form of community of practices activity aim to organize knowledge sharing process which in turn will improve innovative work behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Budi Sutrisno
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari perilaku berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif pada karyawan di PT XYZ dengan pemberian intervensi pelatihan Sharing is Gaining. Fokus penelitian tersebut dipilih mengingat inovasi menjadi salah satu nilai utama yang ditekankan oleh PT XYZ kepada karyawannya dan secara teoretis dapat ditingkatkan melalui perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian ini menggunakan kuesioner perilaku berbagi pengetahuan yang diadaptasi dari Van Den Hoff dan De Ridder, serta kuesioner perilaku kerja inovatif dari Janssen yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk. Hasil analisis data menggunakan 74 data kuesioner dan diolah menggunakan teknik analisis simple regression dari SPSS. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh sebesar 63.6% dari perilaku berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif (r = .798, p < .05). Peneliti kemudian menjadikan hasil tersebut sebagai acuan dalam membuat program intervensi pelatihan Sharing is Gaining pada karyawan di PT XYZ. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan nilai rata-rata perilaku berbagi pengetahuan pada karyawan di PT XYZ antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan oleh peneliti mampu untuk meningkatkan pemahaman dan perilaku berbagi pengetahuan karyawan di PT XYZ dalam pekerjaannya sehari-hari.

This study aims to examine the effect of knowledge sharing behavior on innovative work behavior on employees at PT XYZ by providing Sharing is Gaining training intervention. The focus of this study was chosen considering that innovation is one of the main values emphasized by PT XYZ and theoretically can be improved through knowledge sharing behavior. This study used a knowledge sharing behavior questionnaire adapted from Van Den Hoff and De Ridder, as well as innovative work behavior questionnaire from Jansen that had been adapted by Etikariena and Muluk. The results of data analysis derived from 74 questionnaires and processed using simple regression analysis technique from SPSS. The results indicate a significant influence of 63.6% from knowledge sharing behavior on innovative work behavior (r = .798, p <.05). This results then used as a reference in creating Sharing is Gaining training intervention for employees at PT XYZ. The evaluation results show that there are improvements in the comprehension of knowledge sharing behavior, and an increase of average score of knowledge sharing behavior among employees at PT XYZ before and after training. These results indicate that the intervention is able to increase the understanding and knowledge sharing behavior of employees at PT XYZ in their daily work.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh psychological capital dan perceived organizational support terhadap innovative work behavior yang dimediasi oleh work engagement pada PT LAMIGAS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuntitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 114 orang yang bekerja pada PT LAMIGAS. Pengukuran psychological capital pada penelitian ini menggunakan alat ukur PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Pengukuran Perceived organizational support pada penelitian ini menggunakan alat ukur Perceived organizational support (1997). Pengukuran Work engagement pada penelitian ini menggunakan alat ukur UWES 9. Pengukuran Innovative work behavior pada penelitian ini menggunakan alat ukur Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). Penelitian ini dilakukan pada 114 responden karyawan PT LAMIGAS. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara variabel psychological capital dan innovative work behavior, perceived organizational support dan innovative work behavior, serta variabel psychological capital dan work engagement.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of psychological capital and perceived organizational support to innovative work behavior mediated by work engagement at PT LAMIGAS. This research uses a quantitative approach with survey methods conducted online. Respondents involved in this research are 114 people who work at PT LAMIGAS. Measurement of psychological capital in this study using PsyCap Questionaire (PCQ-24) (2007). Measurement of Perceived organizational support in this study using Perceived organizational support (1997). Measurement of Work engagement in this research using UWES measuring instrument 9. Measurement of Innovative work behavior in this research using Scale for individual innovative behavior in the workplace (1994). This research was conducted on 114 respondents employees of PT LAMIGAS. The result of this research is the finding of positive and significant relation between psychological capital and innovative work behavior variable, and psychological capital variable and work engagement."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Kurniawan
"Kinerja inovasi telah dianggap sebagai sumber penting keunggulan kompetitif dan penentu penting kinerja perusahaan. Studi sebelumnya telah menemukan pengaruh yang signifikan dari kemampuan inovasi terhadap kinerja inovasi. Namun, kemampuan ini tidak ada dengan sendirinya; penelitian masa lalu entah bagaimana telah mengabaikan penggerak kemampuan inovasi, khususnya, perilaku kerja yang inovatif dan dukungan organisasi yang dirasakan. Melibatkan 105 karyawan perusahaan energi terbarukan Indonesia, studi ini meneliti pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap kapabilitas inovasi dan akhirnya pada kinerja inovasi dan juga peran mediasi dari perilaku kerja inovatif dalam hubungan antar dukungan organisasi yang dirasakan dengan kapabilitas inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang dirasakan memiliki dampak positif tetapi tidak signifikan terhadap kemampuan inovasi sementara kemampuan inovasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja inovasi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dampak dukungan organisasi yang dirasakan pada kapabilitas inovasi akan menjadi signifikan apabila dimediasi oleh perilaku kerja yang inovatif. Dengan kata lain, kehadiran dukungan organisasi yang dirasakan belumlah memadai. Diperlukan suatu perilaku kerja yang inovatif. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, saran untuk penelitian masa depan juga didiskusikan.

Innovation performance has been considered as an important source of competitive advantage and a crucial determinant of firm performance. Previous studies found a significant effect of innovation capability on innovation performance. However, this capability does not exist by itself; past research somehow has overlooked the drivers of innovation capability, in particular, innovative work behavior and perceived organizational support. Involving 105 employees of Indonesian renewable energy company, this study examines the effect of perceived organizational support on innovation capability and eventually on innovation performance. It also examines the mediating effect of innovative work behavior on perceived organizational support-innovation capability relationship. The results of the study demonstrate that perceived organizational support no significant impact on innovation capability while on the other hand; innovation capability has a significant impact on innovation performance. However, the results show that the impact of perceived organizational support on innovation capability will be fully mediated by innovative work behavior, which in turn will strengthen innovation performance. In other words, the presence of perceived organizational support is inadequate. It is an innovative work behavior, which makes the impact significant. As a follow up of this study, future research is also discussed."
2019
T53175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>