Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky
"Penelitian ini mernbahas pengaruh sonikasi pada dua frekuensi gelombang suara audiosonik, yaitu 7 kHz dan 17 kHz, terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang dikultur dalam medium Bovine Heart Infusion (BHI) dan Plate Count Agar (PCA). Bakteri yang sudah terpapar gelombang suara dikultur dalam agar nutrisi dan diinkubasi selarna 24 jam. Kemudian pertumbuhan koloni dihitung menggunakan colony counter.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan koloni P.aeruginosa dipengaruhi gelombang suara pada frekuensi berbeda setelah dibandingkan dengan kontrol. Semakin tinggi frekuensi suara, semakin kuat efek inhibisi terhadap pertumbuhan, dengan efek inhibisi frekuensi 17 kHz sebesar 24,16% dan frekuensi 7 kHz sebesar 11,52%.

This research discusses the effect of sonication using two different frequencies, 7 and 17 kHz, on the growth of Pseudomonas aeruginosa which was cultured in Bovine Heart Infusion (BHI) medium and Plate Count Agar (PCA). After exposure, bacteria was recultured in nutrient agar and incubated for 24 hours. Then the growth of bacteria colonies was measured using colony counter.
The result showed that different sound frequencies have effects on the growth of P. aeruginosa. Higher sound frequency at 17 kHz had stronger growth inhibition by 24.16% as compared to control group, while sound frequency at 7 kHz only showed 11.52% growth inhibition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rezi Riadhi Syahdi
"Siklooksigenase (Cyclooxygenase - COX) merupakan enzim yang mengkonversi asam arakidonat menjadi prostaglandin. Prostaglandin berperan penting dalam menimbulkan respons inflamasi dan berbagai respons fisiologis lainnya. Dikenal dua jenis isozim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2. Aktivasi siklooksigenase-2 umumnya terinduksi oleh rangsangan dan tidak terus-menerus sehingga menjadi target inhibisi dari obat-obat selektif inhibitor siklogenase terbaru. Kurkumin, senyawa aktif dari Curcuma longa, dan analog alamiahnya memiliki aktivitas inhibisi sikloksigenase-2 yang teramati secara in vitro dan in vivo pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian secara in silico melalui penambatan molekuler untuk mengamati aktivitas inhibisi siklooksigenase-2 beberapa analog kurkumin turunan dibenzilidenasikloheksanon. Dari hasil penambatan molekuler kemudian analog diperingkatkan konstanta inhibisinya, Ki. Analog yang paling poten sebagai inhibitor COX-2 dari hasil penelitian ini adalah analog III. Daerah pengikatan substrat penting untuk COX-2 yang teramati pada penelitan ini meliputi residu-residu Tyr 355, Phe 381, Tyr 385, Leu 384, dan Trp 387.

Cyclooxygenase (COX) is an enzyme that converting arachidonic acid (AA) to prostaglandin. Prostaglandin has an important role of inducing inflammation and other physiological responses. There are two types of cyclooxygenase isozyme, COX-1 and COX-2. Cyclooxygenase-2 activation in general was induced by stimulation and was not constitutive therefore it became inhibition target of the newer selective cyclooxygenase inhibitor drugs. Curcumin, active compound from Curcuma longa, and its natural analogues were shown to have cyclooxygenase-2 inhibition activity. This activity has been observed by in vitro and in silico method in the previous researches. In this research, in silico test was done using molecular docking method to observe cyclooxygenase inhibition activity of some dibenzilydenecyclohexanone derived curcumin analogues. From the result of molecular docking, the analogues were ranked based on its ΔG binding energy and inhibition constant, Ki. In this research, the most potential analogue as COX-2 inhibitor was analogue III. Important binding area of the COX-2 substrate was comprised of Tyr 355, Phe 381, Tyr 385, Leu 384, and Trp 387 residues."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32683
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rimson Muara Jaya
"Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Salah satu terapi hipertensi adalah dengan menggunakan obat yang berfungsi sebagai penghambat ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Tanaman Kemangi (Ocimum americamum L) memiliki aktivitas penghambatan angiotensin converting enzyme (ACE) yang dapat digunakan sebagai obat bahan alam untuk penyakit hipertensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan fraksi teraktif ekstrak etanol 80% dari daun kemangi yang memiliki efek penghambatan aktivitas ACE dan menentukan kandungan kimia dan total flavonoid fraksi teraktif ekstrak etanol 80% dari daun kemangi.
