Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Retno Hapsari
"ABSTRAK
Fokus disertasi ini melakukan analisis struktur jaringan komunikasi dalam gerakan sosial
lingkungan pada komunitas adat Samin di Pati Jawa Tengah, khususnya analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi sentralitas jaringan komunikasi dan kontribusinya untuk mendorong
partisipasi masyarakat dalam suatu gerakan sosial lingkungan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif, mencakup analisis struktur jaringan komunikasi dengan
UCINET dan analisis statistik dengan Path Analysis. Hasil temuan penelitian menunjukkan
bahwa (1) struktur jaringan yang terbentuk pada Komunitas Adat Samin di Dukuh Bombong,
terkait isu rencana pendirian pabrik semen memiliki kohesifitas yang rendah, pola jaringan
komunikasi yang terbentuk menyebar dan mengalami fragmentasi, (2) faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat sentralitas jaringan yaitu persepsi individu dan tingkat political
engagement, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam gerakan sosial
yaitu tingkat political engagement, tingkat keterlibatan dalam afiliasi, dan tingkat sentralitas.
Dengan demikian, terbukti bahwa sentralitas jaringan komunikasi memiliki pengaruh
terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan sosial ?tolak pabrik semen?.

ABSTRACT
The focus of this dissertation is to analyze the structure of the communication networks in the
environmental social movement in Samin indigenous communities in Pati, Central Java, to
analyze the factors affecting communication networks centrality and its contribution to
promote public participation in a enviromental movement. This study used quantitative and
qualitative approach, used structural analysis with UCINET communications networks and
statistical analysis with Path Analysis. The results of this study showed that (1) network
structure formed in Samin Indigenous Communities related to the establishment of cement
factory had a low cohesiveness, patterns communication networks had a spread and
fragmented shaped, (2) factors that affect the level of the centrality of the network that is the
perception of the individual and the level of political engagement, (3) the factors that
influence the level of participation in social movements, namely the level of political
engagement, the level of involvement in the affiliate, and the degree of centrality. Thus, it is
evident that the centrality of communication networks had an influence on people's
participation in social movements "Tolak Pabrik Semen"."
2016
D2199
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilsa Naomi Wijaya
"Komunitas adat kerap termarjinalisasi dalam kehidupan bernegara. Hal ini berimplikasi pada pengabaian hak-hak komunitas adat terhadap hutan adatnya dalam praktik pembangunan dengan pandangan modernisasi yang diturunkan oleh pemerintah. Secara khusus penelitian ini berbicara tentang hak Kasepuhan Cisitu untuk melakukan kegiatan penambangan emas skala kecil (PESK) di Blok Cikidang yang berada di dalam hutan adatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan asumsi-asumsi teoritis dari teori standpoint yang melihat bahwa semua pengetahuan terletak dalam suatu lokasi sosial dan terdapat lokasi sosial yang lebih baik untuk dijadikan titik awal produksi pengetahuan. Pengetahuan tersebut dipahami berdasarkan pengalaman serta pemaknaan individu yang menempati lokasi sosial tersebut. Alhasil, penelitian ini akan mengeksplorasi pengalaman komunitas adat Kasepuhan Cisitu dalam kegiatan PESK dalam kaitannya dengan praktik pembangunan yang ada. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian fenomenologi dan paradigma kritis. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat upaya pemerintah untuk memaksakan pandangan tentang kepemilikan hutan yang dikontestasikan oleh komunitas adat Cisitu melalui upaya menempuh jalur hukum untuk mendapat pengakuan dan izin tambang dari pemerintah, keputusan untuk tetap melakukan kegiatan PESK terlepas dari pelarangan yang ada, serta tidak menjadikan pandangan tersebut sebagai kacamata utama dalam memaknai kegiatannya.

Indigenous communities are often marginalized in state life. This condition neglects the rights of indigenous communities to their customary forests in development practices that have modernization view passed down by the government. Specifically, this research talks about Kasepuhan Cisitus right to carry out small-scale gold mining activities in the Cikidang Block, which is located in their customary forest area. This research uses theoretical assumptions approach from standpoint theory that sees that all knowledge is socially located and that there is a better social location to be the starting point of knowledge production. This knowledge is explored based on the experiences and meanings of individuals who occupy this social location. Hence, this research will examine the experiences of Kasepuhan Cisitus small scale gold mining activities concerning existing development practices. This research uses a phenomenological research strategy and a critical paradigm. This study found that there was an attempt by the government to impose a view on forest ownership. However, that was contested by the Cisitu indigenous community through efforts to take legal action to obtain recognition and mining license from the government, by the decision to continue conducting small scale gold mining activities regardless of the prohibition, and by not making that view as the primary lens in interpreting it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library