Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Anindya Devinta Meidriani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengevaluasi validitas alat ukur singkat baru tentang impulsivitas, khususnya tentang belanja impulsif. Ini adalah tindakan membeli tanpa pertimbangan. Kami menciptakan alat ukur berdasarkan alat ukur yang sudah ada (BIS dan IVE) yang mengukur impulsif dan menyatukannya dengan alat ukur lainnya yang mengukur konstruk yang terkait dengan impulsif. Seratus empat puluh enam mahasiswa menyelesaikan kuesioner. Alat ukur baru kami memiliki konsistensi internal yang baik (α = 0,88) dan item skor diskriminasi untuk item juga baik. Hasil kami hanya mendukung satu hipotesis. Hasil menemukan bahwa usia dan perilaku mencari sensasi berkorelasi positif dengan impulsif, sedangkan pengendalian diri berkorelasi negatif dengan impulsif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ukur yang baru ini valid dan dapat mengukur perilaku belanja impulsif. Penelitian di masa depan bisa menyelidiki lebih jauh pengaruh faktor demografi lainnya, seperti status sosial ekonomi dan pendidikan, dalam mempengaruhi perilaku belanja impulsif.
The study aimed to create and validate a new domain-specific short-form measure of impulsivity, specifically about shopping impulsiveness. It is the act of buying without consideration. We created a scale based on previous scales (BIS and IVE) measuring impulsiveness and collated it with other scales measuring constructs related to impulsivity into one questionnaire. One hundred and forty-six undergraduate students completed the questionnaire. Our new scale has a good internal consistency (α = .88) and the item discrimination score for the items were good. Our result only supported one hypothesis. Result found that age and sensation seeking are positively correlated with impulsiveness, while self-control is negatively correlated with impulsiveness. The results suggest the new scale is a valid measure of shopping impulsiveness. Future research could investigate more the effect of other demographic factors, such as socioeconomic status and education, in affecting impulsive shopping behaviour. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ginting, Elena Aritta Mehuli
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi realibilitas dan validitas skala baru yang dikembangkan, yaitu UQ Aggression Scale. Untuk menguji validitas skala ini, t-test digunakan untuk menguji pengaruh jenis kelamin terhadap angket Buss-Perry Scale, dan angket Barratt Impulsiveness Questionnaire. Variabel dikotomis di penelitian ini adalah jenis kelamin. Untuk menguji realibilitas, konsistensi internal skala itu juga dihitung dengan menggunakan Item Diskriminasi Indeks (IDI). Peserta penelitian ini terdiri dari 142 orang pelajar dari The University of Queensland yang terdiri dari 104 perempuan dan 38 laki-laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa realibilitas dari UQ Aggression Scale terbukti tinggi dan skor IDI juga tergolongkan mayoritas tinggi. Juga ditemukan bahwa UQ Aggression Scale dan Agresi Kuesioner Buss-Perry berkorelasi positif satu sama lain dan begitu juga dengan korelasi antara UQ Aggression Scale dan Barratt Impulsivity Questionnaire. Studi ini menyarankan bahwa penelitian di masa yang akan datang lebih baik membuat skala yang dapan digunakan lebih universal yang harus bisa mencakup populasi umum dan diuji dengan jumlah yang sama dari masing-masing jenis kelamin peserta.
The aim of this study was to develop and evaluate the reliability and validity of a newly developed scale, the UQ Aggression Scale. To test the validity of this scale, a t-test were use to test gender effects towards the Buss-Perry Questionnaire, and the Barratt Impulsiveness Scale, as gender was a dichotomous variable. To test the reliability, the internal consistency of the scale was also calculated using the Item Discrimination Indices (IDI). A total of 142 participants were students from The University of Queensland which included 104 female subjects and 38 male subjects. The results has shown that the reliability of the UQ Aggression Scale is high and the IDI scores were also mostly high. It was also found that the UQ Aggression Scale and the Buss-Perry Aggression Questionnaire were positively correlated to one another and so does the correlation between the UQ Aggression Scale and Barratt Impulsiveness Scale. These findings suggested that in the future, in order to make the scale more universally used it should cover a more generalized population and tested with an equal number of each genders of the participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Keterbatasan pada alat ukur impulsivitas yang telah ada menyebabkan adanya kebutuhan untuk suatu alat ukur impulsivitas yang lebih memadai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu skala impulsivitas baru dengan cara mengevaluasi dan menguji skala baru tersebut. Skala baru terdiri dari 12 butir pernyataan dengan 7 skala pilihan jawaban untuk masing-masing butir. 217 mahasiswa sebagai partisipan diminta untuk mengisi kuesioner menggunakan skala impulsivitas baru. Barrat impulsive scale-11 (BIS-11) dan International Personality Item Pool (IPIP) Extraversion juga digunakan untuk menguji validitas skala baru tersebut. Dari uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha, ditemukan bahwa skala baru memiliki reliabilitas yang tergolong baik. Indeks diskriminasi butir untuk skala baru juga ditemukan baik. Selain itu, konvergen validitas ditemukan yang disimpulkan berdasarkan korelasi positif yang signifikan antara skala baru dan BIS-11, juga IPIP extraversion dan skala baru. Mann-Whitney U tes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siknifikan antara laki-laki dan perempuan dalam tingkat impulsivitas. Dengan demikian disimpulkan bahwa alat ukur ini valid dan reliable untuk mengukur impulsivitas.