Penelitian dilakukan dengan metode chusman and cheung dengan menggunakan substrat Hipuril-L-Histidil-L-Leusin (HHL) dan metode pengukuran spektrofotometri. Fraksi teraktif yang didapatkan adalah fraksi diklormetan dengan nilai IC50 sebesar 4.274 ug/mL.
Hasil identifikasi senyawa kimia dari fraksi ini adalah alkaloid, saponiin, flavonoid, tannin, fenol, antrakuinon dan terpen dengan kandungan total flavonoidnya adalah sebesar 84,15 mgQE/g. Berdasarkan hasil yang diperoleh daun kemangi memiliki efek penghambatan aktifitas ACE sehingga dapat digunakan sebagai obat antihipertensi.

Hypertension is a condition of the increasing blood pressure above normal. One of hypertension therapy is the used of drugs as Angiotensin Converting Enzyme inhibitors (ACEi). Basil leaves (Ocimum americamum L) has inhibitory activity of angiotensin converting enzyme (ACE) which can be used as a natural medicine for hypertension.
The purpose of this study was to determine the most active fraction of basil leaves that has ACE inhibitory activity and the phytochemical constituents and total flavonoid content from the fractions.
The test is using Cushman and cheung methods, substrate of Hipuril-L-Histidil-L-Leucine (HHL) and spectrophotometric measurement. The most active fraction is diclormethan with IC50 value : 4.274 ug / mL.
The phytochemical compounds of this fraction are alkaloids, saponiin, flavonoids, tannins, phenols, anthraquinone and terpenes with total flavonoid content 84.15 mgQE/g. Based on the results basil has effects of Angiotensin Converting Enzym Inhibition so it can be used as an antihypertensive drug."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S57825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isrina Wahyuni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan memurnikan enzim bromelain dari bonggol nanas (Ananas comosus [L] Merr.) disertai pengujian aktivitasnya sebagai agen antiplatelet. Tahap pemurnian dimulai dari isolasi, fraksinasi bertingkat menggunakan etanol, kromatografi penukar ion dengan DEAE-Selulosa, dan kromatografi filtrasi gel dengan Sephadex G-50. Tiap tahap pemurnian menghasilkan peningkatan aktivitas spesifik pada fraksi enzim, mulai dari ekstrak kasar berturut-turut sebesar 0,0052 Unit/mg; 4,6480 Unit/mg; 9,0306 Unit/mg; dan 11,8421 Unit/mg. Fraksi enzim yang telah melewati tahap kromatografi penukar ion dan filtrasi gel menunjukkan tingkat kemurnian tertinggi, yaitu 2277 kali dibanding ekstrak kasarnya. Hasil uji aktivitas antiplatelet terhadap seluruh fraksi enzim membuktikan bahwa bromelain berpengaruh pada proses agregasi platelet. Fraksi enzim hasil pemurnian pun menunjukkan aktivitas terbesar sebagai agen antiplatelet, yaitu memberikan nilai persentase agregasi platelet sebesar 64,04% dan nilai persentase inhibisi sebesar 31,25%. Uji stabilitas enzim menunjukkan bahwa enzim bromelain dari bonggol nanas mengalami penurunan aktivitas proteolitik sebesar 0,2315 Unit/mL per hari selama proses penyimpanan, dan dapat mengalami inaktivasi pada pemanasan suhu 80°C.

