Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gibson, H. Lou
New York: Wiley, 1978
778.34 GIB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nakamoto, Kazuo
New York: John Wiley & Sons, 1978
543.57 NAK i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinisuka, Efraim Winasta
"Tujuan dari proyek skripsi tersebut adalah untuk mengimplementasikan Sensor Warna RGB ke dalam the University of Queensland Farmbot dan meningkatkan kapabilitasnya yang mengontrol pertumbuhan tanaman panen dalam lingkungan terkontrol. Caranya, dengan menganalisasi dan mengukur kondisi tumbuhan dari warna yang terefleksi dari permukaan daun tumbuhan. Tujuan langsung dari proyek ini adalah untuk melihat apakah sensor RGB, dengan konsumsi dayanya yang rendah, penggunaan yang simpel, dan harga produksi yang rendah untuk digunakan sebagai alternatif untuk alat pengukuran kamera yang sudah tersedia dalam Farmbot. Saat ini, penggunaan dari sensor RGB untuk mengukur pertumbuhan daun sebagai indikator kesehatan sanggatlah terbatas yang diteliti. Jika terbukti sukses, sensor RGB dapat menyediakan sarana yang layak untuk pengukuran kesehatan tumbuhan yang non-destruktif atau non-invasi.
Proyek ini memeriksa dan membandingkan hasil yang diterima dari sensor dengan database yang tersedia untuk menentukan kondisi tumbuhan. Untuk dapat meningkatkan kapabilitas sensor RGB, sensor tambahan akan digunakan. Sensor tersebut adalah sensor infrared thermal dengan mengambil ukuran temperatur permukaan daun, dan 6-channel spectrometer untuk membandingkan hasil keluaran sensor yang telah di kalibrasi dengan hasil sensor RGB. Perbandingan tersebut dapat meningkatkan keandalan dan akurasi data. Proyek tersebut juga membandingkan hasil dari sensor RGB, spectrometer, dan thermal sensor dengan macam-macam senyawa kimia yang terdapat pada daun tumbuhan.
Hasil proyek telah menunjukkan bahwa sensor RGB bekerja cukup baik jika mengukur intensitas warna, tepat jika sensor di kalibrasi, dan keluaran hasil respons yang cepat. Dari hasil tersebut telah memenuhi tujuan dari penggunaan sensor RGB yang dapat di implementasikan ke dalam Farmbot untuk deteksi warna yang akurat. Tetapi, hasil indeks RGB tidaklah cukup untuk menentukan klasifikasi kesehatan atau kondisi tumbuhan tanpa menggunakan sensor yang lain. Saat ini, belum ada klasifikasi empiris ataupun relasi dengan aspek matematika yang dapat digunakan dalam penentuan kondisi tumbuhan dengan RGB secara langsung. Tetapi dengan inklusi sensor thermal dan spectrometer, fungsionalitas RGB meningkat secara signifikan.

The purpose of this thesis project is the implementation of RGB Colour Sensor into the University of Queensland Farmbot and improve its capability of controlled crop growth by analysing and measuring plants conditions using colours that is reflected of the surface of crop leaves. The immediate goal of this project is to see whether RGB Colour Sensor, with its low power consumption, usage simplicity, and low production cost to be used as an alternative measurement tool to an already existing image sensor in the Farmbot. Currently, the use of colour sensor to measure plants leave colour as an indicator for health has been limitedly research. If prove to be successful, RGB Colour Sensor could provide as a viable mean of non destructive or non invasive measurement of plants health status.
The project examines and compares the data achieved through the sensor and compares with existing databases to determine the plants condition. Additional sensors are also used to help increase the capability of the RGB Sensor. These sensors include infrared thermal sensor for getting temperature, and 6 channel visible light spectrometer to compare its calibrated output with the RGB Colour sensor to increase data reliability and accuracy. This project also compares result of the RGB sensor, spectrometer, and temperature with different chemical compounds that are found in leaves of plants.