Limitations on existing impulsivity measures lead to the need for a more adequate impulsivity measure. Thus, this study aims to develop a new impulsivity scale by evaluating and validating the new scale. The new scale consists of 12 items with 7 scale option for each item. 217 students as participants were asked to fill out questionnaire of new impulsivity scale. Barrat impulsive scale (BIS-11) and International Personality Item Pool (IPIP) extraversion were used to validate this new scale. From reliability test by using Cronbach Alpha, it was found that new scale has reliability that consider as good. Index discrimination item for new scale was found good. Besides, convergent validity was established that concluded based on significant positive correlation between new scale and BIS-11, also between IPIP extraversion and new scale. Mann-Whitney U test showed there was a significant difference between male and female on level of impulsivity. Thus, it is concluded that this new measures is a valid and reliable to measure impulsivity. Limitations on existing impulsivity measures lead to the need for a more adequate impulsivity measure. Thus, this study aims to develop a new impulsivity scale by evaluating and validating the new scale. The new scale consists of 12 items with 7 scale option for each item. 217 students as participants were asked to fill out questionnaire of new impulsivity scale. Barrat impulsive scale (BIS-11) and International Personality Item Pool (IPIP) extraversion were used to validate this new scale. From reliability test by using Cronbach Alpha, it was found that new scale has reliability that consider as good. Index discrimination item for new scale was found good. Besides, convergent validity was established that concluded based on significant positive correlation between new scale and BIS-11, also between IPIP extraversion and new scale. Mann-Whitney U test showed there was a significant difference between male and female on level of impulsivity. Thus, it is concluded that this new measures is a valid and reliable to measure impulsivity. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
David Calvin
"Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) adalah gangguan perkembangan saraf yang dapat diidentifikasikan dengan tingkat hiperaktif, impulsivitas dan gangguan permusatan perhatian yang abnormal. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada perilaku, emosi, kognitif, akademik, fungsi okupasi, dan fungsi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara GPPH dengan prestasi akademik, absen, dan faktor-faktor risiko terhadap GPPH.
Subjek penelitian anak sekolah dasar negeri yang berada di SDN Menteng 01. Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional yang menggunakan kuesioner Conners’ 10 Item Scale yang di bagikan kepada orang tua anak. Terdapat 215 anak (99 laki-laki dan 116 perempuan) yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat 35 subjek yang dicurigai terdapat GPPH. ADHD memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi akademik (p = 0.020), namun tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap absen (p = 0.801). Pendapatan keluarga (p = 0.005) dan pendidikan orang tua (0.000) juga mempunyai hubungan signifikan terhadap GPPH pada anak. Umur anak memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi akademik dan absen anak. Terakhir, prestasi akademik memiliki hubungan positif berbanding lurus yang signifikan terhadap absen. GPPH memiliki hubungan yang signifikan terhadap prestasi akademik dan juga memiliki rasio jenis kelamin 2:1 (laki-laki:perempuan).