ABSTRAK
This study aimed to isolate and purify the bromelain enzyme from pineapple core (Ananas comosus [L] Merr.), accompanied by testing that activity as a antiplatelet agents. Purification stages starting from the isolation, fractionation storied using ethanol, ion exchange chromatography with DEAE-Cellulose and gel filtration chromatography with Sephadex G-50. Each stages of purification succeed increasing value of specific activity in an enzyme fraction, start from crude extract enzyme, respectively: 0.0052 Unit/mg; 4.6480 Unit/mg; 9.0306 Unit/mg; and 11.8421 Unit/mg. Enzyme fractions have passed the stage of ion chromatography and gel filtration show the highest level of purify (2277 fold compared to the crude extract). The results of antiplatelet activity on all factions proved that the enzyme bromelain giving effect on platelet aggregation process. The fraction was purified also show greatest activity as an antiplatelet agent, with the percentage of platelet aggregation values of 64.04% and a percentage inhibition value of 31.25%. Enzyme stability test showed that the enzyme bromelain from pineapple core decreased proteolytic activity of 0.2315 units / mL per day during the storage process, and can be inactivated on heating temperature of 80°C."
2016
S64239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catty Amalia Yaricsha
"Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskular. Obat hipertensi yang banyak dikembangkan saat ini, salah satunya adalah dengan menghambat aktivitas ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Penghambatan aktivitas ACE diketahui dapat menurunkan efek vasokonstriksi dan juga mengurangi degradasi bradikinin (vasodilator) karena dapat membentuk NO (Nitrit Oksida). Aktivitas NO dapat terganggu dengan adanya radikal bebas dan dapat menyebabkan vasokonstriksi, sehingga diperlukan antioksidan untuk mengatasinya.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian penghambatan aktivitas ACE secara in vitro dari ekstrak etanol 70% herba selada air menggunakan ACE kit-WST serta menguji kapasitas antioksidan dengan metode FRAP, kadar fenolik total, dan kadar flavonoid total dari fraksi n-heksan, etil asetata, dan n-butanol.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba selada air memiliki aktivitas penghambatan ACE dengan IC50 sebesar 19,05 µg/mL. Nilai EC50 antioksidan fraksi n-heksan, etil asetata, dan n-butanol berturut-turut adalah 44,354 µg/mL, 18,816 µg/mL, dan 87,041 µg/mL. Fraksi n-butanol memiliki kadar fenolik total terbesar dengan nilai 15,798 mg GAE/g ekstrak, sedangkan kadar flavonoid terbesar terdapat pada fraksi etil asetat yaitu 82,847 mg QE/g ekstrak.

Hipertension is one the key risk factors of cardiovascular disease. Treatment of hypertension is currently being developed, one of the mecanism is inhibition of ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Inhibition of ACE activity can decrease vasoconstriction and also decrease degradation of bradykinin (vasodilator) which is important for NO (Nitric Oxide) activation. Activity of NO can interfere by free radical and can cause vasoconstriction effect, so antioxidants are needed to overcome it.
This research was aimed to test of in vitro the inhibitory activity of ACE from watercress herb ethanol extract using ACE kit-WST and antioxidant capacity using FRAP assay, total phenolic compound, and total flavonoid from n-heksane, ethyl acetate, dan n-buthanol fractions.
The result showed that watercress herb extract had ACE inhibitory activity with IC50 value 19,05 μg/mL. Antioxidant EC50 value of n-hexane, ethyl acetate, and n-buthanol fractions were 44,354 µg/mL; 18,816 µg/mL; and 87,041 µg/mL successively. n-butanol fraction showed the highest score of total phenolic compound in amount of 15,798 mg GAE/g extract and ethyl acetat fraction showed the highest score of total flavanoid compound in amount of 82,847 mg QE/g extract.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Yanuar
"Sik.looksigenase merupakan enzim yang mengkonversi asam arakidonat menjadi prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan berperan penting dalam menimbulkan respons inflamasi. Oleh karena itu obat-obat antiinflamasi baru umumnya dikembangk.an berdasarkan aktivitas inhibisi i.iklooksigenase.
