Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yovancha T.M.M.K.S.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Indonesia dalam jangka pendek, dimana faktor terbagi atas variabel sisi permintaan dan variabel sisi penawaran. Ruang Iingkup penelitian adalah berdasarkan model inflasi M.S. Mohanty dan Marc Klau (2003) yang telah dipergunakan untuk beberapa negara berkembang tetapi belum digunakan untuk Indonesia. Dalam model Mohanty dan Klau, variabel sisi permintaan terdiri atas selisih output dan kelebihan jumlah uang beredar. Sedangkan variabel sisi penawaran terdiri atas tingkat perubahan nilai tukar, tingkat perubahan upah dan supply shock. Hasil yang diperoleh berdasarkan data triwulanan dari tahun 1990 sampai 2002 adalah variabel sisi penawaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap inflasi. Sedangkan dari variabel sisi permintaan yang signifikan mempengaruhi inflasi hanya selisih output. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dalam jangka pendek kebijakan moneter tidak berpengaruh terhadap pengendalian harga di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
S19426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartisa
"Seiting dengan membaiknya kondisi perekonornian Indonesia, perdagangan obligasi
perneiintah atau Surat Utang Negara (SUN) mulai berkembang pesat. Berdasarkan
infom1asi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Surabaya, pada tahun 2006 terdapat
penambahan 7 (tujuh) seri obligasi pemerlntah sehingga sampai dengan saat ini jumlah
Seri keselumhannya mencapai 56 seri, dengan nilai nominal Rp 418,75 triliun, meningkat
4,72 % dibandingkan dcngan nilai nominal pada tahun 2005, sebesar Rp 399,86 triliun.
Dari informasi tersebut diatas, terlihat bahwa pasar obligasi di Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup baik. Sejalan dengan perkembangan pasar obligasi yang
semakin marak terscbut, para pemain di bursa membutuhkan suatu acuan atau benchmark
dalam menentukan arah pergerakan pasar. Alat yang dapat dijadikan benchmark di pasar
obligasi tersebut biasa disebut dengan yield curve.
Meiihat perkembangan pasar obligasi di Indonesia dan mulai banyaknya penelitian
mengenai metode pembentukan yield curve I term structure yang diadikan scbagai
benchmark dalam mcnentukan arah pergerakan pasar, rnembuat ketertarikan penulis
untuk melihat penggunaan term structure sebagai indikator dalam perekonomian di
Indonesia. Permasalahan yang ingin dilihat oleh penulis adalah apakah term structure
dari obligasi pemerintah ini dapat rnemberikan informasi mengenai intlasi di Indonesia
Metode eslirnasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model
regresi dan untuk melihat keseimbangan jangka pendek dilakukan dengan menggunakan
model koreksi kesalahan (Error Correction Model/ ECM)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2008
T34431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Kartikasari
"Tantangan yang dihadapi asuransi kerugian dan reasuransi semakin berat. Hal itu disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dalam negeri akibat inflasi dan berbagai bencana alam yang terjadi. Ketidakstabilan ekonomi mengurangi daya beli masyarakat, sehingga minat untuk membeli polis asuransi juga menurun. Sementara, berbagai bencana alam di Indonesia yang terjadi tentunya menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan asuransi kerugian di Indonesia. Hal itu masih diperburuk dengan berbagai bencana yang terjadi di berbagai negara. Bencana-bencana tersebut mengakibatkan klaim yang ditanggung reasuransi semakin meningkat, sehingga kekuatan reasuransi menurun dalam menutup pertanggungan. Fenomena yang dihadapi industri asuransi umum di Indonesia tersebut tentunya menuntut dirumuskannya strategi-strategi yang tepat di perusahaan - perusahaan asuransi kerugian untuk bisa tetap bersaing, sekaligus tetap menjaga kepuasan para pemangku kepentingan perusahaan. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu analisis atas kinerja perusahaan, sehingga dapat dirumuskan strategi-strategi yang dapat menjawab tantangan dan ancaman perusahaan. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia merupakan perusahaan asuransi kerugian patungan antara Allianz SE, PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Asuransi Wuwungan. Visi Azindo adalah menj adi "The First Choice" bagi para pelanggannya, mitra-mitra bisnisnya dan karyawannya dengan membangun hubungan yang berdasarkan kepercayaan. Sedangkan. misi Azindo adalah bertujuan menjadi perusahaan asuransi patungan terbaik di Indonesia untuk seluruh lini bisnis pada tahun 2010. Meskipun Azindo menduduki peringkat ke-7 berdasarkan pendapatan premium kotor perusahaanperusahaan ásurañsi kerugian di Indonesia pada tahun 2005, namUn hal tersebut belummenjadi suatu kepastian bahwa perusahaan dapat terlepas dari ancaman kerugian sebagai akibat tingkat klaim yang tinggi. Analisis profitabilitas dilakukan pada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan mengaplikasikan metode Rasio Profitabilitas dari Rasio "Early Warning System" dan metode Economic Value Added. Selain analisis terhadap profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, analisis