Attention deficit/hyperactive disorder (ADHD) is a neurodevelopmental disorder that can be identified with abnormal levels of hyperactivity, impulsiveness and inattentivity, that can negatively affect behavior, emotions, cognitive ability, academic achievement, and occupational and social function. Studies have been done where risk factors such as socioeconomic and parent educational background has an effect on the occurence of ADHD in children. There has also been studies that have found correlation between ADHD and its adverse effects on academic achievement and absenteeism. Studies regarding this matter in Indonesia is still considered limited. Therefore, the aim of this study to explore the correlation between ADHD and its correlation with children’s academic achievement and absenteeism, and how its risk factors correlate with ADHD. Subjects include primary public school students in SDN Menteng 01 Jakarta. This study is a cross-sectional study which utilises a questionnaires (Conners’ 10-item scale for ADHD screening) that was distributed to parents. There were 215 (99 males and 116 females) subjects which fulfilled the inclusion criteria. Thirty five subjects were suspected for ADHD. ADHD had significant negative correlation to academic score (p = 0.020) but is not significant when correlated to absenteeism (p = 0.801). Family income (p = 0.005) and parent education background (p = 0.000) are also significant to ADHD. Age is significantly correlated to academic achievement and absenteeism. Conclusions. There is significant positive correlation between absence and academic achievement. To conclude, ADHD is significantly correlated with academic achievement, with a gender ratio of approxiamtely 2:1."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sara Almira Nindyaswari
"Studi ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara ulasan online di Instagram dan pembelian impulsive pada kategori produk kecantikan, dengan browsing dan dorongan untuk pembelian impulsif sebagai mediator. Ada dua manfaat ulasan online yang mungkin memainkan peran penting dalam mendorong perilaku penelusuran konsumen, yaitu nilai utilitarian dan nilai hedonis. Selain itu, riset ini juga mendiskusikan bagaimana efek moderasi dari perbedaan tingkat impulsive pada konsumen dapat mempengaruhi kegiatan browsing mereka. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan pembagian kuisioner online kepada 441 responden yang berpengalaman menggunakan Instagram dan pernah membaca ulasan online di platform tersebut. Hal ini dilakukan untuk memverifikasi efek dari nilai yang dirasakan konsumen saat membaca ulasan online terhadap perilaku pembelian impulsif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling, dengan melibatkan penduduk Jabodetabek sebagai sampel. Tes hipotesis dilakukan menggunakan Structural Equation Model (SEM) yang diolah menggunakan software LISREL 8.8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai utilitarian dan nilai hedonis secara positif memengaruhi browsing dan akan semakin meningkatkan dorongan untuk membeli secara impulsif dan akhirnya mengarah pada perilaku pembelian impulsif. Studi ini juga menunjukkan bahwa perbedaan tingkat impulsive setiap konsumen memoderasi pengaruh nilai utilitarian dan nilai hedonis pada kegiatan browsing. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bagi manajer pemasaran produk kecantikan untuk memahami bagaimana pelanggan berperilaku dan mengembangkan strategi untuk merangsang perilaku pembelian impulsif tersebut.
This research was conducted to analyse the relationship between online reviews on Instagram and impulse buying for beauty products, with browsing and urge to buy impulsively as the mediator. Moreover, this research also discusses how the moderation effect of impulsiveness level of customers affects their browsing behaviour. The framework of this study was tested on Instagram social media in Indonesia. An online questionnaire with 441 participants who had experience using Instagram and have been exposed by beauty products online review was recruited to verify the effects of consumers’ perceived value from reading online reviews on urge to buy impulsively and impulse buying behaviour. The sampling technique in this study is using convenience sampling, with residents of Jabodetabek used as samples. Hypothesis test used in this study is the use of SEM (Structural Equation Model) using LISREL 8.8. There are two benefits of online reviews that may play an important role in driving consumers’ browsing behaviour, namely utilitarian value and hedonic value. The results of this study indicate that utilitarian value and hedonic value positively influences browsing and which further enhances the urge to buy impulsively and leads to impulse buying behaviour. This study also shows that impulsiveness moderates the influence of utilitarian value, hedonic value on browsing. This result of this study has implications for the marketing manager of beauty products to understand how customer behaves and developing strategy to stimulate customer impulsive buying behaviour."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hafid Sani
"Hasil penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan darivariabel karakteristik merek toko dan promosi merek nasional yang terdiri dari Value Consciousness; Smart Shopper Self Perception; Brand Loyalty; Store Loyalty; Impulsiveness. Penelitian ini menggunakan desain penelitianeksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Respondenpenelitian ini berjumlah 110 orang responden yang mempunyai aktivitas berbelanja di retail atau eceran kurang dari 6 bulan terakhir. Model penelitian dengan empat belashipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasilpenelitian menyatakan bahwaValue Consciousness mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap merek toko begitupun dengan Brand Loyalty juga mempunyai hubungan signifikan dan positif dengan merek toko dan merek nasional.Value consciousness mempunyai hubungan tidak signifikan terhadap merek nasional dan brand loyalty; begitupun smart shopper self-perception; store loyalty; impulsiveness tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap merek nasional dan merek toko.
The results of this study aimed to determine the positive and significant impact of the variable characteristics of the store brand and national brand promotion which consists of Value Consciousness; Smart Shopper Self Perception; Brand Loyalty; Store Loyalty; Impulsiveness. This study used exploratory and descriptive research design is done once in a period. This survey respondents totaled 110 respondents who have activities in retail or retail shop less than 6 months. Research model with four teen hypotheses were tested using Structural Equation Modeling (SEM). The study states that the Value Consciousness has a significant and positive influence on brand stores as well as with Brand Loyalty also has a significant and positive relationship with store brands and national brands. Value consciousness has no significant relationship to the national brand and brand loyalty; as did the smart shopper self - perception; store loyalty; impulsiveness did not have a significant influence on national brand and store brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54391
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library