Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Aprilina
"Bekerja jarak jauh menjadi disrupsi besar pada tiga tahun terakhir, didorong oleh perkembangan pesat teknologi dan tim virtual. Namun, organisasi masih ragu untuk mengimplementasikan hybrid-work meskipun pekerja cenderung memilih hybrid-work sebagai metode bekerja di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dibalik keinginan pekerja untuk meneruskan bekerja secara hybrid, yaitu kepuasan dan produktivitas, serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas saat WFH, yaitu rekonsiliasi, flow experience, fleksibilitas, dan dukungan organisasi. Penelitian empiris dilakukan dengan menggunakan model konseptual, mengumpulkan 408 data dari pekerja formal yang pernah menjalani WFH. Hubungan antar variabel dianalisa menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Konsisten dengan hipotesis, rekonsiliasi, flow experience, fleksibilitas, dan dukungan organisasi mempengaruhi kepuasan dan produktivitas pekerja saat WFH, yang kemudian mempengaruhi keinginan pekerja meneruskan bekerja secara hybrid. Meskipun peningkatan kepuasan dapat diprediksi menjadi faktor yang berpengaruh, namun implikasi bahwa produktivitas pekerja meningkat saat WFH memberikan titik terang bahwa kekhawatiran penurunan produktivitas saat WFH tidak selalu terjadi. Melalui temuan dari penelitian ini, organisasi dapat mulai mempertimbangkan implementasi bekerja secara hybrid, dengan menyertakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas, sekaligus mendapatkan keuntungan organisasi dari hybrid-work.

Remote-work has been a great disruption in the last three years, pushed by the swift growth of technology and the emergence of virtual teams. However, organizations seem to stay reluctant to implement the hybrid-work, while the employees have more inclination to continue with hybrid-work method as the future way of work. This study intends to identify the factors influencing employees’ intention to continue working hybrid, which are satisfaction and productivity, and the factors that can improve employees’ satisfaction and productivity while working from home, namely reconciliation between professional and personal life, flow experience, work flexibility, and organizational support. A conceptual model is built into an empirical study, gathering data from 408 respondents of formal workers familiar with hybrid working. The relationships between variables are analyzed using structural equation modeling (SEM). Consistent with the hypotheses, reconciliation, flow experience, flexibility, and organizational support significantly affect employee satisfaction and perceived productivity, which furthermore significantly affect workers’ intention to continue working hybrid. While enhanced satisfaction is almost a predictable factor, the implication of improved perceived productivity while working from home gives reassurance to the organizations that productivity paranoia associated with remote-work can be forgotten. With the findings of this study, organizations can begin to consider implementing hybrid-work, incorporating the factors that can improve employees’ satisfaction and perceived productivity, all the while obtaining the beneficial standpoints of hybrid working for organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafly Caesario
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan work life balance dalam penerapan sistem hybrid working yang berdampak pada peran ganda pekerja perempuan. Studi-studi terdahulu belum membahas kasus pekerja perempuan berperan ganda, sebagai pekerja formal dan ibu rumah tangga,  aspek fleksibilitas waktu kerja dalam hybrid working, serta peran ganda pekerja perempuan sebagai dampak dari work life balance dalam hybrid working. Pada penelitian ini menemukan fleksibilitas ruang kerja dan waktu kerja dalam sistem hybrid working yang mendorong pekerja perempuan mencapai work life balance. Selain itu, penelitian ini menemukan dampak work life balance terhadap peran ganda, yaitu di satu sisi pekerja perempuan dapat dimungkinkan untuk mengatur peran gandanya tetapi di sisi lain terjadi kecenderungan memperkuat atau memperkokoh peran-peran domestik (konservatif) perempuan pekerja dalam rumah tangga sehingga membuat beban pekerja perempuan semakin besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penelitian berupa wawancara mendalam. Subjek pada penelitian ini adalah para pekerja perempuan yang telah berkeluarga dan memiliki support system di dalam keluarga, seperti suami, anak, ART, serta orang tua.

This study aims to explain work life balance in the implementation of a hybrid working system which has an impact on the dual roles of female workers. Previous studies have not discussed the case of women workers having dual roles, as formal workers and housewives, aspects of work time flexibility in hybrid working, and the dual role of women workers as a result of work life balance in hybrid working. In this study found the flexibility of work space and working time in a hybrid working system that encourages female workers to achieve work life balance. In addition, this study found the impact of work life balance on multiple roles, namely on the one hand female workers can be enabled to manage their dual roles but on the other hand there is a tendency to strengthen or strengthen women's domestic (conservative) roles in the household so as to make the burden on female workers even greater. This study uses a qualitative approach with research techniques in the form of in-depth interviews. The subjects in this study were female workers who are married and have a support system within the family, such as husbands, children, household members, and parents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Kartika Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh motivating dan interfering elements of work from home, employee productivity, dan employee satisfaction, terhadap intention to continue with hybrid work pada karyawan sektor keuangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, cross-sectional design dan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menguji 213 data yang diperoleh dari karyawan sektor keuangan di Indonesia yang pernah dan sedang melakukan sistem kerja jarak jauh. Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa motivating elements of work from home berpengaruh positif signifikan terhadap productivity dan satisfaction, interfering elements of work from home tidak berpengaruh signifikan terhadap productivity dan satisfaction. Kemudian, hasil penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh positif signifikan dari employee satisfaction terhadap intention to continue with hybrid work. Namun, tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan pada employee productivity terhadap intention to continue with hybrid work. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis berupa saran-saran sebagai bahan pertimbangan manajerial bagi perusahaan untuk merancang kebijakan dan strategi sumber daya manusia selama dan pasca Pandemi Covid-19.