profitabilitas pada setiap lini bisnis perusahaan juga dilakukan. Hasil penghitungan disajikan secara komparatif, dengan rnenggunakan datadata keuangan yang berasal dari hasil publikasi laporan tahunan perusahaan selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan adalah profitabilitas PT Asuransi Allianz Utama Indonesia pada periode 2004 sarnpai dengan 2006 cenderung mengalarni penurunan. Secara umum, penyebab penurunan EVA Azindo adalah penurunan NOPAT. Sementara, performa rasio Azindo yang menurun disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan underwriting yang belum stabil. Berkaitan dengan kinerja lini bisnis, meskipun Properti dan Kendaraan Bermotor menghasilkan 50% premi bruto perusahaan, namun hasil EVA dan Rasio Profitabilitas kedua lini bisnis tersebut tidak berpengaruh signifikan pada EVA dan Rasio Profitabilitas perusahaan. Lebih lanjut, strategi-strategi yang direkomendasikan antara lain strategi untuk rneningkatkan nilai pertanggungan pada lini bisnis Kendaraan Bermotor dengan tetap menggunakan tarif yang telah ditentukan pemerintah dan strategi untuk meningkatkan nilai pertanggungan namun disertai dengan penentuan kebutuhan reasuransi yang tepat pada keempat lini bisnis lainya.

Nowadays, insurance industry, especially general insurance business and reinsurance business, face more challenges. This condition is a consequence of unstable economic, as a result of inflation, and also many natural disasters. The unstable economic reduce people purchasing power, and then it also reduce the interest to buy insurance policies. Meanwhile, the natural disasters in Indonesia result bad impact on insurance industry growth. Moreover, it is worst by natural disasters happened on many countries. The disasters have resulted higher claim expenses, so that the capability of reinsurance reduce. These challenges force insurance companies to formulate good strategies, in competing with the peers and improving the stakeholders' satisfaction. Therefore, an analyze of company performance is needed in formulating the good strategies. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia is a joint venture general insurance of Allianz SE, PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Asuransi Wuwungan. The company vision is being "The First Choice" for the customer, business partner, and employee by developing the relationshiop based on trust. The company mission is achieving the best joint venture general insurance in every line of business on 2010. Azindo achieves the top 7 general insurance companies based on Gross Written Premium production on 2005. Nevertheless, there is still the threat of suffering loss because of high claim expenses. Profitability of Azindo is analysed by applying Profitability Ratio of "Early Warning System" Ratio and Economic Value Added method. Beside company profitability, the profitability of each line of business is also analysed. Calculating the financial data provided on the Financial Statement, the profitability analyis of Azindo on 2004 until 2006 is con paratively presented.The conclusion of analysis result is the profitability of Azindo on 2004 until 2006 has reduced. Generally, EVA's reduction is caused by NOPAT's reduction. While ratio's reduction is caused by unstable underwriting income. Line of business wise, although Property and Motor Vehicle contribute 50% gross premium, their EVA and profitability ratio have not been significantly contribute to company's EVA and profitability ratio. Moreover, some of recommended strategies are the strategies to increase total sum insured on Motor Vehicle by applying new tariff which has issued by government, and the strategies to incerase total sum insured with the accurate assessment of needed reinsurancesupportson other 4 (four) line of businesses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23039
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Hidayat
"Inflasi menjadi salah satu indikator makroekonomi yang penting dalam perekonomian Indonesia. Inflasi sangat mempengaruhi aktivitas pelaku ekonomi baik itu di sektor riil maupun di sektor moneter. Gejolak inflasi yang signifikan akan mengganggu kestabilan perekonomian. Dampak adanya inflasi yang tinggi pun akan merugikan banyak golongan masyarakat. Bank syariah sebagai salah satu pemain di industri keuangan perbankan tidak luput dari dampak inflasi. Berbeda dengan bank konvensional, transaksi berdasarkan prinsip syariah yang dilakukan bank syariah berhubungan langsung dengan sektor riil. Setiap pendanaan yang dikeluarkan harus terdapat underlying transaction dibelakangnya.Ketika inflasi berlangsung sektor riil biasanya dihadapi dengan dua kesulitan. Dari sisi produksi, biaya yang ditanggung perusahaan untuk berproduksi akan naik sehinggga harga jual outputnya akan ikut naik. Sedangkan dari sisi permintaan, inflasi menyebabkan pendapatan riil masyarakat berlkurang sehingga akan mengurangi demand terhadap barang dan jasa.Bank syariah seperti entitas bisnis lainnya tentu akan merespon ketidakdayadukungan sektor riil di saat inflasi dengan melakukan optimalisasi diversifikasi pendanaannya.