Ku1kumin, senyawa aktif dari Curcuma longa, dan analog alamiahnya memiliki aktivitas inhibi􀀖i 􀄑iklooksigenase yang teramati secara in vitro dan m vivo pada penelitian sebelumnya Pada penelitian ini, dilakukan pengujian secara in Jili< o melalui penambatan moleku!er menggunakan AutoDock 4 0 untuk mcngamati aktivitas inhibisi siklooks1genasi beberapa analog kurkuminoid sintesis.
Dari hasil penambatan molekuler kemudian analog diperingkatkan berdasarkan 􀆱G ikatan dan konst.anta inhibisinya. Ki. Analog yang diuji memili.ki rataan 􀇏G kluster terendah -10,287 kkal/mol dan tertinggi - 9,220 kkal/mol Sedangkan Ki terendah adalah 22,997 nM dan tertinggi adalah 130,744 nM. Daerah pengikuuin substrat yang penting adalah Ser 353, Tyr 355, Tyr 385, dan Trp 387"
2009
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Syafira
"Alfa-glukosidase merupakan enzim yang menghidrolisis ikatan glikosida pada polisakarida kompleks menjadi monosakarida. Penghambatan enzim ini akan menunda absorbsi monosakarida ke dalam epitelium usus, sehingga menurunkan kadar gula darah postprandial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penghambatan aktivitas alfa-glukosidase dari ekstrak biji Coix lacryma-jobi L. var. ma-yuen. Biji Coix lacryma-jobi L. var. ma-yuen diekstraksi dengan metode maserasi, refluks, Ultrasound Assisted Extraction (UAE), dan Microwave Assisted Extraction (MAE). Penetapan kadar flavonoid total dilakukan menggunakan metode kolorimetri AlCl3, dan kadar fenol total dilakukan menggunakan metode Folin Ciocalteu. Penghambatan aktivitas alfa-glukosidase dilakukan menggunakan p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosa (pNPG) sebagai substrat dan akarbosa sebagai standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak yang diperoleh dari metode maserasi, refluks, UAE, dan MAE secara berurutan adalah 5,41; 6,54; 7,12; dan 7,35%. Kadar flavonoid total yang diperoleh dari metode maserasi, refluks, UAE, dan MAE sebesar 15,59; 14,82; 15,24; dan 14,35 mgEK/g ekstrak, dan kadar fenol totalnya adalah 98,16; 88,5; 95,71; dan 87,63 mgEAG/g ekstrak. Ekstrak dari metode maserasi mempunyai penghambatan aktivitas yang paling kuat terhadap enzim alfa-glukosidase (IC50 = 84,44 μg/mL) dibandingkan dengan metode refuks, UAE, dan MAE (IC50 = 90,44; 86,87; dan 94,26 μg/mL).

Alpha-glucosidase is an enzyme that hydrolyze glycosidic bonds in polysaccharides into monosaccharides. Inhibition of this enzyme will reduce the absorption of monosaccharides into intestinal epithelium, resulting in a decrease of postprandial glucose levels. This study aims to determine the alpha-glucosidase inhibitory activity of Coix lacryma-jobi L. var. ma-yuen seeds extract. Coix lacryma-jobi L. var. ma-yuen seeds were extracted by maceration, reflux, Ultrasound Assisted Extraction (UAE), and Microwave Assisted Extraction (MAE) methods. Total flavonoid content was measured using the AlCl3 colorimetric method. Total phenolic content was measured using Folin-ciocalteu method. Alpha-glucosidase inhibitory activity was determined using p-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside (pNPG) as substrate and Acarbose as a positive control. The yields obtained from the maceration, reflux, UAE, and MAE methods were 5.41; 6.54; 7.12; and 7.35%, respectively. The total flavonoid content obtained from the maceration, reflux, UAE, and MAE methods were 12.47; 15.59; 14.82; 15.24; and 14.35 mgQE/g extract, respectively, and the total phenolic content were 98.16; 88.5; 95.71; and 87.63 mgGAE/g extract. The maceration method extracts had the strongest alpha-glucosidase inhibitory activity (IC50 = 84.44 μg/mL) compared to reflux, UAE, and MAE methods (IC50 = 90.44; 86.87; and 94.26 μg/mL)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Ananda Suhendro