interfering elements, employee productivity and employee satisfaction, on the intention to continue with hybrid work in the context of financial sector employees in Indonesia. Align with the research aim, quantitative research procedure with cross sectional design and purposive sampling method were used. This study examined 213 data obtained from financial sector employees in Indonesia who have and are currently implementing remote working system. The data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is positive relationship between work from home motivational elements on productivity and satisfaction, there is no significant relationship between work from home disruptive elements on productivity and satisfaction. Then, the results of this study also highlight the significant effect of employee satisfaction on intentions to continue with hybrid work. However, this research also found that there is no significant effect from employee productivity on intentions to continue with hybrid work. This research provides practical contributions in the form of managerial considerations to design HR policies and strategies during and after the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arieko Widyastomo Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan kebijakan Pengaturan Kerja Hibrida (Hybrid Working Arrangement) terhadap work-life balance, kepuasan karyawan, dan wellbeing karyawan di PT ABC. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui survei yang disebar kepada 255 karyawan PT ABC. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan kerja hibrida tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap wellbeing karyawan. Penelitian ini juga menemukan bahwa ada pengaruh langsung dari pengaturan kerja hibrida terhadap wellbeing melalui peningkatan work-life balance dan kepuasan karyawan. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi manajemen PT ABC dan perusahaan lainnya dalam menerapkan kebijakan kerja hibrida untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.

This study aims to analyze the impact of implementing Hybrid Working Arrangements on work-life balance, employee satisfaction, and the wellbeing of employees at PT ABC. The research methodology employed is a quantitative approach, with data collection conducted through a survey distributed to 255 employees of PT Bursa Efek Indonesia. Data analysis was carried out using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The findings of this study indicate that hybrid working arrangements do not have a significant direct impact on employee wellbeing. However, the study discovers an indirect influence of hybrid working arrangements on wellbeing through the improvement of work-life balance and employee satisfaction. These findings provide valuable insights for the management of PT ABC in implementing hybrid working policies to enhance employee wellbeing."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Naufal Sugiharto
"Model kerja hibrida semakin populer di berbagai industri dengan menawarkan fleksibilitas bagi karyawan untuk bekerja di kantor dan dari jarak jauh. Namun, hal ini menimbulkan tantangan bagi kesejahteraan subjektif karyawan, seperti stres, kelelahan digital, kurangnya hubungan sosial dengan rekan kerja, dan kesulitan menjaga keseimbangan kehidupan-kerja. Penelitian ini menguji hubungan antara keterlibatan kerja dan kesejahteraan subjektif pada 140 pekerja berusia 19-56 tahun di Indonesia yang telah menjalani model kerja hibrida setidaknya selama 3 bulan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan alat ukur The PERMA-Profiler dan Utrecht Work Engagement Scale (UWES)-9. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif secara signifikan antara keterlibatan kerja dan kesejahteraan subjektif (r = 0,637; p <0,01; one tailed) yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi pekerja terlibat dalam pekerjaannya, maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan subjektif yang dirasakannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu merancang kebijakan yang mendukung fleksibilitas kerja dan memberikan dukungan yang memadai untuk meningkatkan keterlibatan dan kesejahteraan pekerja.

Hybrid working models are gaining popularity across industries by offering employees the flexibility to work in the office and remotely. However, this challenges employees subjective well-being, such as stress, digital fatigue, lack of social connection with coworkers, and difficulty maintaining work-life balance. This study examined the relationship between work engagement and subjective well-being in 140 workers aged 19-56 in Indonesia who had been in a hybrid work model for at least 3 months. Data were collected through questionnaires with The PERMA-Profiler and Utrecht Work Engagement Scale (UWES)-9 measurement tools. The results showed a significant positive correlation between work engagement and subjective well-being (r = 0,637; p < 0,01; one tailed) indicating that the more engaged workers are in their work, the higher their subjective well-being. Therefore, companies must design policies that support work flexibility and provide adequate support to improve worker engagement and well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syams Ramadan
"Pandemi COVID-19 menyebabkan berubahnya sistem kerja para karyawan di seluruh dunia dari Work From Office menjadi Work From Home selama kurun waktu yang cukup singkat. Perubahan ini berdampak fundamental terhadap cara kita melakukan pekerjaan, dimana telah terbuktikan bahwa melakukan pekerjaan dari rumah merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Namun setelah pandemi sudah mulai mereda, muncul suatu permasalahan dalam bentuk perdebatan internal pada perusahaan yang sebagian ingin kembali melakukan WFO, dan sebagian lainnya tetap melakukan WFH. Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Hybrid Work sebagai titik tengah dari kedua sistem kerja yang diinginkan. Untuk dapat membuat jadwal hybrid work, dibutuhkan pengertian lebih mengenai employee rostering sehingga dapat dibuat sebuah constrained optimization model yang dapat memetakan keinginan dari masing-masing karyawan pada sebuah perusahaan, selagi mematuhi peraturan yang ada pada perusahaan tersebut. Optimization Model yang dibuat kemudian bisa digunakan untuk merancang sebuah Metaheuristic Algorithm yang dapat menghasilkan sebuah jadwal hybrid work untuk digunakan oleh perusahaan yang menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan data kuantitatif selama penelitian berlangsung untuk melakukan uji coba terhadap variabel-variabel yang digunakan untuk perhitungan optimal score dan fitness function pada tahap implementasi algoritma. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available.