Penelitian ini membatasi penyaluran DPK oleh bank syariah dapat dilakukan sebagai pembiayaan usaha, penempatan dana dalam bentuk Sertifikat Wadia?ah Bank Indonesia (SWBI), dan sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (IMA) di Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari inflasi IHK terhadap kinerja pembiayaaan perbankan syariah yang diukur dengan kriteria Financing to Depocit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF), volume transaksi Pasar Uang Antarbank berdasarkan Prinsip Syariah (VPUAS) dan posisi outstanding Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (OSWBI). Hipotesis awal penelitian menyatakan bahwa variabel INF berpengaruh positif dengan variabel NPF, VPUAS dan OSWBI. Tetapi INF mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel FDR. Berdasarkan pengujian yang menggunakan metode Vector Autoregression (VAR) ternyata inflasi mempunyai pengaruh positif terhadap FDR, NPF, volume transaksi PUAS dan posisi outstanding SWBI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chang Kia-Ngau
Cambridge, UK: Massachusetts Institute of Technology, 1958
332.495 1 CHA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aprison
"Terjadinya inflasi mempunyai dampak antara lain menyebabkan terjadinya distorsi terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan yang selama ini dicatat berdasarkan nilai historis dianggap tidak lagi menyajikan nilai-nilai keuangan secara realistic yang selanjutnya akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih baik. Untuk melihat persepsi para pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi maka penelitian kemudian dilakukan dengan cara penelitian lapangan di camping studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari dan memahami berbagai metode yang bisa digunakan untuk merubah laporan keuangan historis menjadi laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Studi lapangan dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada 21 kelompok pengguna laporan keuangan. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan selanjutnya diuji secara statistik dengan menggunakan uji statistik Kolmogory Smirnov dengan program statistik komputer yang dikenal dengan nama Program Statistik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Statistical Program for Social Sciences). Dari hasil uji statistik yang dilakukan dapatlah diketahui bahwa para pengguna laporan keuangan mendukung penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Dukungan diberikan karena laporan keuangan yang ba' tersebut dianggap mampu memberikan manfaat dalam pengambilan dan hasil keputusan yang lebih baik. Kesimpulan yang bisa diperoleh adalah bahwa dengan terjadinya perubahan harga maka laporan keuangan yang disusun berdasarkan nilai historis telah mengalami distorsi karena tidak lagi mencerminkan nilai-nilai keuangan secara realistis. Terjadinya distorsi tersebut bisa memberikan dampak pada pengambilan dan hasil keputusan yang salah oleh para pengguna laporan keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dipertimbangkan penggunaan laporan keuangan yang sudah memperhitungkan inflasi. Agar penerapannya lebih bermanfaat maka perlu diperhatikan peningkatan pemahaman dan pengetahuan para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang telah memperhitungkan inflasi ini untuk sementara disajikan sebagai laporan keuangan tambahan yang tidak diaudit. Demi keseragaman dasar pelaporan seperti halnya dalam laporan keuangan dengan dasar nilai historis maka penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengingat belum adanya standar akuntansi yang mengatur secara khusus mengenai pengukuran, pengakuan, dan penyajian laporan keuangan yang baru tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Handes
"Dengan semakin kompleksnya permasalahan ekonomi di suatu negara baik itu negara berkembang maupun itu negara maju, berarti sasaran yang harus dituju oleh otoritas moneter menjadi lebih kompleks juga, artinya hasil yang dicapai menjadi tidak maksimal lagi. Inflasi yang menjadi masalah di setiap negara di dunia, merupakan satu masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masalah lainnya. Pengendalian inflasi menjadi target utama karena infiasi menyebabkan perekonomian menjadi tidak stabil dan tidak bisa diprediksi dengan baik. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya tidak luput dari permasalahan inflasi, bahkan menjadi momok yang menakutkan bagi Bank Indonesia selaku otoritas pengendali moneter di Indonesia. Studi yang berusaha mengidentifikasikan komponen - komponen penyumbang inflasi telah banyak dilakukan oleh penulis - penulis sebelumnya. Kali ini pembahasan diarahkan untuk mengidentifikasikan komponen - komponen penyumbang inflasi yang termasuk trend dan cyclical. Penulis menggunakan peralatan analisa metode VAR (Vector AutoReggressive) yang menguji hubungan kausalitas lebih dari 2 variabel dan bertujuan untuk menguji apakah data-data inflasi yang ada mampu menjelaskan hasil berupa inflasi aktual yang terjadi dan kalaupun tidak, variabel - variabel pendukung infiasi harus di uji kembali untuk melihat komponen - komponen mana yang menjadi penyumbang terbesar atas ketidakstabilan variabelnya. Variabel yang diuji ada 4 dimana menurut penulis mampu mewakili kondisi inflasi di Indonesia yaitu IHK, GDP Riil, Kurs dan M1. Kemudian dilanjutkan dengan prosedur peramalan sehingga di dapatkan hasil yang mampu menjelaskan kondisi inflasi trend dan aktual beserta masalah yang didaptkan apabila trend dan aktualnya tidak sama."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Wulandari Rivai
"Tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemilihan struktur modal suatu perusahaan dengan melihat kondisi makro ekonomi di Indonesia. Beberapa faktor makroekonomi yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh pada pemilihan struktur modal perusahaan di Indonesia adalah tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto, dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel random effect dan 206 sampel diambil dari perusahaan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan memberikan pengaruh yang signifikan dan berlawanan dengan struktur modal perusahaan, dimana dengan semakin tingginya tingkat inflasi, perubahan PDB dan nilai IHSG, maka struktur modal perusahaan akan semakin rendah.

The objective of this paper is analyzing the influence of the selection of companies? capital structure by looking at the macroeconomic conditions in Indonesia. Several macroeconomic factors that may influence the selection of corporate capital structure in Indonesia are the rate of Inflation, changes of Gross Domestic Product and changes of Composite Stock Price Index. This research is using regression models random effects panel data and 206 samples are taken from companies listed on the Stock Exchange from 2000 until 2009. The result from this research show that the rate of Inflation, GDP growth rate, and IHSG growth rate have a significant negative influence to corporate capital structure. Which increasing level of inflation, GDP growth rate and IHSG growth rate, will make debt to asset ratio of the company will be lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fuad Hadziq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel makroekonomi dan instrumen keuangan yaitu sukuk, inflasi, kurs rupiah terhadap US dollar dan harga emas terhadap perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian, variabel tersebut mempunyai pengaruh cukup besar terhadap DPK yaitu sebesar 86,4%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sukuk, inflasi, kurs rupiah dengan US Dollar dan harga emas secara simultan signifikan berpangaruh terhadap DPK. Akan tetapi secara parsial dari variabelvariabel tersebut secara siginifikan variabel kurs Rupiah dan harga emas yang berpengaruh terhadap DPK perbankan syariah. Kurs memberikan pengaruh yang negatif dan harga emas berpengaruh positif terhadap DPK perbankan syariah di Indonesia.
Penelitian ini menyarankan emas dijadikan sebagai inovasi produk di perbankan syariah di Indonesia. penelitian selanjutnya diharapkan agar peneliti menambahkan variabel makro yang lain dan metode penelitian guna mencari hasil penelitian yang lebih signifikan.

This research aimed to analyze the effect of macro economic and finance instrument : sukuk, inflation, kurs and gold value to Syariah Bank Funding in Indonesia between 2008 January until 2010 December. This study uses Multiple Linear Regression analysis.
The result of model shows that variables have big impact to Syariah Bank in Indonesia funding until 86,9%. The result of study shows the impact that sukuk, inflation, kurs and gold value impact simultan significantly to funding. But, only kurs and gold value have partial impact to funding. Kurs have negatif impact and gold value have positif impact to Syariah Bank Funding in Indonesia.
The research suggested gold to make inovation produc in Indonesian Syariah Banking. In the next research, the researcher get to add macro economic and research method to search significant result."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29871
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burns, Arthur F.
New York: Economica Books, 1958
338.54 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>