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh audiens dan Evaluation Apprehension dengan cara mereplikasikan hasil-hasil studi sebelumnya (Triplett, 1898; Zajonc, 1965; Cottrell, 1972). Partisipan terdiri dari 40 mahasiswa dari University of Queensland. Studi ini berbentuk independent groups experiment. Partisipan dibagi kedalam dua kelompok: ada penonton dan tidak ada penonton. Partisipan harus menjawab 15 pertanyaan matematika dalam waktu satu menit. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, partisipan ditanya seberapa kuat mereka merasa dievaluasi oleh penonton. Hasil menunjukkan performa partisipan dengan penonton lebih buruk secara signifikan dibanding partisipan tanpa penonton, menunjukkan adanya pengaruh kehadiran audiens terhadap performa partisipan. Akan tetapi, tidak ada perbandingan signifikan diantara dua kelompok untuk skor Evaluation Apprehension, menunjukan bahwa ada penjelasan alternatif yang mempengaruhi performa partisipan.

The research aims to replicate findings and results of previous studies on audience effects and evaluation apprehension to study the effects of those theories (Triplett, 1898; Zajonc, 1965; Cottrell, 1972). The participants were 40 undergraduate students from the University of Queensland. The study is an independent groups experiment. The independent variable, an audience, is divided into two conditions; audience present and no audience. The primary dependent variable is task performance, how many correct answers participants get from 15 mathematical equations in one minute. The secondary dependent variable is evaluation apprehension, how much did the participants felt evaluated by the audience. Participants in the audience condition performed significantly worse compared to the no audience condition, therefore demonstrating social inhibition on their performance due to audience effects. However, there was no significant difference in evaluation apprehension scores, therefore it could be argued that there is an alternative explanation on what causes arousal."
Depok: Fakultas Psikologi, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Momoy Ulrike
"Pembentukan senyawa dimer yang terjadi pada senyawa fenolik dengan bantuan biokatalis, diketahui dapat menghasilkan senyawa dimer yang memiliki sifat bioaktif. Sifat bioaktif ini dapat berupa aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan eugenol sebagai prekusor dalam pembentukan senyawa dimer dengan menggunakan biokatalis enzim peroksidase. Enzim peroksidase yang digunakan, berupa enzim kasar yang diekstraksi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea ). Aktivitas spesifik enzim kasar adalah 0,357 U/mg protein. Senyawa hasil reaksi antara eugenol dengan enzim peroksidase, dan H2O2 30% yang terbentuk, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan dimurnikan dengan kromatografi kolom, menghasilkan suatu senyawa berupa kristal berwarna kuning, dengan nilai Rf = 0,25 dan titik leleh antara 105oC ?V 108o C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis, GC -MS, dan FT ?V IR. Diperoleh dari spektrofotometri UV-Vis, kristal tersebut mempunyai ?? maksimum 291 nm dan spektrum FT -IR yang mirip dengan eugenol. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama dengan waktu retensi 32,10 menit dan luas area 85,22 % mempunyai nilai m/z = 326 yang senilai dengan (2 x m/z eugenol)?V2H. Produk kristal tersebut diujikan aktivitas biologisnya sebagai senyawa inhibitor terhadap sel leukemia L1210 dalam medium Eagle??s MEM, yang mana sel ini merupakan salah satu jenis dari sel kanker dan ditentukan nilai IC50 dengan metode least square. IC50 adalah konsentrasi senyawa aktif dalam ??g/mL medium yang dapat menghambat perkembangbiakan sel sebanyak 50 % setelah masa inkubasi 48 jam. Nilai IC50 yang diperoleh senyawa kristal adalah sebesar 22,35 ??g/mL, yang berarti senyawa kristal memiliki potensi sebagai inhibitor sel leukemia L1210."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>