Results shows that RGB sensor works quite well when measuring colour intensities, it is accurate when calibrated, and quick output response. This meets the objective where RGB sensor can be implemented in the Farmbot for accurate colour detection. However, RGB index alone is not enough to determine any classification of health or plants condition without the use of other complimentary sensors. There are not yet any empirical classifications or mathematical relations that can be used to determine plants condition with RGB. However, with the inclusion of the thermal and spectrometer, RGB sensor functionality increases significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djarwani Soeharso Soejoko
2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Djarwani Soeharso Soejoko
"Sampel senyawa kalsium fosfat dibuat dari larutan ion kalsium dan ion fosfat jenuh. Eksperimen dilakukan dengan perlakuan suhu 25 °C dan 70 °C, yang dikombinasikan dengan perlakuan pH 5, 7, 9 dan 11. Hasil presipitasi larutan pada suhu 70 °C mempunyai massa relatif lebih tinggi dibanding dengan massa presipitan yang dihasilkan oleh larutan pada suhu 25 °C. Pada umumnya massa presipitan meningkat dengan kenaikan pH. Analisis sampel dilakukan dengan spektrokopi inframerah, terutama pada sampel hasil presipitasi pada suhu 70 °C. Berdasarkan derajat belah pita absorpsi fosfat 􀁮4, dapat diketahui bahwa pada umumnya semua sampel mengandung kristal apatit dan yang meningkat dengan kenaikan pH larutan. Dari pemanasan sampel hasil presipitasi larutan dengan pH 11 diperoleh pula informasi bahwa molekul air, dapat berada pada permukaan kristal maupun terperangkap dalam struktur kristal.

Infrared Spectroscopy of Precipitated Calcium Phosphate Compound. Samples of calcium phosphate compounds were produced from saturated solutions containing of calcium and phosphate ions. The experiments were carried out using solutions at temperature 25 °C and 70 °C, combined with different pH value of 5, 7, 9 and 11. Precipitation mass from solutions at 70 °C was relatively higher compare to that produced from solutions at 25 °C. It was also shown that generally the mass precipitation rose with the increasing of pH. Sample analyses were performed with the use of infrared spectroscopy, particularly for the samples produced from solutions at 70 °C. Based on the 􀁮4 phosphate absorption band, it was indicated that apatite crystals found in most samples which its amount gave rise to the increasing of pH. Infrared spectroscopy of the heated samples produced with pH 11 showed that water molecules could be present either at the surface of crystals or trapped in the crystal structure."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah
"Pati jagung waxy dan pati termodifikasi banyak dimanfaatkan karena sifatsifatnya yang khas. Salah satu hasil modifikasi pati jagung yang dijadikan produk farmasi yaitu senyawa hydroxyethyl starch (HES) suatu koloid sintetik yang merupakan polimer modifikasi dari amilopektin. Secara klinis, sering digunakan untuk pengganti volume intravaskuler dalam usaha mempertahankan atau memperbaiki perfusi jaringan pada pasien yang mengalami, trauma, syok dan stres pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar hydroxyethyl starch dalam sampel infus yaitu sampel a dan b secara spektrofotometri inframerah, dimana sebelum dilakukan pengukuran, sampel dikeringkan terlebih dahulu pada suhu ± 80°C selanjutnya dibuat tablet dengan campuran KBr, menggunakan alat handpress dengan tekanan 450 kgf/cm2 selama dua menit. Tablet yang terbentuk dibuat spektrumnya pada bilangan gelombang 1653 cm-1 dan 1157 cm-1. Hasil kurva kalibrasi pada 1653 cm-1 diperoleh persamaan garis y = - 0,11938 + 0,2674x dengan koefisien korelasi (r) = 0,98374, dan persamaan garis pada bilangan gelombang 1157 cm-1 adalah y = 0,28314 + 0,0982x dengan koefisien korelasi (r) = 0,99609. Hasil penetapan kadar dalam sampel a dan b pada bilangan gelombang 1653 cm-1 dan 1157cm-1 adalah 99,6 % ± 0,15 dan 99,5 % ± 0,93. Kadar sampel b adalah 99,8% ± 0,35 dan 99 % ± 0,58.