The COVID-19 Pandemic has changed the work system for employees all over the world, from the usual Work From Office model to the new Work From Home model in a short period of time. This change in work model has fundamentally impacted our view on how to work professionally, where it is proven that doing work from home is feasible to do and even produce a very satisfying result. However, after the pandemic had started to subside in the last couple of months, a new problem emerged in a form of internal debates that has started on many companies all over the world, where on one side are the employees that want to go back to the WFO model, and the other are the employees that want to stay on the current WFH model. A solution that can be used to solve this problem is by implementing hybrid work that can act as a bridge between the two opposite work views. To be able to implement this work model, first we need to understand more about employee rostering so that we can create a constrained optimization model that can map every employee’s preference for this work view while respecting the company’s policy. The proposed optimization model then can be used to design a metaheuristic algorithm that can produce a hybrid work schedule to be used by companies that are facing this problem. This study uses quantitative data for the variables that are going to be used for generating the optimal score and then for the fitness function on the algorithm implementation phase. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. The result of this study is a ready web-based application system that can be used and easily be available to be developed even further to be used commercially by companies, with hybrid work scheduling functionality, with a scalable and highly available architecture system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Ilman Zhafir
"Pandemi COVID-19 menyebabkan berubahnya sistem kerja para karyawan di seluruh dunia dari Work From Office menjadi Work From Home selama kurun waktu yang cukup singkat. Perubahan ini berdampak fundamental terhadap cara kita melakukan pekerjaan, dimana telah terbuktikan bahwa melakukan pekerjaan dari rumah merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Namun setelah pandemi sudah mulai mereda, muncul suatu permasalahan dalam bentuk perdebatan internal pada perusahaan yang sebagian ingin kembali melakukan WFO, dan sebagian lainnya tetap melakukan WFH. Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Hybrid Work sebagai titik tengah dari kedua sistem kerja yang diinginkan. Untuk dapat membuat jadwal hybrid work, dibutuhkan pengertian lebih mengenai employee rostering sehingga dapat dibuat sebuah constrained optimization model yang dapat memetakan keinginan dari masing-masing karyawan pada sebuah perusahaan, selagi mematuhi peraturan yang ada pada perusahaan tersebut. Optimization Model yang dibuat kemudian bisa digunakan untuk merancang sebuah Metaheuristic Algorithm yang dapat menghasilkan sebuah jadwal hybrid work untuk digunakan oleh perusahaan yang menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian menggunakan data kuantitatif selama penelitian berlangsung untuk melakukan uji coba terhadap variabel-variabel yang digunakan untuk perhitungan optimal score dan fitness function pada tahap implementasi algoritma. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available.

The COVID-19 Pandemic has changed the work system for employees all over the world, from the usual Work From Office model to the new Work From Home model in a short period of time. This change in work model has fundamentally impacted our view on how to work professionally, where it is proven that doing work from home is feasible to do and even produce a very satisfying result. However, after the pandemic had started to subside in the last couple of months, a new problem emerged in a form of internal debates that has started on many companies all over the world, where on one side are the employees that want to go back to the WFO model, and the other are the employees that want to stay on the current WFH model. A solution that can be used to solve this problem is by implementing hybrid work that can act as a bridge between the two opposite work views. To be able to implement this work model, first we need to understand more about employee rostering so that we can create a constrained optimization model that can map every employee’s preference for this work view while respecting the company’s policy. The proposed optimization model then can be used to design a metaheuristic algorithm that can produce a hybrid work schedule to be used by companies that are facing this problem. This study uses quantitative data for the variables that are going to be used for generating the optimal score and then for the fitness function on the algorithm implementation phase. Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat digunakan ataupun dikembangkan lebih lanjut lagi untuk dapat dipakai secara komersial oleh perusahaan, dengan fitur penjadwalan hybrid work yang flexible, serta dengan arsitektur sistem yang scalable dan highly available. The result of this study is a ready web-based application system that can be used and easily be available to be developed even further to be used commercially by companies, with hybrid work scheduling functionality, with a scalable and highly available architecture system.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library