Waxy maize starch and modified starch is used for many typical traits one result the modification of corn starch which are compounds used as pharmaceutical products hydroxyethyl starch (HES), a synthetic colloid that formed modification polymer from amylopectin often used clinically to replacement volume in an action to defend or fixed a perfusion in patients who experience, trauma, shock and stress of surgery. These experience things have a purpose to obtain a value in infuse sample a and b using a spectrophotometry infrared, before doing a measurement, first of all we have to dried the sample and the temperature is about 80°C, then making tablets with a mixture of KBr, using a tool with pressure handpress 450 kgf / cm2 for two minutes. The formed tablets are made spectrum on the area around 1653 cm-1 and 1157 cm-1. Obtained from curve calibration 1653 cm-1 is y = - 0,11938 + 0,2674x with a correlation coefficient (r) = 0,98374, while the curve calibration 1157 cm -1 is y = 0,28314 + 0,0982x with a correlation coefficient (r) = 0,99609. Concentration measurement results obtained samples a and b are 99,6% ± 0,15, and 99,5 % ± 0,93 and samples b are 99,8 % ± 0,35 and 99 % ± 0,58."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33201
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Dita Agretta
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu pengekspor hasil ikan terbesar di Asia. Namun
belakangan ini timbul masalah yang menjadi tantangan ekspor komoditi udang
Indonesia yaitu adanya dugaan bakteri patogen yang terkandung di dalam udang. Dari
hasil pegujian BPPMHP 1997 dari kombinasi ikan nila dan udang positif mengandung
Salmonella. Salmonela typhimurium sangat berbahaya bagi tubuh manusia selain dapat
menyebabkan penyakit tipus, bakteri ini juga dapat menyebabkan kematian. Pada
penelitian ini penulis mencoba meneliti cara untuk mengolah air. Air yang digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah air danau UI. Penyinaran dengan
menggunakan sinar Ultraviolet (UV) dan sinar Infrared (IR) adalah proses utama
dalam proses pengolahan air yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas kinerja sinar Ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) dalam
pengolahan air untuk membunuh bakteri Salmonella thypimurium. Parameter yang
diukur adalah jumlah kandungan mikroorganisme yang ada dalam air. Dalam
penelitian ini dilakukan 3 variasi laju alir yaitu: 6,55mL/s; 7,98 mL/s; dan 9,13mL/s
dengan penyinaran sinar UV, IR serta konfigurasi sinar UV dan IR.
Dari hasil penelitian untuk masing-masing laju alir diperoleh hasil mikroorganisme
yang ada dalam air danau akan mengalami penurunan pada laju alir 6,55mL/s dan akan
mengalami kenaikan pada laju alir 7,93 mL/s. Hal ini menunjukkan bahwa pad laju alir
yang kecil mikroorganisme cendrungan akan mudah dibunuh dengan penyinaran UV,
IR atau konfigurasi UV dan IR. Dari hasil perbandingan proses pengolahan air yang
digunakan, diperoleh bahwa konfigurasi sinar Ultraviolet (UV) dan sinar Infrared (IR)
memiliki Efektivitas yang paling baik jika dibandingkan dengan menggunakan
penyinaran sinar Ultraviolet dan sinar Infrared (IR) tanpa konfigurasi. Jumlah bakteri
setelah dilakukan proses penyinaran dengan konfigurasi UV dan IR
8,8 x 106; 1,0 x 105; 1,2 x 107 dan 4,5 x 106."
2007
S49718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsi Utami Mayor
"ABSTRAK
Episiotomi bertujuan untuk membantu persalinan pada kala dua, namun episiotomi dapat menyebabkan banyak kehilangan darah, menimbulkan nyeri dan penyembuhan luka yang dapat berlangsung lambat sehingga mengganggu aktifitas ibu pasca melahirkan. Beberapa terapi non farmakologis dapat digunakan untuk mengatasi dampak tersebut. Penelitian komparatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri dan penyembuhan luka ibu paska episiotomi pada terapi sitz bath dan infra merah. Teknik consecutive sampling digunakan untuk memilih 72 orang ibu postpartum dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu 36 orang terapi sitz bath dan 36 orang terapi inframerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat nyeri pada pengukuran kedua antara terapi sitz bath dan terapi infra merah (p = 0,603). Ada perbedaan proporsi penyembuhan luka pada kedua kelompok terapi,( OR=3,912 ; 95%CI=1,407-10,875), kelompok terapi infra merah memiliki peluang 3,9 kali penyembuhan luka lebih baik dibandingkan terapi sitz bath. Faktor yang berhubungan dengan tingkat nyeri dan penyembuhan luka pada kelompok terapi infra merah adalah derajat laserasi. Terapi infra merah dapat diterapkan pada pelayanan keperawatan maternitas terutama untuk penanganan luka episiotomi pada ibu postpartum.

ABSTRACT
Episiotomy aims to help the 2nd stage of labor, however episiotomy can cause excessive blood loss, pain and slow wound healing that can debilitate postpartum mothers. Several non-pharmacological therapies can be used to address these impacts. This comparative research aimed to identify the difference of pain level and wound healing of post-episiotomy mothers treated by sitz bath and infrared therapy. Consecutive sampling technique was applied to select 72 postpartum mothers who were divided into 2 groups: 36 mothers were treated by sitz bath therapy and 36 mothers were treated by infrared therapy. The results showed there was no difference of pain level in the second measurement between sitz bath and infrared therapy (p = 0.603). There were differences of wound healing proportion in those two treatment groups, (OR = 3.912; 95% CI = 1.407-10.875), the infrared therapy group had 3.9 times chances of better wound healing than the sitz bath therapy. Factors correlated to the pain level and wound healing in the group of infrared therapy was the lacerations degree. Infrared therapy can be applied in maternity nursing services primarily for the episiotomy wound treatment of postpartum mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>